Anda di halaman 1dari 2

Penyadapan Lateks

Pohon karet yang telah memenuhi kriteria matang sadap diambil lateksnya melalui
peroses penyadapan, Penyadapan adalah suatu tindakan membuka pembuluh lateks pada
pohon karet agar lateks yang terdapat di dalam tanaman karet keluar (BPTP Jambi, 2009).
Aktivitas Penyadapan lateks di PTPN XII Kebun Renteng dimulai sejak jam 02.00 dinihari,
hal ini bertujuan untuk mendapatkan latek yang lebih banyak dengan mutu yang bagus,
sedangkan menurut teori yang didapatkan di perkuliahan dan beberapa literature,
penyadapan lateks dilakukan sekitar pukul 05.00 – 07.00 pagi pagi hari atau sebelum
matahari terbit cukup tinggi, hal ini disebabkan karena tekana turgor saat pagi hari masih
sangat tinggi kerena masih belum terjadi pengurangan isi sel akibat penguapan oleh daun
atau proses fotosintesis, sehingga lateks yang dihasilkan akan lebih banyak. Sedangkan
menurut tumpal (2013) waktu penyadapan lateks dapat dilakukan pada pukul 06.00 pagi dan
selesai tidak lebih dari 10.00.

2.2 Penerimaan Lateks dari Kebun


Lateks yang telah diperoleh dari proses penyadapan kemudian di bawa pabrik
pengolahan, setelah sampai dipabrik, lateks yang diperoleh di cek kwalitasnya baik dengan
menggunakan alat atau cara tradisional dengan mencelupkan tangan kedalam lateks, pada
tahapan ini diperoleh dua tipe mutu lateks yakni superior dan inferior, tipe inferior atau
merupakan tipe yang tidak diinginkan atau mutu rendah karena telah mengalami kerusakan
atau prakoagulasi akibat penanganan sebelumnya yang kurang baik dan biasanya tipe ini di
PTPN XII kebun renteng diletakkan di bak khusus lump dan dikirim ke pabrik lain sebagai
bahan baku crape. Sedangkan tipe superior merupakan mutu yang lebih tinggi dan dijadikn
bahan baku dalam pembuatan RSS, lateks tipe ini biasanya ditunjukkan dengan ciri-ciri
warna putih seperti susu, bersih dan bebas dari lump. Selanjutnya dilakukan proses
penyaringan menggunakan saringan 30 mesh Penggunaan saringan 30 mesh ini bertujuan
agar kotoran atau benda asing yang ikut terbawa dapat tersaring sehingga diperoleh lateks
yang bebas dari kotoran. Namun penggunaan saringan 30 mesh di PTPN XII Kebun Renteng
ini berbeda dengan teori diperkuliahan, menurut teori, lateks yang diperoleh harus disaring 2
kali, yakni menggunakan saringan 40 mesh dan 60 mesh dan menurut menurut literature yag
lain, saringan yang digunakan dalam penyaringan lateks berukuran 40 mesh, semakin kecil
ukuran lubang saringan, maka hasil saringan lateks akan lebih bersih, sehingga akan
memberikan hasil yang lebih baik pada mutu produk karet yang dihasilkan. Akan tetapi
semakin kecil ukuran lubang saringan maka proses penyaringan akan semakin lambat dan
membutuhkan waktu yang lebih lama (Suhendri, 2012).

Anda mungkin juga menyukai