Disusun Oleh:
Kelompok 05 Al Qur'an dan sains - C1AKR
1. Akhmad Yusa' Albar (2150510100)
2. Wilda Asyrofa (2150510071)
3. Nur Aini (2150510088)
Segala puji bagi Allah yang telah memuliakan umat islam dengan
menurunkan al-Qur'an dan menjadikannya sebagai sumber hukum, nasihat,
petunjuk, obat dan rahmat. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan
pada Rasulullah SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan siapa saja yang
mengikuti jejak-jejak mereka hingga akhir zaman.
Dengan pertolongan Allah, maka makalah Studi Qur’an Hadist ini dapat
diselesaikan. Dalam makalah ini, pembahasannya tidak terlalu panjang lebar
dalam membahas sesuatu topik, namun pembahasannya cukup singkat dan
padat, terkadang kami memilih dari salah satu pendapat para ulama yang kami
anggap kuat. Demikianlah makalah ini kami buat, dan kami menyadari masih
banyak kekurangan didalam penulisan makalah ini. Demi kebenaran makalah
ini kami memohon saran kepada mahasiswa dan khususnya kepada dosen (Studi
Qur'an Hadist). Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Aamiin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk istimewa disisi Allah SWT. Pada awal masa
ketika Nabi Adam diciptakan, seluruh penghuni surga diminta sujud kepada
Nabi Adam oleh Allah SWT tetapi hanya iblis yang tidak mau bersujud.
Manusi dikaruniai sifat ingin tau, rasa ingin tau ingin selalu tau, bagaimana
kepercayaan yang harus diyakininya, dan bagaimana pula kewajiban-
kewajiban yang harus dikerjakan.
Sampai saat ini terbukti bahwa manusia memiliki kemampuan lebih
dibandingkan ciptaan Allah lainnya.Salah satu contoh yakni kemajuan
teknologi dan sains yang berkembang pesat hingga saaat ini. Semakin banyak
ayat-ayat. Al-Qur’an yang dulu dikatain mustahil oleh orang-orang kafir,
terbukti sekarang dengan adanya kemajuan teknologi dan sains pada masa
kini. Banyak para ilmuwan-ilmuwan barat yang meneliti tentang salah satu
ayat . Al-Qur’an mereka langsung takjub dan seketika itu mereka masuk
islam.
Suatu fakta yang sangat fenomena ketika Rasullullah SAW disuruh
membelah bulan menjadi dua oleh para kafir Quraisy, seketika itu bulan
terbelah menjadi dua. Ketika para ahli astronomi dari Amerika Serikat para
ahli astrinomi dari Amerika Serikat melalukan investigasi terkait dengan
fakta tersebut dibulan, mereka menemukan semacam retakan yang
bersambung yang menandakan bahwa bulan itu sendiri pernah terbelah jadi
dua bagian.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan sains?
2. Apa hubungan al-qur’an dengan sains?
3. Apa saja ilmu dan keajaiban yang terkandung dalam al-qur’an?
4. Pendekatan al-qur’an terhadap sains?
5. Implikasi Pandangan al-qur’an tentang sains dalam proses pembelajaran .
C. TUJUAN
1. Untuk memahami tentang apa yang dimaksud dengan sains.
2. Untuk memahami apa saja hubungan tentang al-qur’an dan sains.
3. Untuk memahami ilmu dan keajaiban yang terkandung dalam al-qur’an.
4. Untuk mengetahui tentang bagaimana pendekatan al-qur’an terhadap
sains.
5. Untuk memahami implikasi pandangan al-qur’an tentang sains dalam
proses pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Sains
Menurut Agus Purwanto dalam bukunya Ayat-Ayat Semesta: Sisi Al- Qur’an
yang Terlupakan, Mizan, Bandung, 2008, jumblah ayat kauniyah ada 800ayat.
Sementara menurut Syeikh Tantawi, ayat kauniyah berjumblah 750 ayat. Tidak
kalah menariknya adalah, dari 114 surah Al-Qur’an hanya 15 surat yang tidak ada
ayat kauniyahnya, hal ini menunjukkan pentingnya ayat kauniyah bagi kehidupan
umat Islam. Oleh sebab itu, sudah saatnya jika para ilmuwan muslim kembali
menggali ayat-ayat kauniyah, melakukan penelitian guna menyingkap mukjizat
sains dalam Al-Qur’an.
Sepantasnyalah dalam bidang pendidikan sejak tingkat yang paling dasar
sampai pendidikan tinggi harus mampu mengintegralkan penafsiran ilmiah Al-
Qur’an dengan mata pelajaran yang memiliki keterkaitan, misalnya fisika, biologi,
sejarah dan sebagainya. Bahkan lebih dari itu, melalui Al-Qur’an memotivasi
untuk melakukan penelitian-penelitian terhadap feniomena alam.
Sains menurut bahasa berasal dari bahasa inggris science, sedangkan kata
science berasal dari kata Latin scientia. Ada beberapa pendapat tentang definisi
sains menurut istilah, namun menurut istilah dapat diartikan sebagai keutamaan
dalam mencari kebenaran.