Abstrak
Hipertensi dalam kehamilan merupakan penyebab kematian ibu di Indonesia yang
proporsinya semakin meningkat.Hipertensi dalam kehamilan berkaitan erat dengan pre
eklampsia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh LDL (Low density
Lipoprotein) dan kadar gula darah terhadap kejadian pre eklampsia. Metode penelitian
menggunakan desain analitik cross sectional. Populasi penelitian semua ibu hamil di
Rumah sakit Bendan Kota Pekalongan sejumlah 32, sedangkan sampel terdiri dari 16 ibu
hamil pre eklampsia dan 16 ibu hamil tidak pre eklampsia. Data dianalisis menggunakan
independent t test. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok ibu hamil tidak pre
eklampsia rerata kadar LDL 153,50 mg/dl dan pada kelompok yang mengalami pre
eklampsia, LDL 184,63 mg/dl. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara kadar LDL
pada ibu hamil pre eklampsia dan ibu hamil tidak pre eklampsia p=0,214. Pada kelompok
ibu hamil tidak pre eklampsia rerata kadar gula darah 98,63 mg/dl dan pada kelompok
yang mengalami pre eklampsi 116,75 mg/dl. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara
kadar gula darah pada ibu hamil pre eklampsia dan ibu hamil tidak pre eklampsia
p=0,066. Simpulan tidak ada pengaruh kadar LDL dan kadar gula darah terhadap
kejadian pre eklampsia. Saran perlunya peningkatan pelayanan antenatal care khususnya
deteksi dini terhadap faktor-faktor predisposisi serta tanda dan gejala pre eklampsia pada
ibu hamil.
Kata Kunci : LDL, Diabetes Melitus, Pre eklampsia
Abstract
Hypertension or high blood pressure during pregnancy is a cause of maternal death in
Indonesia which its proportion increasingly high blood pressure during pregnancy has a
close relationship with preeclampsia. This reaseach has a purpose to know influence of LDL
and the level of blood glucose toward the incident of preeclampsia. The reseach method uses
cross sectional analytical design. The reseach population all pregnant mothers in BRSUD
Pekalongan are about 32, where as the sample consists of 16 of preeclampsia pregnant
mothers with no preeclampsia. Analayzed data uses t test independent. The research result
shows that in the non-preeclampsia group the mean LDL was 153.50 mg / dl and in the
preeclampsia group was 184.63 mg / dl. There was no significant difference between LDL
level on non preeclamsia pregnant mothers and pre eclampsia pregnant mothers, p=0,214
and in the non pre-eclampsia group the mean blood sugar level was 98.63 mg / dl and in the
group having pre-eclampsia was 116.75 mg / dl. There was no significant difference between
the level of blood glucose toward preeclamsia pregnant mothers and pregnant mothers with
no preeclampsia p=0,066 the conclusion shows that there was no influence of LDL level and
the level of blood glucose toward the case of preeclampsia. The service of ANC needs to be
increased, especially early detection on predisposition factors as well as signs and
preeclamsia symptom on pregnant mothers
Key Words: LDL, Diabestes Melitus, Preeclampsia
PENDAHULUAN Dislipidemia adalah kelainan
Secara global, lima penyebab metabolisme lipid yang ditandai dengan
utama kematian ibu adalah perdarahan, peningkatan maupun penurunan fraksi
hipertensi dalam kehamilan (HDK), lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid
infeksi, partus lama/macet dan abortus. yang paling utama adalah kenaikan kadar
Kematian ibu di Indonesia tetap kolesterol total, kolesterol LDL (Low
didominasi oleh tiga penyebab utama density Lipoprotein), kenaikan kadar
kematian yaitu perdarahan, hipertensi trigliserida serta penurunan kadar HDL
dalam kehamilan (HDK) dan infeksi. (High density Lipoprotein). (Anwar, 2004).
Proporsi ketiga penyebab kematian ini Diabetes melitus juga merupakan
telah berubah, dimana perdarahan dan penyakit yang menyertai kekehamilan dan
infeksi semakin menurun sedangkan HDK berpengaruh terhadap pre eklampsia.
proporsinya semakin meningkat, hampir Penyakit ini merupakan kelainan herediter
30% kematian ibu di Indonesia pada tahun dengan ciri berkurangnya insulin dalam
2011 disebabkan oleh HDK (Direktorat sirkulasi darah, konsentrasi gula darah
Bina Kesehatan Ibu, 2013: 3). tinggi dan berkurangnya glikogenesis.
Hipertensi dalam kehamilan Menurut Saifudin (2006), diabetes melitus
berkaitan erat dengan pre eklampsia. gestasional merupakan gangguan
Menurut Mochtar (1998 :200), pre metabolisme pada kehamilan yang ringan,
eklampsia ialah kumpulan gejala yang tetapi hiperglikemia ringan dapat
timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam memberikan penyulit pada ibu berupa pre
masa nifas yang terdiri dari trias yaitu eklampsia.
hipertensi, proteinuria, dan edema. Berdasarkan uraian dan fenomena
Penyebab pre eklampsia belum diketahui di atas, penulis tertarik untuk mengetahui
secara pasti. dan melakukan penelitian mengenai
Hasil studi pendahuluan yang Pengaruh LDL dan Diabetes Melitus
dilakukan di RSUD Bendan Kota Dengan Kejadian Pre eklampsia Ibu Hamil
Pekalongandiperoleh data bahwa pada
tahun 2016 terdapat 1.214 ibu METODE PENELITIAN
hamildimana 180 ibu hamil merupakan Jenis penelitian yang digunakan
kehamilan dengan pre eklampsia, baik dalam penelitian ini kuantitatif,
ringan maupun berat. Angka kejadian pre menggunakan studi penelitian
eklampsia pada ibu hamil ini sebesar observasional dengan rancangan cross
14,82%. Angka pre eklampsia ini apabila sectional. Populasi dalam penelitian ini
tidak diatasi bisa berlanjut pada pre seluruh ibu hamil yang melakukan
eklampsia persalinan. Menurut pemeriksaan kehamilan di RSUD Bendan
Departemen Kesehatan RI (2007, dalam Kota Pekalongan tahin 2018. Pengambilan
Retnani, 2013: 3), angka toleransi sampel .dihitung dengan pendekatan uji
terjadinya pre eklampsiapada ibu bersalin beda mean 2 kelompok independent.
adalah 3-5%. Jumlah sampel 32 responden terdiri dari 16
Pada penelitian- penelitian yang responden ibu hamil tidak pre eklampsia
telah dilakukan disimpulkan bahwa pada dan 16 responden ibu hamil pre eklampsia
ibu hamil dengan preeklampsia profil lipid Variabel independen penelitian:
lemak akan terganggu oleh karena kadar LDL ibu hamil pre eklampsia dan
metabolisme lemak. Wanita dengan tidak pre eklampsia dan kadar gula darah
riwayat preeklampsia memiliki perbedaan pada ibu hamil pre eklampsia dan tidak
signifikan dalam parameter lipid dan pre eklampsia, sedangkan variabel
peningkatan kerentanan terhadap oksidasi dependen ibu hamil dengan pre dan tidak
lipoprotein. Gangguan pada metabolisme pre eklampsia.
lipoprotein dilaporkan menjadi penyebab Pengolahan data meliputi analisa
hipertensi dan proteinurin pada univariat dan analisa bivariat
preeklampsia (Aziz, 2007).
1
Data kadar LDL dan gula darah ibu hamil RSUD Bendan Kota Pekalongan Tahun
dianalisis dengan menggunakan statistik 2018
Uji Independent T-Test Kadar LDL Frekuensi Persentase
%
HASIL
1. Analisis Univariat Normal< 130 15 46,9
mg/dl
a. Gambaran Ibu hamil berdasar
Tinggi >130 17 53,1
Umur mg/dl
Hasil penelitian gambaran ibu Jumlah 32 100,0
hamil berdasarkan umur di RSUD Bendan Tabel 5.3 Menunjukkan bahwa sebagian
Kota Pekalongan, adalah sebagai berikut besar ibu hamil memilki kadar LDL
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi tinggi 17 (53,1%)
Berdasarkan Umur Ibu Hamil di RSUD d. Gambaran Kadar Gula Darah Pada
Bendan Kota Pekalongan Tahun 2018 Ibu Hamil
Hasil penelitian kadar gula darah pada
Umur Frekuensi Persentase
%
ibu hamil sebagai berikut:
Tidak berisiko 24 75,0 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi
( 20-34) Berdasarkan Kadar Gula Darah Ibu
Berisiko 8 25,0 Hamil di RSUD Bendan Kota
(≤ 20/ ≥35 ) Pekalongan Tahun 2018
Jumlah 32 100 Kadar Gula Frekuensi Persentase
Tabel 5.1 Menunjukkan bahwa sebagian Darah %
besar umur ibu hamil di RSUD Bendan Sewaktu
Kota Pekalongan termasuk dalam kategori Gula Darah 31 96,9
Normal<
tidak berisiko yaitu 24 responden (75%)
200 mg/dl
b. Gambaran Ibu hamil Berdasar Gula Darah 1 3,1
Paritas Tinggi>200
Hasil penelitian gambaran ibu hamil mg/dl
berdasarkan paritas. Jumlah 32 100,0
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Tabel 5.4 Menunjukkan bahwa sebagian
Berdasarkan Paritas Ibu Hamil di RSUD besar ibu hamil memilki kadar gula
Bendan Kota Pekalongan Tahun 2018 darah normal 31 (96,9%)
2
nilai p=0,214 sehingga dapat disimpulkan berkembang dan berfungsi secara
bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna maksimal. Hal ini mendukung pernyataan
antara kadar LDL kelompok ibu hamil Wiknjosastro (2005: 23), yang berpendapat
tidak pre eklampsi dan kelompok pre bahwa kematian maternal pada wanita
eklampsi. Bila dilihat pada rerata kedua hamil dan melahirkan pada umur di bawah
kelompok juga sama-sama berada 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari
padakadar diatas normal (>130 mg/dl) pada kematian maternal yang terjadi pada
yang artinya berada pada kategori umur 20-29 tahun. Kematian maternal
meningkat. kembali meningkat sesudah umur 30-35
Tabel 5.6 Perbedaan Kadar Gula Darah tahun.
Pada Ibu Hamil Hal ini sesuai dengan yang telah
No Kadar Mean SD t p dikemukakan oleh Martin dan Poole
GD value (2013: 32), bahwa angka kejadian pre
1. Tidak 98,63 17,492 -1,909 eklampsia lebih tinggi terjadi pada
eklam perempuan berumur kurang dari 20 tahun
si atau lebih dari 35 tahun. Pada umur< 20
0,066
2. Pre 116,75 33,710 -1,909
tahun bisa terjadi preeclampsia karena
eklam
si belum matangnya alat reproduksi untuk
*Uji independent t-test hamil, sehingga dapat merugikan
kesehatan ibu maupun perkembangan dan
Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa pertumbuhan janin. Jika terjadi kehamilan
pada kelompok ibu hamil tidak pre maka tubuh ibu belum siap untuk
eklampsia rerata kadar gula darah adalah menerima keadaan baru, sehingga bisa
98,63 mg/dl dan pada kelompok yang menyebabkan iskemia implantasi placenta.
mengalami pre eklampsi adalah 116,75 Hal ini bisa menyebabkan kenaikan
mg/dl. Hasil analisa dengan uji tekanan darah, pengeluaran protein dalam
independen t-test didapatkan nilai p=0,066 urine dan edema.
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak Saat umur 35 tahun bisa terjadi
ada perbedaan yang bermakna antara kadar preeclampsia karena pada umur ini mudah
gula darah kelompok ibu hamil tidak pre terjadi penyakit dalam organ kandungan
eklamsi dan kelompok pre eklamsi. Bila
ibu yang menua. Umur 35 cenderung
dilihat pada rerata kedua kelompok juga
mengalami eklampsia yang disebabkan
sama-sama berada pada kadar gula darah
adanya penyakit yang menyertai seperti
normal atau belum kategori diabetes
diabetes mellitusdan hipertensi, sehingga
mellitus (>200 mg %).
menyebabkan perubahan patologi yaitu
terjadinya spasme pembuluh darah arteriol
PEMBAHASAN
menuju organ penting sehingga
1. Analisis Univariat
menimbulkan gangguan metabolisme
a. Gambaran Ibu Hamil
jaringan, gangguan peredaran darah dan
Berdasarkan Umur
mengecilnya aliran darah yang
Hasil penelitian pada gambaran
menimbulkan preeklampsia.
ibu hamil berdasarkan umur di RSUD
Bendan Kota Pekalongan tahun 2018 b. Gambaran Ibu Hamil
(tabel 5.1) menunjukkan bahwa sebanyak Berdasarkan Paritas
24 responden (75%) berumur 21-34 tahun Hasil penelitian pada gambaran ibu
atau berada dalam kelompok tidak berisiko hamil berdasarkan paritas di RSUD
untuk mengalami pre eklampsia. Bendan Kota Pekalongan tahun 2018
Sedangkan selebihnya sebanyak 8 (25%) (tabel 5.2) menunjukkan bahwa sebanyak
masuk dalam katagori berisiko untuk 24 (75%) merupakan multi para atau
mengalami pre eklampsia. berada pada kelompok tidak berisiko
Umur 21-34 tahun merupakan kurun sedangkan sisanya 8 (25%) merupakan
waktu yang aman untuk reproduksi. Pada primipara dan grandemultipara atau berada
umur tersebut alat reproduksi wanita telah dalam kelompok berisiko untuk mengalami
3
pre eklampsia. Menurut Wiknjosastro ada perbedaan yang bermakna antara kadar
(2005: 23)multipara merupakan paritas LDL kelompok ibu hamil tidak pre
yang paling aman ditinjau dari sudut eklampsi dan kelompok preeklampsi. Bila
kematian maternal. Primipara dan dilihat pada rerata kedua kelompok juga
grandemultipara mempunyai angka sama-sama berada pada kadar diatas
kematian maternal yang lebih tinggi. normal (>130 mg/dl) yang artinya berada
Risiko pada primipara dapat ditangani pada kategori meningkat.
dengan asuhan obstetri lebih baik, Hal ini didukung teori yang
sedangkan risiko pada grandemultipara menyatakan bahwa Etiologi preeklampsia
dapat dikurangi atau dicegah dengan sampai sekarang belum diketahui secara
keluarga berencana. pasti. Cunningham (2005) dalam Afita
Hasil penelitian ini sejalan dengan Rokhimawaty
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Hasil penelitian ini tidak
Retnani (2014: 70), bahwa pre eklampsia sejalan dengan penelitianWayan Artana
ditemukan pada primipara dan (2013) yang menyatakan Rerata kadar
grandemultipara (30,77%). Hal ini sesuai LDL kelompok preeklampsia sebesar
dengan pernyataan Cunningham (2012: 160,19±37,11 sedangkan rerata kadar LDL
746) dalam Afita Rokhimawaty bahwa kelompok hamil normal sebesar
primipara lebih berisiko mengalami pre 108,39±26,50 dan berbeda secara
eklmapsia. Keadaan ini disebabkan secara bermakna (p<0,05). Jadi didapatkan bahwa
imunologik pada kehamilan pertama kadar LDL kelompok preeklampsia lebih
pembentukan blocking antibodies terhadap tinggi dibandingkan rerata kadar LDL
antigen plasenta tidak sempurna sehingga kelompok hamil normal. Untuk
timbum respon imun yang tidak mengetahui hubungan kadar LDL terhadap
menguntungkan terhadap histoin kejadian preeklampsia dipakai uji Chi-
compability placenta. Square, sedangkan nilai rasio odds
c. Gambaran Kadar LDL Pada digunakan nilai perbandingan ad/bc,
Ibu Hamil menunjukkan bahwa peningkatan kadar
Pada tabel 5.3 Menunjukkan LDL dapat meningkatkan risiko terjadinya
bahwa sebagian besar ibu hamil memilki preeklampsia sebesar 18 kali (RO =
kadar LDL tinggi 17 (53,1%) di RSUD 17,875; IK 95% = 1,26-151,61; p=0,002)
Bendan Kota Pekalongan Low density Lipoprotein
d. Gambaran Kadar Gula Darah sebagai faktor risiko terjadinya
Pada Ibu Hamil preeklampsia dapat dijelaskan sebagai
Hasil penelitian kadar gula darah berikut: Jika endotel mengalami gangguan
pada ibu hamil di RSUD Bendan Kota oleh berbagai hal seperti gangguan
Pekalongan, dapat dilihat pada tabel 5.4 hemodinamik, stress oksidatif maupun
menunjukkan bahwa sebagian besar ibu paparan dengan sitokin inflamasi dan
hamil memilki kadar gula darah normal 31 hiperkolesterolemia, maka fungsi pengatur
(96,9%) menjadi abnormal dan disebut disfungsi
2. Analisis Bivariat endotel menurut Pepine (1996) Holvet
Hasil Analisis Bivariat Dengan Uji (1997) dalam Wayan Artana (2013)
Independent T-Test b. Perbedaan Kadar Gula Darah
a. Perbedaan Kadar LDL Pada Ibu Pada Ibu Hamil
Hamil Berdasarkan tabel 5.6
Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa pada kelompok ibu
menunjukkan bahwa pada kelompok ibu hamil tidak pre eklampsia rerata kadar gula
hamil tidak eklampsia rerata kadar LDL darah adalah 98,63 mg/dl dan pada
adalah 153,50 mg/dl dan pada kelompok kelompok yang mengalami pre eklampsi
yang mengalami pre eklampsia adalah adalah 116,75 mg/dl. Hasil analisa dengan
184,63 mg/dl. .Hasil analisa dengan uji uji independen t-test didapatkan nilai
independen t-test didapatkan nilai p=0,214 p=0,066 sehingga dapat disimpulkan
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna
4
antara kadar gula darah kelompok tidak pre Diabetes Melitus Terhadap Kejadian Pre
eklampsia dan kelompok pre eklampsia. Eklampsia Kehamilan di RSUD Bendan
Bila dilihat pada rerata kedua kelompok Kota Pekalongan , maka dapat diambil
juga sama-sama berada pada kadar gula beberapa simpulan sebagai berikut:
darah normal atau belum kategori diabetes 1. Hasil analisis Univariat, jumlah
mellitus (> 200 mg/dl). responden 32 ibu hamil terdiri
Hal ini didukung teori yang 16(50%) ibu hamil tidak pre
menyatakan bahwa Etiologi preeklampsia eklampsia dan 16 (50%) ibu hamil
sampai sekarang belum diketahui secara pre eklampsia, sebagian besar umur
pasti. Cunningham (2005 dalam Afita ibu hamil kategori tidak berisiko
Rokhimawaty) sedangkan menurut yaitu 24 responden (75%), sebagian
Woodward (2011: 42), bahwa diabetes besar paritas ibu hamil kategori
melitus sebagai faktor predisposisi tidak berisiko yaitu 24 responden
terjadinya pre eklampsia pada ibu hamil, (75%), sebagian besar ibu hamil
bisa diartikan bukan sebagai penyebab jadi memilki kadar LDL tinggi 17
ada kemungkinan tidak selalu berpengaruh (53,1%), sebagian besar ibu hamil
terjadinya pre eklampsia. memilki kadar gula darah normal 31
Hasil penelitian ini sejalan (96,9%)
dengan penelitian Sri Lestari Dwi Astuti, 2. Hasil analisis bivariat perbedaan
yang menyatakan bahwa faktor riwayat kadar LDL terhadap ibu hamil,
diabetes melitus (DM) memiliki risiko didapatkan hasil pada kelompok ibu
kecil terjadinya pre eklampsia berat. Hasil hamil tidak pre eklampsia rerata
analisis bivariat, pada variabel diabetes kadar LDL adalah 153,50 mg/dl dan
melitus dengan ibu pre eklampsia pada kelompok yang mengalami pre
didapatkan p value = 1,000 berarti tidak eklampsia: 184,63 mg/dl. Pada uji
ada pengaruh antara faktor riwayat independen t-test didapatkan
diabetes melitus dengan kejadian pre hasiltidak ada perbedaan yang
eklampsia berat pada ibu hamil trimester bermakna antara kadar LDL
ketiga. Wanita hamil yang dalam kelompok ibu hamil tidak pre
pemeriksaan gula darah sewaktunya eklampsia dan kelompok pre
mengalami peningkatan lebih dari 140 eklampsia, didapatkan nilai p=0,214.
mg/dl hanya 14, 1% saja yang mengalmi Bila dilihat pada rerata kedua
pre eklampsia berat ( Wignyosastro, kelompok juga sama-sama berada
2000).Hasil penelitian ini juga sejalan pada kadar LDL diatas normal
dengan penelitian Dien Gusta Anggraini (>130 mg/dl) yang artinya berada
Nursal yang menyatakan bahwa diabetes pada kategori meningkat
melitus tidak mempunyai hubungan yang 3. Hasil analisis bivariat perbedaan
bermakna dan bukan faktor resiko pre kadar gula darah terhadap ibu hamil
eklampsia pada ibu hamil didapatkan hasil bahwa pada
Hasil penelitian ini tidak kelompok tidak pre eklampsia rerata
sejalan dengan penelitian Devi Kurniasari kadar gula darah adalah 98,63
yang menyatakan bahwa hubungan mg/dl, pada kelompok yang
diabetes mellitus dengan preeklamsia p- mengalami pre eklampsi adalah
value = 0,000 dan OR 14,37. Menurut 116,75 mg/dl. Pada uji independen t-
Saifudin (2006), diabetes melitus test tidak ada perbedaan yang
kehamilan/ gestasional merupakan bermakna antara kadar gula darah
gangguan metabolisme pada kehamilan kelompok ibu hamil tidak pre
yang ringan, tetapi hiperglikemia ringan eklampsi dan kelompok pre
dapat memberikan penyulit pada ibu eklampsia, didapatkan nilai
berupa pre eklampsia. p=.0,066. Bila dilihat pada rerata
KESIMPULAN kedua kelompok juga sama-sama
Dari hasil penelitian yang telah berada pada kadar gula darah normal
dilakukan dengan judul Pengaruh LDL dan
5
atau belum kategori diabetes diselesaikan dengan baik dan semoga
mellitus (> 140mg/dl). penelitian ini dapat bermanfaat bagi
4. Tidak ada pengaruh yang bermakna pembaca dan peneliti lainnya.
antara kadar LDL dan kadar gula
darah terhadap kejadian pre DAFTAR PUSTAKA
eklampsia. Afita Rokhimawaty, (2015). Hubungan
umur dan paritas ibu bersalin
SARAN dengan kejadian pre eklampsia,
1. Bagi Tempat Penelitian 2015. Study Program Student
Diharapkan Rumah Sakit dapat STIKES Aisyiyah Surakarta
meningkatkan pelayanan dan Anwar, Bahri. (2004). Dislipidemia
penanganan secara cepat dan tepat Sebagai Faktor Resiko Jantung
bagi ibu hamil atau bersalin yang Koroner.Fakultas Kedokteran
mengalami pre eklampsia, Universitas Sumatera Utara.
Bidan di ruang poli kebidanan, Direktorat Bina Kesehatan Ibu. (2013).
hendaknya lebih aktif memberikan Rencana Aksi Percepatan
penyuluhan yang berhubungan Penurunan Angka Kematian Ibu di
dengan pre eklampsia untuk Indonesia. Kementrian Kesehatan
meningkatkan pengetahuan ibu RI. Jakarta
hamil dan peningkatan pelayanan Cunningham, F.G. (2012). Obstetri
ANC, khususnya deteksi dini William. EGC, Jakarta
terhadap faktor-faktor predisposisi Dien Gusta Anggraini Nursal, (2014).
serta tanda dan gejala pre Faktor Resiko Kejadian Pre
eklampsia sehingga prognosis ibu eklampsia pada Ibu hamil dI RSUP
dan janin tidak semakin Dr. M. Djamil Padang, (2014).
memburuk. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
2. Bagi Peneliti Andalas. Program Studi Kesehatan
Mengingat keterbatasan waktu Masyarakat. Sumatera Barat
penelitian, maka perlu dilakukan Martin, E.J dan J. H. Poole. (2013).
penelitian lebih lanjut mengenai Asuhan Ibu Bersalin dengan
pengaruh faktor resiko lain yang Gangguan Hipertensi yang
dapat mempengaruhi kejadian pre Mempersulit Kehamilan dalam
eklampsia/eklampsia untuk Kennedy, B (Ed.) Modul
mengetahui faktor resiko pre Manajemen Intra partum. EGC.
eklampsia yang signifikan Jakarta
3. Bagi Profesi Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri:
IBI sebagai wadah profesi Obstetri Fisiologis dan Patologis.
bidan,hendaknya memberikan EGC. Jakarta
pelatihan keterampilan kepada Retnani, T.I.I. (2014). Hubungan Umur
bidan di lapangan yang berkaitan dan Paritas Ibu Bersalin dengnan
dengan deteksi dini terhadap Kejadian Pre Eklampsia: Studi di
faktor-faktor predisposisi serta Rumah Sakit Assakinah Medika
tanda dan gejala pre Sidoarjo Tahun 2013. Surabaya:
eklampsia sehingga prognosis ibu Akademi Kebidanan Griya Husada
dan janin tidak semakin Saifudin, A.B, 2006, Buku Acuan Nasional
memburuk. Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal, Yayasan Bina
UCAPAN TERIMAKASIH Pustaka sarwono Prawirohardjo,
Terimakasih kami ucapkan kepada Jakarta, 991 halaman
seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan Sri Lestari Dwi Astuti, Tri Sunaryo,
satu-persatu karena telah mendukung dan Analisis Faktor Resiko Yang
membantu dalam melaksanakan penelitian Terjadinya Pre Eklampsi Berat
ini sehingga penelitian ini dapat Pada Ibu Hamil Trimester Ketiga,
6
Politeknik Kesehatan Surakarta
Jurusan Keperawatan
Wayan Artana, 2013. Kadarlow Density
Lipoprotein Sebagai FaktorRisiko
Terjadinya Preeklampsia. Studi
Wiknjosastro, H., dkk. (2005). Ilmu
Kebidanan. Yayasan Bina Pusaka
Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
Woodward, V. (2011). Kegawatdaruratan
Persalinan: Manajemendi
Komunitas. EGC. Jakarta