Anda di halaman 1dari 17

Materi tentang :

DOROTHEA OREM
Disusun oleh :
Kelompok 2
1. Sabila hanifa yulianti
2. Sahida eva nurfaini
3. Restu satia irawan
4. Tiara silmayani
5. Raodiatun
6. Yoza septahadi
7. Zelina aprilia sonita
A. TINGKATAN TEORI KEPERAWATAN
Profesi keperawatan mengenal 3 tingkatan teori, yaitu:

1. Grand Theory
Grand Theory merupakan teori yang paling abstrak dari tiga tingkatan teori yang
diidentifikasi "untuk membuat pandangan keperawatan secara menyeluruh" (Liehr &
Smith, 1999) diman mengatasi sifat, misi, dan tujuan asuhan keperawatan (Meleis,
1997) secara umum dan diciptakan melalui pengamatan dan / atau wawasan dari teori
tersebut.
Grand theory memiliki ruang lingkup luas dan konsep umum dan proposisi. Teori
pada tingkat ini mungkin baik mencerminkan dan memberikan wawasan yang
berguna untuk praktek tetapi tidak dirancang untuk pengujian empiris.
2. Middle Range Theory

Teori Middle-Range memiliki hubungan yang lebih kuat dengan penelitian dan
praktik. Hubungan antara penelitian dan praktik menurut Merton (1968),
menunjukkan bahwa Teori Mid-Range amat penting dalam disiplin praktik, selain
itu Walker and Avant (1995) mempertahankan bahwa mid-range theories
menyeimbangkan kespesifikannya dengan konsep secara normal yang nampak
dalam grand teori.
Mid-range teori memberikan manfaat bagi perawat, mudah diaplikasikan dalam
praktik dan cukup abstrak secara ilmiah.
3. Practice Theory

Teori praktik keperawatan memiliki lingkup dan tingkat abstraksi yang


paling terbatas dan dikembangkan untuk digunakan dalam rentang tertentu dari
situasi keperawatan. Teori yang dikembangkan pada tingkat ini memiliki dampak
yang lebih langsung pada praktek keperawatan dari pada teori-teori yang lebih
abstrak. Teori praktik keperawatan memberikan kerangka kerja untuk intervensi
keperawatan, dan memprediksi hasil dan dampak dari praktik keperawatan.
B. Konsep Keperawatan Dorothea E.Orem

1. Biografi Dorothea E. Orem


Dorothea Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan terkemuka di Amerika. Dorothea
Orem lahir di Baltimore, Maryland di tahun 1914.
Selama tahun 1958-1959 Dorothea Orem sebagai seorang konsultan pada bagian pendidikan
Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan dan berpartisipasi dalam suatu proyek
pelatihan peningkatan praktek perawat (vokasional). Pekerjaan ini menstimulasi Orem untuk
membuat suatu pertanyaan : “Kondisi apa dan kapan seseorang membutuhkan pelayanan
keperawatan?” Orem kemudian menekankan ide bahwa seorang perawat itu adalah “Diri sendiri”.
Ide inilah yang kemudian dikembangkan dalam konsep keperawatannya “Self Care”.
2. Paradigma Keperawatan menurut Dorothea Orem

Manusia : Lingkungan :

■ Orem memandang manusia secara total ■ Lingkungan meliputi elemen


dan bersifat universal, dimana mereka
lingkungan, kondisi lingkungan
membutuhkan perkembangan dan

kemampuan perawatan diri sendiri serta perkembangan lingkungan.

secara berkelanjutan. Manusia

merupakan suatu kesatuan dari fungsi

biologi, simbolik dan sosial.


Keperawatan : Kesehatan :

■ Menurut Orem, keperawatan adalah


suatu seni, pelayanan/bantuan dan
■ Sehat adalah suatu kondisi ketika
teknologi. Tujuan dari keperawatan keseluruhan struktur dan fungsi saling
adalah membuat pasien terintegrasi dengan baik. Hal ini
dankeluarganya mampu melakukan
memungkinkan manusia mampu
perawatan sendiri, diantaranya
mempertahankan kesehatan, mencapai menghubungkan berbagai macam
kondisi normal ketika terjadi mekanisme secara psikologis,
kecelakaan atau bahaya, serta
fisiologis serta melakukan interaksi
mengontrol, menstabilisasi dan
dengan orang lain.
meminimalisasi efek dari
pnyakit/kondisi yang kronis atau
kondisi ketidakmampuan.
3. Pengertian Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem’s

Menurutnya teori keperawatan adalah Pelayanan manusia yang berpusat


kepada kebutuhan manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara
terus menerus untuk dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari
penyakit atau kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya.
Menurut Orem, asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap
orang mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu
individu memenuhi kabutuhan hidup, memelihara kesehatan dan
kesejahteraannya, oleh karena itu teori ini dikenal sebagai Self Care (perawatan
diri) atau Self Care Defisit Teori. Orang dewasa dapat merawat diri mereka
sendiri, sedangkan bayi, lansia, dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk
memenuhi aktivitas Self Care mereka.
Perubahan dalam keperawatan menurut teori Dorothea E.Orem

Pada tahun 1959 konsep keperawatan Orem ini pertama sekali dipublikasikan. Tahun
1965 Orem bekerjasama dengan beberapa anggota fakultas dari Universitas di Amerika
untuk membentuk suatu Comite Model Keperawatan.
Orem Kemudian mengembangkan konsep keperawatanya “self care” dan pada tahun
1971 dipublikasikan Nursing; Concepts of Practice.
Teori Sistem Keperawatan Orem

Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong keperawatannya
sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem
dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu ;

1. Perawatan Diri Sendiri (Self Care)

a. Self Care: merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksananakan oleh individu itu sendiri
dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan. (Potter & Perry 2005)

b. Self Care Agency: merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri sendiri, yang
dapat dipengaruhi oeh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain. ( Potter & Perry 2005)
2. Self Care Defisit

Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di
mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan
dibutuhkan. Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau
terbatas untuk melakukan self carenya secara terus menerus. Self care defisit
dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi
kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan
tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara kualitas maupun kuantitas.(A.
Aziz 2004 )
3. Teori Sistem Keperawatan

Dalam pandangan teori sistem ini Orem memberikan identifikasi dalam sistem
pelayanan keperawatan diantaranya :

1. Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System ).


2. Sistem Bantuan Sebagian (Partially Compensatory System).
3. Sistem Supportif dan Edukatif.
Tujuan Keperawatan Model Orem

Tujuan keperawatan pada model Orem secara umum adalah :

1. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti
menghilangkan self care deficit.

2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care.

3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan
dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun
dihilangkan.
Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek
keperawatan keluarga / komunitas adalah :

1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
terapeutik

2. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri

3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang


mengalami gangguan secara kompeten.
Kekurangan dan kelebihan teori keperawatan Orem

Kelebihan dari teori Orem adalah teori ini mendorong pasien


untuk memunculkan potensinya yang terganggu karena kondisinya
yang sakit. Perawat lebih memandirikan pasien untuk melakukan self
care atau pemenuhan kebutuhannya sendiri tanpa ketergantungan
kepada orang lain, perawat lebih memberikan motivasi kepada pasien.
Sehingga pasien bisa lebih mandiri dan mengerti tentang pentingnya
melakukan perawatan diri, untuk mencapai kesehatan yang optimal.
THANKS YOU 

Anda mungkin juga menyukai