Disusun oleh:
3B-PGSD
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta
inayah-Nya pada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar
Pemetaan Tema”.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran Tematik. Makalah ini telah kami susun dengan optimal. Dalam kesempatan ini
kami mengucapkan terimakasih kepada Yth Bapak Febby Fajar Nugraha, M.Pd. selaku dosen
mata kuliah Pembelajaran Tematik yang telah membantu, membina, membimbing wawasan
dan pengetahuannya tentang pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua ini kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
dan kesalahan baik dari segi susunan kalimat dan tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulisan selanjutnya lebih baik.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi kami khususnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Pendahuluan....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
BAB III....................................................................................................................................14
PENUTUP...............................................................................................................................14
A. Kesimpulan...................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema,
sehingga siswa memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan, selain itu, dengan
penerapan pembelajaran tematik disekolah dasar akan sangat membantu siswa, hal ini
dilihat dari tahap perkembangan siswa yang, masih melihat segala sesuatu sebagai satu
keutuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pemetaan tema?
2. Bagaimana cara menentukan tema dalam pembelajaran tematik?
3. Apa prinsip-prinsip pengembangan dan pemilihan tema?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian pemetaan tema.
2. Untuk mengetahui cara menentukan tema dalam pembelajaran tematik.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengembangan dan pemilihan tema.
4.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pemetaan tema bisa dilakukan dengan berbagai cara. Namun, tidak ada cara yang
terbaik untuk menentukan tema tetapi tergantung dari situasi dan kondisi karena pada
dasarnya pembelajaran tematik bergantung pada situasi dan kondisi kelas, sekolah, guru,
atau lingkungan sehingga prosedur penentuan tema disesuaikan dengan situasi dan kondisi
setempat.
2
Menurut Tim Puskur dari Departemen Pendidikan Nasional (2006) menentukan
tema dapat dilakukan dengan 2 cara. Pertama, yaitu guru mempelajari standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang terdapat dalam tiap-tiap mata pelajaran, dilanjutkan dengan
menentukan tema yang sesuai. Cara kedua, guru menetapkan terlebih dahulu tema-tema
pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut guru bisa bekerja sama dengan
siswa-siswi sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
Perbedaan antara cara pertama dan cara kedua terletak pada penentuan tema. Cara
yang pertama penentuan tema dilakukan setelah guru melakukan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam indikator. Tema ditentukan setelah melihat
keterhubungan antara kompetensi satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
Berikut ini adalah contoh keterhubungan kompetensi dasar dan indikator dengan tema.
3
Sedangkan pada cara yang kedua guru menentukan tema terlebih dahulu baru
mencari keterhubungan antara tema dengan kompetensi dasar dengan indikator dari
berbagai mata pelajaran.
Apabila guru menentukan tema terlebih dahulu guru bisa memilih tema dari:
Selain kriteria tersebut, menutut Subroto dan Herawati (1978) terdapat beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi dalam penentuan tema, yaitu:
- Penentuan tema merupakan hasil ramuan dari berbagai disiplin ilmu.
- Tema diangkat sebagai sarana untuk mencapai sasaran materi pelajaran dan prosedur
penyempaian.
4
- Tema sesuai dengan karakteristik belajar siswa-siswi sehingga perkembangan anak
dapat dimanfaatkan secara maksimal.
- Tema harus bersifat cukup problematik sehigga kemungkinan luas untuk
melaksanakan kegiatan belajar yag lebih efektif dibanding dengan proses belajar
mengajar yang konvensional.
6
siswa-siswi tertarik untuk mengikuti pelajaran. Ketertarikan siswa-siswi pada “apa”
yang dipelajari merupakan “pintu” pertama belajar dan menjadai “kunci”
keberhasilan belajar. Sebaliknya, jika siswa-siswi tidak tertarik belajar bisa menjadi
faktor kegagalan dalam belajar bagi siswa-siswi (Sumani, 2007).
Tema yang dipilih, menurut Sukandi (2003) dapat mengembangkan tiga ranah
sasaran pendidikan secara bersamaan, yaitu kognitif (seperti gagasan konseptual
tentang lingkungan dan alam sekitar), keterampilan (seperti memanfaatkan
informasi, menggunakan alat, dan mengamati gejala alam), dan sikap (jujur, teliti,
tekun, mengahargai perbedaan, dan sebagainya).
BAB III
7
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemetaan tema adalah suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh
dan utuh semua standar kompetensi kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata
pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Cara menentukan tema dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu (1) guru mempelajari standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang terdapat dalam tiap-tiap mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema
yang sesuai. (2) guru menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk
menentukan tema tersebut guru bisa bekerja sama dengan siswa-siswi sehingga sesuai
dengan minat dan kebutuhan mereka. Dalam menetapkan tema perlu memperhatikan
beberapa prinsip yaitu (1) memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa-siswi,
(2) dari yang termudah menuju yang sulit, (3) dari yang konkret menuju ke yang abstrak,
(4) tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa-
siswi dan membangun pemahaman konsep karena adanya sinergi pemahaman antar
konsep yang dikemas dalam tema, (5) ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan
perkambangan siswa-siswi, termasuk minat dan kebutuhan. (6) tema yang dipilih dapat
mengembangkan tiga ranah sasaran pendidikan secara bersamaan, yaitu kognitif,
keterampilan, dan sikap.
8
DAFTAR PUSTAKA
Subroto, Tisno Hadi dan Ida Siti Herawati. 2003. Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka.
Sukandi, Ujang dkk. 2003. Balajar Aktif dan Terpadu: Apa, Mengapa dan Bagaimana?.
Surabaya: Duta Graha Pustaka.