Disusun Oleh :
201010200723
UNIVERSITAS PAMULANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT karena berkat rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Hukum Administrasi Negara dengan topik
pembahasan tentang “Hukum Lingkungan”. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Hukum Administrasi Negara dan merupakan bentuk latihan bagi mahasiswa
untuk memperluas pengetahuan mengenai Hukum Lingkungan.
Makalah ini diharapkan dapat meningkatkan daya kreativitas dan pemahaman lebih
mendalam bagi mahasiswa. Pengetahuan mengenai hukum lingkungan diharapkan
menjadikan mahasiswa memiliki pemahaman dan kesadaran akan kelestarian lingkungan
hidup. Mahasiswa dapat memberikan contoh sikap sadar hukum kepada masayarakat
terutama pada perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup disekitar kita.
Seperti pribahasa “Tiada gading yang tak retak”. Kami menyadari bahwa makalah ini
jauh dari kata sempurna. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk peningkatan kualitas makalah ini.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui pengertian hukum lingkungan;
2. Untuk mengetahui perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
3. Untuk mengetahui hak lingkungan;
4. Untuk mengetahui kewajiban lingkungan;
5. Untuk mengetahui larangan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan
6. Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah hukum administrasi negara.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam aspek pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam, negara tidak
hanya berperan menguasai dan mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya, meskipun hal
itu kemudian peruntukannya ditujukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (social
prosperity). Ketentuan ini sesuai dengan amanat konstitusi sebagaimana diatur dalam
ketentuan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam perspektif pendekatan manajemen, penguasaan negara atas segala sumber daya
alam dan lingkungan hidup, kekuasaan berbarengan dengan dimensi tanggunjawab yang
didalamnya juga melekat aspek kewajiban. Tidak seorang pun pemegang kekuasaan
melakukan kekuasaan tanpa terdapat sesuatu tanggungjawab dan kewajiban, yang semuanya
lahir atau terbit dari kekuasaan negara itu sendiri. Kekuasaan terhadap segala sumber daya
alam dan lingkungan dengan sendirinya terkait dengan tanggungjawab dan kewajiban dalam
melaksanakan aspek-aspek kepentingan umum, seperti halnya aspek lingkungan menjadi
wilayah dari penerapan good environmental governance.
Dalam penerapan good environment governance, pemerintah dan warga negara harus
memiliki keseimbangan dalam hak dan kewajiban dalam perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. Dalam Pasal 65 UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup menyebutkan hak yang dapat dijadikan dasar hukum sebagai
advokasi lingkungan antara lain yaitu :
1. Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak
asasi manusia, disebut juga sebagai hak subjektif (subjective rights). Hak ini
memberikan kepada yang mempunyai suatu tuntutan yang sah guna meminta
kepentingannya akan suatu lingkungan hidup yang baik dan sehat itu dihormati, suatu
tuntutan yang dapat didukung oleh prosedur hukum dengan perlindungan hukum oleh
pengadilan dan perangkat-perangkat lainnya. Tuntutan tersebut mempunyai 2 (dua)
fungsi yang berbeda yaitu sebagai berikut:
a. fungsi yang dikaitkan dengan hak untuk membela diri terhadap gangguan dari
luar yang menimbulkan kerugian pada lingkungan (the function of defence);
b. fungsi yang dikaitkan dengan hak untuk menuntut dilakukannya suatu tindakan
agar lingkungannya dapat dilestarikan, dipulihkan, atau diperbaiki (the function
of performence).
2. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses
partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik
dan sehat.
3. Setiap orang berhak mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap rencana usaha
dan/atau kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan
hidup.
4. Setiap orang berhak untuk berperan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Setiap orang berhak melakukan pengaduan akibat dugaan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup.
LINGKUNGAN
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN
Kepedulian umat manusia terhadap lingkungan hidup pada saat ini sudah merupakan
kepedulian global dalam rangka kepentingan hidup umat manusia. Kepedulian sekelompok
manusia saja terhadap lingkungan hidup tentu tidak cukup, oleh karena perubahan suatu
lingkungan yang dampaknya bukan saja terbatas secara lokal, tetapi berdampak global.
Permasalahan lingkungan hidup semestinya bukan lagi menjadi suatu permasalahan yang
bersifat individual, atau mereka yang berstempel sebagai aktivis lingkungan, atau pemangku
kebijakan beberapa negara saja, melainkan telah menjadi bagian dan tanggung jawab bersama umat
manusia yang merasa masih mau hidup di muka bumi ini. Adanya pencemaran dan kerusakan
lingkungan adalah bagian dari akibat ulah tangan manusia itu sendiri yang pada dasarnya ikut
bertanggungjawab atas fenomena yang terjadi belakangan ini.
Sebut saja berbagai macam bencana, pencemaran dan kerusakan lingkungan yang terjadi pada
hampir seluruh titik episentrum di dunia, tidak terkecuali bagi negari tercinta Indonesia, telah menjadi
bukti yang shohih bahwa antara manusia dan lingkungan sudah mengalami pergeseran nilai dan
makna serta sudah semakin tidak sehati dan harmonis lagi.
Oleh karena itu perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menjadi bentuk dari
tanggungjawab kita bersama tanpa bermaksud berlebihan dan minimnya kepedulian terhadap
persoalan lingkungan dinegeri ini, terhadap mereka yang devisit hati nurani hanyalah gemar
berkoalisi, menjaga citra diri karena takut ditelanjangi, mencari dan berebut kursi tanpa peduli
generasi dan lingkungan yang dipijaki.
DAFTAR PUSTAKA
Hidup.
Hidup.
Moh. Fadli, Mukhlish, Mustafa Lutfi , Hukum dan Kebijakan Lingkungan, UB Pres, Malang.