KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
i
BAB III PENUTUP................................................................................................................12
3.1 Simpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran...................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian, tujuan, dan manfaat kewirausahaan?
2. Bagaimana karakteristik kewirausahaan?
3. Apa saja faktor-faktor yang memepengaruhi keberhasilan dalam berwirausaha
4. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dalam berwirausaha?
5. Bagaimana cara menanggulangi kegagalan dalan berwirausaha?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian, tujuan, dan manfaat kewirausahaan.
2. Untuk mengetahui dan memahami karakteristik kewirausahaan.
3. Untuk mengetahui dan memahami fakor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam
berwirausaha.
4. Untuk mengetahui dan memahami fakor-faktor yang menyebabkan kegagalan dalam
berwirausaha.
5. Untuk mengetahui dan memahami cara menanggulangi kegagalan dalam berwirausaha.
1.4 Manfaat
Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat dan bahan auan dalam memperkaya
dan memperluas pengetahuan pembaca mengenai faktor-faktor yang mendukung
keberhasilan dan kegagalan dalam usaha.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Tujuan kewirausahaan yaitu:
4
mereka adalah suatu hal yang ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi, dan visi
mereka sendiri.
5
kepercayaan ini merupakan keyakinan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan
tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Kepercayaan diri diatas baik langsung maupun
tidak langsung mempengaruhi sikap mental seseorang seperti kreativitas, keberanian,
ketekunan, semangat kerja keras, semangat berkarya dan sebagianya banyak
dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan diri seseorang yang berbaur dengan
pengetahuanketerampilan serta kewaspadaan.
2. Inisiatif
Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai sesuatu. Untuk memulai
diperlukan adanya niat dan tekad yang kuat serta karsa yang besar. Sekali sukses,
maka sukses berikutnya akan menyusul, sehingga usahanya semakin maju dan
semakin berkembang. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila ada
inisiatif. Perilaku isiatif ini biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman
yang bertahun-tahun dan pengembanganya diperoleh dengan cara disiplin diri,
berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat.
3. Motivasi Prestasi
Dorongan untuk selalu berprestasi tinggi harus ada dalam diri seorang wirausaha,
karena dapat membentuk mental pada diri mereka untuk selalu lebih unggul dan
mengerjakan segala sesuatu melebihi standar yang ada. Motivasi berprestasi, pertama
diartikan sebagai perilaku yang timbul karena melihat standar keunggulan dan dengan
demikian dapat dinilai dari segi keberhasilan dan kegagalan. Kondisi kedua adalah
individu sedikit banyak harus bertangggung jawab atas hasilnya. Ketiga, terdapat
suatu tingkat tantangan dan timbul perasaan tidak pasti. Konsep-konsep motivasi
berprestasi juga sangat menitik beratkan pada kerja dinamika batiniah. Seseorang
yang memiliki motivasi prestasi maka dalam menjalankan usahanya ia akan
berorioentasi pada hasil dan wawasan ke depan.
4. Mempunyai sifat kepemimpinan
Seorang wirausahawan yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloran dan teladan. Kepemimpinan ialah kualitas tingkah laku seseorang yang
mempengaruhi tingkah orang lain atau kelompok orang, sehingga mereka bergerak ke
arah tercapianya tujuan bersama. Seorang wirausahawan yang menghendaki
kerjasama dengan orag lain hendaknya memiliki keterampilan kepemimpinan.
6
Kepemimpinan termasuk faktor kunci bagi seorang wirausahawan. Dengan
keunggulan dibidang ini, maka seorang wirausahawan akan sangat memperhatikan
orientasi pada sasaran, hubungan kerja atau personal dan efektifitas. Pemimpin yang
berorientasi pada ketiga faktor di atas, senantiasa tampil hangat, medorong
pengembangan karir stafnya, disenangi bawahan, dan selalu ingat pada sasaran yang
hendak dicapai.
5. Berani mengambil resiko
Setiap usaha, baik usaha baru maupun usaha yang telah lama akan selalu
berhadapan dengan risiko. Risiko selalu ada tanpa dapat diketahui secara pasti.
Seorang wirausahawan harus belajar dari hal-hal yang pernah terjadi sebelumnya.
Berbagai kejadian yang merugikan sebagai dampak dari timbulnya risiko telah
memberikan pelajaran yang sangat berharga kepadanya. Seorang wirausaha yang
berani menaggung risiko adalah orang yang selalu ingin menjadi pemenang dan
memenagkan dengan cara yang baik. Keberanian menanggung risiko bergantung pada
daya tarik setiap alternatif, siap untuk mengalami kerugian dan kemungkinan relatif
untuk sukses atau gagal. Pemilihan untuk pengambilan risiko ditentukan oleh
keyakinan diri, kesediaan untuk menggunakan kemampuan, kemampuan untuk
menilai risiko.
7
3. Faktor Keuangan
Hindari berpikir bahwa bisnis tanpa keuangan cas yang lancar itu akan
berhasil. Arus cas itu bagaikan aliran darah dalam tubuh kita. Bila Arus cas tidak
mengalir, maka bisnis pasti akan berhenti dan mati.
4. Faktor Organisasi
Organisasi usaha sebaiknya tidak stastis, melainkan harus dinamis, kreatif,
dan berwawasan kedepan. Semakin banyak pengalaman di organisasian, maka
kita akan lebih matang dalam mengambil segala keputusan yang akan dijalankan
dalan usaha kita.
5. Faktor Perencanaan
Pekerjaan tanpa adanya rencana sama artinya dengan berjalan tanpa
tujuan. Jadi sudah pasti, rencana adalah hal yang sangat penting dlam memulai
suatu usaha.
6. Faktor Pengelolaan Usaha
Dalam menjalankan sebuah usaha, hal yang sangat penting dan yang harus
benar-benar diperhatikan adalah bagaimana cara pengelolaan usaha tersebut
diajalankan. Pengelolaan sebuah usaha bergantung pada pemilik usahanya.
Pengelolaan usaha harus berjalan baik dan lancer agar factor-faktor lainnya bisa
terpenuhi dengan baik.
7. Faktor Pemasaran dan Penjualan
Pemasaran dan penjualan adalah lokomotif dalam bagian laninnya seperti
keuangan, personalian, produksi, distribusi, logistic, dan pembelian. Factor
pemasaran dan penjualan sangat penting bagi kelancara sebuah usaha. Kegagalan
dalam sebuah usaha karena hanya mementingkan bagian pengelolaanya saja
8. Faktor Administrasi
Tanpa adanya pencatatan, dokumentasi, pengumpulan, dan
pengelompokan data administrasi dengan baik, stategis, dengan taktik, dengan
perencanaan, dengan pengembangan, dan program-program, maka arah
perusahaan tidak akan berkembang dan tumbuh dengan baik dan lancar.
9. Faktor Peraturan Pemerintah, Politik, Ekoomi, Sosial, dan Budaya
8
Faktor peraturan pemerintah dan poleksosbud besar pengaruhnya pada
suatu usaha, karena wirausaha juga berhubungan langsung dengan peraturan
pemerintah dan daerah seperti pembayaran pajak, restribusi, dan pendapat daerah.
Berhubungan juga dengan legalitas dan perijinan pada bidang politik. Suatu usaha
juga sangan berpengaruh pada perkembangan budaya local dan lingkungan sosal
yang berubah-ubah.
10. Catatan Bisnis
Banyak usaha yang sulit dan tidak berkembang hanya karena kita tidak
tahu sudah sejauh mana bisnis tersebut berjalan. Catatan usaha atau bisnis ini
akan membuat kita tahu bagaimana perkembangan dan hambatan apa saja yang
dialami dalam menjalankan suatu usaha.
Tidak kompeten dalam manejerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan
dan pengetahuan dalam mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang
menyebakan perusahaan atau seseorang kurang berhasil dalam menjalankan
usahanya.
Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasi
usaha, kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya
manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahan.
Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar usaha berhasil dengan baik faktor yang
paling utama adalah hal keuangan yaitu memelihara arus kas. Mengatur pengeluaran
dan pemasukan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan
menghambat operasional perusahaan dan akan mengakibatkan usaha tersebut tidak
berjalan lancer, bahkan akan mati.
Gagal dalam perencanaan. Perencanaa merupakan suatu titik awal dalam kegiatan.
9
Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang
menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan
perusahaan sukar beroperasi karena kurang efesien.
Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitanya dengan efesiensi dan
efektifittas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaaan alat tidak efesien
dan efektif.
Sikap yang kurang bersungguh-sungguh dalam usaha. Ketidakmampuan dalam
melakukan peralihan atau transisi kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap
menghadapi dan melakukan perubahan, maka ia tidak ada jaminan untuk menjadi
wirausaha yang berhasil.
10
perilaku,sikap dan sistem nilai yang membentuk keseluruhan kepribadian. Disamping
kepribadian,kemampuan diri perlu dikenali. Kemampuan diri ditentukan terutama oleh
pengetahuan dan ketrampilan.
Pengetahuan yang sebaiknya dimiliki oleh wirausahawan yaitu intinya kenali diri
sendiri, lingkungan, bidang usaha yang dimasuki, tahu apa yang harus dilakukan dan
mengenai proses dan sistem yang ditangan,apa yang dicapai, bagaimana cara
mencapainya, dan resiko serta cara menangulangi resiko ini.
Dengan kata lain seorang wirausaha perlu memiliki pengetahuan yang cukup
untuk dapat mengarahkan dirinya guna memperoleh peluang usaha, menyusun konsep
usaha, membuat perencanaan, masuk pasar, beroperasi(organisasi/sendiri) dan dengan
demikian menikmati nilai tambah dan mengembangkan diri
Ketrampilan tidak hanya untuk diketahui, tetapi juga diperlukan pelatihan yang
memadai guna mengembangkan dan mempertajam ketrampilan yang kita miliki. Untuk
melakukan wirausaha kita perlu mengadakan penilaian terhadap diri sendiri dan dari luar
diri kita, yang akan menentukan keberhasilan dan kegagalan usaha kita.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kewirausahaan atau enterpreneurship berasal dari bahasa Perancis yang artinya
perantara. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menamukan peluang untuk memperbaiki kehidupan atau
kegiatan (Zimmer, 2008).
Dalam mendirikan bisnis, pastinya wirausaha sudah memiliki tujuan dan manfaat yang
matang sehingga akan diperoleh hasil maksimal. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Wirausahawan
yang sukses pasti memiliki karakteristik khusus sehingga dapat mencapai tujuannya. Salah
satu karakteristik kewirausahaan yaitu mampu melihat kedepan dengan berfikir penuh
perhitungan mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan pemecahannnya.
Tetapi ada juga wirausahawan yang mengalami titik balik atau kegagalan dalam
mengembangkan bisnisnya, itupun tergantung dari pada kemampuan pribadi wirausaha.
Faktor yang menyebabkan wirausaha mengalami kegagalan yaitu kurang pengalaman, tidak
kompeten dalam manajerial, kurang dapat mengendalikan keuangan, pengeluaran lebih
banyak daripada penghasilan, dan masih banyak lagi. Kegagalan itu dapat kita hindari
apabila kita dapat bertanggung jawab dalam bertugas, membangun hubungan dengan
pelanggan, karyawan, suplier, kerja keras, dan terutama berani mengambil risiko.
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/40952409/Makalah-Kewirausahaan
https://www.academia.edu/28610695/MAKALAH_KEWIRAUSAHAAN_docx
13
14