ABSTRAK
berkembang, Indonesia termasuk masih pada tingkat kesuksesan yang berbeda yaitu
kekurangan wirausahawan. Hal ini dapat berwirausaha.
dipahami, kerena kondisi pendidikan di Di mata masyarakat, berwirausaha masih
Indonesia masih belum menunjang kebutuhan dianggap pekerjaan kedua yang belum mampu
pembangunan sektor ekonomi. Perhatikan, memberikan jaminan hidup bagi para sarjana.
hampir seluruh sekolah/perguruan tinggi Menjadi PNS ataupun Pegawai swasta
masih didominasi oleh pelaksanaan dianggap mampu memberikan jaminan hidup
pendidikan dan pembelajaran yang bagi para sarjana. Akibatnya para sarjana
konvensional. Di satu sisi institusi pendidikan hanya fokus mencari pekerjaan yang
dan masyarakat kurang mendukung berorientasi pada meningkatnya standar hidup
pertumbuhan wirausahawan. Di sisi lain, mereka, tanpa ada pemikiran bahwa ada
banyak kebijakan pemerintah yang tidak dapat pekerjaan lain yang mampu memberikan
mendorong semangat kerja masyarakat, “nilai lebih”, materi dan non materi. Hal ini
misalkan kebijakan harga maksimum beras, sebenarnya diakibatkan dari peranan
maupun subsidi yang berlebihan yang tidak Perguruan Tinggi yang kurang memberikan
mendidik perilaku ekonomi masyarakat. dorongan untuk berwirausaha dan belum
Perguruan Tinggi pada dasarnya adalah mampu memberikan gambaran tentang “apa
wadah pencetak sarjana yang siap itu bekerja yang etis”. Bahwa ada pekerjaan
menyumbangkan pemikirannya dalam lain yang mampu memberikan ruang yang
kemajuan di negara Indonesia, tetapi lebih untuk mengembangkan keilmuan yang
kenyataannya hanya mampu mencetak mereka terima selama di bangku perkuliahan
“pengangguran berdasi” yang jumlahnya yaitu berwirausaha. Kerusakan lingkungan
semakin bertambah. Jumlah “pengangguran yang terjadi di Indonesia sebagai bukti bahwa
berdasi” ini, dari tahun ke tahun mengalami manusia belum memahami secara benar
peningkatan, sedangkan jumlah lapangan tentang “apa itu bekerja yang etis”.
pekerjaan yang tersedia tidak mampu Sekarang, negara Jepang telah menjadi
menyerap jumlah sarjana yang selalu sebuah negara kaya dengan kekuatan super
bertambah tiap tahunnya ini. Hal ini dapat pertumbuhan ekonomi bukan karena sumber
dilihat dari fakta tidakseimbangnya antara daya alam mereka, namun karena karakter
jumlah sarjana yang mengikuti acara “job mereka, semangat mereka, keahlian mereka
fair” dengan jumlah sarjana yang terserap di dalam melihat peluang bisnis.Begitu juga
“job fair”. Semua ini sebenarnya tidak dengan Cina, semenjak awal ditandatangani
terlepas dari mind set para sarjana yang telah C-AFTA (China Asean Free Trade Area) di
ditanamkan oleh orangtua dan masyarakat Januari 2010, Indonesia akhirnya merasakan
sekitar, bahwa yang namanya sukses adalah kesulitan dalam berkompetisi melawan para
jika seseorang itu bekerja di kantor, berdasi, pengusaha dari Cina. Isu terbesar adalah
kerja dari pagi sampai sore, dan mendapatkan dikarenakan kurangnya sosialisasi dan
gaji setiap bulannya. Itu namanya “pekerja persiapan, maka ketika perdagangan bebas di
yang sukses”. Apalagi akan menjadi suatu berlakukan, bisnis di dunia terguncang. Perlu
kebanggaan jika menjadi Pegawai Negeri diketahui, Cina telah memiliki banyak
Sipil (PNS). Akibatnya para sarjana hanya penawaran yang dapat dimanfaatkan untuk
fokus mencari pekerjaan, bukan menciptakan kepentingan industri. Kebanyakan dari produk
pekerjaan atau disebut dengan wirausaha. Cina adalah juga produk yang langsung bisa
Para sarjana tidak melihat bahwa dikonsumsi. Sedangkan sekarang di Indonesia
kesuksesan bukan hanya didapat di “belakang malah banyak mengekspor bahan baku
meja”, dan bahwa kunci kesuksesan bukan berbalikkan dengan Cina yang langsung dapat
hanya diukur secara materi tetapi juga non kita beli barang jadinya.
materi, yaitu kesuksesan dunia akhirat, Namun wirausaha di Indonesia seharus-
sebagaimana dijelaskan penulis diatas. nya tidak menutup mata melihat kejadian ini,
Orientasi kuliah adalah mendapatkan sebaliknya wirausaha di Indonesia disarankan
selembar ijazah untuk modal mendapatkan melakukan tindakan dikarenakan masih ada
pekerjaan yang layak secara materi yaitu di banyak tantangan untuk memasuki pasar Cina.
kantor. Bukan berpikir bahwa ada peluang Cina dulunya adalah negara miskin, juga
lain yang akan mampu membawa para sarjana bukan negara berkembang. Cina tidak hebat
dalam perkembangan ekonomi. Bahkan, Cina
pernah dianggap sebagai negara yang lebih namun survey yang dilakukan oleh Global
miskin dari Afrika. Namun sekarang, bisa Entrepreneurship Monitor (GEM),
dilihat negara Cina telah berubah menjadi menunjukkan bahwa keinginan berwirausaha
negara dengan pendapatan besar, dan itu masyarakat Indonesia adalah yang kedua
hanya merupakan salah satu kemajuan negara tertinggi di ASEAN setelah Filipina. (2013).
mereka. Sungguh mengerikan, 40-60% Sedangkan untuk daerah Medan sendiri,
produk di Indonesia berasal dari negara Cina. jumlah wirausaha baru khususnya di sektor
Begitu banyak rakyat Indonesia yang usaha mikro kecil menengah di Sumatera
tidak mengetahui definisi wirausaha, Utara pada 2013 bertambah 6,53 persen atau
keuntungan menjadi seorang wirausaha, 187.966 pengusaha. Dengan demikian, total
pentingnya peran wirausaha dalam pengusaha di Medan saat ini mencapai
membangkitkan ekonomi Indonesia. Banyak 3.065.731 orang. Menurut Kepala Dinas
dari rakyat Indonesia hanya mengetahui untuk Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
bekerja dengan orang lain atau negara lain, (UKM) Sumut Masri di Medan, Ahad (12/1)
tanpa adanya sebuah pikiran untuk memulai meski tekanan ekonomi dunia masih
usaha baru sendiri. Padahal, menurut riset dirasakan, tetapi jumlah UMKM Sumut masih
yang telah dilakukan, oleh Pak Nasib Lohor, bisa bertumbuh 6,53 persen yang mampu
Agency Manager PT Prudential Assurance menyerap 274.812 tenaga kerja. Pada 2012,
mengatakan, di Indonesia, hanya ada 5% jumlah UMKM masih sebanyak 2.877.765
pengusaha atau wirausaha. Hal tersebut pelaku usaha dengan menyerap 4.676.143
tentunya tidak boleh terjadi di masa depan orang pekerja, dan 2013 jumlah pengusaha
guna menyelamatkan pengusaha dan juga sudah mencapai 3.065.731 orang yang
negara Indonesia sendirinya. (Seminar Young menyerap 4.950.955 tenaga kerja.
Entrepreneurship dan Education Expo, Sedangkan perguruan tinggi lainnya
Medan, 26 Maret 2016) masih sebatas didalam kurikulum dan belum
Menurut Rektor Universitas Syiah Kuala membentuk program studi
(Unsyiah) Darussalam Banda Aceh Prof
Samsul Rizal menyatakan ada tiga hal utama Perumusan Masalah
yang akan membangun semangat wirausaha Dengan mempertimbangkan latar
setiap individu yakni kreativitas, inovasi, dan belakang di atas yang telah diuraikan, maka
kemandirian. Dia mengatakan, di Indonesia dapat dirumuskan masalah dalam karya tulis
selama ini secara umum berorientasi untuk ini adalah sebagai berikut: “Bagaimana
menjadi pegawai negeri dan hanya sedikit peranan perguruan tinggi dalam mengem-
menjadi pengusaha Dia juga menambahkan bangkan jiwa kewirausahaan di kalangan
bahwa Indonesia terancam tidak akan pernah mahasiswa di Sumatera Utara”
maju jikalau lulusan terbaik perguruan tinggi
hanya menjadi pegawai negeri. Ia Tujuan
menyebutkan, secara umum, persentase Meningkatkan peranan perguruan tinggi
jumlah pengusaha di Indonesia hanya 1,65 dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan
persen dari jumlah penduduk Indonesia yakni di kalangan mahasiswa di Sumatera Utara.
254,9 juta. Padahal menurut seorang sosiolog
dari Amerika Serikat, David McClelland, TELAAH PUSTAKA
suatu negara akan dapat berkembang bila Definisi Manajemen
jumlah pengusahanya minimal 2 persen dari Istilah manajemen berasal dari kata
jumlah penduduknya (Winarno, 2011). management (bahasa Inggris), turunan darikata
Persentase tersebut jauh tertinggal “to manage ” yang artinya mengurus atau tata laksana
dibandingkan Singapura, Malaysia, atau atau ketata laksanaan.Sehingga manajemen dapat
Thailand, yang masing-masing memiliki diartikan bagaimana cara manajer (orangnya)
persentase pengusaha muda sebanyak 7 mengatur, membimbing, dan memimpin semua orang
persen, 4 persen dan 4 persen. Sementara yang menjadi pembantunya agar usaha yang sedang
negara-negara maju seperti Amerika Serikat digarap dapat mencapai tujuan yangtelah ditetapkan
dan Jepang bahkan memiliki jumlah sebelumnya.
pengusaha muda lebih dari 10 hingga 12 Banyak ahli yang memberikan definisi tentang
persen dari jumlah populasi. Meskipun jumlah manajemen, diantaranya:
pengusaha di Indonesia masih sangat minim,
1. Harold Koontz & O’ Donnel dalam ada, maka dari itu seorang wirausaha dapat
bukunya yang berjudul “Principles melihat adanya peluang kemudian
ofManagement” mengemukakan, “Manajemen menciptakan sebuah organisasi untuk
adalah berhubungan denganpencapaian sesuatu memanfaatkan peluang tersebut.
tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang- Kewirausahaan berasal dari kata dasar
orang lain”. wirausaha yang diberi imbuhan ke- dan –an
2. George R. Terry dalam buku dengan judul yang bersifat membedakan. Adapun
“Principles of Management “ memberikan definisi: wirausaha berasal dari kata wira dan usaha.
“ Manajemen adalah suatu proses yang Wira berarti berani dan utama. Usaha berarti
membedakanatas perencanaan, pengor- usaha bisnis yang komersial maupun
ganisasian, penggerakkan pelaksana- nonbisnis dan nonkomersial. Maka dapat
an dan pengawasan, dengan memanfaat- diartikan secara harfiah bahwa kewirausahaan
kan baik ilmu maupun seni, agar adalah hal-hal yang menyangkut keberanian
dapatmenyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan seseorang untuk melaksanakan sesuatu
sebelumnya. kegiatan baik bisnis atau nonbisnis secara
3. James A. F. Stoner, menyatakan mandari
bahwa “Manajemen adalah seni Istilah wiraswasta atau wirausaha
untukmelaksanakan suatu pekerjaan melalui disamakan dengan entrepreneur (bahasa
orang-orang” Perancis), sedangkan kewirausahaan
disepadankan dengan entrepreneurship. Kata
Fungsi Manajemen entrepreneur secara tertulis digunakan oleh
Fungsi Manajemen ialah berbagai jenis tugas Savary (1723) yang dimaksud dengan
atau kegiatan manajemen yangmempunyai peranan entrepreneur adalah orang yang membeli
khas dan bersifat saling menunjang untuk mencapai barang dengan harga pasti, meskipun orang
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya itu belum tentu tahu dengan harga berapakah
Definisi Kewirausahaan barang (atau guna ekonomi) itu akan dijual
Menurut Kamus Besar Bahasa kemudian.
Indonesia (KBBI), pengertian wirausaha sama
dengan wiraswasta, yaitu orang yang pandai Tujuan dan Manfaat kewirausahaan Bagi
atau berbakat mengenali produk baru, Mahasiswa
menentukan cara produksi baru, menyusun 1. Tujuan
operasi untuk pengadaan produk baru, a. Meningkatkan kecakapan dan
memasarkannya, serta mengatur permodalan keterampilan mahasiswa khususnya
operasinya. Pada abad ke 17 istilah sense of business sehingga akan tercipta
“entrepreneur” digambarkan sebagai seorang wirausaha-wirausaha muda potensial.
yang melakukan kontrak pekerjaan dengan b. Menumbuhkembangkan wirausaha-
pemerintah untuk memasok produk tertentu. wirausaha baru yang berpendidikan
Kontrak ini memakai harga tetap keuntungan tinggi.
atau kerugian yang diperoleh dari pekerjaan c. Menciptakan unit bisnis berbasis
ini adalah merupakan imbalan dari kegiatan IPTEKS.
wirausaha. Pengertian wirausaha lebih d. Membangun jejaring bisnis antara
lengkap dinyatakan oleh Schumpeter dalam pelaku bisnis wirausaha pemula dengan
Alma, 2011, entrepreneur as the person who pengusaha (terutama UKM) yang sudah
destroys the existing economic order by mapan.
introducing new products and services,by 2. Manfaat
creating new forms of organizations, or by a. Kesempatan mengasah jiwa wirausaha,
exploiting new raw material yang berarti meningkatkan soft skill dengan terlibat
seorang wirausaha adalah orang yang langsung dalam dunia kerja,
mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan meningkatkan keberanian memulai
memperkenalkan barang dan jasa yang baru, usaha, mendapat dukungan modal dan
dengan menciptakan bentuk organisasi baru pendampingan secara terpadu.
atau mengolah bahan baku baru. Orang b. Membatu mengolah pola pikir generasi
tersebut melakukan kegiatan melalui muda sejak dini.
organisasi bisnis yang baru ataupun bisa pula
dilakukan dalam organisasi bisnis yang sudah
yang terdapat dalam benak sejumlah kreatif baik sesuai dengan jurusan yang
mahasiswa saat ini. digelutinya atau di luar dari itu, dengan
Hal ini bertolak belakang dengan realita entrepreneurship mungkin ke depannya akan
yang terjadi di lapangan saat ini, dimana dunia ditemukan berbagai produk barang dan jasa
sudah mengalami globalisasi saat arus barang yang dapat menjawab kebutuhan dan
dan jasa tidak ada batasnya. Globalisasi permasalahan yang ada di masyarakat.
berprinsip seperti hukum alam dimana siapa Peranan perguruan tinggi dalam me-
yang kuat dialah yang menang. ngembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan
Lulusan perguruan tinggi saat ini lebih mahasiswa di Sumatera Utara adalah :
menekankan pada kemampuan hard skill 1. Kurikulum Entrepreneurship dan
disbanding soft skill. Pada kenyataanya hal pengembangan minat mahasiswa.
yang mendukung seseorang sukses di dunia Saat ini peran perguruan tinggi yang
kerja adalah faktor finansial sebanyak 10%, menjadikan entrepreneurship sebagai
faktor hard skill 20%, networking 30% dan program studi kewirausahaan adalah
40% sisanya adalah soft skill. universitas Sutomo Medan . Universitas
Diharapkan dengan peran aktiv Sutomo Medan membuka program studi
perguruan tinggi dalam mengembangkan baru. Bahkan, model kuliahnya tidak
atmosfer entrepreneurship di kalangan sekedar teori tanpa aplikatif. Mahasiswa
mahasiswa kelak mahasiswa lulusan yang mendapat kuliah ini sudah
perguruan tinggi mempunyai jiwa dipersiapkan sejak awal untuk membuat
entrepreneurship yaitu berupa soft skill yang rencana bisnis dengan perhitungan daya
tentunya akan berguna dalam dunia kerja. Bila tarik pasar ( Eka Setyowati, 2010).
kita berbicara entrepreneurship, maka akan Mata kuliah entrepreneurship dapat
ada proses untuk mengembangkan jiwa-jiwa disesuaikan dengan program studi atau
seorang entrepreneur yang harus dimiliki oleh jurusan setiap mahasiswa sehingga
mahasiswa. Inilah poin penting yang harus diharapkan ke depannya mahasiswa dapat
menjadi acuan perguruan tinggi. Soft skill menciptakan karya-karya inovatif baru
inilah yang harus dikembangkan dalam setiap yang menjadi penjawab kebutuhan
lulusan perguruan tinggi, karena skill teknis masyarakat dan disesuaikan dengan
berdasarkan nilai akademis hanya kebutuhan lokal. Kurikulum
berpengaruh 10 % untuk karir, sebaliknya pengembangan minat dan bakat juga perlu
karir lebih mengutamakan soft skill (Aditia diterapkan untuk pelatihan otak kanan,
Sudarto, ). karena selama satu semester mahasiswa
Entrepreneurship adalah hal penting dibekali ilmu utama sesuai dengan
yang harus dipersiapkan dalam setiap lulusan jurusannya, perguruan tinggi perlu
perguruan tinggi agar sumber daya manusia mengadakan kurikulum sesuai minat dan
yang tercipta adalah sumber daya yang bakat mahasiswa yang kelak dari sini dapat
unggul. Semakin baik perguruan tinggi memunculkan produk-produk inovatif dan
menyiapkan soft skill lulusannya, semakin kreatif .
siap pula mereka menghadapi dunia kerja, 2. Ajang kreativitas mahasiswa. Ajang ini
bahkan wirausaha. (Sudino Lim). Soft skill ini bertujuan pengembangan kreativitas
seperti kemampuan berbicara di muka umum, mahasiswa. Setelah mahasiswa mendapat-
kemampuan memecahkan konflik, melihat kan materi-materi yang berhubungan
peluang yang ada untuk dapat dimanfaatkan, dengan entrepreneurship seperti manaje-
rasa percaya diri, interaksi yang baik dengan men sumber daya uang, manajemen
sesama manusia, dan lain-lain. sumber daya keuangan, time management,
Hal ini juga bermanfaat dalam business plan, dan lain-lain. Kini saatnya
menyiapkan sumber daya manusia yang mahasiswa saling membuktikan
handal dan berdaya saing tinggi untuk dapat kreativitasnya berwirausaha melalui ajang
mengejar ketertinggalan dengan dunia lain, kreativitas mahasiswa. Saat ini DIKTI
karena globalisasi dunia yang terjadi di dunia telah mengadakan program seperti PKM,
membuat semua negara berlomba-lomba co-opt, dan PMW. Yang menjadi kendala
untuk mempersiapkan diri. Selain itu adalah DIKTI mempunyai aturan baku
diharapkan akan semakin menumbuhkan saklek mengenai adminstratif, prosedur
wirausaha-wirausaha baru yang inovatif dan penulisan proposal, dan lain-lain. Sehingga