Anda di halaman 1dari 28

Febrile

seizures:
What do we need to look out for?
Amanda Soebadi
Kejang demam
• Kejang pada anak usia 6 bulan - 5 tahun
• Pada kenaikan suhu tubuh >38°C
• Tidak disebabkan oleh proses intrakranial.

UKK Neurologi IDAI, 2016.


• Kejang bukan karena gangguan elektrolit atau
metabolik
• Tidak ada riwayat kejang tanpa demam
sebelumnya
• Kejang demam sangat jarang pada usia <6
bulan dan tidak mencakup neonatus
Kejang demam Kejang demam
sederhana kompleks
•<15 menit •≥15 menit
•Kejang umum •Kejang fokal
•Tidak berulang •>1 kali dalam
dalam 24 jam 24 jam

- 80% kejang demam


- Sebagian besar <5 menit
Evaluasi diagnostik anak dengan
kejang + demam
• Tujuan:
menyingkirkan diagnosis banding infeksi SSP
• Anamnesis!
• Pemeriksaan fisis umum
• Pemeriksaan neurologis
Anamnesis
• Deskripsi kejang
• Durasi dan frekuensi kejang
• Kesadaran selama dan sesudah/antara kejang
• Suhu saat kejang
• Awitan demam sebelum kejang
– 21% dalam 1 jam
– 57% dalam 24 jam
– 22% dalam 24-48 jam
Chung S. Korean J Pediatr. 2014;57:384-95.
Anamnesis
• Gejala penyerta à fokus infeksi
• Gejala neurologis lainnya
– Kelemahan ekstremitas
– Penurunan kesadaran
– Perubahan perilaku
• Riwayat kejang dalam keluarga
• Riwayat kejang sebelumnya – dengan maupun
tanpa demam
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan fisis umum Pemeriksaan neurologis
• Tanda vital • Kesadaran
• Mencari sumber infeksi • Tanda rangsang meningeal
• Tanda dehidrasi • Ubun-ubun besar
• ... dan lain-lain • Nervus kranialis
• Motorik bila memungkinkan
• Refleks fisiologis
• Refleks patologis
Pemeriksaan laboratorium
• Atas indikasi
• Tidak semua kasus perlu pemeriksaan
laboratorium lengkap
• Tujuan pemeriksaan laboratorium:
– Evaluasi sumber infeksi
• darah perifer, hitung jenis
– Menyingkirkan etiologi metabolik – bergantung
pada anamnesis dan pemeriksaan fisis
• elektrolit, glukosa darah, kalsium ion
Pungsi lumbal
Indikasi:
• Tanda rangsang meningeal positif
• Curiga infeksi SSP berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisis – neurologis

Dipertimbangkan bila:
• Sebelumnya telah mendapat antibiotik à dapat
mengaburkan tanda dan gejala meningitis

Tidak rutin dilakukan pada anak usia <12 bulan dengan


kejang demam sederhana dan keadaan umum baik.
Elektroensefalografi
• Tidak diperlukan pada kejang demam, kecuali
pada kejang fokal
• Kejang demam kompleks yang bersifat umum
bukan indikasi EEG
Pencitraan
• Tidak terindikasi pada kejang demam
sederhana
• Tidak selalu terindikasi pada kejang demam
kompleks
• Terindikasi bila ada defisit neurologis fokal
yang menetap.
Tata laksana
• Tata laksana kejang akut
– Sama dengan tata laksana kejang pada umumnya
• Tata laksana saat demam:
– Antipiretik
– Profilaksis intermiten
– Pengobatan rumatan
Tata laksana
• Antipiretik
– Tidak mengurangi risiko berulangnya kejang
demam
– Dapat diberikan untuk kenyamanan pasien:
• Parasetamol 10-15 mg/kg/kali tiap 4-6 jam
• Ibuprofen 5-10 mg/kg/kali tiap 4-6 jam
Profilaksis intermiten
• Diberikan saat anak demam
• Indikasi:
– Kelainan neurologis berat, misalnya palsi serebral
– Berulang 4 kali atau lebih dalam setahun
– Usia <6 bulan
– Kejang pada suhu tubuh <39°C
– Pada episode kejang demam sebelumnya, suhu tubuh
meningkat dengan cepat
• Diazepam oral 0,3 mg/kg/kali atau rektal 5 mg untuk
BB <12 kg; 10 mg untuk BB >12 kg, tiap 8 jam, dosis
maksimum 7,5 mg/kali
• Diberikan selama 48 jam pertama demam
Antikonvulsan rumatan
• Indikasi:
– Kejang fokal
– Kejang lama >15 menit
– Terdapat kelainan neurologis yang nyata sebelum atau
sesudah kejang
• Asam valproat 15-40 mg/kg/hari dibagi 2 dosis
atau
• Fenobarbital 3-4 mg/kg/hari dibagi 2 dosis
• Diberikan selama 1 tahun
• Jelaskan efek samping obat
Prognosis
• Prognosis baik
• Tidak menyebabkan kecacatan atau gangguan
kognitif
• Tidak secara langsung menyebabkan kematian
Prognosis
Faktor risiko berulang Faktor risiko epilepsi
• Riwayat kejang demam atau • Kelainan neurologis atau
epilepsi dalam keluarga perkembangan yang jelas
• Usia <12 bulan sebelum kejang demam
pertama
• Suhu <39 derajat Celsius saat
kejang • Kejang demam kompleks
• Interval singkat antara awitan • Riwayat epilepsi pada
demam dengan kejang orangtua atau saudara
kandung
• Kejang demam pertama
merupakan kejang demam • Kejang demam sederhana
kompleks ≥4 episode dalam setahun.
Kejang + demam pada
bayi berusia 1-6 bulan
• Kejang demam pada bayi usia <6 bulan sangat
jarang
• Bila terjadi kejang disertai demam pada usia
ini, pikirkan:
1. Infeksi SSP à bila tidak yakin bukan meningitis,
lakukan pungsi lumbal
2. Sindrom epilepsi yang dipicu demam, misalnya
sindrom Dravet
Kapan curiga infeksi SSP?
• Anak tidak sadar penuh sesudah atau antara
kejang
• Status epileptikus
• Kejang terjadi >24-48 jam setelah awitan
demam
• Terdapat defisit neurologis fokal atau tanda-
tanda peningkatan tekanan intrakranial
Kejang demam
pada anak berusia >5 tahun
• Kejang demam plus (febrile seizures plus):
– Awitan kejang demam pada usia 6 bulan – 5 tahun
– Setelah usia 5 tahun masih terdapat kejang saat demam
– Tidak pernah kejang tanpa demam
• Bila anak dengan kejang demam plus mengalami
kejang umum tanpa demam >1 kali terpisah >24 jam
àGeneralized epilepsy with febrile seizures plus
• Bila terdapat kejang tanpa demam à indikasi EEG
• Etiologi: mutasi gen SCN1A
Kejang demam dan epilepsi
• Tidak semua kejang demam akan menjadi
epilepsi
• Epilepsi bukan disebabkan kejang demam
yang tidak ditata laksana secara adekuat
• Penyebab epilepsi multifaktorial, risiko lebih
tinggi bila terdapat faktor risiko
Pitfall: overdiagnosis
• Melakukan EEG pada kejang demam kompleks
– 10% orang normal dapat memiliki abnormalitas
EEG
– 1% orang normal terdapat gelombang
epileptiform pada EEG
– Namun tidak didiagnosis maupun ditata laksana
sebagai epilepsi bila secara klinis tidak memenuhi
kriteria epilepsi

Panayiotopoulos CP. Optimal use of EEG in the diagnosis and management of


epilepsies.2005.
Pitfall: overtreatment
• Pemberian antikonvulsan rumatan pada
kejang demam sederhana
– Implikasi: pengobatan jangka panjang
– Risiko efek samping obat
• Pemberian antibiotik secara rutin pada pasien
kejang demam
Pitfall: underdiagnosis/misdiagnosis &
undertreatment
• Tidak melakukan pungsi lumbal pada pasien yang
patut dicurigai infeksi SSP
• Infeksi SSP didiagnosis dengan pemeriksaan klinis
dan analisis cairan serebrospinal
à Tidak dapat didiagnosis dengan pencitraan otak
à Pungsi lumbal penting untuk dilakukan sebagai dasar
pemberian terapi antibiotik jika terindikasi
à Pemberian antibiotik sebelum pungsi lumbal dapat
mengaburkan tanda-tanda meningitis pada cairan
serebrospinal
Simpulan
• Kejang demam adalah kejang disertai demam yang
terjadi pada anak berusia 6 bulan sampai 5 tahun
• Pada anak dengan kejang demam perlu dilakukan
anamnesis, pemeriksaan fisis umum, dan
pemeriksaan neurologis yang cermat untuk evaluasi
penyebab infeksi dan menyingkirkan kemungkinan
diagnosis banding infeksi SSP
• Pemeriksaan penunjang dan tata laksana harus
dilakukan secara taat azas dan tepat indikasi untuk
menghindari overdiagnosis dan overtreatment.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai