Pembahasan 6
Pembahasan 6
Pembukaan
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana bunyi vocal dalam Bahasa Jerman?
2. Dimana saja daerah artikulasi bunyi vocal dalam Bahasa Jerman?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bunyi vocal dalam Bahasa Jerman.
2. Mengetahui dimana saja daerah artikulasi bunyi vocal dalam Bahasa Jerman.
2
Bab II
Pembahasan
3
sehingga terdapat banyak fitur fonoogi yang kontras satu sama lain dan berpotensi
menjadi permasalahan dalam upaya menguasai bahasa Jerman.
Tulisan sederhana ini akan berupaya membahas sistem fonologi bahasa Jerman
dan menyinggung permasalahan yang berpotensi muncul bagi pembelajar yang memiliki
mother tongue bahasa Indonesia.
Berikut beberapa contoh pasangan minimal dan beberapa data tanpa pasangan
minimalnya berikut ini, yaitu :
4
4. Vokal sentral [3]
5. Vokal tengah belakang [o]
6. Vokal rendah [a]
5
‘kebanyakannya’
9) Vokal tengah belakang dan tinggi belakang (ou)
10) Contoh Couch ‘sofa panjang’ Couplet ‘bait’
11) Vokal tengah belakang dan tinggi depan (oi)
12) Contoh Coiffeur ‘penata rambut
13) Vokal tengah belakang dan vokal rendah (oa)
14) Contoh Toast ‘angkat gelas’
15) Vokal tengah belakang dan vokal tengah depan (oe)
16) Contoh Benzoe ‘getah damar
17) Vokal tinggi depan vokal rendah (ia)
18) Contoh Tiara ‘mahkota’
19) Vokal tinggi depan dan tengah belakang (io)
20) Contoh Trio ‘tiga serangkai’; Bastion ‘benteng’
21) Vokal tengah depan dan tinggi belakang (eu)
22) Secara khusus susunan vokal ini dibaca /oy/ Contoh neu ‘baru; true ‘setia’
23) Vokal tinggi depan dan vokal tengah depan (ie)
24) Contoh dienst ‘dinas’; sortieren ‘memilih’
25) Vokal tengah depan dan vokal rendah (ea)
26) Contoh Beamte ‘pegawai’
27) Vokal tengah depan dan vokal tengah belakang (eo)
28) Contoh Geodasie ‘geodesi’
29) Vokal tinggi belakang dan tinggi depan (ui)
30) Contoh Fluidum ‘suasana khas’
31) Vokal tinggi belakang dan vokal rendah(ua)
32) Contoh Februar ‘Februari’
Pola di atas adalah deretan vokal dalam bahasa Jerman. Pada dasranya dalam bahasa
Jerman, vokal dapat dideretkan sebanyak 15 variasi. Variasi yang tidak dijumpai
berdasarkan data yang ada adalah ae, ue dan uo, berikut adalah skemanya.
6
Dalam bahasa Jerman, terdapat deretan vokal walaupun memang tidak begitu
banyak. Deretan tiga vokal tersebut mencakup beberapa variasi diantaranya, yaitu:
1. Vokal rendah, vokal tinggi belakang dan vokal sedang tengah (aue)
Contoh Bauer ‘petani; schauer ‘masam’; dauer ‘berkelanjutan’
2. Vokal tengah depan, vokal tinggi belakang dan vokal tengah sedang (eue)
Contoh Steuer ‘pajak’; teuer ‘mahal; treue ‘setia’
Selain itu ada sedikit sekali deretan vokal yang sama yaitu vokal tengah depan (ee),
contohnya dalam kata Fee ‘peri’.
7
Speech leucorrhea jarang terjadi dalam bahasa manusia, yang terlepas dari respirasi,
dibentuk semata-mata oleh tekanan pada rongga mulut (disebut konsonan paru-paru).
Secara keseluruhan, tidak semua suara dapat dihasilkan pada prinsipnya dengan organ
bicara atau ruang resonasi secara sistematis digunakan dalam bahasa lisan yang diberikan
dan dengan relevan secara linguistic.
Persyaratan dasar untuk “artikulasi manual dalam bahasa isyarat” adalah kemampuan
lengan untuk melakukan gerakan dan menyentuk bagian anggota tubuh dan tangan untuk
membentuk konfigurasi dengan jari. Dalam linguistik bahasa isyarat, seseorang berbicara
tentang empat parameter dalam pembentukan gerakan: konfigurasi tangan, posisi tangan,
gerakan, dan lokasi gerakan.
2.3.1 Organ Artikulasi
1) Bibir Bawah
2) Lidah
a. Apex (ujung lidah)
b. Corona (pinggiran lidah)
c. Dorsum (lidah belakang)
d. Radix (akar lidah)
3) Pita suara
1. Bibir Atas
2. Gigi Seri Atas
3. Pertengahan antara Gigi dan Langit-langit
4. Langit-langit atas
5. Anak Lidah
6. Tenggorokan
7. Pita Suara
8
2.3.3 Proses Fonasi dan Artikulasi
Saat udara keluar dari paru-paru, lalu melewati laring dan pita suara.
Dalam keadaan normal, pita suara berada pada posisi pernapasan, d. h., glotis
terbuka lebar sehingga udara pernapasan dapat mengalir dengan bebas.
Didalam fonasi dalam huruf d. H. merupakan vokalisasi untuk memulai,
lipatan suara pada posisi suara, yaitu saling longgar dan demikian menutup
glottis.
Aliran udara menyebabkan pita suara bergetar, i. h., lalu terbuka dan
menutup, sehingga udara yang setiap pengambilan dan pembuangan dibuang
perlahan ke ruang artikulasi. Suara kompleks muncul, yang terdiri dari parsial
periodik.
Setelah bunyi primer dihasilkan pita suara, lalu mengalir ke tabung leher
(terdiri dari faring, hidung, dan rongga mulut). Leher tabung mirip dengan
alat musik di mana getaran yang pernah dibuat diubah menjadi nada. Dengan
demikian tabung leher manusia mampu berosilasi yang bertindak sebagai
ruang resonasi. Suara-suara yang di hasilakan oleh laring dimodulasi menjadi
suara vokal dalam tabung leher.
9
6. Pre-palatal (front part of hard palate
that arches upward)
7. Palatal (hard palate)
8. Velar (soft palate)
9. Uvular (aka post-velar ; uvula)
10. Pharyngeal (pharyngeal wall)
11. Glottal (aka laryngeal , vocal folds)
12. Epiglottal (epiglottis)
13. Radical (tongue root)
14. Postero-dorsal (back of tongue
body)
15. Antero-dorsal (front of tongue body)
16. Laminal (tongue blade)
17. Apical (apex or tongue tip)
18. Sub-laminal (aka sub-apical ;
underside of tongue)
10
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Bahasa Jerman mempunyai varian vokal yang relatif lebih beragam dbandingkan
dengan bahasa lain. Lengkapnya ada 15 vokal (monophthong) dalam bahasa Jerman,
utamanya diwakili oleh a,i,u,e,o,ä,ü dan ö. Dalam bahasa Jerman, terdapat deretan vokal
walaupun memang tidak begitu banyak.
Deretan tiga vokal tersebut mencakup beberapa variasi diantaranya, yaitu: Vokal
rendah, vokal tinggi belakang dan vokal sedang tengah (aue)
1. Contoh Bauer ‘petani; schauer ‘masam’; dauer ‘berkelanjutan’
2. Vokal tengah depan, vokal tinggi belakang dan vokal tengah sedang (eue)
3. Contoh Steuer ‘pajak’; teuer ‘mahal; treue ‘setia’
Selain itu ada sedikit sekali deretan vokal yang sama yaitu vokal tengah depan (ee),
contohnya dalam kata Fee ‘peri’.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kekhilafan, oleh karena itu kepada para pembaca dan para pakar utama, penulis
mengharapkan saran dan kritik ataupun tegur sapa yang sifatnya membangun.
11
Daftar Pustaka
12