Anda di halaman 1dari 12

Bab I

Pembukaan

1.1 Latar Belakang


Bahasa Jerman, atau dikenal dengan kata Deutsch, merupakan sebuah bahasa yang
digunakan oleh bangsa Germania di wilayah Eropa tengah. Sebagai bangsa yang kuat,
orang-orang Germania merupakan kelompok orang yang secara terus menerus menentang
penjajahan Romawi dan merupakan salah satu bangsa yang tidak dijajah Romawi. Dalam
perspektif Linguistik, hal ini berarti bahasa yang digunakan bangsa Jerman relatif tidak
dipengaruhi oleh bahasa Romawi. Bangsa ini kemudian membentuk Negara yang diberi
nama sesuai dengan nama bahasanya, yaitu Deutschland, dan bangsa Germania kemudian
dikenal dengan sebutan Deutschen. Bahasa Deutsch ini seringkali disalahartikan sebagai
bahasa Belanda (Dutch).
Saat ini bahasa Jerman dikenal sebagai salah satu bahasa penting dalam dunia
pendidikan karena banyak tokoh pendidikan, musik, hukum, filsafat , dan psikologi yang
merupakan orang Jerman. Oleh sebab itu buku-buku berbahasa Jerman karangan berbagai
tokoh seperti Johann Wolfgang von Goethe, Johan Sebastian Bach, Wolfgang Amadeus
Mozart, Sigmund Freud, Karl Max, Friederich Schiller atau tokoh-tokoh lainnya yang
dijadikan referensi utama oleh mahasiswa di berbagai Negara.
Mungkin tidak banyak yang mengetahui, bahwa bahasa Jerman tidak hanya
digunakan oleh bangsa Jerman di Negara Federal Jerman. Bahasa Jerman digunakan di
beberapa wilayah lain di kawasan Eropa Tengah, meliputi Austria, Swiss, Luxemburg,
Lichtenstein dan wilayah Sudetenland di Chekoslowakia. Secara umum bahasa Jerman di
Negara Jerman terbagi atas dua dialek besar, yaitu dialek Jerman selatan dan Jerman utara.
Namun sebenarnya masih banyak dialek lain yang terkadang sulit dipahami bahkan oleh
orang Jerman sekalipun, seperti di Nordfrieschische Insel, dialek Jerman di Swiss dan di
Austria.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana bunyi vocal dalam Bahasa Jerman?
2. Dimana saja daerah artikulasi bunyi vocal dalam Bahasa Jerman?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bunyi vocal dalam Bahasa Jerman.
2. Mengetahui dimana saja daerah artikulasi bunyi vocal dalam Bahasa Jerman.

2
Bab II

Pembahasan

2.1 Bunyi Vocal Bahasa Jerman


Bahasa Jerman mempunyai varian vokal yang relatif lebih beragam dbandingkan
dengan bahasa lain. Lengkapnya ada 15 vokal (monophthong) dalam bahasa Jerman,
utamanya diwakili oleh a,i,u,e,o,a,u dan o. Lalu terkait dengan kata serapan ada vokal y
dan beberapa kata mengandung vokal e. Vokal-vokal tersebut selengkapnya dipasangkan
sebagai berikut: a:/ dan /a/, /e:/ dan /e/, /i:/ dan /i/, /o:/ dan /o/, /u:/ dan /o/, /e:/ dan /e/,
/o:/dan /^/ dan juga /y:/ dan /Y/. Variasi vokal ini jauh lebih kaya dibandingkan bahasa
Spanyol yang hanya mempunyai 5 varian.
Berikut merupakan ciri-ciri vocal dalam bahasa Jerman, yaitu :
a. Mempunyai kata yang dimulai dengan afrikat /pf/, contohnya:
b. Ada konsonan-konsonan yang mempunyai wilayah artikulasi yang sama, antara
lain pasangan p-b, t-d, k-g, s-z, J-3/. Pasangan-pasangan semacam in disebut
pasangan Fortis-Lenis.
c. Terdapat konsonan implosif /p,t,k/yang umumnya bersifat aspiratif, seperti
misalnya dalam kata Tal [tha:l] yang berarti ‘lembah’ dan Vater [‘fa:thsr] yang
berarti ‘bapak5. Untuk kata t yang berkombinasi dengan s dan p [ft Jp] , seperti
misalnya pada kata Stein [ftain] yang berarti ‘batu’, dan Spur [fpu:r], maka
sifatnya tidak aspiratif.

Dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa Jerman sebagai bahasa asing


(Deutsch als Fremdsprache), pemahaman mengenai sistim fonologi bahasa Jerman akan
sangat membantu pembelajar untuk meguasai pelafalan (Aussprache 、 dan sekaligus
membekalinya dengan pemahaman kontrastif fonologis ketika bertugas sebagai pengajar
bahasa Jerman kelak. Terlebih lagi, bahasa Jerman dan bahasa Indonesia merupakan dua
bahasa yang terpaut jauh dan tentunya tidak berada bersama dalam satu rumpun bahasa,

3
sehingga terdapat banyak fitur fonoogi yang kontras satu sama lain dan berpotensi
menjadi permasalahan dalam upaya menguasai bahasa Jerman.

Tulisan sederhana ini akan berupaya membahas sistem fonologi bahasa Jerman
dan menyinggung permasalahan yang berpotensi muncul bagi pembelajar yang memiliki
mother tongue bahasa Indonesia.

Berikut beberapa contoh pasangan minimal dan beberapa data tanpa pasangan
minimalnya berikut ini, yaitu :

a. Affen ‘monyet-monyet dan offen ‘buka’


b. Mutter ‘ibu’
c. Stelle ‘pekerjaan’
d. Bitte ‘mohon’
e. Ich ‘saya’ dan ach ‘aduh’
Data-data yang diambil sebagai contoh di atas menunjukkan inisial vokal di awal
kata berbeda, sedangkan bunyi-bunyi di tengah dan akhir kata sama. Vokal pada possi
awal (inisial) dalam contoh-contoh di atas menunjukkan keberadaan fonem, karena
mampu membedakan arti. Beberapa data yang diambil di atas sulit ditemukan pasangan
minimalnya, namun mewakili vokal yang termasuk ke dalam fonem segmental, yaitu [e]
dalam kata Stelle ‘pekerjaan’, [sjbitte ‘mohon’ dan [ojdalam Mutter ‘ibu’. Berikut adalah
pembahasannya secara lebih mendetil.
Contoh a. [a] pada Affen ‘monyet-monyet’ berkontras dengan [o] pada kata offen
‘buka’ .kedua vokal ini terletak pada inisial kata dan mampu membedakan arti, maka
kedua vokal tersebut merupakan fonem-fonem dalam bahasa Jerman. Keduanya berposisi
kontras pada lingkungan yang identik.
Contoh d. [i] pada ich ‘saya’ berkontras dengan [a] pada ach ‘aduh’.kedua vokal
ini merupakan fonem karena mampu membedakan arti, dan terletak pada inisial kata.
Keduanya berposisi kontras pada lingkungan yang identik.
Dengan demikian bahasa Jerman memiliki enam vocal, yaitu :
1. Vokal tinggi depan [i]
2. Vokal tinggi belakang [o]
3. Vokal tengah depan [e]

4
4. Vokal sentral [3]
5. Vokal tengah belakang [o]
6. Vokal rendah [a]

Secara sederhana, vokal-vokal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:


Disamping vokal-vokal di atas, bahasa Jerman mempunyai huruf vokal umlaut, yaitu
seperti pada contoh-contoh pasangan minimal berikut:
1. Lange ‘panjang’ dan Lunge ‘paru-paru’
2. Holle ‘neraka’ dan Halle ‘ruang besar’,dan
3. Luge ‘kebohongan’ dan Lage ‘posisi’ yang dibaca [Y]

2.2 Posisi Vocal dalam Kata


Posisi vokal dalam bahasa Jerman untuk fonem yang termasuk ke dalam fonem
segmental sangat unik, karena sangat susah (bahkan mungkin tidak ada) mecari kata
dengan akhir /u/ dan sedikit /i/.
Berikut merupakan deretan vocal dalam kata, yaitu :
Variasi deretan vokal dalam bahasa Jerman bisa terjadi antara lain sebagai berikut:
1) Vokal rendah dan tinggi depan (ai)
2) Contoh: fair ‘adil’
3) Vokal rendah dan tinggi belakang (au)
4) Contoh Laut ‘keras’ ; Kraut ‘khasiat’
5) Vokal rendah dan tengah belakang (ao)
6) Contoh Chaos ‘kacau’
7) Vokal tengah depan dan tinggi depan (ei)
8) Susunan ini secara khusus dibaca /ay/ Contoh Mei ‘Mei’; moisten

5
‘kebanyakannya’
9) Vokal tengah belakang dan tinggi belakang (ou)
10) Contoh Couch ‘sofa panjang’ Couplet ‘bait’
11) Vokal tengah belakang dan tinggi depan (oi)
12) Contoh Coiffeur ‘penata rambut
13) Vokal tengah belakang dan vokal rendah (oa)
14) Contoh Toast ‘angkat gelas’
15) Vokal tengah belakang dan vokal tengah depan (oe)
16) Contoh Benzoe ‘getah damar
17) Vokal tinggi depan vokal rendah (ia)
18) Contoh Tiara ‘mahkota’
19) Vokal tinggi depan dan tengah belakang (io)
20) Contoh Trio ‘tiga serangkai’; Bastion ‘benteng’
21) Vokal tengah depan dan tinggi belakang (eu)
22) Secara khusus susunan vokal ini dibaca /oy/ Contoh neu ‘baru; true ‘setia’
23) Vokal tinggi depan dan vokal tengah depan (ie)
24) Contoh dienst ‘dinas’; sortieren ‘memilih’
25) Vokal tengah depan dan vokal rendah (ea)
26) Contoh Beamte ‘pegawai’
27) Vokal tengah depan dan vokal tengah belakang (eo)
28) Contoh Geodasie ‘geodesi’
29) Vokal tinggi belakang dan tinggi depan (ui)
30) Contoh Fluidum ‘suasana khas’
31) Vokal tinggi belakang dan vokal rendah(ua)
32) Contoh Februar ‘Februari’
Pola di atas adalah deretan vokal dalam bahasa Jerman. Pada dasranya dalam bahasa
Jerman, vokal dapat dideretkan sebanyak 15 variasi. Variasi yang tidak dijumpai
berdasarkan data yang ada adalah ae, ue dan uo, berikut adalah skemanya.

6
Dalam bahasa Jerman, terdapat deretan vokal walaupun memang tidak begitu
banyak. Deretan tiga vokal tersebut mencakup beberapa variasi diantaranya, yaitu:
1. Vokal rendah, vokal tinggi belakang dan vokal sedang tengah (aue)
Contoh Bauer ‘petani; schauer ‘masam’; dauer ‘berkelanjutan’
2. Vokal tengah depan, vokal tinggi belakang dan vokal tengah sedang (eue)
Contoh Steuer ‘pajak’; teuer ‘mahal; treue ‘setia’
Selain itu ada sedikit sekali deretan vokal yang sama yaitu vokal tengah depan (ee),
contohnya dalam kata Fee ‘peri’.

2.3 Artikulasi dalam Bahasa Jerman


Dalam linguistic artikulasi bisa diartikan sebagai realisasi fonem dan kata-kata
manusia oleh organ artikulasi, sehingga proses otot-otot bicara (dalam bahasa lisan) atau
Gebärdens (gesture dengan tangan dalam bahasa isyarat). Di dalam konteks berbicara
dalam kasus bahasa lisan, artikulasi di definisikan dalam artian yang lebih sempit daripada
pergerakan bicara organ artikulasi, berbeda dengan resperasi dan fonasi (vocalisasi).
Artikulasi menjadi dasar untuk pembedaan bunyi-bunyi saat berbicara. Oleh karena
itu artikulasi membentuk proses penting fonetik lingusitik. Persyaratan untuk artikulasi
adalah bernapas ketika udara dihembuskan keluar. Jika aliran udara pernapasan untuk
fonasi disebut “arus fonasi”. Penghirupan (inspirasi) aliran udara digunakan untuk
menghasilkan suara ucapan, dengan kata lain manusia tidak memiliki inspirasi yang
teratur.

7
Speech leucorrhea jarang terjadi dalam bahasa manusia, yang terlepas dari respirasi,
dibentuk semata-mata oleh tekanan pada rongga mulut (disebut konsonan paru-paru).
Secara keseluruhan, tidak semua suara dapat dihasilkan pada prinsipnya dengan organ
bicara atau ruang resonasi secara sistematis digunakan dalam bahasa lisan yang diberikan
dan dengan relevan secara linguistic.
Persyaratan dasar untuk “artikulasi manual dalam bahasa isyarat” adalah kemampuan
lengan untuk melakukan gerakan dan menyentuk bagian anggota tubuh dan tangan untuk
membentuk konfigurasi dengan jari. Dalam linguistik bahasa isyarat, seseorang berbicara
tentang empat parameter dalam pembentukan gerakan: konfigurasi tangan, posisi tangan,
gerakan, dan lokasi gerakan.
2.3.1 Organ Artikulasi
1) Bibir Bawah
2) Lidah
a. Apex (ujung lidah)
b. Corona (pinggiran lidah)
c. Dorsum (lidah belakang)
d. Radix (akar lidah)
3) Pita suara

2.3.2 Lokasi Artikulasi

1. Bibir Atas
2. Gigi Seri Atas
3. Pertengahan antara Gigi dan Langit-langit
4. Langit-langit atas
5. Anak Lidah
6. Tenggorokan
7. Pita Suara

8
2.3.3 Proses Fonasi dan Artikulasi

Saat udara keluar dari paru-paru, lalu melewati laring dan pita suara.
Dalam keadaan normal, pita suara berada pada posisi pernapasan, d. h., glotis
terbuka lebar sehingga udara pernapasan dapat mengalir dengan bebas.
Didalam fonasi dalam huruf d. H. merupakan vokalisasi untuk memulai,
lipatan suara pada posisi suara, yaitu saling longgar dan demikian menutup
glottis.
Aliran udara menyebabkan pita suara bergetar, i. h., lalu terbuka dan
menutup, sehingga udara yang setiap pengambilan dan pembuangan dibuang
perlahan ke ruang artikulasi. Suara kompleks muncul, yang terdiri dari parsial
periodik.
Setelah bunyi primer dihasilkan pita suara, lalu mengalir ke tabung leher
(terdiri dari faring, hidung, dan rongga mulut). Leher tabung mirip dengan
alat musik di mana getaran yang pernah dibuat diubah menjadi nada. Dengan
demikian tabung leher manusia mampu berosilasi yang bertindak sebagai
ruang resonasi. Suara-suara yang di hasilakan oleh laring dimodulasi menjadi
suara vokal dalam tabung leher.

1. Exo-labial (outer part of lip)


2. Endo-labial (inner part of lip)
3. Dental (teeth)
4. Alveolar (front part of alveolar ridge)
5. Post alveolar (posterior part of
alveolar ridge & slightly behind it)

9
6. Pre-palatal (front part of hard palate
that arches upward)
7. Palatal (hard palate)
8. Velar (soft palate)
9. Uvular (aka post-velar ; uvula)
10. Pharyngeal (pharyngeal wall)
11. Glottal (aka laryngeal , vocal folds)
12. Epiglottal (epiglottis)
13. Radical (tongue root)
14. Postero-dorsal (back of tongue
body)
15. Antero-dorsal (front of tongue body)
16. Laminal (tongue blade)
17. Apical (apex or tongue tip)
18. Sub-laminal (aka sub-apical ;
underside of tongue)

10
Bab III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Bahasa Jerman mempunyai varian vokal yang relatif lebih beragam dbandingkan
dengan bahasa lain. Lengkapnya ada 15 vokal (monophthong) dalam bahasa Jerman,
utamanya diwakili oleh a,i,u,e,o,ä,ü dan ö. Dalam bahasa Jerman, terdapat deretan vokal
walaupun memang tidak begitu banyak.
Deretan tiga vokal tersebut mencakup beberapa variasi diantaranya, yaitu: Vokal
rendah, vokal tinggi belakang dan vokal sedang tengah (aue)
1. Contoh Bauer ‘petani; schauer ‘masam’; dauer ‘berkelanjutan’
2. Vokal tengah depan, vokal tinggi belakang dan vokal tengah sedang (eue)
3. Contoh Steuer ‘pajak’; teuer ‘mahal; treue ‘setia’
Selain itu ada sedikit sekali deretan vokal yang sama yaitu vokal tengah depan (ee),
contohnya dalam kata Fee ‘peri’.

3.2 Saran
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kekhilafan, oleh karena itu kepada para pembaca dan para pakar utama, penulis
mengharapkan saran dan kritik ataupun tegur sapa yang sifatnya membangun.

11
Daftar Pustaka

12

Anda mungkin juga menyukai