Evaluasi Prosedur Penyusunan Test
Evaluasi Prosedur Penyusunan Test
Evaluasi Prosedur Penyusunan Test
NIM : 17604224055
3. Meriview Literatur
Setelah guru memilih keterampilan-keterampilan yang sesuai dan menuliskan tujuan
pembelajaran, ia harus mereview literatur tes-tes keterampilan yang mengukur keterampilan
atau penampilan yang sama dengan apa yang akan ia lakukan (Miller,1988; Safrit, 1990). Jika
tes terkait materi yang diajarkan guru tersedia dan valid, reliabel, dan mudah dilakukan, maka
guru harus menggunakannya. Jika tes tidak tersedia, maka guru harus mengembangkannya.
Ketika sudah mereview literatur dan guru tidak menemukan tes baku yang baik, maka guru
harus menyusunnya.
5. Menetapkan prosedur
Setelah item tes dipilih, tentukanlah lay out tes, zona skor, arah pelaksanaan, dan prosedur
administrasi (Mileer, 1988). Kesimpelan dalam tiap aspek akan mengurangi waktu persiapan,
waktu administrasi, waktu latihan, dan membuat siswa lebih baik dalam memahami tes. Pada
titik ini, trial dan error terjadi karena guru mencoba untuk menentukan prosedur terbaik.
Revisi dan adaptasi tidak terelakkan dan mambantu menjelaskan dan meningkatkan kualitas
tes.
6. Melakukan review teman sejawat
Suatu tes yang baru perlu mendapat review dari teman sejawat, kolega, ahli, atau siswa
(Miller, 1988). Proses review ini ditujukan untuk memperoleh kritik yang konstruktif secara
objektif guna memperhalus atau memperbaiki rancangan tes. Ketika seseorang
mengembangkan sesuatu hal yang baru, subjektivitas personal seringkali mempengaruhi
logika. Merupakan hal yang mudah untuk terjebak dalam prosedur teknis dan melupakan
halhal yang simple dan sebaliknya.
9. Mengembangkan norma
Ketika suatu tes mencapai validitas dan reliabilitas yang baik, merupakan hal yang umum
unutk menetapkan norma atau standar yang berlaku secara lokal, regional, atau nasional.
Norma-norma harus disusun untuk laki-laki dan perempuan dan untuk kelompok usia yang
berbeda (Safrit, 1990).