Anda di halaman 1dari 7

PENATAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI DAN

KARAKTERISTIK WARGA NEGARA INDONESIA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu

Alihardi Winata, M.Pd.

Disusun oleh

Afrah Parhana (2020D1B026)

Haerni Saknah (2020D1B006)

PRODI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

2021/2022
A. PENDAHULUAN

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warga negara yang baik, cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan
UUD 1945.

Pendidikan Kewarganegaraan membahas berbagai aspek dalam kehidupan, yaitu pembentukan diri
yang beragam dari segi agama, sosial kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa.

Dengan penyempurnaan kurikulum tahun 2000, menurut Kep. Dirjen dikti No. 267/Dikti/2000
materi Pendidikan Kewiraan membahas tentang hubungan antara warga negara dengan negara. Sebutan
Pendidikan Kewiraan diganti dengan Pendidikan Kewarganegaraan. Materi pokok Pendidikan
Kewarganegaraan adalah tentang hubungan warga negara dengan negara. Kalau kaitan Pendidikan
Kewarganegaraan dalam lingkup Filasafat Ilmu menjadi kajian dalam penerapan Pendidikan
Kewarganegaraan sendiri dan menjadi dasar pengembangan ilmu pengetahuan.

Pendidikan Kewarganegaraan juga merupakan pondasi atau modal utama bagi seluruh bangsa
Indonesia untuk dapat mempelajari, memahami, dan mencintai setiap aspek dari Indonesia sendiri.

Mahasiswa sebagai sebagai bagian dari Pendidikan tingkat tinggi di Indonesia juga turut
melaksanakan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, karena mahasiswa merupakan bibit untuk
mempertanggung jawabkan Indonesia kedepannya. Karena itulah diperlukan pendidikan moral dan
akademis yang akan menunjang sosok pribadi mahasiswa. Kepribadian mahasiswa akan tumbuh seiring
dengan waktu dan mengalami proses pembebenahan, pembekalan, penentuan dan akhirnya pemutusan
prinsip diri. Di masa yang akan datang diperlukan ilmu yang cukup untuk dapat mendukung kokohnya
pendirian suatu Negara dan mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga Negara dengan menumbuhkan
jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela Negara demi
kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan Negara.

Mata kuliah Kewarganegaraan (Civic Education) pada masa sekarang haruslah betul-betul dimaknai
sebagai jalan yang diharapkan akan mampu mengantarkan mahasiswa dan khususnya bangsa Indonesia
menciptakan demokrasi, good governance, negara hukum dan masyarakat madani di Indonesia
sebagaimana yang di idealkan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Peningkatan kualitas keilmuan dan wawasan mengenai kepentingan publik dan kewarganegaraan
serta mengerti problematika kontemporer bangsa dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di
era global, sehingga para mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan bangsa, mampu memberikan
kontribusi dan solusi terhadap pemecahan masalah, bukan menjadi bagian dari problem itu sendiri.

Terbentuknya mahasiswa selaku warga negara yang memiliki wawasan dan keilmuan, sikap dan
perilaku yang berparadigma Pancasila, Nasionalisme Indonesia yang tepat, berindentitas nasional,
memberikan konstribusi bagi pembangunan bangsa dan negara dalam konsep negara bangsa Indonesia.
Pemahaman akan sistem politik dan sistem pemerintahan Indonesia yang konstitusional akan mampu
memberikan arti penting bagi mahasiswa dan setiap warga negara dalam kehidupan politik berbangsa dan
bernegara yang konstitusional.

Mata kuliah ini, juga diharapakan mampu membentuk sikap dan perilaku mahasiswa yang mengerti
dan menghargai Hak Asasi Manusia, dalam koridor penunaikan hak dan kewajiban tiap individu sebagai
warga negara Indonesia juga sebagai masyarakat madani (civil society) yang baik dan terdidik (smart and
good citizen) dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang demokratis.
B. PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan atau Civic Education adalah program pendidikan yang bersifat
multifaket dengan konteks lintas bidang keilmuwan yang disebut interdisipliner dan
multidimensional berlandaskan pada teori-teori disiplin ilmu-ilmu sosial, yang secara struktural
bertumpu pada disiplin ilmu politik. Menurut Udin S. Winataputra (2008), sifat multi dimensional
inilah membuat bidang kajian Pkn dapat disikapi sebagai; Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan
Politik, Pendidikan Nilai dan Moral, Pendidikan Karakter Kebangsaan, Pendidikan Kemasyarakatan,
Pendidikan Hukum dan HAM serta Pendidikan Demokrasi.

H. A. Kosasih Djahiri mengemukakan bahwa hakikat Pkn atau civic education adalah program
pendidikan pembelajaran yang secara programatik-prosedural yang berupaya memanusiakan
(humanizing) dan membudayakan (civilizing) serta memberdayakan (empowering) manusia/anak
didik (diri dan kehidupannya) menjadi warga negara yang baik sebagaimana tuntutan
keharusan/yurudis konstitusional bangsa/negara (Dasim Budimansyah : 2006)

Secara programatik materi ajar pendidikan kewarganegaraan secara utuh memberi bekal
pengetahuan politik, hukum yang berlaku dalam masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mater ajar
secara faktual teoritik konseptual dan normatif berisi pesan nilai-nilai moral serta aturan main dan
cara pelaksanaannya. Program Pkn menitikberatkan pada pembentukan insan yang religius,
demokratis, cerdas, terampil, dan sejahtera serta cinta bangsa dan bernegara serta mampu menjaga
nama baik martabat bangsa dan negara dalam pergaulan antar bangsa-bangsa di dunia. Secara
prosedural pembelajaran Pkn menyiapkan bahan ajar pilihan yang secara fungsional kearah
pembinaan, pengembangan, dan pembentukan potensi diri anak didik baik dalam lingkugan fisik
maupun nonfisik secara demokratis, humanis, dan fungsional.

2. Visi Misi Pendidikan Kewarganegaraan

Visi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah sumber nilai dan pedoman dalam
pengembangan dan penyelenggaraan program studi, guna mengantar mahasiswa memantapkan
kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya.
Misi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah untuk membantu mahasiswa
memantapkan kepribadiannya agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila,
rasa kebangsaan, dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan, dan mengembangkan ilmu
pengetahuan teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab dan bermoral.
Adapun tujuan umum Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah sebagai berikut:

1. Membentuk pola sikap dan pola perilaku peserta didik untuk menjadi warga negara yang memiliki
kesadaran berbangsa dan bernegara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2. Membentuk peserta didik menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab (good and
responsible citizen) yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta Tanah Air serta memiliki kesadaran
bela negara dengan rela berkorban demi bangsa dan memiliki nasionalisme dan patriotisme.
3. Membekali peserta didik agar memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajiban secara
santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagai warga negara yang terdidik dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara selaku warga negara Republik Indonesia yang bertanggung jawab.
4. Menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam masalah dasar dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang perlu diatasi melalui penerapan pemikiran yang
berlandaskan nilai-nilai Pancasila, wawasan nusantara, dan ketahanan nasional secara kritis dan
bertanggung jawab.
3. Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Hakikat negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara
kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan
atau nasionalisme yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di
bawah suatu negara sama walaupun warga negara tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau
golongannya. (Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1998).
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan Konstitusi
Negara Indonesia perlu ditularkan secara terus menerus utnuk memberikan pemahaman yang
mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara historis, negara Indonesia telah
diciptakan sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah negara yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia 1945).
4. Karakter Kewarganegaraan menurut Pancasila

Pancasila memiliki kaitan erat dengan pendidikan pada umumnya dan secara khusus pada
pendidikan kewarganegaraan. Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar pendidikan nasional memiliki
beberapa makna. Secara filosofis pendidikan nasional merupakan keniscayaan dari sistem nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Secara substansif-edukatif pendidikan nasional untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional sesuai UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Secara sosio
politik hasil pendidikan untuk menghasilkan anggota masyarakat, komponen bangsa dan warga
negara yang cerdas dan baik sesuai Pancasila dan UUD 1945. Secara praxis-pedagogis dan
andragogis nilai-nilai pancasila dan UUD 1945 diwujudkan proses belajar dan pembelajaran.
Pada konteks membangun visi kenegaraan dan kebangsaan indonesia yang dilakukan melalui
pendidikan kewarganegaraan, Pancasila umumnya dinyatakan sebagai tujuan akhir terwujudnya
konsepsi kewarganegaraan indonesia yang ideal. Dinyatakan bahwa PKn merupakan mata pelajaran
yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-
hak dan kewajbannya untuk menjadi warganegara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
diamanatkan oleh Pnacasila dan UUD 1945.
Secara kontekstual sistem PKn di Indonesia di pengaruhi oleh aspek-aspek pengetahuan
intraseptif (intraceptive knowledge) berupa agama dan pancasila (Soemantri, 2001). Berdasar hal ini
dapat dinyatakan bahwa pancasila menempatkan diri sebagai landasan, isi dan tujuan atau cita-cita
dari penyelenggaraan pendidikan kewarganegaraan di Indonesia.
Berkaitan dengan tujuan dan cita-cita ini, dinyatakan bahwa arah PKn di indonesia adalah
menuju terwujudnya atribut masyarakat madani yang bercirikan berketuhanan yang maha esa,
berperikemanusiaan yang adil dan beradab, bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia,
demokratis-konstitusional, berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, berbhinneka tunggal ika,
menjunjung tinggi hak asasi dan kewajiban manusia dan mencintai perdamaian dunia (Winataputra,
2006). Ciri demikian tidak lain adalah cerminan dari nilai-nilai pancasila yang sekaligus pula
menunjukan karakter ideal bangsa dan warga negara yang berdasar pancasila.
5. Pendekatan Nilai untuk Pendidikan Kewarganegaraan di Peruguruan Tinggi

Berpijak pada filsafat pendidikan di Indonesia, yaitu pendidikan yang berdasar Pancasila dan
UUD 1945 maka pembelajaran nilai Pancasila lebih baik menekankan pendekatan penanaman nilai
sebagai tujuannya sedangkan proses pembelajarannya bisa menggunakan variasi pendekatan yang
lain. Nilai etik sosial, nilai kebangsaan maupun norma hukum yang merupakan cerminan dari
Pancasila hendaknya tetap kita pandang sebagai nilai ideal sebagai titik tolak sekaligus hasil dari
proses pembelajaran Pancasila. Sedangkan proses penemuan nilai dilakukan melalui variasi
pendekatan moral kognitif, analisis nilai, klarifikasi nilai dan pembelajaran berbuat dimana proses-
proses tersebut lebih banyak berpusat pada siswa daripada guru. Dengan demikian, dalam
pembelajaran pendidik memfasilitasi, tetapi juga pada akhimya memveriflkasi nilai-nilai yang
ditemukan mahasiswa apakah telah sesuai atau tidak dengan adanya nilai-nilai dasar yang
terkandung Pancasila. Tujuan Pendidikan Nilai adalah penanaman nilai-nilai tertentu dalam diri
mahasiswa. Pengajarannya bertitik tolak dari nilai-nilai sosial tertentu, yakni nilai-nilai Pancasila
dan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia lainnya.
6. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Media Pendidikan Karakter/Nilai Moral guna
Mewujudkan Karakteristik Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi.
Pendidikan nilai memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral, pendidikan
akhlak, pendidikan karakter, atau pendidikan budi pekerti. Tujuannya adalah membentuk pribadi
mahasiswa supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang
baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu yang banyak
dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya.
Menurut Budimansyah (2008) Secara singkat karakter kewarganegaraan yang terdiri karakter
privat dan publik yaitu:
a. Menjadi masyarakat yang independen

b. Memenuhi tanggung jawab personal ekonomi dan politik.

c. Menghormati harkat dan martabat kemanusiaan tiap individu.

d. Berpartisipasi dalam urusan kewarganegaraan secara efektif dan bijaksana.

e. Mengembangkan berfungsinya demokrasi konstitusional secara sehat.

7. Penerapan Karakteristik Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi

a. Berani mengemukakan pendapat

b. Kebebasan berpartisipasi dalam suatu organisasi

c. Menerapkan sikap kesamaan derajat

d. Sikap kerja sama yang baik dalam suatu kelompok

e. Taat terhadap hukum dan peraturan yang ada

f. Sikap toleransi

g. Saling menghargai dan menghormati satu sama lain


Berikut adalah contoh gambar / dokumentasi yang relevan:

C. KESIMPULAN

Eksistensi PKn dalam proses pembelajaran mahasiswa di Perguruan Tinggi sangat erat kaitannya
terhadap pembentukan karakter kewarganegaraan yang ditanamkan dalam mahasiswa melalui pendekatan
berbasis nilai tidak hanya pengenalan nilai-nilai yang dilakukan, melainkan menginternalisasi pula nilai
tersebut kepada mahasiswa guna menuju terwujudnya atribut masyarakat madani yang bercirikan
berketuhanan yang maha esa, berperikemanusiaan yang adil dan beradab, bersatu dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia, demokratis-konstitusional, berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia,
berbhinneka tunggal ika, menjunjung tinggi hak dan kewajiban azasi manusia dan mencintai perdamaian
dunia
Saran untuk dapat memacu terwujudnya karakteristik kewarganegaraan harus di imbangi pula peran
dosen dalam melaksanakan KBM PKn terutama lebih memvariasikan sumber bahan ajar yang relevan dan
dirasa dapat menambah aspek good citizen dalam diri mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.neliti.com/id/publications/159539/pengembangan-nilai-nilai-demokratis-mahasiswa-melalui-
pendidikan-kewarganegaraan

http://seminar.uad.ac.id/index.php/snk/article/view/3665

https://www.milenialpedia.com/2020/05/pentingnya-pendidikan- kewarganegaraan.html?
m=1#:~:text=Pendidikan%20Kewarganegaraan%20mengajarkan%20bagi%20ma hasiswa,berkeadilan%2C
%20berkemanusiaan%20dan%20juga%20demokratis.

https://amp-timesindonesia-co-
id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.timesindonesia.co.id/read/news/326520/pentingnya-mata-kuliah-
kewarganegaraan-di-perguruan- tinggi?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#aoh=16390494599
531&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s

https://id.scribd.com/document/333342505/Pengertian-Pendidikan-Kewarganegaraan-Secara-Umum

https://pkn.upi.edu/id/visi-misi/

https://www.researchgate.net/publication/270483638_PENERAPAN_PENDIDIKAN_KARAKTER_DI_
KALANGAN_MAHASISWA

Anda mungkin juga menyukai