Kelompok :1
Anggota :
1. Johan R. H. (2019420057)
2. Anna Fadilah (2019420069)
3. Dwi Aiszizah (2019420083)
4. Khaesar Aditama (2019420091)
5. Tuti Nuraini (2019420103)
Kata Pengantar
Harapan kami semoga paper yang telah tersusun ini dapat bermanfaat
sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah
wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya kami dapat memperbaiki bentuk
ataupun isi paper ini menjadi lebih baik lagi. Kami sadar bahwa kami ini tentunya
tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas
dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh
keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan
saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih
meningkatkan kualitas di kemudian hari.
Penulis
i
Daftar Isi
Ringkasan .................................................................................................... iv
ii
Daftar Pustaka ............................................................................................ 34
iii
Ringkasan
Pengertian Produksi dapat dilihat dari dua arti yaitu dalam arti sempit dan
dalam arti luas. Produksi dalam arti sempit, yaitu merubah bentuk barang-barang
iv
baru. Sedangkan makna atau pengertian produksi dalam arti luas, yaitu setiap
usaha yang menimbulkan kegunaan (utility). Dapat pula dikatakan bahwa
Produksi adalah Segala kegiatan yang mempertinggi faedah barang-barang baik
secara langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Produksi secara langsung yaitu produksi yang menggunakan faktor-faktor
produksi alam dan tenaga kerja sedangkan produksi tidak langsung sudah
mempergunakan faktor produksi turunan yaitu modal dan keahlian.
v
a. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku.
b. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis
ilmiah.
c. pelatihan pekerja dengan metode baru.
d. pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
B. Proses Produksi
Proses Produksi adalah cara atau metode untuk menciptakan atau menambah
guna suatu barang atau jasa dengan memanfaatkan sumber yang ada. Macam-
macam wujud proses produksi:
vi
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung risiko.
3. Pengambilan keputusan atasperistiwa yang tidak pasti.
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan
dengan keadaan yang lain.
1. Proses pengolahan,
2. Jasa-jasa penunjang,
3. Perencanaan,
4. Pengendalian atau pengawasan .
vii
G. Lokasi dan Layout Pabrik
Disebut juga tata letak atau tata ruang didalam pabrik. Layout adalah cara
penempatan fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang
efektif dan efisien. Fasilitas pabrik dapat berupa mesin-mesin, alat-alat produksi,
alat pengangkutan bahan, dan peralatan pabrik, serta peralatan yang diperlukan
dalam pengawasan.
viii
BAB I
Pendahuluan
1
Dalam peyusunan makalah ini penulis memiliki maksud dan tujuan. Adapun
maksud penulis adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen
dan Bisnis. Sedangan tujuannya, penulis berharap agar makalah ini bisa
memberikan sedikit ilmu pengetahuan tentang manajemen produksi atau operasi
kepada para pembaca.
2
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah mahasiswa dapat mengetahui,
mempelajari, dan memahami mengenai manajemen produksi. Selain itu,
mengacu pada tujuan mata kuliah Pengantar Manajemen dan Bisnis dengan
mendalami materi ini mahasiswa mampu mengembangkan pengetahuan,
pemahaman, serta penguasaan tentang konsep manajemen produksi di
perusahaan terkait. Dengan adanya makalah ini, pembaca bisa menerapkan
tentang manajemen produksi di perusahan nantinya. Supaya apa yang
diharapkan perusahaan tentang manajemen produksi akan terlaksana dengan
baik.
Adanya makalah ini juga dapat di manfaatkan oleh mahasiswa, dosen, dan
pembaca pada umumnya untuk menambah wawasan dan referensi mengenai
manajemen produksi. Dengan adanya makalah ini, mahasiswa, dosen, serta
pembaca pada umumnya dapat mengembangkan daya nalar dan sikap kritis
terhadap materi perkuliahan Pengantar Manajemen dan Bisnis, khususnya
materi Manajemen Produksi dengan melakukan kegiatan presentasi dan
diskusi.
3
BAB II
Literatur
4
oleh Henry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan, orang
Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya,
manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem
akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.
Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan
sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia
mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari
pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-
tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti
sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang, masing-masing
melakukan pekerjaan khusus, perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih
48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri
menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu
menghasilkan dua puluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian
kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya keterampilan dan
kecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian
tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga
kerja.
5
1. Aliran klasik
2. Aliran perilaku
Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran
ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia dan perlunya manajemen
memahami manusia.
6
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu
dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang
berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal
dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:
7
Unsur manajemen (Tool of management), biasa dikenal dengan 6 (enam) M,
yaitu:
1. Perencanaan
Menurut Hikmat dalam bukunya Manajemen Pendidikan menuliskan
bahwa planning adalah bahasa Inggris yang berasal dari kata plan, artinya
rencana, rancangan, maksud, atau niat. Planning berarti perencanaan.
2. Pengorganisasian
Tugas berikutnya dari manajer adalah melakukan proses pengorganisasian,
yaitu proses menghubungkan orang-orang yang terlibat dalam organisasi
pendidikan dan menyatupadukan tugas serta fungsinya dalam sistem jaringan
kerja yang relationship antara satu dan yang lainnya.
Dalam menjalankan tugas pengorganisasian, beberapa hal yang harus
diperhatikan adalah:
a. Menyediakan fasilitas, perlengkapan, dan staf yang diperlukan untuk
melaksanakan rencana.
b. Mengelompokkan dan membagi kerja menjadi struktur organisasi yang
teratur.
c. Membentuk struktur kewenangan dan mekanisme koordinasi.
d. Menentukan metode kerja dan prosedurnya.
e. Memilih, melatih dan memberi informasi kepada staf.
3. Pelaksanaan
Actuating merupakan fungsi manajemen yang kompleks dan merupakan
ruang lingkup yang cukup luas serta sangat berhubungan erat dengan sumber
8
daya manusia yang pada akhirnya actuating merupakan pusat sekitar aktivitas
aktivitas manajemen. Actuating pada hakikatnya adalah menggerakkan orang
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Evaluasi
Sedangkan secara istilah menurut Edwin Wand dan Gerald W. Brown,
evaluation refer to the act or process to determining the value of something,
yaitu suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu Proses
melakukan evaluasi mungkin saja berbeda sesuai persepsi teori yang dianut,
ada bermacam-macam cara.
Namun evaluasi harus memasukkan ketentuan dan tindakan sejalan
dengan fungsi evaluasi, yaitu:
a. Memfokuskan evaluasi
b. Mendesain evaluasi
c. Mengumpulkan informasi, Evaluasi Hasil Belajar
d. Menganalisis informasi
e. Melaporkan hasil evaluasi
f. Mengelola evaluasi dan mengevaluasi evaluasi
Demikian kosep tentang manajemen yang terdiri dari empat fungsi umum
yaitu perencanaan, pengorganisasian, actuating, dan evaluasi. Keempat fungsi
tersebut tidak dapat dipisahkan karena merupakan sebuah siklus yang tidak
ada ujungnya.
9
Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai
kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam
jumlah yang mencukupi. Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses
produksi disebut Produsen.
Di dalam kegiatan produksi pasti ada modal. Modal adalah semua alat yang
dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan barang dan jasa, dengan imbalan berupa
bunga modal kepada pemodal. Modal dibagi 4, yaitu :
1. Modal tetap
Modal tetap adalah modal yang memberikan jasa untuk proses produksi
dalam waktu lama, atau lebih dari satu kali putaran proses produksi.
2. Modal lancar
Modal lancar adalah modal yang memberikan jasa hanya sekali dalam
proses produksi. Modal ini sekali dipakai dalam proses produksi, kemudian
berubah sifat atau wujudnya menjadi barang lain.
3. Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diserahkan pemilik modal kepada badan
usaha. Laba yang diperoleh dan tidak atau belum diserahkan kepada pemilik
modal, dengan sendirinya digolongkan sebagai modal sendiri.
4. Modal asing
Modal asing adalah modal yang diberikan oleh orang-orang atau badan-
badan lain kepada suatu badan usaha sebagai pinjaman.
Dalam ilmu ekonomi, faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan
dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi
dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam,
dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam
diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam
maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai
faktor fisik (physical resources). Selain itu, beberapa ahli juga menganggap
10
sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin
pentingnya peran informasi di era globalisasi ini.Tenaga kerja
(Griffin R: 2006) Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai
faktor produksi, yaitu
11
Tenaga kerja jasmani
Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan
kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las,
pengayuh becak, dan sopir.
2. Modal (capital)
Yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang atau peralatan yang
dapat digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan
berdasarkan sumbernya, bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan
sifatnya.
a. Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua:
Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari
dalam perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan.
Modal asing
Modal asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan.
Misalnya modal yang berupa pinjaman bank.
b. Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi:
Modal konkret
Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam
proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan.
Modal abstrak
Modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata,
tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, nama
baik, dan hak merek.
c. Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi:
Modal individu
Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan
hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya
adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank.
Modal masyarakat
12
Modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan
digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi.
Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan,
jembatan, atau pelabuhan.
d. Berdasarkan sifatnya, modal dibagi menjadi:
Modal tetap
Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara
berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik.
Modal lancar
Modal lancar adalah modal yang habis digunakan dalam satu kali
proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.
3. Sumber daya fisik (physical resources)
Faktor produksi fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam
semesta dan barang mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses
produksi. Faktor yang termasuk di dalamnya adalah tanah, air, dan bahan
mentah
4. Kewirausahaan (entrepreneurship)
Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan
seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produk
5. Sumber daya informasi (information resources)
Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahaan
untuk menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar,
pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya.
13
1. Proses produksi secara terus menerus (Contiunuous process).
Merupakan suatu proses produksi dimana terdapat rangkaian (pola/urutan)
yang tidak dapat di ubah dalam pelaksanaan produksi yang dilakukan dari
perusahaan yang bersangkutan sejak dari bahan baku sampai menjadi bahan
jadi.
a. Sifat dan ciri-cirinya adalah
Produksi yang dihasilkan dalam skala besar (produktivitas massa).
Umumnya menggunakan sistem maupun cara penyusuan berdasarkan
urutan pengerjaan dari produksi yang dihasilkan.
Mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi adalah mesin
yang bersifat khusus.
Karyawan tidak harus memiliki keahlian atau skill yang tinggi sebab
mesin-mesinnya bersifat khusus dan otomatis.
Apabila terjadi kerusakan dari salah satu mesin atau terhenti maka
seluruh proses produksi terhentii secara keseluruhan.
Tidak membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang banyak, karena
mesin-mesin yang digunakan bersifat khusus.
Persediaan bahan mentah atau bahan dalam proses lebih sedikit dari
proses produksi terputus-putus.
Umumnya bahan bahan dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain
menggunakan mesin
b. Kelebihan
Biaya produksi per unit yang dikeluarkan lebih murah.
Dapat menghasilkan jumlah produksi cukup besar.
Produksi yang dihasilkan memiliki standarisasi.
Biaya tenaga kerja lebih rendah, karena jumlah tenaga kerja lebih
sedikit dan tidak memerlukan keahlian khusus.
Biaya pemindahan bahan baku dari satu tempat ke tempat lainnya
lebih rendah, karena menggunakan tenaga mesin.
c. Kekurangan
14
Terdapat kesukaran dalam menghadapi perubahan produk ketika
konsumen menginginkan bentuk yang berbeda.
Proses produksi mudah terhenti bilamana terjadi kerusakan disuatu
tempat ataupun pada suatu tingkat produksi.
Terdapat kesalahan dalam menghadapi perubahan tingkat permintaan.
2. Proses produksi terputus-putus
Merupakan proses produksi dimana terdapat beberapa pola maupun urutan
dalam plaksanaan produksi pada perusahaan yang bersangkutan dari bahan
baku sampai dengan menjadi bahan jadi.
a. Ciri-ciri
Produksi barang maupun jasa yang dihasilkan dalam jumlah kecil dan
biasaya atas pesanan konsumen.
Mesin yang digunakan bersifat umum dan dapat memproduksi
berbagai macam produk.
Umumnya menggunakan sistem maupun cara dalam penyusunan
peralatan berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi atau peralatan
yang sama, dikelompokkan pada tempat yang sama juga.
Proses produksi tidak mudah terhenti meski terjadi kerusakan pada
salah satu mesin atau peralatan.
Persediaan bahan mentah tersedia dalam jumlah banyak
Bahan bahan yang dipindahkan menggunakan tenaga manusia.
b. Kelebihan
Terdapat fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk
dan variasi yang lebih besar.
Mesin – mesin yang digunakan dalam proses berpoduksi bersifat
umum, dengan begitu umumnya diperoleh tingkat penghematan biaya
dalam investasi mesin mesin, karena harga mesin yang lebih murah.
Proses produksi tidak mudah terhenti dikarenakan adanya maupun
kemaceta pada tempat atau tingkat proses.
c. Kekurangan
15
Scheduling dan routing untuk pengerjaan produksi sangat sulit
dikarenakan kombinasi urutan-urutan pekerjaan yang banyak dalam
memproduksi satu jenis produk serta dibutuhkan scheduling dan
routing yang banyak karena proses produksi berbeda, tergantung pada
pesanan.
Karena pengerjaan scheduling dan routing begitu banyak dan sulit
dilakukan maka pengawasan dalam proses produksi sulit dilakukan.
Dibutuhkan investasi yang cukup besar dalam pengendalian bahan
mentah maupun bahan dalam proses, sebab prosesnya bersifat
terputus-putus dan produk yang dihasilkan pun tergantung pada
pesanan.
Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja dan pemindahan sangat
tinggi, karena banyak yang menggunakan tenaga manusia dan tenaga
yang dibutuhkan harus memiliki keahlian khusus dalam pengerjaan
produk tersebut.
Untuk dapat menentukan jenis proses produksi dari suatu perusahaan, maka
perlu untuk diketahui sifat maupun ciri ciri produk, baik itu proses produk terus
menerus maupun secara produk terputus-putus.
16
BAB III
Pembahasan
Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang
mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output). Sedangkan
produksi dalam istilah ekonomi mengacu pada segala kegiatan dalam menciptakan
dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan
faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skills
(organizational, managerial and technical skills).
17
Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau
perusahaan.
18
a. Proses (process) yang diartikan sebagai metode dan teknik yang
digunakan untuk mengolah bahan.
b. Jasa-jasa (service) yang diartikan sebagai jasa-jasa yang berupa
badan pengorganisasian untuk menetapkan teknik-teknik,
sehingga proses dapat dipergunakan secara efektif.
c. Perencanaan (planning) yang diartikan sebagai hubungan atau
korelasi dan organisasi dari kegiatan produksi untuk suatu dasar
waktu tertentu (a time base).
d. Pengawasan (control) yang diartikan sebagai pengawasan guna
menjamin bahwa maksud dan tujuan mengenai penggunaan bahan
pada kenyataan yang dilaksanakan.
3. Heizer dan Reider (2011:4)
Menurut Heiser dan Reider, manajemen produksi adalah rangkaian
kegiatan yang menghasilakn nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan
mengubah input menjadi output.
4. Irham Fahmi (2012:3)
Menurut Irham Fahmi, pengertian manajemen produksi adalah
sebuah ilmu manajemen yang membahas secara menyeluruh bagaimana
pihak manajemen produksi perusahaan menggunakan ilmu dan seni yang
dimiliki dengan mengarahkan dan mengatur orang-orang untuk mencapai
hasil produksi yang diinginkan.
1. Kelangsungan hidup
a. Produksi terus menerus (Continuous production)
Produksi terus menerus dilakukan sebagai proses untuk mengubah
bentuk barang-barang. Walaupun terjadi perubahan model,susunan,dan
fungsi alat-alat mesin yang dipakai tidaklah berubah. Misalnya
19
penggergajian kayu berubah menjadi papan, karet menjadi ban, ataupun
perakitan mobil.
b. Produksi yang terputus-putus (Intermiten Production)
Proses produksi tidak terus menerus atau operasi seringkali terhenti
guna mengubah alat-alat. Proses produksi ini dilakukan berdasarkan
pesanan yang sesuai dengan keperluan pemesan. Misalnya Toko roti dan
usaha cathering
2. Teknik
a. Proses ekstraktif, proses pengambilan langsung dari alam seperti
kayu,perikanan dan pertambangan
b. Proses analitis, proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah
menjadi minyak bersih.
c. Proses pengubahan, proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah
tangga.
d. Proses sintetis, proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-
bahan kimia.
20
1. Adanya pembagian kerja (Division Of Labour) dan spesialisasi
Perkembangan manajemen produksi ditandai dengan usaha untuk
meningkatkan hasil melalui pembagian kerja (division of labour). Agar
produksi efektif dan efisien , produsen hendaknya mrnggunakan metode
ilmiah dan asas-asas manajemen. Sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan baik pada waktu yang telah di tentukan.
2. Revolusi industri
Pada dasarnya, revolusi industri merupakan suatu peristiwa penggantian
tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan
pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di
Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,
sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi
terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
a. Bertambahnya penggunaan mesin.
b. Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja.
c. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
d. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan. Industialisasi ini
meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan
kegiatan pemasaran.
3. Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan komputer
Akhir- akhir ini manajer produksi banyak member perhatian pada
perkembangan teknologi canggih misalnya, penggunaan robot,alat
perkantoran yang otomatis, dan lain-lain. Sehingga pada banyak hal manajer
produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
4. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah,
hubungan antar manusia, dan model keputusan
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan
ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
a. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku.
21
b. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis
ilmiah.
c. Pelatihan pekerja dengan metode baru.
d. Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
22
Rancangan tata letak harus mempertimbangkan antara lain kelancaran arus
kerja, optimalisasi waktu pergerakan dalam proses, kemungkinan kerusakan
yang terjadi karena pergerakan dalam proses.
5. Rancangan tugas
Rancangan tugas harus merupakan kesatuan dari human engineering
dalam rangka menghasilkan rancangan kerja yang optimal.
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kualitas
Dalam strategi produksi dan operasi harus terdapat pernyataan tentang
maksud dan tujuan produksi dan operasi serta misi dan kebijakan-kebijakan
dasar untuk lima bidang yaitu, proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan
mutu.
Ruang lingkup manajemen produksi memiliki tiga kategori keputusan atau
kebijakan utama yang tercakup di dalamnya, yaitu sebagai berikut:
1. Keputusan atau kebijakan mengenai desain
Desain dalam hal ini tergolong tipe keputusan berjangka panjang, dan
dalam arti yang luas meliputi penentuan desain dari produk yang akan
dihasilkan, desain atau lokasi dan tata letak pabrik, desain atas kegiatan
pengadaan masukan yang diperlukan, desain atas metode dan teknologi
pengolahan, desain atas organisasi perusahaan, dan desain atas job
description dan job specification.
2. Keputusan atau kebijakan mengenai proses transformasi (operations)
Keputusan operasi ini berjangka pendek, berkaitan dengan keputusan
taktis, dan operasi. Di dalamnya terkait jadwal produksi, gilir kerja (shift) dari
personal pabrik, anggaran produksi, jadwal penyerahan masukan ke
subsistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau
penyelesaian produk.
3. Keputusan atau kebijakan perbaikan terus-menerus dari sistem operasi
Karena sifatnya berkesinambungan (terus-menerus), maka kebijakan
tersebut bersifat rutin. Kegiatan yang terakup di dalamnya pada pokoknya
meliputi perbaikan terus-menerus dari mutu keluaran, keefektifan dan
keefisienan sistem, kapasitas dan kompetensi dari para pekerja, perawatan
23
sarana kerja atau mesin, serta perbaikan terus-menerus atas metode
penyelesaian atau pengerjaan produk
1. Proses pengolahan
Merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan
masukan (input). Proses ini menjadi sangat penting untuk pemanfaatan sumber
daya secara maksimal dan efisien.
2. Jasa-jasa penunjang
Pada bagian ini, sarana yang diperlukan untuk penetapan dan metode yang
digunakan supaya proses pengolahan bisa dilakukan secara efektif dan efisien.
Hal ini seringkali diperlukan untuk membantu perusahaan bersaing secara
sehat dengan cara meningkatkan produksi dan hasil yang berkualitas baik.
3. Perencanaan
24
3.6 Tujuan Manajemen Produksi
1. Perencanaan produksi, bertujuan agar dilakukannya persiapan yang sistematis
bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam
perencanaan produksi.
2. Pengendalian produksi, bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi
biaya seoptimal mungkin. Produksi bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat
berjalan sesuai dengan rencana.
1. Proses
Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau
fasilitas yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Keputusan
mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus proses, tata letak (lay-out)
peralatan dan seluruh aspek fisik pabrik atau jasa pelayanan.
2. Kapasitas
Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas
yang tepat dan penyediaan pada waktu yang tepat.
25
3. Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang
produksi, yaitu menyangkut pada apa yang dipesan, berapa banyak
pemesanan, serta kapan pemesanan dilakukan.
4. Tenaga kerja
Dalam manajemen produksi, penentuan dan pengelolaan tenaga kerja atau
sumber daya manusia menempati posisi yang sangat penting. Keputusan
tentang tenaga kerja mencakup seleksi, penggajian, pelatihan, penempatan,
penyeliaan/supervisi.
5. Mutu/kualitas
Fungsi produksi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih
besar terhadap mutu atau kualitas barang dan jasa yang dihasilkan.
Salah satu ilmu atau seni dalam proses perencanaan produksi adalah
peramalan, karena dengan adanya peramalan kita dapat menentukan dan
melakukan persiapan produksi yang akan datang. Peramalan adalah proses untuk
memperkirakan berapa kebutuhan di masa mendatang yang meliputi kebutuhan
dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu, dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka
memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Peramalan mungkin tidak selalu
dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang stabil, karena perubahan
permintaannya relatif kecil. Tetapi peramalan akan sangat dibutuhkan bila kondisi
keadaan pasar bersifat kompleks dan dinamis.
Dalam kondisi pasar bebas, permintaan pasar lebih banyak bersifat
kompleks dan dinamis karena permintaan tersebut akan bergantung kepada
keadaan sosial, ekonomi, politik, aspek teknologi, produk pesaingm dan produk
substitusi. Oleh karena itu, peramalan yang akurat merupakan informasi yang
sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan manajemen.
A. Peramalan dan horizon waktu
26
Dalam hubunganya dengan horison waktu, peramalan dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Peramalan jangka panjang, umumnya 2 sampai 10 tahun. Peramalan ini
digunakan untuk perencanaan produk dan perencanaan sumber daya.
2. Peramalan jangka menengah, umumnya 1 sampai 24 bulan. Peramalan ini
lebih khusus dibandingkan peramalan jangka panjang, biasanya
digunakan untuk menentukan aliran kas, perencanaan produksi, dan
penentuan anggaran.
3. Peramalan jangka pendek, umumnya 1 sampai 5 minggu. Peramalan ini
digunakan untuk mengambil keputusan dalam hal perlu tidaknya lembur,
penjadwalan kerja, dan keputusan kontrol jangka pendek lainnya.
B. Penggunaan Peramalan
Berikut tujuan utama dari peramalan, yaitu:
1. Menentukan kebutuhan dan ukuran perluasan pabrik.
2. Menentukan perencanaan jangka menengah untuk produk yang ada untuk
diproduksi dengan fasilitas yang ada.
3. Menentukan penjadwalan jangka pendek dari produk yang ada untuk
diproduksi dengan peralatan yang ada.
27
3. Cara membandingkan aktivitas dengan pedoman yang telah ditentukan.
4. Cara untuk mengadakan perbaikan terhadap penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi agar tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai.
Dalam suatu kegitan produksi di suatu perusahaan mungkin saja terjadi
penyimpangan atau kesalahan dari apa yang diharapkan atau direncanakan
sebelummnya. Dengan adanya pengawasan produksi maka dapat dicari sebab-
sebab timbulnya penyimpangan, berapa besar penyimpangan dan kesalahan
tersebut, dan kemungkinan-kemungkinan untuk memperkecil dan menghindari
serta mencari kemungkinan tentang dasar-dasar perbaikan atas penyimpangan-
penyimpangan tersebut.
Pengawasan produksi merupakan kegiatan yang terdiri dari sekumpulan
prosedur yang dengan baik digariskan bertujuan mengkoordinasikan semua unsur-
unsur dalam proses produksi, manusia, mesin, alat-alat (tools), dan material
kedalam arus yang lancar untuk dapat menghasilkan output (product) dengan
kemungkinan sedikit sedikit sekali interruption, dalam waktu yang secepat
mungkin dan dengan pengorbanan biaya yang sekecil-kecilnya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengawasan produksi merupakan
suatu kegiatan pengawasan yang dimulai sejak penyediaan bahan mentah sampai
barang jadi bertujuan mengkoordinasikan semua unsur-unsur dalam proses
produksi untuk dapat menghasilkan produk dalam waktu yang tepat dan biaya
yang minimum.
28
Jadi pengawasan produksi membantu pelaksanaan operasi produksi agar lebih
efisien dan lancar dengan biaya yang minimal pada tingkat hasil tertentu. Secara
umum tujuan dari pengawasan produksi adalah :
1. Routing
Yaitu fungsi yang menentukan dan mengatur urutan-urutan operasi yang
akan dilalui, dimulai dari bahan hingga barang itu selesai dikerjakan menjadi
barang jadi. Routing ini merupakan dasar dari fungsi scheduling dan
dispatching.
2. Schedule
Merupakan usaha menentukan urut-urutan operasi yan akan dilalui,
sehingga dapat dilakukan pengalokasian bahan baku, bahan pembantu serta
fasilitas lainnya dan kapan pekerjaan-pekerjaan itu harus selesai.
3. Dispatching
Yaitu pemberian perintah-perintah kepada para pekerja yang telah
ditentukan untuk mengerjakan aktivitas tertentu. Perintah-perintah ini berasal
dari order set yang telah disusun sebelumnya.
4. Follow-up
29
Follow-up merupakan fungsi penelitian dan pengecekan terhadap semua
aspek yang mempengaruhi kelancaran kegiatan produksi.
30
5. Standar kualitas.
Dalam menjalankan proses produksi setiap perusahaan akan selalu
dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang itu berpengaruh secara langsung
maupun tidak langsung dalam pembentukan mutu produksi. Oleh karena itu
diperlukan perhatian dan pertimbangan yang cukup terhadap faktor-faktor
produksi yang merupakan pembentuk mutu. Faktor-faktor tersebut menurut Eiji
Ogawa (1984 : 234-238) adalah :
1. Manusia (Man)
Keberadaan manusia sebagai faktor yang sangat penting karena manusia
adalah pelaksana dari semua faktor produksi yang ada. Sukses tidaknya
pengawasan mutu tergantung pada manusia yang terlibat dalam kegiatan
produksi, sehingga pemberian motivasi yang baik dan benar akan
meningkatkan proses produksi yang dijalankan oleh para karyawan.
2. Mesin dan peralatan (Machines)
Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi pada dasarnya
adalah untuk membantu meringankan tugas manusia dalam menjalankan
aktivitasnya, sehingga dapat menghemat baik waktu, tenaga maupun biaya
tetapi produk yang dihasilkan bermutu baik karena mesin dan peralatannya
sudah distandarisasi. Dengan demikian baik buruknya mesin dan peralatan
yang digunakan akan mempengaruhi efisiensi produksi perusahaan.
3. Manajemen (Management)
Manajemen merupakan salah satu faktor yang penting karena dalam
manjemen itulah manusia atau tenaga kerja direncanakan, diarahkan dan
dikendalikan ke arah penciptaan suatu produk yang sesuai dengan standar
kualitas. Keadaan ini memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan serta
meningkatkan mutu dari produk yang dihasilkan.
4. Uang (Money)
Tinggi rendahnya biaya pengawasan mutu dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya biya yang dikeluarkan dalam proses produksi pada umumnya dan
pengawasan mutu pada khususnya.
5. Metode (Method)
31
Suatu perusahaan harus mampu memanfaatkan secara efektif dan efisien
terhadap tenaga kerja, mesin dan biaya dalam rangka memproduksi barang
yang sesuai dengan keiginan dan selera konsumen. Untuk itu pihak
manajemen akan selalu mengubah metode kerja, sehingga tercapai efesiensi
produksi.
32
BAB IV
Penutup
4.1 Kesimpulan
33
Daftar Pustaka
34