KB (KELUARGA BERENCANA)
Di Susun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi saya kekuatan dan petunjuk untuk
menyelesaikan tugas makalah ini Tanpa pertolongannya saya tidak bisa menyelesaikan tugas
makalah “KB (Keluarga Berencana)” ini dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan Maternitas. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang KB (Keluarga Berencana)
bagi para pemabaca dan juga bagi penulis.
Saya menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
C. Tujuan ............................................................................................................................ 5
A. Pengertian KB ............................................................................................................... 6
B. Tujuan KB ..................................................................................................................... 6
D. Manfaat KB ................................................................................................................... 9
E. Konseling KB ............................................................................................................... 10
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 16
B. Saran ............................................................................................................................ 16
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian KB ?
2. Bagaimana tujuan KB ?
3. Apa saja jenis KB ?
4. Apa manfaat KB ?
5. Bagaimana konseling KB ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Agar mahasaswa atau pembaca lainya dapat memahami teori tentang KB
(Keluarga Berencana )
2. Tujuan Khusus
a. Memahami pengertian KB
b. Memahami tujuan KB
c. Memahami jenis KB
d. Memahami manfaaat KB
5
BAB 2
KONSEP TEORI
A. Pengertian KB
KB adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan,
mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak
reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. KB mencakup layanan,
kebijakan, informasi, sikap, praktik, dan komoditas, termasuk kontrasepsi, yang
memberi wanita, pria, pasangan, dan remaja kemampuan untuk menghindari
kehamilan yang tidak diinginkan dan memilih apakah dan / atau kapan memiliki anak.
Program KB adalah suatu langkah-langkah atau suatu usaha kegiatan yang disusun
oleh organisasi-organisasi KB dan merupakan program pemerintah untuk mencapai
rakyat yang sejahtera berdasarkan peraturan dan perundang-undangan kesehatan. KB
adalah mengatur jumlah anak sesuai dengan keinginan dan menentukan kapan ingin
hamil. Jadi, KB (Family Planning, Planned Parenthood) adalah suatu usaha untuk
menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai alat
kontrasepsi, untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
B. Tujuan KB
Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk membentuk keluarga kecil
sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan
kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya (Sulistyawati, 2013). Tujuan program KB lainnya
yaitu untuk menurunkan angka kelahiran yang bermakna, untuk mencapai tujuan
tersebut maka diadakan kebijakaan yang dikategorikan dalam tiga fase
(menjarangkan, menunda, dan menghentikan) maksud dari kebijakaan tersebut yaitu
untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran
yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua.
C. Jenis Kontrasepsi
1. Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi
sederhana tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi
tanpa alat antara lain: Metode Amenorhoe Laktasi (MAL), Couitus Interuptus,
Metode Kalender, Metode Lendir Serviks, Metode Suhu Basal Badan, dan
6
Simptotermal yaitu perpaduan antara suhu basal dan lendir servik. Sedangkan
metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu kondom, diafragma, cup serviks
dan spermisida.
7
kehamilan dalam 1 tahun pemakaian DMPA dan 2 per 100 wanita per
tahun pemakain NET EN.
Keuntungan pengguna KB suntik yaitu sangat efektif, pencegah
kehamilan jangka panjang, tidak berpengaruh pada hubungan seksual,
tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah, tidak mempengaruhi
ASI, efek samping sangat kecil, klien tidak perlu menyimpan obat suntik,
dapat digunakan oleh perempuan usia lebih 35 tahun sampai
perimenopause, membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan
ektopik, menurunkan kejadian tumor jinak payudara, dan mencegah
beberapa penyebab penyakit radang panggul.
c. Kontrasepsi Implant
Profil kontrasepsi Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu:
1. Efektif 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk Jedena, Indoplant, atau
Implanon
2. Nyaman
3. Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi
4. Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan
5. Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut
6. Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan
bercak, dan amenorea
7. Aman dipakai pada masa laktasi.
8
11. Mengurangi dan memperbaiki anemia
12. Melindungi terjadinya kanker endometrium
13. Melindungi angka kejadian kelainan jinak payudara
9
dunia. Bayi dengan ibu yang meninggal akibat melahirkan juga memiliki risiko
kematian yang lebih besar dan kesehatan yang buruk.
10
klien) di mana konselor berusaha membantu klien untuk mencapai pengertian tentang
dirinya sendiri dalam hubungannya dengan masalah- masalah yang dihadapinya pada
saat ini dan yang akan datang.
1. suka rela (telah diberi informasi bahwa ada berbagai upaya penyelesaian
yang bisa dipilih).
1. Tujuan konseling
11
lama. Oleh karena itu, perlu dilakukan konseling pada pelayanan Keluarga
Berencana, walaupun keputusan untuk menentukan pilihan berada pada individu
itu sendiri. Konselor memberikan informasi yang jelas, tepat, dan benar sesuai
dengan kebutuhan klien setelah mendengar apa yang diungkapkan oleh klien.
Konselor harus tau bahwa sebelum menentukan pilihan klien harus memahami
manfaat maupun kekurangan serta efek samping dari cara kontrasepsi yang
dipilihnya (Sulistyawati, 2014).
2. Jenis konseling
12
untuk melayani masyarakat yang membutuhkan dapat dilakukan pada dua jenis
tempat pelayanan konseling berikut.
b. Konseling KB di klinik
13
3. Langkah-Langkah konseling
SA: Salam
T :Tanyakan
U : Uraikan
TU: BanTU
U : Ulangan
Adapun uraian mengenai “SATU TUJU” dapat dilihat pada penjelasan berikut:
a. SA: Sapa dan SAlam kepada klien secara sopan dan terbuka. Berikan
perhatian sepenuhnya, tanyakan apa yang perlu dibantu serta jelaskan
pelayanan yang akan diperolehnya. Usahakan berbicara di tempat yang
nyaman serta terjamin privasinya dan yakinkan klien untuk membangun
rasa percaya diri.
14
d. TU: BanTUlah klien menentukan pilihannya. Bantu klien berfikir
mengenai kontrasepsi yang paling sesuai dengan keadaan dan
kebutuhannya dan dorong klien untuk mengajukan pertanyaan. Tanggapi
klien secara terbuka, dan bantu klien untuk mempertimbangkan kriteria
dan keinginan klien terhadap setiap jenis kontrasepsi. Tanyakan juga
apakah pasangannya memberi dukungan terhadap kontrasepsi yang
dipilihnya. Pada akhirnya yakinkan klien bahwa ia telah membuat suatu
keputusan yang tepat dan kemudian petugas dapat menanyakan “apakah
anda memutuskan pilihan terhadap jenis kontrasepsi yang ingin anda
gunakan?”
15
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
KB sangat penting untuk menekan laju pertumbuhan penduduk di indonesia,
dengan ber-KB mampu menciptakan keluarga kecil bahagia sejahtera sesuai tujuan
program KB. Dalam pelaksanaanya didapatkan rintangan-rintangan atau masalah
yang menghambat program KB. Sehingga perlu peran serta aktif antara, pemerintah,
tenaga kesehatan dan masyarakat. Yang menjadi permasalahan dalam pelayanan KB
adalah bagaimana bentuk pelayanan yang berkualitas apakah terletak pada aspek fisik
yang tampak seperti fasilitas sarana. Suatu tindakan kelalaian yang dilakukan dan
menyebabkan mati atau luka berat maka dapat disebut sebagai malpraktik, perlu
dipertanggung jawabkan dan tidak dapat diwakilkan karena bersifat individual.
B. Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan tentang KB, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis, pembaca
maupun seluruh mahasiswa keperawatan dan kebidanan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2013. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: PT Rineka Cipta
17