Pembicaraan Tentang Masalah Iman Merupakan Salah Satu Perkara Penting Yang Mendasar
Pembicaraan Tentang Masalah Iman Merupakan Salah Satu Perkara Penting Yang Mendasar
yang mendasar. Bahkan ini merupakan dasar aqidah seorang muslim. Salah
dalam memahami keimanan bisa menyebabkan seseorang terjerumus dalam
keharaman, kebid’ahan, bahkan bisa berujung kekafiran. Semoga sekelumit
pembahasan masalah iman ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
[Definisi Iman]
Al Imam Asy Syafi’i berkata dalam kitab Al Umm : “ Telah terjadi ijma’
(konsesus) di kalangan para sahabat, para tabi’in, dan pengikut sesudah
mereka dari yang kami dapatkan bahwasanya iman adalah perkataan, amal,
dan niat. Tidaklah cukup salah satu saja tanpa mencakup ketiga unsur yang
lainnya”
Firman Allah Ta’ala :
“Katakanlah (hai orang-orang mu’min): “Kami beriman kepada Allah dan apa
yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim,
Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada
Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya.
Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya
tunduk patuh kepada-Nya” (Al Baqarah:136)
Allah Ta’ala berfirman :
}143{ … يع إِي َما َن ُك ْم َ َو َما َك
َ ِان هللا ُ لِيُض
Dan masih banyak dalil-dalil lain dari al Quran dan hadist yang menunjukkan
bahwa iman mencakup keyakinan, perkataan, dan perbuatan[5]
Di antara keyakinan yang benar tentang iman adalah bahwasanya iman dapat
bertambah dan juga dapat berkurang. Bertambah dengan ketaatan dan
berkurang dengan kemaksiatan. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala :
}4{ لِ َي ْزدَ ا ُدوا إِي َما ًنا م ََّع إِي َمان ِِه ْم
يق َّ ضل ُ َها َق ْو ُل الَ إِلَ َه إِالَّ هَّللا ُ َوأَ ْد َنا َها إِ َما َط ُة األَ َذى َع ِن
ِ الط ِر َ شعْ َب ًة َفأ َ ْف َ ُون أَ ْو ِبضْ ٌع َوسِ ُّت
ُ ون َ اإلِي َمانُ ِبضْ ٌع َو َس ْبع
ان
ِ اإلي َم ِ شعْ َب ٌة م َِن ُ َو ْال َح َيا ُء
“Iman itu ada tujuh puluh tiga sampai tujuh puluh sembilan, atau enam puluh
tiga sampai enam puluh sembilan cabang. Yang paling utama adalah
perkataan, Laa illaaha illallah (Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain
Allah). Dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan.
Dan malu itu adalah sebagian dari iman.”[9]
Hadist ini diantara dalil yang menunjukkan bahwa iman mencakup keyakinan
hati dan amalan hati, perkataan lisan, dan juga perbuatan anggota badan
.Selain itu, hadist ini juga menunjukkan bahwa iman itu memiliki cabang-
cabang.
[Keimanan Betingkat-Tingkat]
Permasalahan ini sangat jelas jika kita melihat dalil-dalil yang ada dalam al
Quran dan as Sunnah serta realita yang terjadi bahwa keimanan itu
bertingkat-tingkat.
ٍ دَر َجا
}253{ … ت َ ْض ِّم ْنهُم مَّن َكلَّ َم هللا ُ َو َر َف َع َبع
َ ض ُه ْم َ ْك الرُّ ُس ُل َفض َّْل َنا َبع
ٍ ْض ُه ْم َعلَى َبع َ ت ِْل
“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang
lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia)
dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. …” (Al
Baqarah:253)
Allah Ta’ala berfirman :
َِف َمنْ ُعف َِي لَ ُه مِنْ أَخِي ِه َشيْ ُُء َفا ِّت َبا ُع ِب ْال َمعْ رُوف
ت إِحْ دَ ا ُه َما َعلَى ْاأل ُ ْخ َرى َف َقا ِتلُوا الَّتِي َت ْبغِي َح َّتى َتفِى َء
ْ ِين ا ْق َت َتلُوا َفأَصْ لِحُوا َب ْي َن ُه َما َفإِن َب َغ
َ ان م َِن ْالم ُْؤ ِمن
ِ َوإِن َطآ ِئ َف َت
َ
ون إِ ْخ َوةٌ َفأصْ لِحُوا ْ ْ
َ ِهللا ُيحِبُّ ال ُم ْقسِ ط
َ } إِ َّن َما الم ُْؤ ِم ُن9{ ين ُ َ ْ
َ َّت َفأصْ لِحُوا َب ْي َن ُه َما ِبال َع ْد ِل َوأ ْقسِ طوا إِن َ ِ إِلَى أَمْ ِر
ْ هللا َفإن َفآ َء
}10{ … َبي َْن أَ َخ َو ْي ُك ْم
“Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang
hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar
perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu
perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut,
damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu
berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu” (Al Hujurat:9-10). Dalam
ayat ini Allah menyifati dua kelompok yang berperang dengan predikat
mukmin walaupun mereka saling berperang. Allah juga memberitakan bahwa
mereka adalah saudara, dan persaudaraan tidaklah terwujud kecuali antara
sesama kaum mukminin, bukan antara mukmin dan kafir.
َّ الَ َي ْزنِى
ٌالزانِى حِينَ َي ْزنِى َوه َُو ُم ْؤمِن
Apa perbedaan antara iman dan islam? Kata iman dan islam terkadang
disebutkan bersamaan dalam satu kalimat, namun terkadang disebutkan
salah satunya saja. Jika disebutkan salah satunya saja, maka mencakup
makna keduanya. Dan bila disebutkan kedua-duanya, maka iman dan islam
memiliki makna yang berbeda. Jika disebutkan iman saja, maka tercakup di
dalamnya makna iman dan islam. Demikian pula sebaliknya. Namun, jika
desebutkan iman dan islam, maka masing-masing memilki makna sendiri-
sendiri. Iman mencakup malan-amalan hati, sedangkan islam mencakup
amalan-amalan lahir.
– Mengimani secara rinci nama-nama malaikat yang kita ketahui, dan
mengimani secara global yang tidak kita ketahui
– Mengimani secara rinci sifat-sifat mereka yang kita ketahui, dan
mengimani secara global yang tidak kita ketahui
– Mengimani secara rinci tugas-tugas mereka yang kita ketahui, dan
mengimani secara global yang tidak kita ketahui
– Mengimani secara rinci nama-nama kitab Allah yang kita ketahui dan
mengimani secara global yang tidak kita ketahui
– Mengimani bahwa seluruh risalah para rasul berasal dari Allah
– Mengimani secra rinci nama para nabi dan rasul Allah yang kita
ketahui dan mengimani secara global yang tidak kita ketahui
– Beramal dengan syariat Rasul yang diutus kepada kita (yaitu
Muhammad shalallhu ‘alaihi wa sallam)
– Beriman dengan hari perhitungan dan pembalasan (al hisaab wal
jazaa’)
َ “ َوإِ َّنا إِنْ َشا َء هَّللا ُ ِب ُك ْم الَ ِح ُق dan kami insya Allah akan menyusul kalian”[18]
ون
Artikel www.muslim.or.id
Catatan kaki
Sumber: https://muslim.or.id/5478-iman-dalam-pandangan-ahlus-sunnah-wal-
jamaah.html