DOSEN PENGAMPUH :
B.ENDHANG SUHILMIATI,M.PD.I
Disusun oleh :
M.Rifki maulana
Fina Nurul Izzati
Renanda Divala Sanu
Ira shinta wati
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Dalam mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
berperan penting sebagai suatu upaya dan cara dalam proses pendidikan umat Islam. Dari
uraian tersebut, maka penulis akan menjabarkan bagaimana metode pembelajaran dan
pendidikan dalam Islam dan hal-hal yang terkait dengan itu, sehingga menambah pemahaman
dan wawasan keilmuan dalam bidang pendidikan bagi manusia yang bergelut dalam dunia
pendidikan Islam.
A.Pengertian Pendidikan dan pengajaran
Belajar merupakan bagian dari proses pendidikan yang mencakup totalitas keunggulan
kemanusiaan sebagai hamba (‘abd) dan pemakmur alam (khalîfah) agar senantiasa
bersahabat dan memberikan kemanfaatan untuk kehidupan bersama.
Ilmu berasal dari bahasa Arab ‘a-l-m (‘alima). Kata ilmu ini biasanya digabung dengan
kata pengetahuan sehingga menjadi ilmu pengetahuan.
lmu menurut minologi2 diartikan sebagai suatu keyakinan yang mantap dan sesuai
dengan fakta empirisnya, atau hasil gambaran berdasarkan rasio.
Pendidikan dalam bahasa Arab biasa disebut dengan istilah tarbiyah yang berasal dari
kata kerja rabba, sedang pengajaran dalam bahasa Arab disebut dengan ta’lîm yang berasal
dari kata kerja ‘allama.
Pendidikan Islam sama dengan Tarbiyah Islâmiyah. Kata rabba beserta cabangnya
banyak dijumpai dalam Al-Qur’an, misalnya
QS. al-Isra’ [17]:24 dan QS. asy-Syu’ara’ [26]:18
sedang kata ‘allama antara lain terdapat dalam
QS. al-Baqarah [2]:31 dan QS. an-Naml [27]:16.
Tarbiyah sering juga disebut ta’dîb seperti sabda Nabi Saw.:
Pendidikan yang dalam bahasa Arab disebut tarbiyah merupakan derivasi dari kata rabb seperti
dinyatakan dalam QS. Fatihah [1]: 2
Allah sebagai Tuhan semesta alam (rabb al-‘âlamîn)
yaitu Tuhan yang mengatur dan mendidik seluruh alam
Allah memberikan informasi tentang arti penting perencanaan, penertiban, dan peningkatan
kualitas alam. Manusia diharapkan selalu memuji kepada Tuhan yang mendidik alam semesta
karenanya manusia juga harus terdidik agar memiliki kemampuan untuk memahami alam yang telah
dididik oleh Allah sekaligus mampu mendekatkan diri kepada Allah Sang Pendidik Sejati.
Pendidikan dalam konteks ini terkait dengan gerak dinamis, positif, dan kontinu setiap
individu menuju idealitas kehidupan manusia agar mendapatkan nilai terpuji.
Ilmu pendidikan Islam atau Tabiyatul Islâmiyyah tidaklah sama dengan Tafsir
Tarbawy atau Hadits Tarbawy yang fokus kajian keduanya lebih pada kajian atas ayat
atau hadits tentang kependidikan yang belum mengungkap secara ilmiah bangunan
ilmu kependidikan Islam itu sendiri.
Tafsir Tarbawy dan Hadits Tarbawy merupakan dasar yang harus diketahui oleh
ilmuan guna membangun teori-teori kependidikan sesuai dengan prosedur ilmiah
yang bisa dipertanggungjawabkan.
B.Memaknai Pendidikan
sebagai Proses Secara terminologis, pendidikan merupakan proses perbaikan,
penguatan, dan penyempurnaan terhadap semua kemampuan dan potensi manusia.
Pendidikan juga dapat diartikan sebagai suatu ikhtiar manusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dan kebudayaan yang ada dalam
masyarakat
tiga unsur yang mendukung pelaksanaan pendidikan Islam, yaitu (1) usaha berupa
bimbingan bagi pengembangan potensi jasmaniah dan rohaniah secara seimbang,
(2) usaha tersebut didasarkan atas ajaran Islam, yang bersumber dari Al-Qur’an, as-
Sunnah, dan ijtihad
Keterkaitan pendidikan dengan Tuhan ini secara profetik dipandu oleh kitab suci
Al-Qur’an. Nabi sebagai utusan Allah memiliki tugas utama menyampaikan wahyu
kepada umat manusia secara berangsur-angsur sesuai dengan konteksnya. Proses
pewahyuan yang berangsur-angsur ini, selain dimaksudkan untuk menjaga agar
hidup manusia tidak terlepas dari bimbingan Tuhan
F. KESIMPULAN
Mengajar pada umumnya adalah suatu kegiatan yang bukan menyangkut masalah
penelitian. Tanggung jawab latihan guru tidak sama dengan tanggung jawab latihan dokter
bedah, walaupun akibat yang diterima siswa dari guru yang kurang terlatih dengan akibat
yang diterima pasien dari dokter yang kurang terlatih berlangsung dalam hidup keduanya.
Metode-metode pembelajaran
Metode-metode pendidikan
1. Keteladanan
1. Ceramah
2. Nasehat
2. Diskusi
3. Hukuman
3. Eksperimen
4. Cerita
4. Demonstrasi
5. Kebiasaan
5. Pemberian tugas
6. Kekuatan
6. Sosiodrama
7. Kekosonagan
7. Drill
8. Peristiwa-peristiwa
8. Kerja kelompok
8. Kerja kelompok
9. Tanya jawab
9. Tanya jawab
10. Proyek
10. Proyek
Mengajar merupakan perbuatan mulia yang setiap orang mempunyai hak untuk melakukannya.
Hak mengajar bagi setiap orang bukan berarti membiarkan mereka melakukan kehendaknya sendiri,
G. PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami buat. Apabila ada kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini
H. DAFTAR PUSTAKA
Drs. Hery Noer Aly, MA. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT. LOGOS Wacana Ilmu.1999
Moh Ali. Guru dalam proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 1996