Anda di halaman 1dari 13

Vol. 1, No. 1 Januari 2 Vol. 2, No.

3 September 2019
pISSN 2614-5073, eISSN 2614-3151
Telp. +62 853-3520-4999, Email: jurnalmakes@gmail.com
Online Jurnal: http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMANFAATAN


PELAYANAN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
ANANDA TRIFA KOTA PAREPARE

The Effect of Brand Equity on the Decision of Utilizing Mother and Children's Hospital
Service Ananda Trifa City of Parepare

Irma Asriani, Usman, Makhrajani Majid


(Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Parepare)
irmaoppoa3s@gmail.com, 082290520341)

ABSTRAK
Merek yang kuat akan menjadi daya tarik pelanggan, dengan merek yang kuat, tujuan
mengembangkan dan merebut pasar akan lebih mudah tercapai. Dengan demikian Rumah Sakit saat
ini harus secara berkelanjutan mengelola ekuitas merek (brand equity) sebagai salah satu intangible
asset-nya. Brand equity yang kuat dapat terbentuk melalui kesadaran merek (brand awareness),
persepsi kualitas (perceived quality), asosiasi merek (brand association), dan loyalitas merek (brand
loyalty). Semakin kuat brand equity suatu produk, semakin kuat pula rasa percaya diri pelanggan
dalam proses pengambilan keputusan pembelian, sehingga mengantar perusahaan untuk mendapatkan
keuntungan dari waktu ke waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekuitas merek
keputusan pemanfaatan pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ananda Trifa Kota
Parepare. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data diperoleh dengan membagikan
kuesioner kepada 45 pasien yang di jadikan sampel mulai bulan Juli sampai Agustus 2018. Analisis
penelitian yang digunakan adalah uji chi-square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh
yang signifikan antara elemen Brand Awareness, Perceived Qualitye, Brand Asosiasion, Brand
Loyalty terhadap keputusan pemanfaatan pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ananda
Trifa
Kata Kunci : Kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek, loyalitas merek, dan
pemanfaatan pelayanan kesehatan

ABSTRACT
A strong brand will attract customers, with a strong brand, the goal of developing and seizing the
market will be more easily achieved. Thus the Hospital now must sustainably manage brand equity
(brand equity) as one of its intangible assets. Strong brand equity can be formed through brand
awareness, perceived quality, brand association, and brand loyalty. The stronger the brand equity of
a product, the stronger the confidence of the customer in the process of purchasing decisions, so that
leads the company to get profits from time to time. This study aims to determine the effect of brand
equity decisions on the use of outpatient services at Ananda Trifa Mother and Child Hospital,
Parepare City. The method of this research is quantitative research. Data were obtained by
distributing questionnaires to 45 patients sampled from July to August 2018. The analysis of the
research used was the chi-square test. The results showed that there was a significant influence
between elements of Brand Awareness, Perceived Quality, Brand Association, Brand Loyalty the
decision to use outpatient services at Ananda Trifa Mother and Child Hospital

Keywords : Brand Awareness, perceived quality, asosiasion merek, brand loyalty and utilization of
health service

354
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

PENDAHULUAN merek yang kuat terhadap suatu merek. Hal ini


Brand awareness (kesadaran merek) sesuai dengan penelitian Rimiyati (2011) di
merupakan kemampuan pasien untuk Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong
mengenali ataupun mengingat merek rumah yang mengatakan bahwa merek yang selalu
sakit. Brand awareness menggambarkan konsisten terhadap nilai yang dijanjikan akan
keberadaan merek dalam benak konsumen dan memberi citra yang positif di mata konsumen. 3
memiliki peranan kunci dalam brand equity Brand loyalty (loyalitas merek),
didukungoleh penelitian Nugroho (2013) di konsumen secara konsisten memanfaatkan
Rumah Sakit Muhammadiyah Surabaya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit,
mengatakan bahwa brand awareness kesetiaan pasien ini tergantung sejauh mana
merupakan kunci pembuka untuk memasuki manfaat dan kualitas dengan harga yang sesuai
elemen brand equity yang lain. 1 yang terima pasien. Hal ini didukung oleh
Perceived quality (kesan kualitas) ini penelitian Mulyadi (2012) di Rumah Sakit
dapat dilihat dari keseluruhan kualitas layanan Islam Karawang yang mengatakan brand
yang diharapkan pasien diantaranya sarana loyalty merupakan inti dari brand equity yang
dan prasarana yang diberikan oleh Rumah menjadi gagasan sentral dalam pemasaran,
Sakit Bersalin. Persepsi kualitas adalah karena hal ini merupakan satu ukuran
persepsi pelanggan terhadap kualitas atau keterkaitan seorang konsumen pada sebuah
keunggulan produk atau jasa yang dikaitkan merek. 4
dengan harapan (ekspektasi) pelanggan,
didukung dengan penelitian Zefan Adiputra BAHAN DAN METODE
dkk (2013) di Rumah Sakit Universitas Penelitian ini merupakan penelitian
Hasanddin Makassar yang mengatakan kuantitatif menggunakan survey analitk
kualitas yang dirasakan atau dipersepsikan dengan rancangan cross sectional study yaitu
oleh pelanggan akan sangat mempengaruhi suatu rancangan penelitian yang mempelajari
keputusan pelanggan untuk membeli atau pengaruh antara variabel independen(brand
2
menggunakan suatu produk dan layanan. awareness, perceived quality, brand
Brand association(asosiasi merek) association, brnd loyalty) dengan variabel
dimana segala kesan yang muncul dibenak dependen (pemanfaatan pelayanan kesehatan).
pasien mengenai merek rumah sakit, Penelitian ini dilakukan di Instalasi
mencerminkan pencitraan nama rumah sakit Rawat Jalan Rumah Sakit Ibu dan Anak
dengan kebiasaan, gaya hidup, produk, Ananda Trifa Kota Parepare mulai bulan
harga.Asosiasi merek yang kuat memberi citra Maret 2018 setelah pengambilan data awal

355
Vol. 2, No. 3 September 2019

sampai dengan selesainya peneltian ini pada responden berpenghasilan 1000.000-2000.000


akhir bulan Mei 2018. Instrumen yang sama 3000.000-4000.000 yaitu sebanyak 4
digunakan adalah kuesioner yang dibagikan responden (8,9%). 2 Mengenai distribusi
kepada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Ibu kesadaran merek responden yaitu sebagian
dan Anak Ananda Trifa Kota Parepare selama besar menyadari merek yaitu sebanyak 30
masa penelitian berlangsung. Adapun jumlah
responden (66,7%) sedangkan yang
sampel sebanyak 46 responden serta
kurang menyadari sebanyak hanya 15
menggunkan analisis data univariat dan
responden (33,3%). Mengenai distribusi
bivariat .
kesan kualitas responden yaitu sebagian
besar kategori tinggi yaitu sebanyak 27
HASIL
Dilihat dari hasil penelitian responden (60,0%) sedangkan mengenai
karakteristik responden berdasarkan umur distribusi asosiasi merek responden yaitu
paling banyak adalah kisaran umur 25-29 sebagian besar kategori tinggi yaitu
tahun yaitu sebesar 18atau (40,0%), dan paling sebanyak 25 responden (55,6%)
sedikit yaitu sebesar 13 orang atau (28,9%) sedangkan kategori rendah hanya 20
yang merupakan responden dengan kisaran responden (44.4%). Kategori rendah
umur <25 tahun. Karakteristik responden
sebanyak 18 responden (40,0%).
berdasarkan pendidikan terakhir diketahui
Mengenai distribusi loyalitas merek
paling banyak adalah responden menempuh
responden yaitu sebagian besar termasuk
pendidikan sampai SMA/sederajat yaitu
kategori tinggi yaitu sebanyak 22
sebanyak 21 orang (46,7%) dan paling sedikit
responden (48,9%) sedangkan loyalitas
responden menempuh pendidikan sampai
SD/sederajat yaitu sebanyak 2 orang (4,4%). merek rendah sebanyak 23 responden
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan (51,1 %). Mengenai distribusi
diketahui paling banyak responden bekerja pemanfaatan pelayanan responden yaitu
sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 32 sebagian besar termasuk kategori tinggi
orang (71,1%) dan paling sedikit responden yaitu sebanyak 23 responden (51,1%)
bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 4 sedangkan pemanfaatan pelayanan rendah
orang (8,9%). Karakteristik responden
hanya 22 responden (48,9%).
berdasarkan penghasilan perbulan responden
diketahui paling banyak responden PEMBAHASAN
berpenghasilan <1.000.000 yaitu sebanyak 29 Ditinjau dari kelompok umur pasien
responden (64,4%) dan paling sedikit menunjukkan bahwa umur pasien pada

356
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

pemanfaatan rawat jalan di Rumah Sakit Ibu Pendidikan yang lebih tinggi cenderung untuk
dan Anak Ananda Trifa Kota Parepare Tahun meningkatkan kesadaran dan konsekuensinya
2018 adalah paling banyak pada kisaran umur untuk menggunakan pelayanan
25-29 tahun yaitu sebesar 18 orang atau kesehatan.Masyarakat yang berpendidikan
(40,0%), dan paling sedikit yaitu sebesar 13 lebih tinggi menganggap penting nilai
orang (28,9%) yang merupakan pasien dengan kesehatan, sehingga akan memanfaatkan jasa
kisaran umur <25 tahun. Hasil pengamatan kesehatan lebih banyak dibandingkan dengan
peneliti menunjukkan bahwa pasien yang masyarakat yang pendidikan dan
paling banyak berkunjung merupakan wanita pengetahuannya rendah.
berumur 25-29 tahun. Ini merupakan kisaran Ditinjau dari jenis pekerjaan responden
umur usia subur dengan melihat mayoritas menunjukkan bahwa pekerjaan ibu pada
responden adalah dalam keadaan hamil. pemanfaatan rawat jalan di Rumah Sakit Ibu
Ditinjau dari pendidikan terakhir dan Anak Ananda Trifa Kota Parepare Tahun
pasien menunjukkan bahwa pendidikan 2018adalah paling banyak ibu rumah tangga
terakhir pasien pada pemanfaatan rawat jalan sebanyak 32 orang (71,1%) , dan paling
di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ananda Trifa sedikit yaitu pelajar/mahasiswa dan
Kota Parepare Tahun 2018 paling banyak wiraswasta sebanyak 4 (8,9%).
adalah pasien dengan jenjang pendidikan Berdasarkan analisa peneliti selama di
SMU/sederajat sebanyak 21 orang (46,7%). lapangan bahwa pasien semua merupakan
Pasien dengan jenjang pendidikan perempuan yang memiliki pekerjaan IRT,
SD/sederajat adalah yang paling sedikit yaitu karena pengguna Rumah Sakit Bersalin
sebanyak 2 orang (4,4%). Hasil pengamatan mayoritas terdiri dari perempuan yang
peneliti menunjukkanbahwa pasien yang memeriksakan diri terkait dengan KIA.. Selain
paling banyak berkunjung yaitu pasien dengan itu didukung dengan melihat rata-rata ibu
pendidikan terakhir SMA/sederajat sebanyak memiliki pendidikan terakhir SMA/sederajat.
21 orang dibandingkan pasien dengan Ibu yang memiliki pendidikan terakhir S1 dan
pendidikan terkhir SD/sederajat sebanyak 2 S2 dan bekerja sebagai IRT dikarenakan
orang ibu. Ini menunjukkan semakin tinggi mereka beberapa ada yang memang belum
pendidikan semakin tinggi pula kesadaran atas bekerja sebelum hamil dan adapula yang
pentingnya kesehatan terkait kehamilan dan sengaja berhenti bekerja karna kondisinya
persalinan. Laij (2012) menyatakan bahwa yang sedang hamil.
seseorang dengan pendidikan tinggi cenderung Brand awareness adalah kesanggupan
mempunyai demand yang lebih tinggi pasien umum yang memanfaatkan pelayanan
terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan. rawat jalan untuk mengenali, mengingat dan

357
Vol. 2, No. 3 September 2019

mengetahui jenis-jenis layanan yang Ananda Trifa dan mengenal karena merupakan
ditawarkan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Rumah Sakit Bersalin yang paling dekat dari
Ananda Trifa dan menjadikan sebagai pilihan tempat tinggalnya, sehingga mudah dijangkau.
utama. Kesadaran merek merupakan key of
Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand asset atau kunci pembuka untuk masuk
sebanyak 13 orang (28,9) responden memiliki ke elemen-elemen brand equity lainnya
brand awarenes dengan kategori kurang (Nurulaini,2010). Jika kesadaran merek sangat
menyadari dan pemanfaatan pelayanan rawat rendah maka kekuatan mereknya juga rendah.
jalan dengan kategori rendah, dan sebanyak 9 Jadi, jika ingin memiliki merek yang kuat hal
orang (20,0) responden memiliki brand pertama yang harus dilakukan adalah
awarenes dengan kategori menyadari dan membuat pelanggan menyadari keberadaan
pemanfaatan pelayanan rawat jalan dengan Rumah Sakit Ibu Dan Anak Ananda Trifa
kategori rendah. Sebanyak 2 orang (4,4) karena tingkat penerimaan awal dari seseorang
responden memiliki brand awareness dengan ketika melihat atau mendengar suatu informasi
kategori kurang menyadari dan pemanfaatan tentang produk beserta mereknya adalah
pelayanan kesehatan dengan kategori tinggi. kesadaran akan merek. 5
Ada pula ibu yang yang Berdasarkan hasil uji statistik
memanfaatkan pelayanan kesehatan berasal diperoleh nilai p=0,000 menunjukkan bahwa
dari luar kota Parepare sehingga beberapa di ada pengaruh brand awareness dengan
antaranya beranggapan bahwa Rumah Sakit pemanfaatan pelayanan oleh pasien rawat
Ibu Dan Anak Ananda Trifa bukan merupakan jalan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ananda
salah satu Rumah Sakit Bersalin dan juga Trifa Kota Parepare Tahun 2018. Hasil dalam
beberapa ibu belum mengetahui jenis-jenis penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
pemeriksaan di Rumah sakit ananda Trifa. Nugroho (2013) yang menyatakan brand
Mereka mengatakan alasan memanfaatkan awareness berhubungan terhadap keputusan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Ibu Dan masyarakat dalam memilih Rumah Sakit
Anak Ananda Trifa merupakan rekomendasi Muhammadiyah Surabaya. Seperti yang
dari keluarga. Kemudian beberapa yang dikatakan Durianto dkk. (2004) konsumen
memiliki kesadaran tinggi tapi cenderung membeli suatu merek yang sudah
pemanfaatannya kurang karena ibu mengaku dikenal, karena dengan membeli merek yang
bahwa untuk sekarang ini hanya sejauh ingin sudah dikenal, mereka merasa aman terhindar
melakukan pemeriksaan kehamilan saja di dari berbagai resiko pemakaian dengan asumsi
Rumah Sakit Ibu Dan Anak Ananda Trifa. Ibu bahwa merek yang sudah dikenal bisa lebih
mengaku memilih Rumah Sakit Ibu Dan Anak diandalkan.6

358
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

Sedangkan penelitian ini tidak sejalan (31,1%) responden memiliki perceived quality
dengan penelitian Setyawati (2015) yang dengan kategori rendah dan pemanfaatan
menyatakan bahwa kesadaran merek tidak pelayanan rawat jalan dengan kategori rendah
berpengaruh terhadap keputusan pemilihan dan sebanyak 4 Orang (8,9%) responden
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas memiliki perceived quality dengan kategori
Airlangga ditunjukkan dengan nilai p=0,746 tinggi dan pemanfaatan pelayanan rawat jalan
sehingga secara statistic kesadaran merek dengan kategori rendah. Dan sebanyak 8 orang
tidak ada pengaruh. 7 (17,8) responden yang memiliki perceived
Berdasarkan analisa peneliti selama di quality dengan kategori rendah dan
lapangan bahwa ibu yang memanfaatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Ananda Trifa dengan kategori tinggi dan sebanyak 19 orang
memang sudah pernah memanfaatkan (42,2) responden memiliki perceived quality
sebelumnya dan adapula rekomendasi dari dengan kategori tinggi dan pemanfaatan
keluarga yang pernah melakukan persalinan di pelayanan kesehatan dengan kategori tinggi.
rumah sakit tersebut dan merasakan kepuasan Beberapa ibu menilai pelayanan
sehingga menggunakan kembali serta dokter dalam rumah sakit tersebut kurang
merekomendasikan kepada keluarga yang lain. tepat waktu dalam memberikan layanan
Persepsi pasien yang memanfaatkan kesehatan, jadwal pemeriksaan USG yang
pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Ibu dan biasa berubah.Kemudian adanya beberapa
Anak Ananda Trifa tentang unsur kasat mata keluhan pasien BPJS yang mengaku
rumah sakit seperti kelengkapan alat medis, dibedakan, hal ini terjadi karna sistem
kebersihan, fasilitas fisik rumah sakit, adminustrasi yang dirasakan responden sedikit
kerapihan dan keramahan staf/karyawan, lama dibandingkan dengan pasien non BPJS.
kehandalan staf/karyawan dalam hal ketepatan Menyangkut sarana dan pra sarana Rumah
waktu pelayanan dan sistem administrasi yang Sakit Ibu dan Anak Ananda Trifa beberapa ibu
baik, daya tanggap staf/karyawan, perhatian menganggap lokasi parkir kurang memadai
yang ditawarkan oleh tenaga kesehatan rawat (sempit), keluhan pengguna Rumah Sakit Ibu
jalan di Rumah sakit ibu dan anak ananda dan Anak Ananda Trifa terutama saat
trifa. pelayanan rawat jalan yang hanya dibuka pada
Hasil penilitian menunjukkan bahwa hari selasa dan jumat artinya dalam seminggu
mengenai pengaruh Perceived Quality dengan hanya ada dua hari pelayanan rawat jalan yang
Pemanfaatan Pelayanan Rawat Jalan di Rumah membuat parkiran dak memadai. Namun
Sakit Ibu dan Anak Ananda beberapa ibu tetap memanfaatkan pelayanan
Trifa menunjukkan bahwa sebanyak 14 orang karena sejauh ini secara keseluruhan mereka

359
Vol. 2, No. 3 September 2019

puas dengan pelayanan diberikan karena bahwa Rumah Sakit Ibu dan Anak Ananda
dokternya yang berkompeten dan perawat Trifa memiliki dokter yang berkompeten,
yang ramah terhadap pasien. Kemudian perawat yang ramah, staff yang ramah, dan
beberapa yang memiliki perceived quality mendengar keluhan pasien dengan baik. Ini
tinggi tapi pemanfaatannya kurang karena ibu menjadi hal yang membuat kesan kualitas
mengaku aksesnya menuju Rumah Sakit Ibu Rumah Sakit Ibu dan Anak Ananda Trifa
dan Anak Ananda Trifa jauh dan tinggal di menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam
luar Kota Parepare sehingga ke depannya pemanfaatan Rumah Sakit Ibu dan Anak
belum tentu untuk memanfaatkan pelayanan di Ananda Trifa.
Rumah Sakit Ibu dan Anak Ananda Trifa. Brand Association adalah ingatan
Perceived quality menjadi dasar pasien yang berkaitan dengan ciri khas, lokasi,
alasan untuk membeli, jika perceived quality biaya, dan tenaga kesehatan di Rumah Sakit
baik maka keputusan pembelian akan tinggi. Ibu dan Anak Ananda Trifa sehingga
Mutu pelayanan yang bagus akan berpengaruh membentuk citra merek dalam pikiran pasien.
pada loyalitas konsumen. Terdapat pengaruh Hasil penilitian menunjukkan bahwa
positif antara mutu pelayanan dengan mengenai Pengaruh Brand Association
kesetiaan pasien. Meningkat atau menurunnya Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Rawat Jalan
mutu pelayanan akan diikuti meningkat atau di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ananda Trifa
menurunnya kesetiaan pasien8. menunjukkan bahwa sebanyak 18 orang (40,0)
Berdasarkan hasil uji statistik responden memiliki brand asosiation dengan
diperoleh nilai p=0,002 menunjukkan ada kategori rendah dan pemanfaatan pelayanan
pengaruh antara perceived quality dengan rawat jalan dengan kategori rendah sebanyak 4
pemanfaatan pelayanan rawat jalan di Rumah Orang (8,9%) responden memiliki brand
Sakit Ibu dan Anak Ananda Trifa Kota asosiation dengan kategori tinggi dan
Parepare Tahun 2018. pemanfaatan pelayanan dengan kategori
Berdasarkan analisa peneliti selama di rendah sebanyak 20 orang (44,4) responden
lapangan bahwa adanya persepsi yang kurang memiliki brand asosiation dengan kategori
memuaskan dari Masih adanya keluhan pasien tinggi dan pemanfaatan pelayanan kesehatan
BPJS mengeluh terkait sistem administrasi dengan kategori tinggi.
serta lokasi parkir yang kurang memadai. Beberapa ibu menilai Rumah Sakit
Pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibu dan Anak Ananda Trifa memiliki lokasi
Ananda Trifa sejauh sudah baik karena yang strategis. Namun mereka mengakui
sebanyak 73,5 % ibu termasuk dalam kategori memanfaatkan pelayanan kesehatan di Rumah
perceived quality yang tinggi. Ibu mengaku Sakit ibu dan anak ananda trifa karena telah

360
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

percaya terhadap pelayanan kesehatan yang meskipun sering terjadi keterlambatan


diberikan. pelayaan, namun keramahan perawat staf
Asosiasi merek yang baik di mata pegawai merupakan daya tarik konsumen.
pelanggan akan membantu mereka dalam Brand loyalty Merupakan tingkat
memberikan ciri pada merek tertentu, ketertarikan pasien terhadap Rumah Sakit Ibu
sehingga dapat membedakannya dengan dan Anak Ananda Trifa sehingga
merek lain dalam hal ini membedakan memungkinkan pasien tersebut untuk
rumahsakit dengan layanan kesehatan lain konsisten, berkomitmen, bangga dan
sehingga akan memudahkan pelanggan dalam menganggap Rumah Sakit ibu dan anak
membuat keputusan dalam menggunakan jasa ananda trifa layak untuk direkomendasikan,
layanan kesehatan yang akan mereka pilih saat serta rela membayar lebih
membutuhkannya. untuk,memanfaatakan pelayanan kesehatan di
Asosiasi merek dengan kategori tinggi Rumah Sakit ibu dan anak ananda trifa.
di mata pelanggan akan membantu pasien Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dalam membentuk ciri pada suau merek yang mengenai Pengaruh Brand Loyalty Terhadap
akan memudahkan dalam membedakannya Pemanfaatan Pelayanan Rawat Jalan di Rumah
dengan merek lain sehingga memudahkan Sakit ibu dan anak ananda trifa menunjukkan
pelanggan dalamn membuat keputusan untuk bahwa sebanyak 19 orang (42,2%) responden
menggunakan jasa layanan kesehatan yang memiliki brand loyalty dengan kategori rendah
akan mereka pilih saat dibutuhkan. dan pemanfaatn pelayanan kesehatan dengan
Berdasarkan hasil uji statistik kategori rendah sedangkan sebanyak 3 orang
diperoleh nilai p=0,000 menunjukkan bahwa (6,7) responden memiliki brand loyalty
ada pengaruh brand association dengan dengan kategori tinggi dan pemanfaatan
pemanfaatan pelayanan rawat jalan di Rumah pelayanan kesehatan dengan kategori rendah
Sakit ibu dan Anak Ananda Trifa Kota sebanyak 4 orang (8,9) responden memiliki
Parepare Tahun 2018.. brand loyalti dengan kategori rendah dan
Berdasarkan analisa peneliti selama di pemanfaatan pelayanan keseshatan dengan
lapangan bahwa ibu yang mengasosiasikan kategori tinggi sedangkan sebanyak 19 orang
Rumah Sakit Ibu dan anak ananda trifa (42,2) memiliki brand loyalty dengan kategori
sebagai RS Bersalin yang memiliki lokasi tinggi dengan pemanfaatan pelayanan rawat
kurang strategis tidak terlalu jalan dengan kategori tinggi.
mempertimbangkan terhadap keputusan Beberapa ibu memiliki loyalitas
pemanfaatannya karena sejauh ini ibu merasa merek rendah memanfaatkan pelayanan
puas dengan pelayanan yang diberikan, kesehatan di Rumah Sakit Ibu Dan Anak

361
Vol. 2, No. 3 September 2019

Ananda Trifa atas dasar kemauan diri sendiri Loyalitas timbul jika tercipta ikatan
bukan merupakan kebiasaan keluarga. emosional antara konsumen dengan merek,
Kemudian adapula ibu yang memanfaatkan maka suatu merek akan menjadi lebih unggul
karena Rumah sakit ibu dan anak ananda trifa dibandingkan dengan merek lainnya karena
dikarena satu satunya RS terdekat dari tempat memiliki ikatan emosional Merek dapat
tinggalnya. Selanjutnya berdasarkan analisa memberikan ikatan emosional jika konsumen
peneliti terhadap ibu yang menjadi subjek mengalami persaan puas pada mebeli atau
dalam penelitian, ibu akan tetap menggunakan merek (Simamora, 2003).8
memanfaatkan pelayanan kesehatan bersalin Berdasarkan analisa peneliti selama di
di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Ananda Trifa lapangan bahwa pasien yang akan terus
dan rela membayar lebih mahal untuk memanfaatkan pelayanan Rumah Sakit Ibu
memanfaatkan pelayanan karena konsumen dan Anak Ananda Trifa karena merupakan
mengaku merasa sudah nyaman dengan salah satu RS bersalin paling dekat dari tempat
pelayanan yang diterimanya. Memiliki dokter tinggalnya. Ada pula ibu yang akan terus
dokter yang berkompeten dalam bidangnya memanfaatkan pelayanan karena merasa puas
serta perawat yang ramah. Sehingga sebagian dan nyaman dengan pelayanan di Rumah Sakit
besar ibu merasa puas terhadap pelayanan Ibu Dan Anak Ananda Trifa.
yang diberikan.
Berdasarkan hasil uji statistik KESIMPULAN DAN SARAN
diperoleh nilai p=0,000> menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil analisis dan
ada pengaruh antara brand loyalty dengan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab
pemanfaatanpelayanan rawat jalan di Rumah sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat
Sakit Ibu dan Anak Ananda Triifa. dihasilkan dari penelitian ini adalah ke empat
Konsumen yang loyal merupakan elemen brand equity memilik pengaruh yang
kunci sukses suatu bisnis atau usaha. signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan
Mempertahankan konsumen yang loyal kesehatan. Dari kesimpulan tersebut
memang harus mendapatkan prioritas yang disarankan sebaiknya Rumah Sakit Ibu dan
paling utama daripada mendapatkan Anak Ananda Trifa terus melakukan promosi
pelanggan baru. Hal ini disebabkan untuk sehingga nama Rumah Sakit Ibu dan Anak
merekrut atau mendapatkan pelanggan baru Ananda Trifa nantinya bukan hanya dikenal
bukanlah hal yang mudah dan memerlukan oleh masyarakat yang pernah memanfaatkan
biaya yang banyak, maka sangatlah rugi jika pelayanan tetapi juga dikenalnpada tingkat top
rumah sakit melepas konsumen yang loyal ofmind oleh pasien yang akan memanfaatkan
atau pelanggan begitu saja. pelayanan kesehatan, terus meningkatkan

362
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

kualitas pelayanan yang berorientasi pada 2011.Available at


kebutuhan pelanggan, ketepetan waktu tenaga http://journal.umy.ac.id/index.php/mrs/a
medis, dan terus memusatkan perhatian pada rticle /view/1146/1216 [Diakses pada
upaya mempertahankan pasien yang loyal tanggal 15 Juni 2018].
sehingga diharapkan dapat meningkatkan 4. Mulyadi.D. Pengaruh Ekuitas Merek
pemanfaatan pelayanan kesehatan di Rumah Terhadap Kinerja Pemasaran Pada
Sakit Ibu dan Anak Ananda Trifa . Bagi Rumah Sakit Islam Karawang. 2012.
Penulis selanjutnya diharapkan agar meneliti Available at http://feunsika.ac.id/Jurnal-
faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat online/wp content/uploads/2015/
pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pasien 12/DEDI-UUS-090412.pdf [Diakses
rawat jalan di Rumah Sakit Ibu dan Anak pada tanggal 15 Juni 2018].
Ananda Trifa. 5. Nurulaini, N. Analisa Brand Equity
Rumah Sakit Islam Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Menurut Persepsi Pelanggan Rawat
1. Nugroho. Analisis Pengaruh Brand
Jalan Di Empat Layanan Dasar Pada
Equity Terhadap Keputusan Masyarakat
Tahun 2010 (Tesis). Universitas Islam
Dalam Memilih Rumah Sakit
Depok; 2010.
Muhammadiyah Surabaya. 2013.
6. Durianto,D. Sugiarto, Sitinjak,
Available at
T.Strategi Menaklukkan Pasar Melalui
http://download.portalgaruda.org/article
Ekuitas Merek dan Perilaku Merek.
.php?article=90591&va l=1097
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
[Diakses pada tanggal 15 Juni 2018].
Indonesia; 2004.
2. Zefan Adiputra. & S. A. Paringi. Studi
7. Setyawan.D& A. Hapsari. Pengaruh
Persepsi Pasien Rawat Jalan Tentang
Manfaat Merek, Kekuatan Asosiasi
Brand Equity Rumah Sakit Universitas
Merek, Dan Keunikan Merek Terhadap
Hasanuddin Tahun 2013; 2013.
Loyalitas Konsumen Dalam membeli
Available at
Air Muman Kemasan Merek. 2012.
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/h
8. Setyawati, C., & Rochmah, T. N.
andle/123456789/5695/jurnal.p
Pengaruh Brand Knowlegde terhadap
df;sequence=1 [Diakses pada tanggal 15
Pemilihan Rumah Sakit.Jurnal
Juni 2018].
Administrasi Kesehatan Indonesia (1);
3. Rimiyati. Analisis Elemen-Elemen
2015.
Brand Equity RumahSakit PKU
Muhammadiyah Gombong.

363
Vol. 2, No. 3 September 2019

9. Simamora, B. Tujuh Langkah 10. Simamora. Aura Merek (7 langkah


Membangun Merek. Jakarta: Gramedia; membangun merek yang kuat). Jakarta:
2001. Gramedia Pustaka Utama; 2013.

364
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

LAMPIRAN
Tabel 1 Distribusi pasien berdasarkan Brand Awareness terhadap Pemanfaatan
Pelayanan Rawat Jalan Rumah Sakit Ibu Dan Anak
Ananda Trifa Kota Parepare Tahun 2018
Pemanfaatan
pelayanan Total
Kesadaran merek Tinggi Rendah
n % n % n % Nilai P values
Menyadari 21 46,7 9 20,0 30 66,7
Kurang menyadari 2 4,4 13 28,9 15 33,3 0,000

Total 23 51,1 22 48,9 45 100,0

Tabel 2 Distribusi pasien berdasarkan Perceived Quality terhadap Pemanfaatan


Pelayanan Rawat Jalan Rumah Sakit Ibu Dan Anak
Ananda Trifa Kota Parepare Tahun 2018
Pemanfaatanpelayanan
Percived quality Tinggi Rendah Total
Nilai P values
n % n % n %
Tinggi 19 42,2 8 17,8 27 60

Rendah 4 8,9 14 31,1 18 40 0,002

Total 23 51,1 22 48,9 45 100

Tabel 3 Distribusi pasien berdasarkan Brand Asosiation terhadap Pemanfaatan


Pelayanan Rawat Jalan Rumah Sakit Ibu Dan Anak Ananda Trifa
Kota Parepare Tahun 2018
Brand Pemanfaatan
asosiation pelayanan
Tinggi Rendah Total Nilai P values

n % n % n %

Tinggi 20 44,4 5 11,1 25 55,6

Rendah 3 6,7 17 37,8 20 44,4 0,000

Total 23 51,1 22 48,9 45 100,0

365
Vol. 2, No. 3 September 2019

Tabel 4 Distribusi pasien berdasarkan Brand Loyality terhadap Pemanfaatan


Pelayanan Rawat Jalan Rumah Sakit Ibu Dan Anak Ananda Trifa
Kota Parepare Tahun 2018

Brand loyalty Pemanfaatanpelayanan

Tinggi Rendah Total Nilai P values

n % n % n %

Tinggi 19 42,2 3 6,7 22 48,9 0,000

Rendah 4 8,9 19 42,2 23 51,1`

Total 23 51,1 22 48,9 45 100,0

366

Anda mungkin juga menyukai