Proposal Anna25
Proposal Anna25
LAPORAN KEUANGAN
Proposal Skripsi
DESI ANA
1812120144
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA
BANDAR LAMPUNG
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang digunakan oleh perusahaan
untuk memberikan informasi mengenai gambaran suatu perusahaan. Laporan
keuangan disajikan untuk para pemegang (stakeholder) seperti pihak manjemen,
karyawan, investor (holder), data keuangan serta aktivitas operasional perusahaan
yang sangat berguna bagi para penggunanya dalam membuat keputusan-
keputusan ekonomi serta menunjukan tanggung jawab manajemen atas
pertanggung jawaban keadaan perusahaan dalam penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka (Ikatan Akuntansi Indonesia,2017).
Kasus manipuasi laporan keuangan yang terjadi di Indonesia salah satunya Pt.Tiga
Pilar Sejahtera Food Tbk perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan
minuman yang diduga melakukan manipulasi laporan keuangan perusahaan
Pt.Tiga Piar Sejahtera Food Tbk yang merupakan perusahaan yang mutifungsional
yang bergerak dibidang makanan ringan salah satu yang terkenal produk Taro
,perusahaan ini berdiri pada tahun 1959 dan terus berkembang pada saat
ini.Kemunculan kasus kecurangan laporan keuangan yang dimulai pada tahun
2017 dengan pengge(rebekan pemerintah atas perusahaan anak Pt.Tiga Pilar
Sejahtera Food yaitu Pt.Indo Beras Unggul (IBU) dengan tuduhan mengepul beras
petani bersubsidi yang dikemas ulang menjadi beras premium. Sebelum berhenti
beroperasi Pt Indo Beras Unggul (IBU) menyumbang 50% pendapatan Pt Tiga
Pilar Sejahtera Food,dengan terungkapnya kasus kecurangan mengakibatkan
kehilangan pendapatan mencapai Rp 2.000.000.000.000,00 per tahun. Pt Tiga
Pilar Sejahtera tidak bisa membayar sejumlah obligasi sehingga membuat BEI
memberikan suspense kepada Pt.Tiga Pilar Sejahtera Food pada tanggal 5 juli
2018 atas penundaan pembayaraan hutang sejumlah obligasi dan suku bunga per
tahun 2013. BEI melakukan dispensi terhadap perusahaan Pt Tiga Pilar Sejahtera
hingga perusahaan tersebut dapat melakukan restruktrusisasi hutangnya (Elisabeth
Lisa Listiani,2018). Pada tahun 2018 hasil Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) investor dan pemegang saham menoak laporan keuangan untuk
tahun buku 2017 karena diduga penyalahgunaan dana sehingga komisaris
mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan
agenda pergantian direksi baru sehingga pada saat rapat yang sama pemegang
saham mengajukan investigasi pada laporan keuangan tahun 2017 yang di duga
melakukan Fraud financial statement di perusahaan Tiga Pilar Sejahtera. Hasil
Rapat mengamanatkan pada management baru untuk menunjuk kantor akuntan
publik (KAP) untuk melakukan audit investigasi atas laporan Keuangan 2017,
manajemen baru menunjuk firma audit Indonesia yang berpusat di Inggris,Ernest
& Young sebagai penginvestigasi laporan keuangan PT TPS Food 2017 (Syahrizal
Sidik,2019).
Dalam laporan hasil investigasi Eenest dan Young 2019 Pt tiga pilar sejahtera
food diduga melakukan penyelewengan dana dalam laporan keuangan senilai Rp
4.000.000.000,00 dugaan penyelewengan atas piutang usaha,asset tetap dan
persediaan. Manjemen pt tiga pilar sejahtera food juga di duga mengalirkan dana
ke pihak afiliasi senilai Rp 1.780.000.000.000,00 dan melakukan penyelewengan
dana senilai Rp 662.000.000.000,00 pada akun pendapatan dan pos EBITDA (laba
sebelum bunga ,pajak,depresiasi dan amortisasi ) senilai Rp 329.000.000.000,00
di dalam laporan keuangan.hasil temuan Ernest & Young juga menjelaskan
terdapat pencatatandata internal yang berbeda dengan pencatatan yang digunakan
auditor keuangan dalam proses mengaudit laporan keuangan (Irvin Arviano Arief ,
2019). Pada tahun 2019 Pt TPS Food mengajukan private placement kepada
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pihak Otoritas Jasa Keuangan meminta. PT Tiga
Pilar Sejahtera Food untuk memperbaiki laporan keuangan tahun 2017 sebelum
melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek terlebih dahulu.Pada
tahun 2019 BEI mengumumkan bahwa Pt Tiga Pilar Sejahtera Food telah
mengalami dispensasi selama 15 bulan sehingga Pt Tiga Pilar Sejahtera Food
berpotensi mengalami delesting Pt Tiga Pilar Sejahtera Food tengah
menyelesaikan laporan keuangan 2017 dan tahun 2018 sehingga mengejar terget
agar tidak melewati batas dispensasi BEI hingga tahun 2020 (Noviani,2019).
Penomena kasus tersebut menujukan bahwa fraud terjadi karena adanya unsur –
unsur menurut Crowe’s fraud pentagon yakni: competensi (competence),
arogansi (arrogance), kesempatan (opportunity), tekanan (pressure), dan
rasinonalisasi (rationanlizations), terget, (Crowe’s Howarth, 2011). Fraud
menjadi sebuah masalah yang terus terjadi hingga saat ini. Tidak ada institusi atau
lembaga perusahaan yang benar–benar terbebas dari kemungkinan terjadi adanya
fraud. Dalam standard tersebut tedapat ilustrasi factor kecurangan, yaitu ISA no
240 dan SAS no.99 yang didasarkan pada potensi terjadinya kecurangan. Adapun
lima elemen yang menjadi penyebab terjadinya kecurangan dapat dijelaskan
sebagai berikut: Elemen pertama Tekanan (Pressure) bahwa tindakan kecurangan
terjadi ketika pelaku merasa mendapatkan tekanan dari dirinya sendiri ataupun
orang atau entitas lain.Tekanan ini bersifat keuangan dan nonkeuangan. Tekanan
keuangan terjadi ketika pelaku membutuhkan uang untuk mencakupi kebutuhan
hidup keluarganya, atau hanya sekedar untuk memenuhi keinginan gaya hidup
yang didasari oleh sifat dasar manusia yaitu serakah, Sedangkan nonkeuangan
terjadi ketika seorang manajer dituntut untuk menampilkan kinerja yang baik
dihadapan para pemegang saham. Eelemen ke Dua Kesempatan (Opportunity)
kecurangan dapat berjalan dengan lancar ketika pelaku memiliki kesempatan
untuk melakukannya. Kesempatan ini digunakan ketika pelaku menganggap
bahwa kecurangan yang dilakukan tersebut memiliki resiko yang kecil untuk
diketahui atau dideteksi. Rasionalisasi merupakan sikap yang memperolehkan
seseorang melakukan kecurangan dan menganggap tindakannya tersebut
merupakan hal yang wajar terdapat penelitian yang telah mencoba untuk
membuktikan kebenaran fraud pentagon terhadap kecurangan laporan keuangan.
Hasil penelitian terdahulu memiliki hasil yang berbada – beda variable tekanan
yang diproksikan dengan financial target dari hasi penelitian Hanifah dan Sofie
(2019) dan Yessi Puspita et al (2018) menunjukan financial target berpengaruh
terhadap kecurangan laporan keuangan. Sedangkan hasil penelitian Fidyah dan
Yini (2018) financial target tidak berpengaruh terhadap laporan keuangan,variable
peluang atau kesempatan yang diproksikan dengan ineffective monitoring dari
hasil penelitian Siska dan Linda (2017) bahwa tidak ineffective monitoring tidak
berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan,sedangkan hasil penelitian
Yessi et al (2018) serta Yossi dan Desi (2018) hasil penelitian ineffective
monitoring berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan,variable
rasionalisasi yang diproksikan dengan rasio total akrual dari hasil penelitian
Hanifah dan Sofie (2019) total akrual tidak berpengaruh terhadap kecurangan
laporan keuangan .Variabel kopetensi yang diproksikan dengan pergantian direksi
dalam penelitian Amira et al (2018), Kusuma et al (2018), dan Yessi et al (2018)
pergantian direksi berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan,sedangkan
penelitian Ferica et al (2019),Hanifah dan Sofie (2019) ,Yossi dan Desi
(2018),Fidyah dan Yini (2018), Dedik (2019), Daniel et al (2019) menunjukan
bahwa pergantian direksi tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan
keuangan,variable arogasi yang diproksikan dengan frequent number of CEO’s
picture hasil penelitian Siska dan Linda (2017) serta Yessi (2018) menujukan
bahwa berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan, Sedangkan penelitian
Amira et al (2018), Ferica et al (2019), Hanifah dan Sofie (2019), Yessi dan Desi
(2018), Daniel et al (2019), Dedik (2019) hasil menunjukan frequent number of
CEO’s tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.
BAB I PENDAHULUAN
Bab 1 berisi tentang: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bab ini berisi tentang referensi buku, jurnal yang digunakan sebagai bahan
kajian pustaka dalam melakukan.
LAMPIRAN
Pada bagian lampiran ini berisi lampiran – lampiran sebagai bahan pendukung
dan memperjelas pembahasan yang dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya,
dapat berbentuk tabel, gambar.
BAB II
LANDASAN TEORI
Agency memilki tujuan untuk mendapatkan hasil atau konpensasi atas kerja yang
baik hasil yang memuaskan sehingga dapat disimpulkan bahwa benturan
keperluan steakholder (conflict of interest dari pihak principal dengan bantuan
agen sehingga saling memberikan effort yang baik antara principle dengan agen
,namun terjadi kesalah pahaman antara pihak agency dan principle timbul konflik
kepentingan,adanya persaingan kompetitions dan sikap yang tidak mempercayai
antara agency dan principle dapat terjadi kecurangan (praud), kedua belah pihak
antara principle dan agency harus memiliki korelasi dalam sebuah perjanjian
kerjasama Yusroniyah,(2017).Aprilia (2017) Eisenhardt menyebutkan ada tiga
jenis sifat dasar manusia yang memilki jiwa kecurangan sehingga manusia
cenderung memiliki sifat dasar mementingkan diri sendiri (self interest),
ketebatasan dalam berpikir dapat dipicu pandangan masa yang akan datang
(bounded rationality).
Adanya kecenderungan untuk menghindari resiko kondisi (risk averse) sehingga
kecenderungan dalam menghindari tekanan, kemampuan arogansi, peluang, dan
rasionalisasi memicu untuk kepentingan pribadi sehingga sulit
dihindari.Hubungan antara principle dan agency saling mementingkan kebutuhan
masing-masing dapat memicu tidak seimbingan informasi yang didapat
(asymmetric informations),kebocoran informasi yang di ketahui pihak agency
yang lebih banyak mengetahui di banding principle sehingga terjadi kecurangan
dalam pelaporan (Rahayu,2020).
Taylor (2004) dalam Norbani (2017), mengukapkan dua kelompok utama pelaku
financia statement fraud yang keterlibatan pelaku fraud sebagai berikut:
4. Arogansi (Arogancy) yaitu sifat kurangnya hati nurani sebagai sikap super
prioritas atau sifat sombong yang dipercaya bahwa mengendali secara
dalam (internal) tidak dapat dikendalikan secara pribadi Aprilia ,
( 2017).Tingkat kesombongan yang terlalu tinggi mengakibatkan
terjadinya kecurangan (fraud) sehingga membuat dirinya bersikap
arogansi dengan jabatan yang ia punya seperti seorang CEO dengan
jabatannya ia bisa melakukan apapun yang ia kehendaki sehingga ia ingin
dikenal oleh khalayak sehingga takut jika posisi jabatan dapat diambil alih
oleh pihak lain dengan apapun ia harus mendapatan posisi yang inginkan
(Septriani dan Handayani,2018).Lima unsur arogansi dari perspekif CEO
sebagai berikut:
1. Ego besar dari CEO dipandang sebagai seleberiti dari pada
pengusaha.
2. Mereka yang dapat menghindari control internal dan tidak terjebak.
3. Mereka berlatih dengan gaya manajemen otokratis.
4. Mereka takut akan kehilangan posisi atau status images.
5. Mereka memiliki bully sikap.
1. Rasio Utang Debt Ratio merupakan jenis rasio yang digunakan untuk
mengevaluasi besaran perusahan sesuai jumlah hutang untuk membiayai
aset rasio ini mengukur keseluruhan aset dan hutang yang diperbandingan
menunjukan kapasitas perusahaan dalam memperoleh pinjaman yang
jaminan aktiva untuk menambah modal ,rasio yang rendah kemungkinan
besar kondisi keuangan perusahaan akan mengalami kebangkurtan.Tujuan
dari penerapan rasio solvabilitas yang mendeskripsikan posisi dan kondisi
perusaha kepada pihak lain,menilai kemampuan sebuah perusahaan dalam
membayar seluruh keawajiban beserta bunga,mengetahui keseimbangan
dari nominal aktiva tetap dari perusahaan terhadap modal,mengetahui
besaran pengaruh hutang atas manajemen aset dan aktiva perusahaan.
2. Achange perhitungan perubahan aset dihitung pada periode saat ini dan
periode sebelumnya jika aset dengan presentase tinggi pada periode saat
ini dibandingkan dengan periode sebelumnya maka rasio yang ditanggung
perusahaan tinggi ,kemudian apabila perusahaan mengalami kesulitan
membayar kewajiban maka akan terdampak terhadap laporan keuangan
dimasa yang akan datang rumus perhitungan pertumbuhan asset.
3. Ratio On Asset Dalam penelitian ini penulis menggunakan ratio retrun on
asset (ROA) perusahaan mendapatkan laba dengan manfaat aset yang
dimiliki lebih cenderung memakai dana internal dalam mempengaruhi
kebutuhan (Husnan,1996:324).variabel yang diteliti untuk menguji atas
seberapa pengaruh rasio on asset terhadap laporan keuangan perusahaan.
4. Total accrual to total asset (TATA) total akrual yang dihitung sebagai
perubahan akun modal kerja selain uang tunai dan depresiasi ,merupakan
perkiraan jangka pendek atas aktiva pemasukan dan pengeluaran dari
perusahaan yang memberikan kesempatan secara kosisten untuk
melakukan kecurangan laporan keuangan.
5. Dcahnge Variabel dummy penelitian mengunakan untuk mengetahui
seberapa pengaruh rasionaliasi terhadap laporan keuangan dengan
perhitungan rumus sebagai berikut: AUDCHANGE = Variabel tiruan
(dummy variabel) untuk pergantian manajemen perusahaan ,jika terdapat
pergantian diberi kode 1 dan jika tidak ada pergantian diberi tanda 0.
Tabel 2.4.1
Penelitian Terdahulu
Nama
No Peneliti,Tahun Variabel Hasil Penelitian
dan judul
1 Prima Famashinta, Variabel indenviden Hasil penelitian ini
Siska Priyandani menggunakan financial menunjukan secara simultan
Yudowati (2019) stability,leverage,external fraud pentagon berpengaruh
Pengaruh pentagon auditor quality,change in signifikan terhadap
terhadap kecurangan director,freakuensi number kecurangan,secara percial
laporan keuangan of CEO’s picture. change auditor berpengaruh
positif signifikan terhadap
Variabel dependen yang kecurangan laporan
digunakan variabel change keuangan.sedangkan financial
in auditor terhadap laporan stability,leverage,external
keuangan auditor quality,change in
director,freakuensi number of
CEO’s picture tidak
berpengaruhterhadap
kecurangan laporan keuangan.
2 Awaliyatun variabel depeden financial Hasil penelitian financial
Khoirunnisa,Anita target,external target,external
Rahmawaty,yasin, pressure,nature of industry pressure,nature of industry
(2020),penelitian dan mempunyai pengaruh
fraud pentagon rationalization.Variabel signifikan terhadap fraundlent
thory dalam indeveden menggunakan financial reporting,sedangkan
mendeteksi financial hasil financial
fraudlent financial stability,inffective stability,ineffective
reporting pada monotoring,change in monotoring,change
perusahaan yang auditor,changeof director auditor,change
terdaftar di jakarta dan arrogancy director,arrogancy,tidak
islamic berpengaruh signifikan
index(2018). terhadap farudlent financial
reporting.
3 Ratna Dewi Variabel dependen yang Hasil penelitian secara
Agustina,Dudi digunakan dalam simultan menunjukan
Protomo penelitian tersebut adalah terkanan,kesempatan,rasionali
(2019),Ratna Dewi tekanan,kesempatan,rasion sasi berpengaruh signifikan
Agustina,Dudi alisasi,kemampuan,arogan terhadap laporan
Protomo,(2019), si.Variabel indenviden keuangan.Hasil secara persial
pengaruh fraud menggunakan financial menunjukan bahwa tekanan
pentagon dalam stability,leverage,external berpengaruh
deteksi kecurangan auditor. negatif,kesempatan
pelaporan rasionalisasi berpengaruh
keuangan. positif terhadap kecurangan
laporan keuangan.
4 Yossi Septriani Variabel dependen yang Hasil penelitian ini
,Desi Handayani, digunakan dalam menunjukan untuk
(2019),mendeteksi penelitian tersebut adalah perusahaan manufaktur
kecurangan laporan kecurangan laporan fraud risk faktor pressure
keuangan dengan keuangan yang diukur yaitu financial
analisi pentagon dengan mana- jemen laba. stability,external pressure
Sedangkan variabel yang mempengaruhi
independen yang kecendrungan melakukan
digunakan yaitu, financial manajemen laba oleh
stability, ex- ternal perusahaan,sedangkan
pressure, per- sonal financial target ,nature
financial need, financial industri ,rationalization
target, ineffec-tive kecurangan laporan
monitoring, dan auditor keuangan tidak
switch. berpengaruh,untuk
perusahaan perbankan
terdapat signifikan pengaruh
dari financial
,stability,ineffective
monotoring opportunity
rasinoanliasi .
5 DesiElviani,syahril variablel nilai perusahaan Hasil penelitian yang
l Ali,Rahmat diukur dengan price book dilakukan variabel
Kurniawan, value,kecurangan laporan berpegaruh positif yaitu
(2020),Pengaruh keuangan diukur dengan arogace dan opportunity,
kecurangan laporan fraud- score model. 3 variabel yang tidak
keuangan terhadap berpengaruh
nilai perusahaan yaknipressure,rasionalisasi,c
ditijau dari ompetence berpegaruh
perspektif pentagon negative.
kasus di indonesia
Target
3.3.2 Sampel
Menurut sugiono,(2018) Sampel yaitu bagian atau jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi .Sampel dalam penelitian ini yaitu mengunakan perusahaan
manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-
2020.Metode dalam pengambilan sampel yakni metode purposive
sempling.Kriteria –kriteria yang digunakan dalam pengambilan sempel sebagai
berikut:
1. Sektor perusahaan manufaktur yang sudah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2017-2020.
2. Sektor perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan
periode tahun 2017-2020.
3. Sektor perusahaan manufaktur yang diteliti mengungkapkan data-data
berkaitan variabel penelitian yang tesedia selama periode tahun 2017-
2020.
3.5.2 Analisi Regresi Linier Berganda (multi regresi analisis) yang digunakan
untuk menguji pengaruh variabel indeviden terhadap variabel deveden,analisis
regeresi berkenan dengan studi ketergantungan suatu variabel terikat dengan satu
atau variabel bebas dengan jelas dengan tujuan memprediksi rata-rata pupolasi
atau nilai rata-rata variebel dependen berdasarkan nilai dari variabel indenpiden
yang diketahui.
3.5.3 Uji Normalitas yaitu uji yang dilakukan terhadap model regresi yang
berguna untuk mengetahui apakah variabel residual sudah terdistribusi secara
normal (Ghozali 2013). Ketika melakukan uji t dan F terdapat asumsi yang harus
dipenuhi, yaitu nilai residual harus terdistribusi normal. Jika asumsi ini tidak
terpenuhi, uji statistik yang dilakukan menjadi tidak valid.Penelitian ini
menggunakan uji statistik untuk menguji normalitas data.Peneliti menggunakan
uji normalitas dengan uji statistic nonparamatik kolmogorove- smirnov (K-S),uji
K-S dilakukan dengan membuat hipotesis sebagai berikut:
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variable
indepeden (Ghozali,2013).Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas
dengan menggunakan variance inflation factor (VIF) dan tolareance ,ukuran ini
menunjukan setiap variabel indenviden manakah yang berpengaruh terhadap
variabel lain,tolerance mengukur variabilitas variabel indenpeden yang terpilih
yang tidak dijelaskan oleh variabel indenpeden lainnya.Jadi nilai tolerance yang
rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance).Kriteria
pengambilan keputusan dengan nilai VIF sebagai berikut:
1. Jika nilai tolerance ≥ 10 atau VIF ≤ 10 maka tidak ada korelasi antar
variabel indepeden.
2. Jika nilai toleransi ≤ 10 atau VIF ≥ 10 berarti terjadi korelasi antar
variabel indepeden.
Dasar analisis jika ada pola tertentu seperti titik – titik yang ada membentuk pola
teratur ,maka telah terindikasi terjadinya heterokedastistas .Jika tidak ada pola
yang jelas serta titik – titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heterokedastisrras.
Apakah semua variabel indepeden atau bebas yang dimasukan dalam model
mempengaruhi secara Bersama – sama terhadap variabel depeden atau terikat
(Ghozali,2013). Untuk menguji hipotesis peneliti menggunakan statistic F dengan
kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
1. Apabila nilai F < 0,05 maka H0 ditolak Yang artinya semua variabel
indenpeden secara serentak dan signifikan mempengaruhi variable
depeden.
2. Apabila nilai F > 0,05 maka H0 tidak ditolak yang artinya semua variabel
indepeden secara serentak dan signifikan tidak mempengaruhi variabel
depeden.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
Horwath, C. 2011. "Putting the freud in Fraud: Why the Fraud Triangle Is No
Longer Enough, In Horwath, Crowes".
Husmawati, P., Septriani, Y., Rosita, I., & Handayani, D. (2017). Fraud Pentagon
Analysis in Assessing the Likelihood of Fraudulent Financial Statement (
Study on Manufacturing Firms Listed in Bursa Efek Indonesia Period
2013- 2016 ). International Conference of Applied Science on
Engineering, Business, Linguistics and Information Technology (ICo-
ASCNITech), (October), 13–15.
Iqbal, M., & Murtanto. (2016). Analisa Pengaruh Faktor-Faktor Fraud Triangle
terhadap Kecurangan Laporan Keuangan pada Perusahaan Proferty dan
Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Rachmania, Annisa, Budiman Slamet, and Lia Dahlia Iryani. "Analisis pengaruh
fraud triangle terhadap kecurangan laporan keuangan pada perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2013-2015." Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Akuntansi 2.2
(2017).
Siddiq, Faiz Rahman, Fatchan Achyani, dan Zulfikar. (2017). Fraud Pentagon
Dalam Meneteksi Financial Statement Fraud. Seminar Nasioanal dan the
4th Call for Syariah Paper, 1–14.
Skousen, et al. 2009. Detecting and Predicting Financial Statement Fraud: The
Effectiveness of the Fraud Triangle and SAS No. 99. Corporate
Governance and Firm Performance Advance in Financial Economincs,
Vol. 13, p. 53-81.
Tessa, Chyntia dan Puji Harto. (2016). Fraudulent Financial Reporting : Pengujian
Teori Fraud Pentagon.
Web:https://acfe-indonesia.or.id
Web:https://www.idx.co.id