Anda di halaman 1dari 4

Sejarah Peradaban Islam

Kisah Nabi Luth a.s bersama kaumnya

Nabi Luth a.s merupakan keponakan nabi Ibrahim a.s. Nabi Luth adalah
anak laki-laki dari saudara nabi Ibrahim yang bernama Haran bin Tarikh. Nabi
Luth menjadi pengikut nabi Ibrahim sejak penghancuran berhala. Beliau juga ikut
hijrah Bersama nabi Ibrahim a.s dari Babylonia ke Palestina. Nabi Luth diangkat
menjadi rasul saat nabi Ibrahim masih hidup. Keduanya sempat menyiarkan agama
Islam di Mesir dan memiliki peternakan.

Ketika itu nabi Luth mendapat perintah dari Allah untuk menyambangi dan
menetap di sebuah daerah bernama Sadum (Sodom). Wilayah tersebut terletak di
Yordania. Di dalam Al-Qur.'an kaum Sadum (Sodom) dijelaskan sebagai kaum
yang melampaui batas. Kaum Sodom berisi orang-orang tercela yang jauh dari
ajaran Allah SWT karena mereka menyukai sesama jenis (homoseksual) dan
pergaulan bebas. Nabi Luth diminta oleh Allah untuk menyadarkan kaum Sodom
dan mengenalkan ajaran Allah. Sesampainya di Sodom, Nabi Luth terkejut karena
maraknya pencurian hingga penyuka sesama jenis. Menurut surat al-a'raf ayat 80
dan al-ankabut ayat 28 kaum Sodom merupakan kaum pertama di dunia yang
melakukan perbuatan keji yakni menyukai sesama jenis.

Meskipun menemui sejuta rintangan, Nabi Luth tetap tabah dan bersabar. Ia
tak pernah membalas ataupun merasa marah dengan perlakuan kaum Sodom. Nabi
Luth kemudian mengingatkan tentang balasan dan azab Allah yang akan menimpa
orang-orang tercela. Dengan keberanian, Nabi Luth tetap menyuarakan kebenaran
dan percaya bahwa Allah akan melindunginya. Setelah melewati perjuangan yang
sulit, satu per satu kaum Sodom mulai sadar dan meninggalkan perbuatan keji
tersebut lalu beriman kepada Allah.

Meski begitu, jumlah orang yang berhasil disadarkan masih sedikit


dibandingkan mereka yang melakukan maksiat. Bahkan, nabi Luth pernah
mendapat ancaman akan dibunuh dan menantang nabi Luth untuk menunjukan dan
mendatangkan azab Allah yang selalu ia sampaikan. Mendengar hal itu, nabi Luth
lantas memohon perlindungan dan pertolongan Allah. Kemudian, Allah
menurunkan dua malaikat ke bumi untuk menyamar menjadi manusia dan
memberikan azab bagi kaum Sodom. Kedua malaikat tersebut menyamar sebagai
pria tampan lalu menemui nabi Luth. Kemudian nabi Luth membawa kedua
malaikat tersebut ke rumah diam-diam agar terhindar dari kaum Sodom.

Namun sayangnya, istri nabi Luth berkhianat setelah mendapatkan harta


dunia. Ia memberitahu kaum Sodom bahwa ada dua pria tampan di rumahnya.
Masyarakat Sodom lantas menyerbu rumah nabi Luth dan terjadilah pertikaian.
Tiba-tiba Allah menurunkan azab dengan menghilangkan penglihatan para kaum
Sodom. Sehingga mereka meninggalkan rumah nabi Luth dalam keadaan buta.

Kedatangan kedua malaikat tersebut bermaksut menyampaikan kabar bahwa


Allah akan menurunkan azab kepada kaum Sodom pada waktu subuh, sehingga
nabi Luth dan orang-orang yang beriman diminta untuk segera meninggalkan
negeri Sodom. Saat perjalanan meninggalkan negeri Sodom, nabi Luth
memerintahkan untuk tidak menengok ke belakang selama perjalanan. Namun, istri
nabi Luth lagi-lagi berkhianat dan memilih kembali ke negeri Sodom bergabung
bersama orang-orang kafir. Saat subuh tiba, Allah mendatangkan gempa bumi,
angin kencang, dan hujan batu hingga negeri Sodom hancur bersama orang-orang
tercela di dalamnya.

‘’Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang berdosa itu.’’ Firman Allah dalam Qs. Al-A'raf ayat
84.

Ada banyak hikmah yang bisa diambil dari kisah nabi Luth dan kaum Sodom ini.
nabi Luth sangat berani mengutarakan kebenaran meskipun banyak orang berbuat
jahat padanya. Nabi Luth juga tetap sabar dan memaafkan orang-orang yang
membencinya. Kedermawanan nabi Luth tak pilih kasih bahkan terhadap kaum
Sodom yang mau bertaubat dan kembali ke jalan Allah.

Tafsir Qs. Al-'Ankabut, ayat 28-30

َ‫) أَئِنَّ ُك ْم لَتَأْتُون‬28( َ‫سبَقَ ُك ْم بِ َها ِمنْ أَ َح ٍد ِمنَ ا ْل َعالَ ِمين‬ َ ‫شةَ َما‬ َ ‫َولُوطًا إِ ْذ قَا َل ِلقَ ْو ِم ِه إِنَّ ُك ْم لَتَأْتُونَ ا ْلفَا ِح‬
‫ب‬ َ ‫سبِي َل َوتَأْتُونَ فِي نَا ِدي ُك ُم ا ْل ُم ْن َك َر فَ َما َكانَ َج َو‬
ِ ‫اب قَ ْو ِم ِه إِال أَنْ قَالُوا ا ْئتِنَا بِ َع َذا‬ َّ ‫الر َجا َل َوتَ ْقطَ ُعونَ ال‬ ِّ
)30( َ‫س ِدين‬ ِ ‫ َعلَى ا ْلقَ ْو ِم ا ْل ُم ْف‬b‫ص ْرنِي‬
ُ ‫) قَا َل َر ِّب ا ْن‬29( َ‫صا ِدقِين‬ َّ ‫هَّللا ِ إِنْ ُك ْنتَ ِمنَ ال‬
Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya, "Sesungguhnya kamu benar-
benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh
seorang pun dari umat-umat sebelum kamu.” Apakah sesungguhnya kamu patut
mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat
pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan,
"Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang
benar.” Luth berdoa, "Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas
kaum yang berbuat kerusakan itu.”
Allah Swt. menceritakan tentang nabi Luth a.s., bahwa Luth mengingkari
perbuatan kaumnya yang jahat; mereka biasa mengerjakan perbuatan-perbuatan
yang buruk, antara lain mendatangi lelaki (homo seks), perbuatan tersebut belum
pernah ada seorang pun dari anak Adam yang melakukannya sebelum mereka.
Selain dari itu mereka kafir kepada Allah, mendustakan dan menentang rasul-Nya,
juga gemar menyamun. Yakni mereka menghadang orang-orang yang melewati
jalan kampung mereka, lalu membunuhnya dan merampas hartanya.

}‫{وتَأْتُونَ فِي نَا ِدي ُك ُم ا ْل ُم ْن َك َر‬


َ
dan kalian mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuan kalian.
(Al-'Ankabut: 29)
Yaitu mengerjakan perbuatan-perbuatan yang mengeluarkan kata-kata yang tidak
layak di tempat-tempat pertemuan mereka, sedangkan sebagian dari mereka tiada
yang mengingkari sebagian yang lain terhadap perbuatan yang mungkar itu.
Menurut Mujahid, perbuatan tersebut ialah sebagian dari mereka menyetubuhi
sebagian yang lain di depan mata sekumpulan dari mereka.
Menurut Aisyah r.a. dan Al-Qasim, perbuatan mungkar tersebut ialah mereka
berkumpul di tempat pertemuan mereka sambil saling kentut dan tertawa-tawa.
Pendapat yang lainnya menyebutkan bahwa mereka mengadu domba dan sabung
ayam, semua perbuatan itu merekalah yang mula-mula melakukannya, bahkan
perbuatan mereka jauh lebih jahat daripada hanya sekadar itu.

،‫ب‬ ٍ ‫ ْر‬b‫ َماك بْنُ َح‬b ‫س‬ ِ ‫ َح َّدثَنَا‬،َ‫ص ِغي َرة‬ َ ‫ َحاتِ ُم بْنُ أَبِي‬b‫ أَ ْخبَ َرنِي‬،َ‫سا َمة‬ َ ُ‫ َح َّدثَنَا َح َّما ُد بْنُ أ‬:ُ‫قَا َل اإْل ِ َما ُم أَ ْح َمد‬
ْ‫ عَن‬،‫سلَّ َم‬َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬َ ِ ‫سو َل هَّللا‬ َ : ْ‫عَنْ أُ ِّم هَانِ ٍئ قَالَت‬- ‫ َم ْولَى أُ ِّم هَانِ ٍئ‬- ‫ح‬
ُ ‫سأ َ ْلتُ َر‬ َ ‫عَنْ أَبِي‬
ٍ ِ ‫ص ال‬
،‫ َخ ُرونَ ِم ْن ُه ْم‬b ‫س‬ ْ َ‫ َوي‬،‫ق‬b ِ b‫ َل الطَّ ِري‬b‫ "يَ ْح ِذفُونَ أَ ْه‬:‫ قَا َل‬، }‫{وتَأْتُونَ فِي نَا ِدي ُك ُم ا ْل ُم ْن َك َر‬ َ :‫قَ ْولِ ِه َع َّز َو َج َّل‬
bُ‫َو َذلِكَ ا ْل ُم ْن َك ُر الَّ ِذي َكانُوا يَأْتُونَه‬
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu
Usamah, telah menceritakan kepadaku Hatim ibnu Abu Sagir, telah menceritakan
kepada kami Sammak ibnu Harb, dari Abu Saleh maula Ummu Hani', dari Ummu
Hani' yang mengatakan bahwa dia pernah bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang
makna firman-Nya: dan kalian mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat
pertemuan kalian. (Al-'Ankabut: 29) Maka Nabi Saw. bersabda: Mereka (kaum
Luth) biasa melempari dengan batu kerikil orang-orang yang melewati jalan
mereka dan mengejeknya, itulah perbuatan mungkar yang biasa mereka kerjakan.
Imam Turmuzi, Ibnu Jarir, dan Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkannya melalui
hadis Abu Usamah Hammad ibnu Usamah, dari Abu Yunus Al-Qusyairi, dari
Hatim ibnu Abu Sagir dengan sanad yang sama. Kemudian Imam Turmuzi
mengatakan bahwa hadis ini hasan, kami tidak mengenalnya selain melalui hadis
Hatim ibnu Abu Sagir dari Sammak.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu
Arafah, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Kasir, dari Amr ibnu
Qais, dari Al-Hakam, dari Mujahid, sehubungan dengan makna firman-Nya: dan
kalian mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuan kalian.
(Al-'Ankabut: 29) Yakni permainan anak kecil, bermain burung merpati, kelereng,
dan meminta-minta di majelis serta melepaskan kancing-kancing kemah (yakni
mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak pantas bagi mereka).

Firman Allah Swt.:


ِ ‫اب قَ ْو ِم ِه إِال أَنْ قَالُوا ا ْئتِنَا بِ َع َذا‬
َّ ‫ب هَّللا ِ إِنْ ُك ْنتَ ِمنَ ال‬
} َ‫صا ِدقِين‬ َ ‫{فَ َما َكانَ َج َو‬
Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan.”Datangkanlah kepada
kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.” (Al-'Ankabut: 29)
Ini menggambarkan tentang kekafiran mereka dan sikap olok-olok mereka kepada
nabinya, juga keingkaran mereka terhadap nabinya. Karena itulah maka nabi Luth
(nabi mereka) meminta pertolongan kepada Allah melalui doanya:

ِ ‫ َعلَى ا ْلقَ ْو ِم ا ْل ُم ْف‬b‫ص ْرنِي‬


} َ‫س ِدين‬ ُ ‫{ر ِّب ا ْن‬
َ
Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat
kerusakan itu. (Al-'Ankabut: 30)

Referensi: http://www.ibnukatsironline.com/2015/09/tafsir-surat-al-ankabut-ayat-
28-30.html

Sumber tafsir: Tafsir Ibnu Katsir

Tugas 1

Nama: fauziya atsabitah

NIM: 211320063

Jurusan: IAT 1B

Anda mungkin juga menyukai