Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

INSTALASI LISTRIK TENAGA SEMESTER 4

Diajukan untuk memenuhi Tugas Praktikum Mata Kuliah Praktikum Instalasi


Listrik Tenaga

Dosen Pengampu : Yudi Prana Hikmat,ST., MT. & Ir. Abdullah Asegaf., MT

Disusun Oleh :
Risma Artika Nurapriyanti
191321026
2A – Teknik Listrik

D3-TEKNIK LISTRIK/ TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

BANDUNG

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Instalasi listrik penerangan merupakan suatu instalasi listrik yang
bebannya merupakan komponen-komponen penerangan. Rangkaian
instalasi listrik penerangan terdiri dari beberapa komponen listrik yang
saling terhubung dari sumber listrik ke beban yang terletak pada suatu
tempat ataupun ruangan tertentu. Sedangkan Instalasi Listrik Tenaga
adalah pemasangan komponen-komponen peralatan listrik untuk melayani
perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia. Pada
praktikum ini, rangkaian sistem tenaga terbagi menjadi beberapa
rangkaian, yaitu rangkaian DOL (Direct Online), rangkaian forward-
reverse, dan rangkaian Y-Δ (star-delta).
Di suatu peraturan instalasi listrik, juga dituntut bahwa suatu instalasi
penerangan harus memenuhi prinsip–prinsip dasar, agar instalasi yang
dipasang dapat digunakan secara optimal, yaitu :
1. Keandalan (Accersibility)
2. Ketercapaian (Reability)
3. Ketersediaan (Aviability)
4. Keindahan
5. Keamanan (Safety)
6. Ekonomis (Economics)
7. Pengaruh Lingkungan (Impact On Environment)
Maka diharapakan dalam pemasangan instalasi listrik, baik itu insatalasi
penerangan mau instalasi Tenaga harus sesuai dengan gambar-gambar yang
terdapat pada jobsheer dan harus sesuai dengan peraturan-peraturan dasar yang
berlaku seperti pada Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengenali komponen-komponen yang ada dan
digunakan dalam instalasi penerangan
2. Mengetahui dan memahami cara pemasangan komponen
3. Mahasiswa mampu membaca dan menerapkan apa yang tertera pada
gambar teknik instalasi penerangan
4. Mahasiswa mampu menerapkan SOP pada saat praktikum
5. Mampu mengenali fungsi dan kegunaan komponen yang digunakan
untuk instalasi listrik penerangan
1.3 Schedule
N
PERTEMUAN KEGIATAN
O
1 Pertemuan 1 Mempelajari gambar dan Jobsheet
2 Pertemuan 2 Tracing Kabel dan memberi Label
3 Pertemuan 3 Pemasangan Komponen
4 Pertemuan 4 Memasang Instalasi Penerangan
5 Pertemuan 5 Uji fungsi dan trouble shooting rangkaian penerangan
6 Pertemuan 6 Memasang rangkaian dari panel daya ke beban motor DOL 1

7 Pertemuan 7 Uji fungsi dan trouble shooting rangkaian DOL 1

8 Pertemuan 8 Memasang rangkaian dari panel daya ke beban motor DOL 2


9 Pertemuan 9 Uji fungsi dan trouble shooting rangkaian DOL 2
10 Pertemuan 10 Memasang rangkaian forward reverse
11 Pertemuan 11 Uji fungsi dan trouble shooting rangkaian forward reverse
12 Pertemuan 12 Memasang rangkaian star delta
13 Pertemuan 13 Uji fungsi dan trouble shooting rangkaian tar delta
14 Pertemuan 14 Running test & Trouble shooting
15 Pertemuan 15 Pembongkaran
BAB II
INSTALASI PENERANGAN

2.1 SOP (Standar Operating Penerangan)


1. Membuat dan memahami gambar teknik rangkaian instalasi
penerangan baik diagram control maupun diagram daya
2. Memahami serta melaksanan prosedur K3 dalam praktikum di
laboratorium
3. Inventarisir peralatan dan komponen yang akan digunakan selama
praktikum instalasi penerangan
4. Melakukan pengecekan alat dan komponen agar berada dalam kondisi
yang baik
5. Melakukan penandaan dan labeling untuk kabel agar mempermudah
dalam penarikan kabel nantinya
6. Melakukan pengecekan kembali pada instalasi penerangan yang telah
dipasang
7. Memperesentasikan dan membuat laporan hasil dari praktikum
dengan cara Running test dan troubleshooting rangkaian listrik
penerangan
2.2 Schedule
Pertemuan Kegiatan
Pertemuan 1 Membaca dan memahami gambar dan jobsheet,
Inventarisir alat dan komponen, pengecekan komponen
dan alat berada dalam kondisi yang baik
Pertemuan 2 Tracing kabel, pemberian tanda pada kabel dan
pemasangan komponen dan rangkaian
Pertemuan 3 Presentasi Pengujian (Running Test) dan
Toubleshooting instalasi penerangan

2.3 Deskripsi Instalasi Penerangan


Pada rangkaian instalasi penerangan ini , MCB 1 fasa
mengamankan 2 saklar tukar dan 1 buah beban lampu pijar. Cara
mengoperasikannyaa, tekan sakelar tukar maka tegangan masuk langsung
ke beban dan lampu pijar menyala. Untuk mematikannya, tekan kembali
saklar tukar dan akan memutus tegangan ke lampu, sama halnya berlaku
untuk kedua saklar tukar yang ada pada mcb 1 fasa tersebut.
MCB 3 fasa mengamankan 3 buah lampu TL , 2 buah lampu pijar
dan 1 Sakelar Impuls. Cara mengoperasikannya tekan saklar impulse
kemudian tegangan masuk ke sakelar impuls dan kontak impuls dalam
keadaan NO menjadi menutup sehingga tegangan masuk ke koil
kontaktor. Kemudian kontaktor NO menjadi menutup sehingga bisa
menghidupkan dua buah lampu pijar dan tiga buah lampu TL.
2.4 Bill Of Quantity
No Nama Barang Satuan Jumlah Spesifikasi
1. MCB 3 Fasa pcs 1 Schneider Domae 6A, 380-415 V
2. MCB 1 Fasa pcs 1 Schneider Domae 6A, 230/400 V
3. Push Button pcs 2 16A, 230-240VAC, 50/60Hz
4. Saklar Tukar pcs 2 16A, 230-240VAC, 50/60Hz
5. Kontaktor pcs 1 SCHNEIDER CONTACTOR 3P 9A 1NO 1NC
AC3 4KW LC1D09M7
6. Stop Kontak pcs 1 Schneider Electric PIENO 16A,250 VAC,
50Hz
7. Sakelar Impuls pcs 1 Schneider ITL Relay Impuls 16 A, 240
VAC
8. Lampu TL pcs 3 KINGLED Lampu TL T8 LED 24 Watt / Tube
T8 LED 24 Watt
9. Lampu Pijar pcs 2 Kingled Lampu Pijar LED 20 Watt
10. Kabel NYA 1,5 Meter - Supreme Cu/PVC 450/750 V
mm
11. Kabel NYY 2,5 Meter - Supreme Cu/PVC
mm
12. Junction Box pcs 2 ABS Junction Box 80×80×70 mm IP 66
13. Fitting Lampu TL pcs 3 T5, 26 x 21 x 16mm
14. Fitting Lampu pcs 2 Fitting Lampu E2285
Pijar

2.5 Teori Dasar


1. MCB 1 Fasa

MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah komponen dalam


instalasi listrik rumah yang mempunyai peran sangat penting.
Komponen ini berfungsi sebagai sistem proteksi dalam instalasi
listrik bila terjadi beban lebih dan hubung singkat arus listrik (short
circuit ataukorsleting). MCB 1 Phasa digunakan di sebagian besar
rumah dan usaha kecil yang mampu memasok banyak tenaga untuk
sebagian besar pelanggan yang lebih kecil, termasuk rumah dan
usaha kecil non-industri.
2. MCB 3 fasa
Pada kondisi Normal, MCB berfungsi sebagai sakelar manual yang
dapat menghubungkan (ON) dan memutuskan (OFF) arus listrik.
Pada saat terjadi Kelebihan Beban (Overload) ataupun Hubung
Singkat.
Rangkaian (Short Circuit), MCB akan beroperasi secara otomatis
dengan memutuskan arus listrik yang melewatinya. Secara visual,
kita dapat melihat perpindahan Knob atau tombol dari kondisi ON
menjadi kondisi OFF. Pengoperasian otomatis ini dilakukan dengan
dua cara seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini yaitu dengan
cara Magnetic Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik secara
Magnetik) dan Thermal Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik
secara Thermal/Suhu).

3. Kontaktor
Kontaktor (Contactor / Magnetic Contactor) adalah alat elektrikal
yang bekerja dengan induksi elektromagnetik pada sebuah kumparan
tembaga (coil) yang dialirkan tenaga listrik sehingga menimbulkan
medan magnet yang menyebabkan Kontak Bantu NO (Normally
Open) akan tertutup dan Kontak Bantu NC (Normally Close) akan
terbuka. Ditengah tengah kontaktor terdapat jalur seperti rel yang
mana jalur tersebut berguna untuk pemasangan kontak bantu atau
timer on delay juga bisa dipasangkan kejalur rel pada kontaktor itu.

Terminal Kontak Keterangan


a–b Source
1–2
3–4 NO Kontak Utama
5–6
13 – 14
NC Kontak Bantu
21 – 22

Kontak pada kontaktor terdiri dari 2 yaitu kontak utama dan kontak
bantu.

a) Kontak Utama : Digunakan untuk rangkaian daya


b) Kontak Bantu : Digunakan untuk rangkaian control

4. Sakelar Impuls

Saklar impuls adalah saklar yang bekerja dengan menggunakan


prinsip elektro magnetis. Ketika tegangan masuk kedalam coil
maka akan menggerakkan tuas saklar. Pada pengoperasiannya
saklar impuls dibantu dengan tombol tekan , yaitu sebuah alat yang
dapat menghubungkan dan memutuskan rangkaian dalam keadaan
berbeban(bertegangan) tanpa adanya penguncian.

5. Saklar Tukar
Saklar tukar adalah sebuah saklar yang umumnya memiliki 3
terminal, yaitu satu input dan dua output. Notasi saklar tukar biasanya
0 untuk input listrik, 1 dan 3 untuk outputnya. Fungsi dari saklar jenis
ini adalah untuk menyalakan lampu secara bergantian. Misalnya kita
ingin mengendalikan 2 lampu apabila yang lampu A nyala maka yang
lampu B otomatis mati, dan begitu pula sebaliknya.
6. Lampu Pijar

Lampu pijar adalah sumber - buatan yang dihasilkan melalui


penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan
menghasilkan cahaya.
Lampu Pijar atau disebut juga Incandescent Lamp adalah jenis
lampu listrik yang menghasilkan cahaya dengan cara memanaskan
Kawat Filamen di dalam bola kaca yang diisi dengan gas tertentu
seperti nitrogen, argon, kripton atau hidrogen. Kita dapat
menemukan Lampu Pijar dalam berbagai pilihan Tegangan listrik
yaitu Tegangan listrik yang berkisar dari 1,5V hingga 300V.

7. Lampu TL

Lampu TL (Fluorescent Lamp) adalah lampu listrik yang


memanfaatkan gas NEON dan lapisan Fluorescent sebagai pemendar
cahaya pada saat dialiri arus listrik. Tabung lampu TL ini diisi oleh
semacam gas yang pada saat elektrodanya mendapat tegangan tinggi
gas ini akan terionisasi sehingga menyebabkan elektron-elektron pada
gas tersebut bergerak dan memendarkan lapisan fluorescent pada
lapisan tabung lampu TL.
8. Push Button

Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar


sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran
arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem
kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device
penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat
tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi
normal.
Push button dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:
a. .Tipe Normally Open (NO)
Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan menutup
bila ditekan dan kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditekan
maka kontak bergerak akan menyentuh kontak tetap sehingga arus listrik
akan mengalir.
b. Tipe Normally Close (NC)
Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka
bila ditekan dan kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak bergerak akan
lepas dari kontak tetap sehingga arus listrik akan terputus.
c. Tipe NC dan NO
Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila tombol tidak
ditekan maka sepasang kontak akan NC dan kontak lain akan NO, bila
tombol ditekan maka kontak tertutup akan membuka dan kontak yang
membuka akan tertutup
9. Kabel NYY 5x2.5 mm2

Kabel yang digunakan adalah kabel NYY 5x2.5 mm 2 yang


berarti terdapat lima inti dalam satu kabel . Yang membedakan dengan
nym adalah, kabel nyy selubung luarnya berwarna hitam, dan biasanya
digunakan untuk instalasi luar ruangan. jenis dari kabel nyy juga sama
dengan jenis kabel nym.
Huruf kode Komponen
N Kabel Inti Tembaga
Y Isolator PVC
10. Y Selubung Luar Isolasi PVC

Kabel NYA 1.5mm2

Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga. Dalam


instalasi penerangan ini digunakan kabel NYA dengan ukuran 1,5 mm 2.
NYA : berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi
luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan
hitam.

Huruf kode Komponen


N Kabel inti tembaga
Y Isolasi PVC
A Kabel tunggal

11. Stopkontak
Stop kontak merupakan material instalasi listrik yang berfungsi
sebagai muara penghubung antara arus listrik dengan peralatan
listrik. Stop kontak, berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik
dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka
diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan
pada stop kontak.

12. Pipa PVC

Pipa pelindung atau pipa instalasi merupakan jenis pipa yang


digunakan untuk pekerjaan instalasi listrik. Hal ini merupakan salah
satu fungsi yang bisa didapatkan dari bahan pipa yang dapat untuk
mengalirkan air hingga gas. Sehingga agar lebih aman maka pipa
dapat dijadikan pelindung pemasangan kawat penghantar.
Jenis pipa pelindung untuk pemasangan listrik sendiri tentunya
harus menawarkan keamanan. Untuk jenis pipa yang dipilih bisa
beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan instalasi yang akan
dipasang. Akan tetapi pada umumnya pemasangan pipa pelindung
tidak membutuhkan jenis pipa yang tebal dan juga mampu menahan
beban yang berat.
2.5 Lampiran Gambar yang diperlukan
2.5.1 Panel Penerangan

2.5.2 Diagram Kontrol Penerangan


2.5.3 Layout Penerangan

2.6 Persyaratan yang dijadikan Referensi


1. Sesuai PUIL 2011 433.1 (3.24.4.2) Hal.161
Ib<In<Iz
Dengan
Ib arus desain untuk sirkit
In arus pengenal gawai proteksi
Iz KHA kontinu kabel
2. Setting KHA
PUIL 2011 (2.8.3.2) Hal.51
KHA kabel (Iz) adLh 125%arus pengenal beban penuh (Ib)
Setting KHA = 125% x Ib
3. Kontaktor
Sesuai PUIL 2011 No. 510.5.8.3.4 Hal.407

In Kontaktor = 115% x Ib

Dengan
Ib = Arus beban penuh motor
K = Rating Kontaktor
2.7 Kesimpulan
Dalam memasang instalasi penerangan dapat disimpulkan bahwa
memahami dan membaca gambar teknik merupakan salah satu hal yang harus
diketahui untuk mengetahui cara kerja dan fungsi dari gambar rangkaian
tersebut.
Pada rangkaian ini menggunakan MCB sebagai proteksi, lalu
komponen kontrol nya impuls, kontaktor, push button dan saklar tukar, yang
mempunyai beban lampu pijar dan lampu TL.
Selain itu Penggunaan aturan–aturan pada PUIL sangatlah penting, itu
semua karena dimaksudkan untuk lebih meningkatkatkan kualitas dalam
menjalakan praktek instalasi penerangan ini. Tidak lupa juga saya mengetahui
bagaimana cara penggunaan K3 yang baik sesuai dengan peraturannya.
2.8 Daftar Pustaka
Puguhok.(2020).apa itu saklar?apa saja jenis dan fungsinya??.
https://puguhoke20.blogspot.com/2019/09/apa-itu-saklarapa-saja-
jenis-dan.html
Thamaroze.(2020).Saklar impuls, pengertian, cara kerja, instalasi saklar
impuls.http://thamaro.blogspot.com/2016/06/saklar-
impulspengertiancara-kerja.html
Dickson. (2020). Pengertian MCB (Miniature Circuit Breaker) dan
Prinsip Kerjanya. https://teknikelektronika.com/pengertian-mcb-
miniature-circuit-breaker-prinsip-kerja-mcb/.
Wikipedia.
(2020).LampuPijar.https://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_pijar#Ope
rasi
Suprianto.(2020).Pengertian Push Button Switch (Saklar Tombol Tekan).
http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-push-button-switch-
saklar-tombol-tekan/
http://elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/6.pdf

Anda mungkin juga menyukai