Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Mesin Listrik Dasar

Dosen Pengampu:
M. Yonggi Puriza, S.T.,M.T

Disusun Oleh:
Sarman (1022011051)
Mesin Listrik Dasar (EKT)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya kami dapat


menyelesaikan makalah yang mana materinya adalah segala tentang
transformator.
Sesuai permintaan Dosen Pengampu Mata Kuliah Mesin Listrik Dasar,
bahwasanya setiap mahasiswa yang mengikuti Ujian Akhir Semester mata
kuliah tersebut wajib membuat makalah yang mana materinya telah ditentukan
sebelumnya dan harus selesai dalam waktu yang telah disepakati.
Adapun jurnal yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini
merupakan jurnal yang kami peroleh dari sumber-sumber yang telah ditentukan
oleh Dosen Pengampu, dengan materi penunjang dari diktat kuliah serta
literatur lain yang berhubungan dengan bahan pembelajaran.
Disamping itu dengan perantaraan ini kami mengucapkan terima kasih atas
peran dari:
1. Bapak Fardhan Arkan, S.T., M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro.

2. Bapak Muhammad Yonggi Puriza, S.T.,M.T selaku Dosen Pengampu Mata


Kuliah Mesin Listrik Dasar.
3. Kakak-kakak tingkat yang telah membimbing dan membantu dalam menyusun
makalah ini
4. Rekan-rekan Teknik Elektro Angkatan 2020 yang berusaha membimbing dan
belajar bersama.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan baik dari segi materi maupun penulisan tulisan, kritik dan saran
kami terima sebagai masukan untuk mencapai kesempurnaan dalam penulisan.

Balunijuk,…Desember 2021

Sarman
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang..................................................................................................1
Batasan Masalah...............................................................................................2
Rumusan Masalah.............................................................................................2
Tujuan...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Transformator Distribusi................................................................3
Umur Transformator Distribusi........................................................................5

BAB III PENUTUP


Kesimpulan........................................................................................................9
Saran..................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Transformator Distribusi...............................................................................4


Gambar 2 Kontruksi Transformator Distribusi..............................................................5
Gambar 3 Model Penyaluran Panas...............................................................................7
Gambar 4 Penyulang SL7..............................................................................................8
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Susut Umur Berdasarkan Titik Panas...............................................................8


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam operasi sistem tenaga listrik, kehandalan dan kestabilan
sistem sangat penting agar dapat mem beri kenyamanan dalam pelayanan
kepada konsumen. Salah satu upaya untuk mempertahankan kehandalan
dan kestabilan suatu sistem tenaga listrik yaitu dengan
memperhatikan kondisi dari peralatan-peralatan tenagalistrik yang ada.
Salah satu peralatan yang sangat penting dalam suatu sistem tenaga listrik
adalah transformator.
Untuk penyaluran tenaga listrik baik di jaringan transmisi maupun
distribusi, transformator diharapkan dapat beroperasi secara maksimal dan
terus-menerus. Dalam jaringan distribusi, salah satu peralatan utama yaitu
trafo distribusi. Trafo distribusi adalah peralatan tenaga listrik yang
berfungsi untuk menurunkan tegangan tinggi ke tegangan rendah, agar
tegangan yang dipakai sesuai dengan rating peralatan listrik pelanggan
atau beban pada umumnya. Dikarenakan trafo merupakan peralatan yang
mahal, maka diusahakan agar peralatan ini memiliki umur penggunaan
yang panjang.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kondisi suatu trafo
distribusi. Salah satu penyebab kerusakan atau berkurangnya umur trafo
adalah akibat pengaruh pembebanan. Pembebanan mengakibatkan
peningkatan temperatur yang menimbulkan panas pada trafo. Panas
mengakibatkan terjadinya penguraian dari bahan-bahan trafo yang dapat
mempercepat proses penuaan suatu trafo.
Pada saat ini dengan adanya perubahan dan peningkatan
beban, ada trafo distribusi yang sudah mengalami pembebanan
berlebihan. Ini mengakibatkan peningkatan suhu trafo yang berlebihan
bahkan bisa sampai melewati batas toleransi yang ada. Jika kondisi
operasi seperti ini terus berlangsung dan tidak diperkirakan atau
tidak diatasi, suatu waktu komponen-komponen trafo akan sampai pada
batas ketahanan dan nilai keamanan yang diizinkan. Pada akhirnya
terjadi gangguan akibat kerusakan trafo secara tiba-tiba seperti trafo yang
terbakar atau meledak.

B. BATASAN MASALAH
Dalam makalah ini penulis membatasi tentang pengoperasian trafo
distribusi dan tidak membahas tentang perhitungan susut umur pada trafo
distribusi

C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari transformator distribusi ?
2. Kapan perkiraan susut umur pada trafo distribusi ?

D. TUJUAN
1. Menjelaskan penertian dari trafo distribusi
2. Pembahasan tentang kurun waktu susut umur pada trafo distribusi
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI


Transformator distribusi adalah suatu peralatan tenaga listrik yang
berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi
ke tegangan rendah. Tujuan dari penggunaan transformator distribusi
adalah untuk mengurangi tegangan utama dari sistem distribusi listrik
menjadi tegangan untuk penggunaan konsumen. Contoh salah satu
bentuk transformator distribusi seperti pada gambar 1.
Transformator distribusi yang umum digunakan adalah transformator
step-down 20kV/400V 3 fasa dan satu fasa, dan ada juga yang menggunakan
3 buah transformator satu fasa. Tegangan fasa ke fasa sistem jaringan
tegangan rendah adalah 380 V. Karena terjadi drop tegangan, maka pada
tegangan rendahnya dibuat diatas 380V agar tegangan pada ujung penerima
tidak lebih kecil dari 380V.

Kontruksi dan Alat Pelengkap


Transformator dirancang dan dibuat dari komponen dan bahan baku
yang sama sekali baru dan sesuai dengan persyaratan desain sebagaimana
ditetapkan oleh SPLN. Transformator dilengkapi pula dengan alat-alat
pelengkap yang sama sekali baru dan sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan oleh pabrikan. Bagi transformator produksi dalam negeri yang
dimaksudkan dengan pabrikan adalah pemberi lisensi. Adapun alat-alat yang
umum dipasang untuk memperlengkapi suatu transformator distribusi yaitu
roda yang dipasang pada alas (kecuali untuk transformator tiang), lubang
penguras minyak, lubang pengisi minyak, kantong termometer, terminal
hubung tanah, kuping pengangkat, serta plat nama dan spesifikasi. Konstruksi
dan alat pelengkap transformator distribusi dapat dilihat pada gambar 2.
Sedangkan alat pelengkap yang disertakan sesuai dengan standar PLN adalah
termometer tanpa kontak,termometer dengan kontak, konservator, tabung
silika gel, bushing tegangan menengah yang dapat ditarik,relay buchols, dan
kontak terminal dengan tegangan rendah.

Minyak Transformator
Sebagian besar kumparan-kumparan dan inti trafo tenaga direndam
dalam minyak trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar,
karena minyak trafo mempunyai sifat sebagai isolasi dan media pemindah.

Gambar 1. Transformator Distribusi


Oleh karena itu minyak trafo memegang peranan penting dalam sistem
isolasi trafo dan juga berfungsi sebagai pendingin untuk menghilangkan
panas akibat rugi-rugi daya pada trafo. Keuntungan minyak trafo sebagai
isolator dalam trafo yaitu isolasi cair memiliki kerapatan 1000 kali atau
lebih dibandingkan dengan isolasi gas, sehingga memiliki kekuatan
dielektrik yang lebih tinggi, isolasi cair akan mengisi celah atau ruang yang
akan diisolasi dan secara serentak melalui proses konversi menghilangkan
panas yang timbul akibat rugi daya, dan isolasi cair cenderung dapat
memperbaiki diri sendiri (self healing) jika terjadi pelepasan muatan
(discharge). Untuk itu minyak trafo harus memenuhi persyaratan seperti
kekuatan isolasi tinggi, penyalur panas yang baik, berat jenis yang kecil,
sehingga partikel-partikel dalam minyak dapat mengendap dengan cepat,
viskositas yang rendah agar mudah bersikulasi dan kemampuan pendinginan
menjadi lebih baik, titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang dapat
membahayakan, tidak merusak bahan isolasi padat, serta sifat kimia yang
stabil.

Pendinginan Transformator
Pembebanan transformator menimbulkan panas pada transformator
itu sendiri. Guna mengurangi panas pada trafo maka perlu dilengkapi dengan
alat/sistem pendingin untuk menyalurkan panas keluar transformator.
Media yang dipakai pada sistem pendingin dapat berupa udara/gas, minyak,
air dan lain sebagainya. Sedangkan pengalirannya (sirkulasi) dapat dengan
cara alamiah (natural) dan atau dengan tekanan/paksaan (forced).

B. UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI


Dalam pengoperasian suatu transformator distribusi tentunya banyak
hal yang dapat terjadi dan mempengaruhi kondisi atau umur transformator.

Gambar 2. Konstruksi Transformator Distribusi


Untuk itu dilakukan upaya-upaya yang dapat mempertahankan umur
transformator, seperti pemasangan transformator harus sesuai standar
kontruksi, secara rutin melakukan manajemen transformator untuk memantau
kondisi transformator, melakukan pengujian dan pemeliharaan minyak
transformator secara berkala, mengevaluasi hasil pengukuran beban
transformator, melakukan pemerataan beban transformator, mengganti fuse
link sesuai standard yang berlaku dan sesuai dengan kapasitas transformator,
dan melakukan mutasi transformator untuk mengatasi pembebanan lebih.

Pemeliharaan Transformator
Untuk pemeliharaan transformator, hal-hal yang perlu diperiksa dan
dipelihara pada interval waktu tertentu antara lain minyak transformator,
tahanan tanah, sistem pendinginan, sambungan-sambungan luar, gangguan-
gangguan yang tidak biasa, kenaikan suhu minyak dan lilitan, serta tahanan
isolasi.
Untuk periode pemeliharaan lengkap, ada yang dilaksanakan sekali dalam
setahun dan ada yang sekali dalam empat tahun. Untuk sekali dalam setiap
tahun, meliputi pemeriksaan bagian luar (bushing, pentanahan, terminal-
terminal dan permukaan tangki), pengukuran tingkat isolasi minyak (tegangan
tembus), dan pembersihan pada bagian-bagian luar terhadap semua kotora
atau debu yang menempel pada transformator. Dan untuk yang dilaksanakan
sekali dalam empat tahun meliputi seperti dalam pemeriksaan lengkap setahun
sekali, pengukuran tahanan isolasi minyak transformator, dan pengecatan
badan transformator.

Gangguan Dan Kerusakan Transformator


Beberapa hal yang menjadi gangguan pada suatu trasformator selama
beroperasi bahkan sampai dapat mengakibatkan kerusakan yaitu bencana
alam, terkena petir, tertimpa pohon, hubung singkat, beban lebih, beban tidak
seimbang, minyak trafo rusak, ataupun proteksi pada transformator yang tidak
berfungsi.
Pada dasarnya gangguan pada transformator dibagi menjadi gangguan
mekanis, gangguan elektris, dan gangguan magnetis.
Gambar 3. Model Penyaluran Panas

Gangguan mekanis berupa gangguan isolasi rusak di dalam tangki,


baik permukaan dalam tangki, lubang tangki, bushing, pipa, dan
sebagainya. Gangguan elektris yakni tahanan isolasi rendah dan isolasi
tembus. Gangguan magnetis dapat berupa gangguan laminasi inti, isolasi
tembus antara laminasi inti, dan gangguan inti besi.

Suhu Transformator Distribusi


Salah satu hal yang mempengaruhi suhu transformator distribusi
adalah suhu titik panas. Suhu titik panas merupakan kondisi terpanas dari
bagian transformator dan terjadi pada lilitan transformator. Hal inilah yang
menjadi salah satu dasar dalam pembatasan pembebanan. Untuk model
penyaluran panas dapat dilihat pada gambar 3.

Susut Umur Transformator


Pembebanan terhadap suatu transformator akan mengakibatkan
kenaikan suhu yang ditimbulkan oleh panas. Untuk setiap kenaikan sekitar
6°C dari batas yang diizinkan akan mengakibatkan berkurangnya umur.
Berdasarkan SPLN, transformator di Indonesia dirancang untuk bekerja pada
suhu sekitartidak melebihi 40°C dan pada suhu rata-rata harian 30°C serta
suhu rata-rata tahunan 30°C International Electrotechnical Commission
(IEC) menetapkan umur transformator 20 tahun atau setara 7300 hari,
sehingga susut umur normal adalah 0,0137% per hari. Susut umur
karena suhu titik panas dapat dilihat pada tabel I.

TABEL I. SUSUT UMUR BERDASARKAN KENAIKAN SUHU TITIK


PANAS

Gambar 4. Penyulang SL 7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang
berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya istrik besar (Bulk
Power Source) sampai ke konsumen dengan interkoneksi menggunakan
jaringan distribusi.

B. SARAN
Pemeliharaan pada trafo distribusi hendaknya dilakukan dengan cara
peninjauan/pemeriksaan secara berkala dan menyeluruh untuk menghindari
bahaya yang mungkin terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Onard. (n.d.). Jurnal krestovel_0602145022.


http://www.indonetwork.co.id/sintra_transformer/3498232/trafo-3-

X Badaruddin, D. P., & Agung Firdianto, F. (n.d.). ANALISA MINYAK


TRANSFORMATOR PADA TRANSFORMATOR TIGA FASA.

Anda mungkin juga menyukai