Keefektifan komunikasi antarpribadi adalah taraf seberapa jauh akibatakibat dari tingkah
laku kita sesuai dengan yang kita harapkan. Efektivitas antarpribadi ditentukan oleh
kemampuan kita untuk mengkomunikasikan secara jelas apa yang kita
sampaikan, menciptakan kesan yang kita inginkan atau mempengaruhi orang lain sesuai
dengan kehendak kita.
Dalam Media Digital Media baru digital membuat hampir semua proses komunikasi bisa
terjadi secara langsung. Meskipun saat ini terkonvergensi, perkembangan media digital
sebenarnya tidak menghilangkan esensi pentingnya hubungan dalam komunikasi antar
pribadi . Perbedaan media baru digital adalah juga pada replikabilitas. Media baru dalam
bentuk digital bisa membuat user menghapus, memanipulasi, bahkan menunda respon
pesan.
Strategi Komunikasi yang Efektif Dalam mewujudkan strategi komunikasi yang efektif harus
didukung oleh pendekatan-pendekatan yang sifatnya persuasif. Hal tersebut dilakukan,
sebab kadang-kadang komunikan tidak suka dipaksa dalam melakukan seperti apa yang
diinginkan oleh komunikator. Marwoto menyebutkan persuasif berarti membujuk atau
meyakinkan. Jadi persuasi berarti informasi yang tujuannya membujuk, ataupun yang
bertujuan untuk membangkitkan keyakinan orang yang dipersuasi sehingga orang tersebut
menuruti himbauan yang disampaikan oleh orang yang mempersuasi. Dengan demikian,
persuasi adalah usaha yang dilakukan untuk meyakinkan orang lain tanpa paksaan.
Komunikasi efektif dapat dilihat dari tindakan yang dilakukan oleh komunikan.
strategi komunikasi efektif dapat dilakukan dengan mempertimbangkan aspek-aspek
komunikasi yang telah disebutkan. Komunikasi dikatakan efektif apabila apa yang
disampaikan dan dimaksudkan dapat merangsang pemahaman penerima pesan, dan
penerima melakukan sesuai dengan informasi yang diterimanya.
Strategi Komunikasi Politik Strategi komunikasi dalam politik merupakan salah satu kunci
keberhasilan sebuah Partai politik dalam memenangkan pemilu. Beberapa bentuk atau jenis
seni dan bentuk aplikasi komunikasi politik yang sudah lama dikenal dan dilakukan oleh para
politikus atau aktivis politik, antara lain retorika politik, agitasi politik, propaganda politik, lobi
politik, dan tindakan politik yang dapat dilakukan dalam kegiatan politik yang terorganisasi
seperti: public relation post politic, pemasaran politik dan kampanye politik. Hal itu dapat
berkaitan dengan upaya memenangkan pemilu agar dapat meraih kekuasaan dan
kedudukan politik di lembaga legislatif atau eksekutif sehingga dapat membuat kebijakan
politik yang sesuai dengan visi misi dan program politik para komunikator politik terutama
para politikus dan partai politiknya.
Retorika Politik
Agitasi politik
Agitasi menurut Blumer dimulai dengan cara membuat kontradiksi dalam masyarakat dan
menggerakkan khalayak untuk menentang kenyataan hidup yang dialami selama ini dengan
tujuan menimbulkan kegelisahan dikalangan massa. Kemudian rakyat digerakkan untuk
mendukung gagasan baru atau ideologi baru dengan menciptakan keadaan yang baru.
Agitasi sering berkonotasi negatif karena sifatnya yang menghasut, mengancam,
menggelisahkan membangkitkan rasa tidak puas dikalangan khalayak dan mendorong
adanya pemberontakan.
Propaganda politik
Lobi politik
Lobi merupakan salah satu bentuk seni dan teknik berkomunikasi yang banyak sekali
diaplikasikan dalam kegiatan politik. Jika lobi politik bersifat informal maka rapat
politik, persidangan politik, atau forum musyawarah politik justru bersifat sangat formal atau
resmi. Dalam hal itu kompetensi, penguasaan masalah, jabatan dan kepribadian politikus
sangat berpengaruh.
Tindakan politik
Komunikasi merupakan hal yang fundamental dalam kehidupan manusia. Hal ini didasari
kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang memerlukan sesamanya. Interaksi atau
komunikasi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan
kelompok pasti akan selalu dilakukan setiap hari. Seperti rantai manusia satu dengan yang
lainnya terhubung melalui rantai yang dinamakan komunikasi. Dari komunikasi orang tahu
sesutu informasi, makin banyak orang tahu sesuatu maka dia semakin dianggap memiliki
informasi, dan kalau dia menguasai informasi maka dia menguasai dunia.
Tidak terlewatkan juga partai politik.
Partai politik juga memiliki suatu fungsi ini. Menurut Leo Agustino setiap partai memiliki
fungsi komunikasi politik. Lewat komunikasi yang terjalin ini diharapkan partai mampu
menjangkau semua simpatisan atau yang masih buta politik agar tidak hanyu dalam
gelombang apatis politik yang semakin besar.