Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SUMBER SUMBER HUKUM ISLAM


“AL-QUR’AN”

DOSEN PENGAMPU : Ibu Lelah Nurjamilah,S.Ag. M.Pd.I


MATA KULIAH : Pengantar ilmu Fiqih

DISUSUN OLEH :
1B PAI - KELOMPOK 3
Aditiya Rafsanjani
M. Gia Syamsul Ma’ruf
Ai Iim
Desy Melya Putri
Siti Nurjanah

INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG


FAKULTAS TARBIYAH | PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang salah satu “Sumber Sumber
Hukum Islam” ini dapat diselesaikan. Tidak lupa shalawat beserta salam semoga
terlimpah curahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata kuliah
Pengantar Ilmu Fikih dengan Dosen Pengampu Ibu Lelah Nurjamilah, M.Pd.I.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan
dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang
menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semuanya. Aamiin..

Tasikmalaya, 9 September 2021

Penyusun Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......... .................................................................................. i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................2
C. Tujuan Makalah ...........................................................................................2
D. Manfaat Makalah .........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
Al-Qur’an sebagai Sumber Hukum Islam .........................................................3
A. Pengertian Al-Qur’an ...................................................................................3
B. Dasar Kehujjahan Al-Qur'an ........................................................................4
C. Nilai Kehujjahan Al-Qur'an .........................................................................5
D. Kandungan Al-Qur'an ..................................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................10
B. Saran ...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ajaran Islam tentunya terdapat hukum-hukum yang mengikat para
pemeluknya. Dalam Agama Islam, ada beberapa sumber hukum yang mengatur
setiap tabiat seorang muslim khususnya, umumnya setiap insan dalam
kegiatannya menjadi seorang hamba dan khalifah di Bumi. Sumber hukum
Islam merupakan dasar utama untuk mengambil istinbat hukum. Oleh
karenanya segala sesuatu yang menjadi pokok permasalahan haruslah
berdasarkan pada sumber hukum tersebut. Yakni sumber Hukum yang utama
adalah al- Qur’an, yaitu wahyu atau kalamullah yang sudah dijamin
keotentikannya dan juga terhindar dari intervensi tangan manusia. Oleh karena
itu, sebagai sumber hukum utama hendaklah ia memiliki sifat dinamis, benar,
dan mutlak. Sudah selayaknya jika al-Qur’an bersifat dinamis, benar, dan
mutlak. Dinamis dalam arti al-Qur’an dapat diterapkan di manapun, dan
kapanpun, serta kepada siapapun. Kebenaran al-Qur’an dapat dibuktikan
dengan realita atau fakta yang terjadi sebenarnya. Terakhir, al-Qur’an tidak
diragukan kebenarannya serta tidak akan terbantahkan.
Dalam Al-Qur’an Allah SWT. Berfirman, “Hai orang-orang yang
beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara
kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” ( Q.S An-Nisa / 4:59 )
Dalam eksistensinya, sumber hukum dalam Islam tidak hanya al-Qur’an
saja, melainkan juga Hadis, Ijma’ dan Qiyas. Ketiganya hanyalah sebagai
sumber skunder hukum-hukum Islam, sumber-sumber ini melainkan sebagai
penyempurna pemahaman manusia akan maqasid al-syari’ah. Karena al-
Qur’an telah sempurna sedangkan pemahaman manusia yang tidak sempurna,
sehingga dibutuhkan penjelas (bayan) sebagai tindakan penjabaran tentang
sesuatu yang belum dipahami secara seksama.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas , maka rumusan masalah yang akan
dibahas didalam makalah ini adalah sebagai erikut :
1. Pengertian Al-qur’an?
2. Dasar kehujjahan Al-qur’an?
3. Nilai Kehujjahan Al-qur’an?
4. Kandungan al-Qur’an?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa pengertian Al Qur'an
2. Untuk mengetahui Dasar kehujjahan Al-Qur'an
3. Untuk mengetahui nilai kehujjahan Al-Qur'an
4. Untuk mengetahui kandungan Al Qur'an

D. Manfaat Makalah
1. Agar bisa mengetahui tentang pengertian Al-Qur'an
2. Agar bisa mengetahui tentang dasar kehujjahan Al-Qur'an
3. Agar bisa mengetahui nilai kehujjahan Al-Qur'an
4. Agar bisa mengetahui isi kandungan dalam Al Qur'an

2
BAB II
PEMBAHASAN

AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM

A. PENGERTIAN AL-QUR’AN
Dari segi bahasa ( etimologi), al-Qur’an berasal dari kata qara’a – yaqra’u
– qira’atan – qur’anan, yang berartisesuatu yang dibaca atau bacaan. Dari segi
istilah, al-Qur’an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
saw.melweati perantara malaikat Jibril dalam bahasa Arab, yang sampai
kepada kita secara mutawatir,ditulis dalam mushaf, dimulai dengan surah al-
Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Nas. Membacanya berfungsi sebagai
ibadah, sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw. dan sebagai hidayah atau
petunjuk bagi umat manusia. Allah Swt. berfirman:
“Sungguh, al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan
memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan,
bahwa mereka akan mendapatpahala yang besar.” (Q.S. al-Isra/17:9)
Sedangkan pengertian menurut istilah (terminologi) Al-qur’an adalah :
kitab Allah yang diturunkan kepada utusan Allah, Muhammad SAW. Yang ter
maktub dalam mushaf, dan disampaikan kepada kita secara mutawatir, tanpa
ada keraguan.

1) Menurut Muhammad Ali Ash-Shabumi


Alquran merupakan firman Allah SWT yang tidak ada saingannya,
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para nabi dan rasul
dengan menggunakan malaikat Jibril, ditulis pada mushaf-mushaf yang
disampaikan kepada kita secara mutawatir. Mempelajari dan membaca
Alquran merupakan ibadah dan Alquran dimulai dari surah al-Fatihah dan
ditutup dengan surah An-Nas.

2) Syekh Muhammad Khudari Beik


Alquran merupakan firman Allah SWT yang berbahasa Arab, diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW untuk dipahami isinya, disampaikan kepada
kita dengan cara mutawatir,ditulis dalam mushaf yang dimulai dari surat Al
Fatihah dan diakhiri dengan surat An Nas.

3) Subhi As-Salih
Menurut Dr.Subhi As-Shalih Al-quran merupakan kalam Allah SWT yang
merupakan mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw yang
ditulis dalam mushaf, diriwayatkan secaramutawatir dan membacanya bernilai
ibadah.

3
Definisi dan pengertian Alquran penting diketahui, terutama bagi Anda yang juga
merupakanumat muslim. Alquran sendiri diturunkan secara berangsur-angsur yakni
selama 22 tahun 2 bulan serta 22 hari. Alquran memuat aturan-aturan kehidupan
manusia di dunia dan bisa dijadikan sebagai petunjuk bagi mereka yang beriman
serta bertaqwa.

B. DASAR KEHUJJAHAN AL-QURAN


Hujjah atau Hujjat (bahasa Arab: ‫ )الحجة‬adalah istilah yang banyak
digunakan di dalam Al-Qur'an dan literatur Islam yang bermakna tanda, bukti, dalil,
alasan atau argumentasi. Sehingga kata kerja "berhujjah" diartikan sebagai
"memberikan alasan-alasan". Kadang kala kata hujjah disinonimkan dengan kata
Burhan, yaitu argumentasi yang valid, sehingga dihasilkan kesimpulan yang dapat
diyakini dan dipertanggungjawabkan akan kebenarannya

Kehujjahan Al-Qur'an sebagai sumber hukum islam adalah yang pertama.Al-Qur'an


merupakan dalil paling kuat bagi umat islam dalam berhujjah. Karena isi dari

Al -Qur'an sudah pasti benar dan tidak ada keraguan dalam seluruh isi Al-Qur'an.
Hujjah dalam bahasa artinya keterangan, alasan, bukti, tanda, dalil, atau
argumentasi. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an:
Allah Ta'ala berfirman:
. َ‫قُ ْل َ ِ ّ ِ ْال ُح ﱠجةُ ْالبَا ِلغَةُ فَلَ ْو شَاء لَ َهدَا ُك ْم أَجْ َمعِين‬
Katakanlah: “Allah mempunyai hujjah yang jelas lagi kuat; maka jika Dia
.menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya  ”
(QS. Al-An’am/6:149)
Dari pengertian seperti itulah hujjah dapat diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu hujjah naqliyyah dan hujjah ‘aqliyyah sebagai berikut :

1. Hujjah Naqliyyah (Argumentasi Dogmatikal/Doktrin)


‫حجة نقلية هي ما كان من الكتاب والسنة واﻹجماع‬
Hujjah Naqliyyah ialah suatu keterangan, bukti, alasan, atau argumentasi yang
diambil (dinukil) dari firman Allah SWT.( Al-Qur’an ) dan sunnah rasul-Nya.
(Hadist) serta sunnah para sahabatnya yaitu Khulafaur Rasyiddin dan ijma’ mereka.

4
2. Hujjah ‘Aqliyyah (Argumentasi Rasional/Akal)
Hujjah ‘Aqliyyah maksudnya keterangan, alasan, bukti atau argumentasi yang
berdasarkan pada hasil pemikiran manusia secara logis dan sistematis. Berfikir
seperti inilah yang kemudian menjadikan sebuah metode pengembangan ilmu
sebagai salah satu bukti akan berkembangnya konsep epistimologi dalam Islam.
Hal ini dapat dapat dibuktikan dengan cara memperlihatkan bagaimana ilmu itu
diturunkan kepada orang, dan untuk menjawab pertanyaan ini tidak bisa dengan
hanya melakukan observasi dan eksperimen saja, sebab untuk memulai progam
pengkajian, diperlukanlah hipotesis dan untuk bisa sampai pada jumlah hipotesis
diperlukanlah adanya proses berfikir dan berimajinasi yang intens, sehingga dari
hipotesis tersebut dapat dilakukan observasi dan eksperimen untuk kemudian
mendapatkan suatu hasil penelitian atau penemuan-penemuan sekalipun hasil
akhirnya masih sangat terbatas.

C. NILAI KEHUJJAHAN AL-QUR’AN


1. Kebenaran Al-Qur’an

Kehujjahan berarti landasan, di mana Abdul Wahab Khallaf (Mardias Gufron,


2009) mengatakan bahwa “kehujjahan Al-Qur’an itu terletak pada kebenaran dan
kepastian isinya yang sedikitpun tidak ada keraguan atasnya”. Hal ini sebagaimana
firman Allah SWT yang berbunyi:

َ‫ْب فِ ْي ِه هُدًى ِلّ ْل ُمت ﱠ ِقيْن‬


َ ‫ذَالِكَ ا ْل ِكتَابُ ﻻَ َري‬

Artinya: “Kitab (Al-Qur’an ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa” (Q. S. Al-Baqarah, 2 :2).

Berdasarkan ayat di atas yang menyatakan bahwa kebenaran Al-Qur’an itu tidak
ada keraguan padanya, maka seluruh hukum-hukum yang terkandung di dalam

Al-Qur’an merupakan aturan-aturan Allah yang wajib diikuti oleh seluruh ummat
manusia sepanjang masa hidupnya.

M. Quraish Shihab (Mardias Gufron, 2009) menjelaskan bahwa “seluruh Al-Qur’an


sebagai wahyu, merupakan bukti kebenaran Nabi SAW sebagai utusan Allah, tetapi
fungsi utamanya adalah sebagai petunjuk bagi seluruh ummat manusia”.

5
2. Kemukjizatan Al-Qur’an

Mukjizat memiliki arti “sesuatu yang luar biasa yang tiada kuasa manusia
membuatnya karena hal itu adalah di luar kesanggupannya” (Yayasan
Penyelenggara Penterjemah/Pentafsiran Al-Qur’an, 1990).

Mukjizat merupakan suatu kelebihan yang Allah SWT berikan kepada para nabi
dan rasul untuk menguatkan kenabian dan kerasulan mereka, dan untuk
menunjukan bahwa agama yang mereka bawa bukanlah buatan mereka sendiri
melainkan benar-benar datang dari Allah SWT. Seluruh nabi dan rasul memiliki
mukjizat, termasuk di antara mereka adalah Rasulullah Muhammad SAW yang
salah satu mukjizatnya adalah Kitab Suci Al-Qur’an.

Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar yang diberikan kepada nabi Muhammad


SAW, karena Al-Qur’an adalah suatu mukjizat yang dapat disaksikan oleh seluruh
ummat manusia sepanjang masa, karena Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT
untuk keselamatan manusia kapan dan dimana pun mereka berada. Allah telah
menjamin keselamatan Al-Qur’an sepanjang masa, hal tersebut sesuai dengan
firman-Nya yang berbunyi,

َ‫إَنﱠانَ ْح ُن ن ﱠَز ْلنَا الذّ ْك َر َو ِإنﱠا لَهُ لَ َحافِظِ ْون‬

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya


Kami tetap memeliharanya” (Q. S. Al-Hijr, 15:9).

Adapun beberapa bukti dari kemukjizatan Al-Qur’an, antara lain:


a) Di dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang berisi tentang kejadian-kejadian
yang akan terjadi di masa mendatang, dan apa-apa yang telah tercantum di dalam
ayat-ayat tersebut adalah benar adanya.
b) Di dalam Al-Qur’an terdapat fakta-fakta ilmiah yang ternyata dapat dibuktikan
dengan ilmu pengetahuan pada zaman yang semakin berkembang ini.
3. Dasar-Dasar Al-Qur’an dalam Membuat Hukum

Allah SWT menurunkan Al-Qur’an untuk dijadikan dasar hukum yang disampaikan
kepada ummat manusia agar mereka mengamalkan segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya. Pedoman Al-Qur’an dalam mengadakan perintah

6
dan larangan-Nya adalah tidak memberatkan dan diturunkan secara berangsur-
angsur.

a) Al-Qur’an Tidak Memberatkan


Al-qur’an diturunkan tidak untuk memberatkan ummat manusia, sebagaimana
firman-Nya:
‫ي ُِر ْيدُ ّ ُ بِ ُك ُم ا ْليُس َْر َوﻻَي ُِر ْيدُ بِ ُك ُم ا ْلعُس َْر‬

Artinya: “Allah menghendaki kelonggaran bagimu dan tidak menghendaki


kesempitan bagimu” (Q.S. Al-Baqarah, 2:185).

b) Al-Qur’an Turun Secara Berangsur-Angsur

Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur selama 23 tahun, yaitu 13 tahun di


Makkah dan 10 tahun di Madinah. Hikmah diturunkannya Al-Qur’an secara
berangsur-angsur, antara lain:

1) Agar lebih mudah dimengerti dan dilaksanakan.


2) Turunnya Al-Qur’an berdasarkan suatu kejadian tertentu akan lebih
mengesankan dan berpengaruh di hati.
3) Memudahkan dalam menghafal dan memahaminya.
4) Al-Qur’an Sebagai Sumber Ijtihad yang Pertama.

D. KANDUNGAN AL-QUR’AN
Isi Kandungan Alquran Sebagai Pedoman Bagi Umat Islam Alquran adalah kitab
suci umat Islam yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad melalui
perantara malaikat Jibril. Al-Qur’an menjadi pedoman dan petunjuk utama bagi
umat Muslim di seluruh dunia.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah (2) ayat 185

ۚ ِ َ‫ت ِ ّمنَ ۡٱل ُهد َٰى َو ۡٱلفُ ۡرق‬


‫ان‬ ِ ‫نز َل فِي ِه ۡٱلقُ ۡر َءا ُن هُ ۬دًى لِّلنﱠ‬
ٍ ۬ ‫اس َوبَيِّنَ ٰـ‬ ِ ُ ‫ِى أ‬
ٓ ‫ضا َن ٱلﱠذ‬
َ ‫شَہۡ ُر َر َم‬

Artinya: “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai


petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan
pembeda (antara yang haq dan yang batil)”(Q.S Al-Baqarah/2:185)

7
Karena perannya itu, Alquran mengandung isi pokok yang lengkap dan kompleks.
Adapun isi kandungan Alquran terdiri dari akidah, ibadah dan muamalah, hukum,
sejarah, akhlak, dan ilmu pengetahuan.

Untuk memahami isi Alquran, lebih jelasnya simak penjabaran berikut ini.
Isi Kandungan Alquran :
1. Akidah

Akidah secara bahasa berarti keyakinan. Sedangkan secara istilah artinya suatu
kepercayaan yang harus diyakini dengan sepenuh hati, dinyatakan dengan lisan, dan
dibuktikan dengan amal perbuatan.

Inti pokok dari akidah adalah tauhid atau keyakinan penuh akan keesaan Allah
SWT. Seorang Muslim hendaknya tidak meragukan lagi keesaan dan kebesaran
Allah, Tuhan alam semesta.

Selain itu, konsep keimanan ini juga berlaku pada rukun iman lainnya. Adapun
rukun iman tersebut adalah iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab, iman
kepada rasul, iman kepada hari kiamat, dan iman kepada takdir baik buruk Allah.

2. Ibadah dan Muamalah

Eksistensi manusia di muka bumi ini tentu karena kuasa Allah SWT. Kuasa Allah
sebagai pencipta menjadikan-Nya satu-satunya zat yang pantas untuk disembah.

Untuk itu setiap manusia diperintahkan untuk menyembah Allah dengan melakukan
ibadah. Artinya, manusia diperintahkan untuk menyembah atau mengabdi
sepenuhnya kepada Allah SWT dengan tunduk, taat, dan patuh kepada-Nya.

Selain beribadah, manusia juga memiliki kecenderungan untuk memenuhi


kebutuhan hidupnya dengan manusia lain. Untuk itu, Allah mengatur hubungan
antarmanusia dalam Alquran yang disebut muamalah.

3. Hukum

Hukum dalam Alquran berisikan kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan dasar


serta menyeluruh bagi umat manusia. Hukum ini dapat menjadikan hidup manusia
menjadi lebih tentram, adil, dan sejahtera.

8
Adapun hukum yang tercantum dalam Alquran meliputi hukum perkawinan,
hukum waris, hukum perjanjian, hukum pidana, hukum perang, dan hukum
antarbangsa.

4. Sejarah

Alquran mengungkapkan sejarah dan cerita masa lalu untuk dijadikan pelajaran
('ibrah) bagi umat Islam. Pelajaran ini bisa menjadi pedoman untuk menjalani
kehidupan agar senantiasa diridhoi Allah SWT.

Banyak diceritakan kisah para sahabat yang memiliki akhlak baik, senantiasa
mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dan begitu pula sebaliknya,
supaya manusia bisa mengambil pelajaran dari kisah tersebut.

5. Akhlak

Isi kandungan yang tak kalah penting untuk dijadikan pedoman manusia adalah
akhlak. Secara istilah, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia dan
muncul secara spontan dalam tingkah laku sehari-hari.

Figur yang bisa dijadikan suri tauladan bagi umat Islam adalah Rasulullah SAW.
Sebab, kepribadian beliau bersumber langsung pada Alquran. Dengan mengikuti
akhlak Rasulullah, seorang Muslim akan menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan
jauh dari akhlak tercela.

6. Ilmu Pengetahuan

Alquran banyak mengandung ayat yang mengisyaratkan ilmu pengetahuan sains


dan teknologi. Ilmu ini sangat potensial untuk kemudian dikembangkan guna
kemaslahatan dan kesejahteraan umat manusia.

Ayat yang pertama kali diturunkan Allah adalah Al-Alaq, yang memerintahkan
umat Islam untuk membaca sebagai jembatan utama untuk mendalami ilmu
pengetahuan. Ini mengisyaratkan Alquran ada sebagai sumber ilmu pengetahuan
bagi manusia.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT. wahyu yang diturunkan kepada


Nabi Muhammad SAW. melalui perantara Malaikat Jibril dan diajarkan kepada
umatnya, dan membacanya merupakan nilai ibadah. Al-Qur’an adalah sumber
hukum yang utama selain sebagai kitab suci. Oleh karena itu, semua ketentuan
hukum yang berlaku tidak boleh bertentangan dengan hukum-hukum yang
terdapat dalam al-Qur’an.
Kehujjahan Al-Qur’an sebagai sumber hukum disepakati oleh para
Ulama madzab. Mereka sepakat karena, Secara garis besar hukum-hukum yang
dikandung Al-Qur’an dalam tiga bidang yaitu aqidah, akhlak dan hukum-
hukum amaliyah.
Sebagai umat muslim sudah sangat seharusnya membudayakan
memahami al-Qur’an. Hukum memelajari al-Qur’an sudah dianjurkan oleh
Rasulullah SAW. Apalagi mahasiswa/i Islam harus mengerti al-Qur’an karena
mau tidak mau mahasiswa/i pasti kembali pada masyarakat dan a-Qur’an
sangat diperlukan dalam membenahi moral serta sedikit-sedikit ibadah yang
sedikit salah.

B. Saran
Menerapkan hukum hukum Islam (Al- Qur’an) dalam kehidupan sehari
hari pasti akan membawa manfaat yang sangat besar bagi setiap manusia.
Semua aturan ataupun hukum yang bersumber dari Allah SWT. ( Al-Qur’an )
merupakan suatu hukum ataupun aturan yang dapat membawa kemaslahatan
bagi hidup kita di dunia dan akhirat. Aamiin ya Rabbal ‘alamiin

10
DAFTAR PUSTAKA

Decequeen,Keya.2021. “Sumber Sumber Hukum Islam” https://doc.lalacomputer.c


om/makalah-sumber-hukum-islam/ diakses pada tahun 2021.

Wikipedia,2013. “Hujjah” https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hujjah. Di akses pada


tanggal 15 Agustus 2013.

Charmeddian, 2011. “Kehujjahan Al-Qur’an” https://id.scribd.com/doc


/68585977/Kehujjahan-Al-Quran diakses pada tanggal 13 Oktober 2011.

Kumparan ,2021. “Isi Kandungan Al-Qur’an sebagai Pedoman bagi Umati slam”
https://kumparan.com/berita-hari-ini/isi-kandungan-alquran-sebagai-pedoman-
bagi-umat-islam-1v3o8R4TO5I/full. Diakses pada tanggal 28 Januari 2021.

Anda mungkin juga menyukai