DISUSUN OLEH :
1B PAI - KELOMPOK 3
Aditiya Rafsanjani
M. Gia Syamsul Ma’ruf
Ai Iim
Desy Melya Putri
Siti Nurjanah
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang salah satu “Sumber Sumber
Hukum Islam” ini dapat diselesaikan. Tidak lupa shalawat beserta salam semoga
terlimpah curahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata kuliah
Pengantar Ilmu Fikih dengan Dosen Pengampu Ibu Lelah Nurjamilah, M.Pd.I.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan
dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang
menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semuanya. Aamiin..
Penyusun Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas , maka rumusan masalah yang akan
dibahas didalam makalah ini adalah sebagai erikut :
1. Pengertian Al-qur’an?
2. Dasar kehujjahan Al-qur’an?
3. Nilai Kehujjahan Al-qur’an?
4. Kandungan al-Qur’an?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa pengertian Al Qur'an
2. Untuk mengetahui Dasar kehujjahan Al-Qur'an
3. Untuk mengetahui nilai kehujjahan Al-Qur'an
4. Untuk mengetahui kandungan Al Qur'an
D. Manfaat Makalah
1. Agar bisa mengetahui tentang pengertian Al-Qur'an
2. Agar bisa mengetahui tentang dasar kehujjahan Al-Qur'an
3. Agar bisa mengetahui nilai kehujjahan Al-Qur'an
4. Agar bisa mengetahui isi kandungan dalam Al Qur'an
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AL-QUR’AN
Dari segi bahasa ( etimologi), al-Qur’an berasal dari kata qara’a – yaqra’u
– qira’atan – qur’anan, yang berartisesuatu yang dibaca atau bacaan. Dari segi
istilah, al-Qur’an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
saw.melweati perantara malaikat Jibril dalam bahasa Arab, yang sampai
kepada kita secara mutawatir,ditulis dalam mushaf, dimulai dengan surah al-
Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Nas. Membacanya berfungsi sebagai
ibadah, sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw. dan sebagai hidayah atau
petunjuk bagi umat manusia. Allah Swt. berfirman:
“Sungguh, al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan
memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan,
bahwa mereka akan mendapatpahala yang besar.” (Q.S. al-Isra/17:9)
Sedangkan pengertian menurut istilah (terminologi) Al-qur’an adalah :
kitab Allah yang diturunkan kepada utusan Allah, Muhammad SAW. Yang ter
maktub dalam mushaf, dan disampaikan kepada kita secara mutawatir, tanpa
ada keraguan.
3) Subhi As-Salih
Menurut Dr.Subhi As-Shalih Al-quran merupakan kalam Allah SWT yang
merupakan mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw yang
ditulis dalam mushaf, diriwayatkan secaramutawatir dan membacanya bernilai
ibadah.
3
Definisi dan pengertian Alquran penting diketahui, terutama bagi Anda yang juga
merupakanumat muslim. Alquran sendiri diturunkan secara berangsur-angsur yakni
selama 22 tahun 2 bulan serta 22 hari. Alquran memuat aturan-aturan kehidupan
manusia di dunia dan bisa dijadikan sebagai petunjuk bagi mereka yang beriman
serta bertaqwa.
Al -Qur'an sudah pasti benar dan tidak ada keraguan dalam seluruh isi Al-Qur'an.
Hujjah dalam bahasa artinya keterangan, alasan, bukti, tanda, dalil, atau
argumentasi. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an:
Allah Ta'ala berfirman:
. َقُ ْل َ ِ ّ ِ ْال ُح ﱠجةُ ْالبَا ِلغَةُ فَلَ ْو شَاء لَ َهدَا ُك ْم أَجْ َمعِين
Katakanlah: “Allah mempunyai hujjah yang jelas lagi kuat; maka jika Dia
.menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya ”
(QS. Al-An’am/6:149)
Dari pengertian seperti itulah hujjah dapat diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu hujjah naqliyyah dan hujjah ‘aqliyyah sebagai berikut :
4
2. Hujjah ‘Aqliyyah (Argumentasi Rasional/Akal)
Hujjah ‘Aqliyyah maksudnya keterangan, alasan, bukti atau argumentasi yang
berdasarkan pada hasil pemikiran manusia secara logis dan sistematis. Berfikir
seperti inilah yang kemudian menjadikan sebuah metode pengembangan ilmu
sebagai salah satu bukti akan berkembangnya konsep epistimologi dalam Islam.
Hal ini dapat dapat dibuktikan dengan cara memperlihatkan bagaimana ilmu itu
diturunkan kepada orang, dan untuk menjawab pertanyaan ini tidak bisa dengan
hanya melakukan observasi dan eksperimen saja, sebab untuk memulai progam
pengkajian, diperlukanlah hipotesis dan untuk bisa sampai pada jumlah hipotesis
diperlukanlah adanya proses berfikir dan berimajinasi yang intens, sehingga dari
hipotesis tersebut dapat dilakukan observasi dan eksperimen untuk kemudian
mendapatkan suatu hasil penelitian atau penemuan-penemuan sekalipun hasil
akhirnya masih sangat terbatas.
Artinya: “Kitab (Al-Qur’an ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa” (Q. S. Al-Baqarah, 2 :2).
Berdasarkan ayat di atas yang menyatakan bahwa kebenaran Al-Qur’an itu tidak
ada keraguan padanya, maka seluruh hukum-hukum yang terkandung di dalam
Al-Qur’an merupakan aturan-aturan Allah yang wajib diikuti oleh seluruh ummat
manusia sepanjang masa hidupnya.
5
2. Kemukjizatan Al-Qur’an
Mukjizat memiliki arti “sesuatu yang luar biasa yang tiada kuasa manusia
membuatnya karena hal itu adalah di luar kesanggupannya” (Yayasan
Penyelenggara Penterjemah/Pentafsiran Al-Qur’an, 1990).
Mukjizat merupakan suatu kelebihan yang Allah SWT berikan kepada para nabi
dan rasul untuk menguatkan kenabian dan kerasulan mereka, dan untuk
menunjukan bahwa agama yang mereka bawa bukanlah buatan mereka sendiri
melainkan benar-benar datang dari Allah SWT. Seluruh nabi dan rasul memiliki
mukjizat, termasuk di antara mereka adalah Rasulullah Muhammad SAW yang
salah satu mukjizatnya adalah Kitab Suci Al-Qur’an.
Allah SWT menurunkan Al-Qur’an untuk dijadikan dasar hukum yang disampaikan
kepada ummat manusia agar mereka mengamalkan segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya. Pedoman Al-Qur’an dalam mengadakan perintah
6
dan larangan-Nya adalah tidak memberatkan dan diturunkan secara berangsur-
angsur.
D. KANDUNGAN AL-QUR’AN
Isi Kandungan Alquran Sebagai Pedoman Bagi Umat Islam Alquran adalah kitab
suci umat Islam yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad melalui
perantara malaikat Jibril. Al-Qur’an menjadi pedoman dan petunjuk utama bagi
umat Muslim di seluruh dunia.
7
Karena perannya itu, Alquran mengandung isi pokok yang lengkap dan kompleks.
Adapun isi kandungan Alquran terdiri dari akidah, ibadah dan muamalah, hukum,
sejarah, akhlak, dan ilmu pengetahuan.
Untuk memahami isi Alquran, lebih jelasnya simak penjabaran berikut ini.
Isi Kandungan Alquran :
1. Akidah
Akidah secara bahasa berarti keyakinan. Sedangkan secara istilah artinya suatu
kepercayaan yang harus diyakini dengan sepenuh hati, dinyatakan dengan lisan, dan
dibuktikan dengan amal perbuatan.
Inti pokok dari akidah adalah tauhid atau keyakinan penuh akan keesaan Allah
SWT. Seorang Muslim hendaknya tidak meragukan lagi keesaan dan kebesaran
Allah, Tuhan alam semesta.
Selain itu, konsep keimanan ini juga berlaku pada rukun iman lainnya. Adapun
rukun iman tersebut adalah iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab, iman
kepada rasul, iman kepada hari kiamat, dan iman kepada takdir baik buruk Allah.
Eksistensi manusia di muka bumi ini tentu karena kuasa Allah SWT. Kuasa Allah
sebagai pencipta menjadikan-Nya satu-satunya zat yang pantas untuk disembah.
Untuk itu setiap manusia diperintahkan untuk menyembah Allah dengan melakukan
ibadah. Artinya, manusia diperintahkan untuk menyembah atau mengabdi
sepenuhnya kepada Allah SWT dengan tunduk, taat, dan patuh kepada-Nya.
3. Hukum
8
Adapun hukum yang tercantum dalam Alquran meliputi hukum perkawinan,
hukum waris, hukum perjanjian, hukum pidana, hukum perang, dan hukum
antarbangsa.
4. Sejarah
Alquran mengungkapkan sejarah dan cerita masa lalu untuk dijadikan pelajaran
('ibrah) bagi umat Islam. Pelajaran ini bisa menjadi pedoman untuk menjalani
kehidupan agar senantiasa diridhoi Allah SWT.
Banyak diceritakan kisah para sahabat yang memiliki akhlak baik, senantiasa
mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dan begitu pula sebaliknya,
supaya manusia bisa mengambil pelajaran dari kisah tersebut.
5. Akhlak
Isi kandungan yang tak kalah penting untuk dijadikan pedoman manusia adalah
akhlak. Secara istilah, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia dan
muncul secara spontan dalam tingkah laku sehari-hari.
Figur yang bisa dijadikan suri tauladan bagi umat Islam adalah Rasulullah SAW.
Sebab, kepribadian beliau bersumber langsung pada Alquran. Dengan mengikuti
akhlak Rasulullah, seorang Muslim akan menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan
jauh dari akhlak tercela.
6. Ilmu Pengetahuan
Ayat yang pertama kali diturunkan Allah adalah Al-Alaq, yang memerintahkan
umat Islam untuk membaca sebagai jembatan utama untuk mendalami ilmu
pengetahuan. Ini mengisyaratkan Alquran ada sebagai sumber ilmu pengetahuan
bagi manusia.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Menerapkan hukum hukum Islam (Al- Qur’an) dalam kehidupan sehari
hari pasti akan membawa manfaat yang sangat besar bagi setiap manusia.
Semua aturan ataupun hukum yang bersumber dari Allah SWT. ( Al-Qur’an )
merupakan suatu hukum ataupun aturan yang dapat membawa kemaslahatan
bagi hidup kita di dunia dan akhirat. Aamiin ya Rabbal ‘alamiin
10
DAFTAR PUSTAKA
Kumparan ,2021. “Isi Kandungan Al-Qur’an sebagai Pedoman bagi Umati slam”
https://kumparan.com/berita-hari-ini/isi-kandungan-alquran-sebagai-pedoman-
bagi-umat-islam-1v3o8R4TO5I/full. Diakses pada tanggal 28 Januari 2021.