(Konservatif, Modern, dan Tranformatif Parsitipatoris)
Nama : Nur Hidayat
NIM : 201766013 Kelas : 3 MPAI A Mata Kuliah : Pendidikan Islam berbasis Qur’an dan Sirah Nabi
Ideologi merupakan sistem nilai atau sesuatu yang dianggap sebagai
kenyataan dan kebenaran oleh sebagian kelompok, kemudian dianggap sebagai susunan dari berbagai macam sikap terhadap berbagai lembaga dan masyarakat. Ideologi pendidikan dalam sistem filosofis memiliki empat karakter yaitu, pertama, sistem gagasan yang umum atau luas ketimbang kebanyakan filosofi. Kedua, mengakar pada etika sosial dan hanya memiliki akar yang tidak besar di dalam sistem filosofi yang lebih abstrak, seperti realisme, idealisme, dan pragmatisme. Ketiga, mengarahkan tindakan sosial dan bukan sekadar menjernihkan ataupun menata pengetahuan. Keempat, merupakan sebab sekaligus akibat dari perubahan sosial yang mendasar. Untuk mendukung ketaatan terhadap lembaga-lembaga dan proses-proses budaya yang sudah teruji oleh waktu, disertai dengan rasa hormat yang mendalam terhadap hukum serta tatanan sosial yang berlaku, sebagai landasan bagi perubahan sosial yang konstruktif maka dibutuhkan Ideologi Konservatif. Ideologi konservatisme cenderung mementingkan upaya memprtahankan stabilitas kehidupan dan kebudayaan. Dalam pemikiran ideologi konservatif, pemahaman yang sudah berlaku merupakan sebuah panutan yang tidak bisa diubah, artinya ideologi konservatif memegang teguh sesuatu yang sudah ada, menurutnya perubahan dianggap sebagai ancaman yang bisa menghancurkan perkembangan yang sudah direncanakan. Dapat dikatakan bahwa ideologi konservatif bersifat kaku terhadap perubahan dan hanya berorientasi pada kemapanan sosial bagi penggunanya. Ideologi pendidikan konservatif yang mempertahankan warisan budaya dari para pendahulu memiliki tujuan untuk menjaga kelestarian budaya bangsa melalui pendidikan. Ideologi pendidikan modern bersifat elastis untuk memenuhi kebutuhan di lapangan pekerjaan dengan sumber daya manusia pada zaman tersebut. Keseimbangan antara kecerdasan intelektual juga dibarengi dengan keterampilan berupa kreatifitas dan inovatif. Ideologi tranformastif juga bepaya untuk mendorong manusia dapat menuai kebermanfaatan pendidikan dalam rangka self transformastion agar terjadi perubahan dari segi moral dan kepribadian setelah menikmati proses pendidikan. Selain ideologi konservatif, adapula ideologi pendidikan modern. Ideologi ini banyak dipengaruhi oleh paham antroposentris dimana manusia merupakan makhluk eksklusif dan begitu berharga daripada makhluk manapun. Ideologi pendidikan modern memiliki proses pengembangan pendidikan yang tidak ditata secara statis, namun elastis karena agenda dari pendidikan modern diarahkan sebagai wahana bagi intgerasi anak didik ke dalam nilai-nilai keompok dan nasional yang dominan menduduki posisi sosial-ekonomi tertentu, sehingga sekolah membekali peserta didik dengan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan dan profesi, serta untuk menciptakan kelompok elit yang dapat memberikan sumbangsih besar untuk kelanjutan modernisasi. Ideologi pendidikan modern banyak disandarkan pada tatanan praktis dan tidak mengacu pada konsep, akan tetapi diterapkan pada kondisi kebutuhan lapangan secara umum. Selain itu, ideologi semacam ini memberikan peluang bagi pengembangan akal (rasionalitas) untuk berkreasi, beraktivitas, dan melakukan pembaharuan secara simultan. Ada pula idelogi pendidikan transformatif. Ideologi ini menawarkan cita- cita ideal bagi dunia pendidikan, sehingga orientasi pendidikan akan selalu mengarah pada idealisme pendidik, peserta didik, dan donatur pendidikan. Menurut sudut pandang ideologi ini, pendidikan bukan untuk work oriented atau belajar untuk mencari kerja, melainkan self transformation yaitu perubahan diri kita ke arah yang lebih baik dan maju dalam mengimbangi perubahan berbagai sektor kehidupan baik secara individu, ekonomi, politik, sosial, maupun moral dan mental. Pendidikan transformasi dianggap sebagai pendidikan yang mampu menggerakan transformasi sosial. Pendidikan transformatif disebut juga sebagai pendidikan perubahan. Perubahan menuju arah yang lebih baik dituntut agar menjalani proses pemahaman perubahan.