Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN MATERI BAB I

LINGKUNGAN PENGENDALIAN MANAJEMEN

OLEH KELOMPOK 5:

I DEWA AYU PRAMI DEWI [119211309]


GDE BAGUS SURYA JAYANATHA [119211311]
PUTU WAHYU CAHYANI PUTRI [119211313]
ARYA INDRA PERINGGA PUTRA [119211322]
MADE AYU NIRMALA PUTRI WIJAYA [119211324]
DEWA AYU BINTANG RAHAYUNI [119211372]

Dosen Pengampu:
I Gusti Agung Ayu Pramita Indraswari S.E., M.Si.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL
DENPASAR
2021

BAB I
LINGKUNGAN PENGENDALIAN MANAJEMEN

Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen


Pengendalian Manajemen adalah proses dimana seorang manajer mempengaruhi anggota lainnya
dalam organisasi untuk melaksanakan strategi organisasi. Pengendalian manajemen difasilitasi
oleh suatu sistem formal yang merupakan siklus aktivitas terus berulang.

Maciariello mengemukakan definisi pengendalian manajemen sebagai suatu proses dalam rangka
meyakinkan bahwa manusia, sumber daya fisik dan teknologi telah dialokasikan untuk mencapai
tujuan organisasi secara keseluruhan. Definisi yang dikemukakan oleh Antony lebih menekankan
kepada segi manusia (para manager) yaitu sebagai suatu proses untuk memotivasi dan
memberikan inspirasi kepada orang-orang dalam suatu organisasi untuk melaksanakan aktivitas
di dalam organisasi tersebut yang akan mendorong kepada pencapaian tujuan organisasi.
Pengendalian manajemen juga merupakan proses untuk mendeteksi dan mengoreksi kesengajaan
atas kesalahan pelaksanaan dan pelanggaran seperti pencurian atau penyalahgunaan sumber daya.

Pengertian Lingkungan Pengendalian Manajemen


Lingkungan Pengendalian (Control Environment) adalah elemen pertama dari struktur
pengendalian intern versi COSO. Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para
manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut.
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah filosofi manajemen
(manajemen tunggal dalam persekutuan atau manajemen bersama dalam perseroan) dan gaya
operasi manajemen (manajemen yang progresif atau yang konservatif), struktur organisasi
(terpusat atau terdesentralisasi) serta praktik kepersonaliaan. Lingkungan pengendalian ini amat
penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain.

Lingkungan Pengendalian Manajemen merupakan jaringan kerja organisasi tempat manajemen


melaksanakan tugas pengendalian. Lingkungan pengendalian juga menyangkut perilaku individu
di dalam berbagai jenis organisasi terutama terkait dengan tanggung jawabnya baik keuangan
maupun non-keuangan pada berbagai unit dan sub-unit organisasi.

Cakupan Lingkungan Pengendalian Manajemen


Kegiatan utama pengendalian manajemen adalah pengimplementasian strategi-strategi.
Lingkungan pengendalian manajemen mencangkup: (1) berbagai jenis strategi organisasi generik;
(2) karakteristik organisasi yang mempengaruhi proses pengendalian manajemen, dengan fokus
utama pada perilaku individu dalam organisasi; (3) jenis pusat tanggung jawab yang berbeda, dan
pertimbangan yang terlibat penugasan tanggungjawab finansial kepada subunit organisasi yang
berbeda. Pusat tanggung jawab adalah sebuah unit organisasi yang dikepalai oleh seorang
manajer yang bertanggung jawab atas kegiatannya. Masing-masing pusat tanggung jawab
memiliki masukan (input) dan keluaran (output). Input yaitu sumber daya yang digunakan oleh
pusat tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatannya, sedangkan output adalah hasil dari
pekerjaan pusat pertanggungjawaban. Secara teknis, output ini merupakan sebuah produk, tetapi
bukanlah produk yang dijual kepada pelanggan. Terdapat pula pusat beban (expense center) dan
pusat pendapatan (revenue center). Dalam pusat biaya, input diukur sebagai biaya moneter, tetapi
output tidak seluruhnya diukur menurut satuan moneter. Terdapat dua jenis pusat beban, yaitu
pusat beban rekayasa (engincered expense center) dan pusat beban kebijakan (discretionary
expense center) . Pusat beban rekayasa yaitu aktual dibandingkan dengan biaya standar untuk
menentukan berapa efisiensi pusat beban dioperasikan. Pusat beban kebijakan, tidak ada cara
untuk menentukan biaya standar yang bisa diandalkan.

Struktur pengendalian intern terdiri dari 5 (lima) komponen, yaitu:


1. Lingkungan Pengendalian Merupakan dasar dari komponen pengendalian yang lain yang
secara umum dapat memberikan acuan disiplin. Meliputi: Integritas, Nilai Etika,
Kompetensi personil perusahaan, Falsafah Manajemen dan gaya operasional, cara
manajemen di dalam mendelegasikan tugas dan tanggung jawab, mengatur dan
mengembangkan personil, serta,arahan yang diberikan oleh dewan direksi.
2. Penilaian Resiko Identifikasi dan analisa atas resiko yang relevan terhadap pencapaian
tujuan yaitu mengenai penentuan “bagaimana resiko dinilai untuk kemudian dikelola”.
Komponen ini hendaknya mengidentifikasi resiko baik internal maupun eksternal untuk
kemudian dinilai. Sebelum melakukan penilain resiko, tujuan atau target hendaknya
ditentukan terlebih dahulu dandikaitkan sesuai dengan level-levelnya.
3. Aktivitas Pengendalian Kebijakan dan prosedur yang dapat membantu mengarahkan
manajemen hendaknya dilaksanakan. Aktivitas pengendalian hendaknya dilaksanakan
dengan menembus semua level dan semua fungsi yang ada di perusahaan. Meliputi :
aktifitas-aktifitas persetujuan,kewenangan, verifikasi, rekonsiliasi, inspeksi atas kinerja
operasional, keamanan sumberdaya(aset), pemisahan tugas dan tanggung jawab.
4. Informasi dan Komunikasi Menampung kebutuhan perusahaan di dalam mengidentifikasi,
mengambil, dan mengkomukasikan informasi-informasi kepada pihak yang tepat agar
mereka mampu melaksanakan tanggung jawab mereka. Di dalam perusahaan (organisasi),
Sistem informasi merupakan kunci dari komponen pengendalian ini. Informasi internal
maupun kejadianeksternal, aktifitas, dan kondisi maupun prasyarat hendaknya
dikomunikasikan aga rmanajemen memperoleh informasi mengenai keputusan-keputusan
bisnis yang harus diambil,dan untuk tujuan pelaporan eksternal.
5. Pengawasan Pengendalian intern seharusnya diawasi oleh manajemen dan personil di
dalam perusahaan.Ini merupakan kerangka kerja yang diasosiasikan dengan fungsi
internal audit di dalamperusahaan (organisasi), juga dipandang sebagai pengawasan
seperti aktifitas umum manajemen dan aktivitas supervise. Adalah penting bahwa
defisiensi pengendalian intern hendaknya dilaporkan ke atas. Dan pemborosan yang serius
seharusnya dilaporkan kepada manajemen puncak dan dewan direksi.
Kelima komponen ini terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat memberikan
kinerjasistem yang terintegrasi yang dapat merespon perubahan kondisi secara dinamis.
SistemPengendalian Internal terjalin dengan aktifitas opersional perusahaan, dana akan lebih
efektifapabila pengendalian dibangun ke dalam infrastruktur perusahaan, untuk kemudian
menjadibagian yang paling esensial dari perusahaan (organisasi).

Unsur Lingkungan Pengendalian Manajemen


Lingkungan pengendalian ini memiliki tujuh unsur antara lain :
a) Integritas dan nilai-nilai etika; beragam cara yang ditempuh oleh manajemen tingkat atas
untuk menekankan tentang pentingnya integritas dan inlai etika di antara para personilnya
dalam perusahaan, misalnya dengan memberikan contoh yang baik, berkomunikasi dengan
baik kepada para karyawan, memberikan pedoman moral, dan mengeliminasi insentif dan
rangsangan lainnya.
b) Komitmen dan kompetensi; merupakan kesadaran manajemen akan campuran intelegensi,
pelatihan, dan pengalaman setiap karyawan yang diperlukan dalam mengembangkan
potensi mereka.
c) Dewan direktur dan dewan audit; dewan direktur bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa manajemen memenuhi tanggung jawabnya untuk menetapkan dan mempertahankan
internal control, sedangkan komite audit bertanggung jawab untuk mengenali penolakan
manajemen atas pengendalian atau kecurangan dalam laporan keuangan dan
menindaklanjuti hal tersebut secara tepat.
d) Falsafah dan gaya operasi manajemen; manajemen mempunyai peran yang besar dalam
memberikan lingkungan pengendalian yang baik dalam suatu organisasi.
e) Struktur organisasi; menggambarkan garis hubungan wewenang dan pertanggungjawaban
sehingga dapat memberikan kontribusi bagi lingkungan pengendalian baik dalam hal
memberikan kerangka (framework) secara menyeluruh bagi perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian operasi.
f) Pendelegasian wewenang dan tanggungjawab; berupa memorandum tertulis mengenai
kebijakan-kebijakan, aturan main, deskripsi pekerjaan, dan sebagainya.
g) Kebijakan dan praktek pegawai; berupa kemampuan menyediakan karyawan yang dapat
dipercaya dan memiliki kemampuan pada bidangnya masing-masing.

Terdapat 4 elemen dalam proses pengendalian, yaitu:


1. Detector / Sensor adalah alat untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya terjadi
dalam proses pengendalian dalam organisasi.
2. Assessor / Penilai adalah alat untuk menilai signifikansi apa yang sedang terjadi
(peristiwa actual) dalam proses pengendalian. Pada umumnya yang dilakukan adalah
membandingkan apa yang sedang terjadi dengan yang seharusnya terjadi (standar).
3. Effector / Pelaksana adalah alat yang mendorong perilaku atau tindakan tertentu jika
assessor menyatakan bahwa realitas tidak sesuai dengan ketentuan atau standar. Elemen
tersebut kadang disebut “feedback” atau umpan balik.
4. Communication Network / Jaringan komunikasi adalah transmisi informasi dari detector
dan assessor atau assessor dan effector
Aktivitas dalam pengendalian manajemen meliputi:

 Perencanaan apa yang seharusnya dilakukan;

 Koordinasi atas berbagai bagian dalam organisasi;

 Komunikasi informasi;

 Evaluasi informasi;

 Mengambil keputusan atas tindakan tertentu; dan

 Mempengaruhi seseorang untuk merubah perilakunya

Proses Pengendalian Management


Proses pengendalian manajemen yang efektif adalah yang bersifat formal dengan tahapan sebagai
berikut:
1. Sistem Pengendalian Manajemen: Pemrograman
Pada tahap ini, perusahaan menentukan program apa saja yang akan dilakukan. Setelah itu,
perusahaan harus memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan program
tersebut.
2. Sistem Pengendalian Manajemen: Penganggaran
Pada tahap ini, perusahaan menetapkan anggaran keuangan untuk periode tertentu. Anggaran
yang disusun berdasarkan kumpulan anggaran yang bisa dipertanggungjawabkan guna
menjalankan program yang dibuat.
3. Sistem Pengendalian Manajemen: Operasi dan Akuntansi
Pada tahap ini, pencatatan dilakukan dari pendapatan yang diperoleh dan dari berbagai sumber
daya yang digunakan. Setelah itu, catatan dan biaya tersebut harus dikategorikan sesuai dengan
program yang sudah ditetapkan oleh pusat tanggung jawab. Di mana tujuan pengkategorian
tersebut adalah untuk mengukur performa manajer yang bersangkutan.
4. Sistem Pengendalian Manajemen: Laporan dan Analisis
Tahapan terakhir dalam proses pengendalian manajemen adalah melakukan analisis dan laporan.
Adapun analisa laporan tersebut berupa pemilahan strategi yang perlu ditinjau ulang, menentukan
kebijakan seperti menambah, mengubah atau menghapus program di tahun berikutnya serta
memberi pertimbangan apakah perlu mengubah anggaran.
Apabila dari analisis ditemukan penyimpangan maka dapat dilakukan tindakan perubahan
anggaran, khususnya apabila anggaran yang ada sudah tidak realistis. Dari laporan yang ada
dapat diambil kesimpulan apakah memerlukan perbaikan dalam sistem pengendalian manajemen
saat ini, khususnya untuk memberikan solusi atas masalah perusahaan yang tidak dapat
diantisipasi
Pusat Pertanggungjawaban Lingkungan Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen memfokuskan pada berbagai tipe pusat pertanggungjawaban.
Artinya, sistem pengendalian diarahkan agar pusat pertanggungjawaban dapat memberikan
yang terbaik dalam pencapaian tujuan organisasi. Dengan demikian, tujuan penetapan pusat
pertanggungjawaban adalah untuk mengukur dan mendorong kinerja unit organisasi dan
manajer unit yang bersangkutan.
Suatu pusat pertanggungjawaban merupakan suatu unit organisasi yang dikepalai (dipimpin)
oleh seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan dalam unit
yang dikelolanya. Setiap pusat pertanggungjawaban “mengolah” masukan (input) dan
menghasilkan keluaran (output). Seorang manajer pusat pertanggungjawaban tersebut diukur
kinerjanya berdasarkan keberhasilan dalam pengelolaan input dan output yang dilakukan.
Contoh-contoh manajer pusat pertanggungjawaban meliputi :
a. Direktur Utama perusahaan holding atau anak perusahaannya atau Direktur Utama
anak perusahaan dari suatu holding.
b. Direktur/Kepala Divisi perusahaan holding, atau Kepala Bagian/Kepala Distrik pada
anak perusahaan.
Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang
manajer yang bertanggung jawab terhadap unit organisasi yang dipimpinnya. Setiap pusat
pertanggungjawaban bertugas untuk melaksanakan proses tertentu. Artinya, setiap pusat
pertanggungjawaban bertugas dan bertanggungjawab untuk melaksanakan pekerjaan tertentu
untuk menghasilkan sesuatu yang ditentukan. Keberhasilan suatu pusat pertanggungjawaban
akan menjadi tolok ukur kinerja pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan.
Pada sejumlah pusat pertanggungjawaban hubungan input-output bersifat timbal balik,
sehingga pengendaliannya difokuskan pada penggunaan input minimum untuk menghasilkan
output maksimum. Namun dalam situasi tertentu input tidak mempunyai hubungan dengan
output yang dihasilkan, sehingga pengendaliannya adalah ditekankan pada realisasi program
yang telah direncanakan. Input yang digunakan kebanyakan dinyatakan dalam ukuran-ukuran
fisik, misalnya: jam kerja, kwh listrik, liter BBM, dan sebagainya. Untuk kepentingan SPM
maka ukuran fisik diterjemahkan menjadi satuan moneter
Hubungan input dengan output akan menentukan efektif organisasi/unit organisasi. Efisiensi
adalah rasio output terhadap input, atau jumlah output per unit input atau mem-bandingkan
biaya aktual dengan biaya standarnya. Efektivitas adalah hubungan input dan output suatu
pusat pertanggungjawaban dengan tujuannya. Semakin besar output yang dikonstribusikan
semakin efektif. Efisiensi dan efektivitas berkaitan satu sama lain, sehingga setiap pusat
pertanggung-jawaban harus efektif dan efisien, di mana organisasi harus mencapai tujuannya
dengan cara yang optimal. .Pusat pertanggungjawaban akan efisien jika melakukan sesuatu
dengan tepat (do thing right), dan akan efektif jika melakukan hal-hal yang tepat (do right
things).
Pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut diklasifikasikan berdasarkan tingkat input dan
output yang menjadi tanggung jawab manajer pusat pertanggungjawaban dan diukur dalam
satuan uang. Pusat-pusat pertanggungjawaban dikategorikan dalam 4 tipe pusat
pertanggungjawaban seperti yang telah disebutkan di muka. yaitu:

 Pusat pendapatan (revenue center)

 Pusat biaya (expense center),

 Pusat laba (profit center) dan

 Pusat investasi (investment center).

Pembagian jenis -jenis atau tipe-tipe pusat pertanggungjawaban terserbut dilakukan


berdasarkan:
o Sifat pekerjaan yang dilakukan (apakah terkait dengan perolehan pendapatan/laba)

o Wewenang yang diberikan oleh pimpinan puncak

o Pengukuran prestasi

Kesimpulan
Lingkungan pengendalian adalah elemen pertama dari struktur pengendalian internal.
Lingkungan pengendalian perusahaan meliputi sikap manajemen dan karyawan terhadap
pentingnya pengendalian dalam organisasi. Lingkungan pengendalian ini sangat penting
karena menjadi dasar efektifitas elemen pengendalian internal lainnya. Lingkungan
pengendalian manajemen adalah jaringan organisasi di mana manajer melakukan tugas
pengendalian. Lingkungan pengendalian juga melibatkan perilaku individu dalam berbagai
jenis organisasi, terutama yang terkait dengan tanggung jawab keuangan dan non-keuangan
mereka di berbagai unit dan sub-unit organisasi. Lingkungan pengendalian melibatkan
berbagai hal, yang merupakan tempat berlangsungnya proses pengendalian. Oleh karena itu,
sebelum merancang proses pengendalian manajemen, lingkungan pengendalian terlebih
dahulu harus dirancang atau disiapkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.coursehero.com/file/p4eltcr/Lingkungan-pengendalian-manajemen-
mencangkup-1-berbagai-jenis-strategi/
http://brisingrraudhr.blogspot.co.id/2012/11/lingkungan-pengendalian-control.html
https://pdfcookie.com/documents/makalah-spm-lingkungan-pengendalian-manajemendocx-
mlxzx6k6zk27
https://www.coursehero.com/file/p7ckv6v/1-Lingkungan-Pengendalian-Manajemen-
Pengendalian-manajemen-sebenarnya-merupakan/
https://www.academia.edu/38607429/Sistem_Pengendalian_Manajemen
http://p4tkbmti.kemdikbud.go.id/inolingdal/pengertian
http://p4tkbmti.kemdikbud.go.id/inolingdal/pengertian
http://repository.ut.ac.id/3886/1/EKSI4416-M1.pdf
MODUL 1 (ut.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai