Anda di halaman 1dari 7

DAUR HIDUP PENGEMBANGAN SIM

Metode daur hidup ini terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu: tahap perencanaan, analisis,
perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan dan pemeliharaan.

Tahap-tahap Pengembangan Sistem

1.Tahap Perencanaan

Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi
pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan
pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan
merencanakan

proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologi


informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat.

Keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan sistem informasi


direncanakan secara matang, mencakup:

- Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas dan tegas. Unit organisasi, kegiatan
ataun sistem yang mana yang akan dilibatkan dalam pengembangan ini? unit mana yang
tidak dilibatkan? Informasi ini memberikan perkiraan awal besarnya sumber daya yang
diperlukan.

- Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial. Perencanaan akan


menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu kesalahan, sehingga hal-hal
demikian dapat dicegah sejak awal.

- Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah dan harus berjalan
secara bersamaan/paralel yang diperlukan untuk pengembangan sistem. Tugas-tugas ini
diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi.

- Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran kinerja harus dipertegas sejak awal.

2.Tahap Analisis

Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen dan aspek
teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari karakteristik organisasi yang bersangkutan.
Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi
informasi yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi
manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak
tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.

Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan komite pengarah
SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan sebagai berikut:

a. Menetapkan rencana penelitian sistem

b. Mengorganisasikan tim proyek

c. Mendefinisikan kebutuhan informasi

d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

e. Menyiapkan usulan rancangan sistem

f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan sistem

Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalahmasalah penting yang harus
segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa
kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta
potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.

3.Tahap Perancangan/Desain

Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen
melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan
melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti system
basis data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya.

Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim
teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi
yang terkait, seperti: yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses
desain, konstruksi, dan implementasi. Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama
dengan manajer, dan komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup
kegiatan sebagai berikut:

a. Menetapkan rencana penelitian sistem

b. Mengorganisasikan tim proyek

c. Mendefinisikan kebutuhan informasi

d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem


e. Menyiapkan usulan rancangan sistem

f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan system

Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah penting yang harus
segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa
kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta
potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.

4. Tahap penerapan sistem informasi

Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah disusun
agar dapat diwujudkan. Proses implementasi untuk prosedur dalam teknologi komputer akan
menggunakan bahasa komputer

Realisasi sistem pada tahap penerapan ini ditempuh dengan beberapa metode, antara lain:

1. Paket Aplikasi

2. Pengembangan oleh staf sendiri

3. Pengembangan yang dilakukan dengan kerjasama yang dilakukan dari pihak luar

5. Tahap evaluasi

Pada tahap ini dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun.proses uji coba ini
diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar.Tahapan proses uji coba,
antara lain:

a.Mengecek alur sistem secara keseluruhan

b.Melakukan penelusuran pada sampel data

c.pengecekan

6. Tahap penggunaan dan pemeliharaan

Pada tahap ini sistem telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai digunakan untuk
menangani prosedur bisnis yang sesungguhnya.

Pemeliharaan sistem secara rutin dapat meliputi penataan ulang database, memback-up dan
scanning virus. Sementara itu pemeliharaan juga termasuk melakukan penyesuaian-
penyesuaian untuk menjaga kemutakhiran sistem.
Rekayasa perangkat lunak

pengertian dan tujuan RPL

Pengertiaan dan Definisi

Menurut Wikipedia : Rekayasa perangkat lunak adalah satu bidang profesi yang mendalami
cara-cara pengembangan perangkat lunak termasuk pembuatan, pemeliharaan, manajemen
organisasi pengembanganan perangkat lunak dan manajemen kualitas.

Menurut IEEE Computer Society : Rekayasa perangkat lunak sebagai penerapan suatu
pendekatan yang sistematis, disiplin dan terkuantifikasi atas pengembangan, penggunaan dan
pemeliharaan perangkat lunak, serta studi atas pendekatan-pendekatan ini, yaitu penerapan
pendekatan engineering atas perangkat lunak.

Rekayasa Perangkat Lunak adalah pengubahan perangkat lunak itu sendiri guna


mengembangkan, memelihara, dan membangun kembali dengan menggunakan prinsip
reakayasa untuk menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja lebih efisien dan efektif
untuk pengguna.

Tujuan Rekayasa Perangkat Lunak

Ø  Secara lebih khusus kita dapat menyatakan tujuan dan Rekaya Perangkat Lunak ini adalah:

Ø  Memperoleh biaya produksi perangkat lunak yang rendah.

Ø  Menghasilkan pereangkat lunak yang kinerjanya tinggi, andal dan tepat waktu

Ø  Menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja pada berbagai jenis platform

Ø  Menghasilkan perangkat lunak yang biaya perawatannya rendah

Kriteria Dalam Merekayasa Perangkat Lunak

Ø  Dapat terus dirawat dan dipelihara (maintainability)

Ø  Dapat mengikuti perkembangan teknologi (dependability)

Ø  Dapat mengikuti keinginan pengguna (robust).

Ø  Efektif dan efisien dalam menggunakan energi dan penggunaannya.

Ø  Dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan (usability).


Ruang Lingkup Rekayasa Perangkat Lunak

Ø  Software Requirements berhubungan dengan spesifikasi kebutuhan dan persyaratan


perangkat lunak.

Ø  Software desain mencakup proses penampilan arsitektur, komponen, antar muka, dan
karakteristik lain dari perangkat lunak.

Ø  Software construction berhubungan dengan detail pengembangan perangkat lunak,


termasuk. algoritma, pengkodean, pengujian dan pencarian kesalahan.

Ø  Software testing meliputi pengujian pada keseluruhan perilaku perangkat lunak.

Ø  Software maintenance mencakup upaya-upaya perawatan ketika perangkat lunak telah


dioperasikan.

Ø  Software configuration management berhubungan dengan usaha perubahan konfigurasi


perangkat lunak untuk memenuhi kebutuhan tertentu.

Ø  Software engineering management berkaitan dengan pengelolaan dan pengukuran RPL,


termasuk perencanaan proyek perangkat lunak.

Ø  Software engineering tools and methods mencakup kajian teoritis tentang alat bantu dan
metode RPL.

Rekayasa Perangkat Lunak dan Disiplin Ilmu Lain

Cakupan ruang lingkup yang cukup luas, membuat RPL sangat terkait dengan disiplin dengan
bidang ilmu lain. tidak saja sub bidang dalam disiplin ilmu komputer namun dengan beberapa
disiplin ilmu lain diluar ilmu komputer.

Keterkaitan RPL dengan bidang ilmu


lain

Keterkaitan RPL dengan bidang ilmu lain

·         Bidang ilmu manajemen meliputi akuntansi, finansial, pemasaran, manajemen operasi,


ekonomi, analisis kuantitatif, manajemen sumber daya manusia, kebijakan, dan strategi bisnis.
·         Bidang ilmu matematika meliputi aljabar linier, kalkulus, peluang, statistik, analisis
numerik, dan matematika diskrit.

·         Bidang ilmu manajemen proyek meliputi semua hal yang berkaitan dengan proyek, seperti
ruang lingkup proyek, anggaran, tenaga kerja, kualitas, manajemen resiko dan keandalan,
perbaikan kualitas, dan metode-metode kuantitatif.

Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Metode-metode pengembangan perangkat lunak yang ada pada dasarnya dapat dibagi menjadi
dua, yaitu metode fungsi/data (function data methods) dan metode berorientasi objek (object-
oriented methods). Pada intinya, metode fungsi/data memberlakukan fungsi dan data secara
terpisah. Motode berorientasi objek memberlakukan fungsi dan data secara ketat sebagai satu
kesatuan.

Metode fungsi/data membedakan fungsi dan data. Fungsi, pada prinsipnya, adalah aktif dan
memiliki perilaku, sedangkan data adalah pemegang informasi pasif yang dipengaruhi oleh
fungsi. Sistem biasanya dipilah menurut fungsi, di mana data dikirim di antara fungsi-fungsi
tersebut. Fungsi kemudian dipilah lebih lanjut dan akhirnya diubah menjadi kode sumber
(program komputer).

Sistem yang dikembangkan dengan metode fungsi/data sering sulit pemeliharaannya. Problem
utama dengan metode fungsi/data adalah bahwa seluruh fungsi harus paham bagaimana data
disimpan. Dengan kata lain, fungsi harus paham struktur datanya. Seringkali, dalam hal-hal

tertentu, tipe data yang berbeda memiliki format data yang sangat berbeda. Problem lain
dalam metode fungsi/data adalah bahwa manusia secara alami tidak berfikir secara terstruktur.
Dalam kenyataannya, spesifikasi kebutuhan biasanya diformulasikan dalam bahasa manusia.

Metode berorientasi-objek mencoba menstrukturkan sistem dari item-item yang ada dalam
domain masalah. Metode ini biasanya sangat stabil dan perubahannya sangat sedikit
Perubahan yang terjadi biasanya mempengaruhi hanya satu atau sedikit hal tertentu, yang
artinya

perubahan yang dibuat hanya terjadi secara lokal di sistem.

Kesimpulan

Evolusi sistem berbasis komputer mengikuti suatu pola yang disebut siklus hidup sistem, yang
terdiri dari tahap perencanaan, analisis, rancangan, dan penerapan serta penggunaan.
Tahap analisis dimulai dengan pengumuman kepada para pegawai dan dibentuknya tim proyek.
Kegiatan yang dilakukan yaitu pemakai mendefinisikan kebutuhan informasi, menentukan
kriteria kinerja, menyiapkan usulan rancangan untuk merancang sistem baru.

Tahap rancangan mulai saat analis terlibat dalam rancangan sistem yang terinci, dengan
menggunakan teknik-teknik dan peralatan terstruktur yang mendokumentasikan proses dan
data.

Tahap penerapan melibatkan para spesialis informasi lainnya, pemakai tambahan dan mungkin
orang luar seperti konsultan dan kontraktor.

Setelah tahap penggunaan dimulai, analis sistem dan auditor internal melaksanakan
penelaahan pasca penerapan, yang diulang secara berkala sepanjang umur hidup sistem.
Spesialis informasi juga melakukan pemeliharaan sistem.

Anda mungkin juga menyukai