Anda di halaman 1dari 11

TUGAS BAB 1

MANAJEMEN PROYEK
“STANDART KINERJA BIAYA MENGGUNAKAN
METODE KURVA S DAN DIAGRAM CASH FLOW”

Nama : Devi Pitriana Nabiyah


Kelas : TLI-VA
NRP : 33111901019

TEKNIK LISTRIK INDUSTRI


POLITEKNIK NEGERI MADURA
2021
 Standart Kinerja Proyek merupakan sebuah standart capaian yang
digunakan untuk mengukur kinerja suatu kegiatan proyek dalam hal biaya,
mutu, waktu, serta keselamatan kerja.
 Standart Kinerja Biaya merupakan sebuah standart-standart yang
digunakan untuk mengukur kinerja proyek dalam hal biaya dengan
menggunakan berbagai format perencanaan.
 Terdapat 4 metode perencanan standart kinerja biaya, yaitu : Kurva S,
Diagram Cash Flow, Kurva Earned Value, dan Balance Sheet.
 2 metode yang akan dibahas pada tugas kali ini yaitu :
 Kurva S
 Diagram Cash Flow

1. Kurva S
- Kurva S merupakan sebuah metode grafik yang memperlihatkan
hubungan antara akumulasi biaya proyek dengan jadwal proyek.
- Dengan menggunakan metode Kurva S dapat diketahui besar
perbedaan anggaran yang telah direncanakan dengan angaran yang
sesungguhnya dilapangan.
- Berikut ini merupakan contoh gambar kurva S :

- Penyebab membentuk huruf S di dalam kurva S dikarenakan


kegiatan proyek berlangsung sebagai berikut :
 Kemajuan pada awalnya bergerak lambat
 Diikuti oleh kegiatan yang bergerak cepat dalam kurun
waktu yang lebih lama.
 Akhirnya kecepatan kemajuan menurun dan berhenti pada
titik akhir.
- Manfaat Kurva S :
 Sebagai informasi untuk mengontrol pelaksaan suatu
proyek dengan cara membandingkan deviasi antara kurva
rencana dengan kurva realisai.
 Sebagai infomasi untuk pengambilan keputusan
berdasarkan perubahan kurva realisasi terhadap kurva
rencana. Perubahan ini bisa dalam bentuk prosentase
pekerjaan lebih cepat atau lebih lembat dari waktu yang
sudah ditentukan untuk menyelesaikan proyek.
 Sebagai informasi kapan waktu yang tepat untuk
melakukan tagihan kepada owner ataupun melakukan
pembayaran kepada supplier.

- Langkah-langkah melakukan perencanan standart kinerja biaya


dengan menggunakan metode Kurva S :
1. Menentukan anggaran biaya
2. Memperkirakan waktu pelaksanaan masing-masing pekerjaan
3. Menghitung bobot masing-masing pekerjaan
4. Memasukkan jenis pekerjaan, biaya, dan waktu ke dalam
tabel
5. Membagi bobot pekerjaan dengan durasi/waktu pekerjaan
dan melektakkan kedalam kolom hari pelaksanaannya
(dimasukkan ke tabel)
6. Menggambar kurva S sesuai dengan bilangan presentasi pada
setiap baris item pekerjaan

- Contoh perencanaan standart kinerja biaya menggunakan metode


Kurva S :
Soal :
Suatu pekerjaan proyek pembangunan rumah tinggal dengan
rincian harga sebagai berikut :
 Pekerjaan Penggalian @Rp. 10.000.000
 Pekerjaan Pondasi @Rp. 20.000.000
 Pekerjaan Beton Struktur @Rp. 30.000.000
 Pekerjaan Dinding @Rp. 40.000.000
 Pekerjaan Lantai&Dinding @Rp. 50.000.000
 Pekerjaan Atap&Plafon @Rp. 55.000.000
 Pekerjaan Instalasi Listrik @Rp. 50.000.000
 Pekerjaan Instalasi Air @Rp. 40.000.000
 Finishing @Rp. 3.000.000
Dari rincian harga diatas buatlah perencanaan standart kinerja biaya
menggunakan metode Kurva S

Jawaban :
1. Langkah pertama menentukan anggaran biaya
perencanaan pekerjaan :
Seperti yang sudah ditentukan diatas, anggaran biaya untuk
perencanaan standart kinerja proyek pembangunan rumah
tinggal adalah sebagai berikut :
 Pekerjaan Penggalian @Rp. 10.000.000
 Pekerjaan Pondasi @Rp. 20.000.000
 Pekerjaan Beton Struktur @Rp. 30.000.000
 Pekerjaan Dinding @Rp. 40.000.000
 Pekerjaan Lantai&Dinding @Rp. 50.000.000
 Pekerjaan Atap&Plafon @Rp. 55.000.000
 Pekerjaan Instalasi Listrik @Rp. 50.000.000
 Pekerjaan Instalasi Air @Rp. 40.000.000
 Finishing @Rp. 3.000.000
2. Memperkirakan waktu pelaksanaan masing-masing
pekerjaan :
 Pekerjaan Penggalian 2 minngu
 Pekerjaan Pondasi 3 minggu
 Pekerjaan Beton Struktur 3 minggu
 Pekerjaan Dinding 3 minggu
 Pekerjaan Lantai&Dinding 2 minggi
 Pekerjaan Atap&Plafon 2 minggu
 Pekerjaan Instalasi Listrik 1 minggu
 Pekerjaan Instalasi Air 1 minggu
 Finishing 3 minggu

3. Menghitung bobot masing-masing pekerjaan


Rumus :
Bobot =

Dari rumus diatas, masing-masing bobot pekerjaan


dengan total anggran Rp.295.000.000 dapat
dihitung :
 Pekerjaan Penggalian
Bobot = = 3%

 Pekerjaan Pondasi
Bobot = = 7%
 Pekerjaan Beton Struktur
Bobot = = 10%

 Pekerjaan Dinding
Bobot = = 14%

 Pekerjaan Lantai&Dinding
Bobot = = 17%

 Pekerjaan Atap&Plafon
Bobot = = 19%

 Pekerjaan Instalasi Listrik


Bobot = = 17%

 Pekerjaan Instalasi Air


Bobot = = 14%

 Finishing
Bobot = = 1%

4. Memasukkan ke dalam tabel


5. Membagi bobot pekerjaan dengan durasi kemudian
meletakkan pada kolom pelaksanaannya dan dimasukkan
ke dalam tabel

6. Menggambar kurva S sesuai dengan bilangan presentasi


pada setiap item pekerjaan
2. Diagram Cash Flow
- Diagaram Cash Flow adalah diagram-diagram yang
menggambarkan aliran keluar masuknya uang dengan
menggunakan sebuah notasi.
- Fungsi Diagram Cash Flow :
 Untuk menvisualisasikan tentang aliran uang yang
terjadi pada berbagai waktu.
 Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang
berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan
transaksi yang menyebabka perubahan kas.

- Aturan umum Diagram Cash Flow :


 Garis horizontal menunjukkan skala waktu

0 n

 Tanda panah ke atas menyatakan penerimaan atau


inflow (+)

 Tanda panah ke bawah menyatakan pengeluaran atau


outflow (-)

 Masuk pada peminjam = keluar bagi pemberi


0

- Notasi yang digunakan dalam diagram cash flow :


i = Tingkat suku bunga setiap periode
n = Jumlah periode terhitung
F = Jumlah uang pada masa yang akan dating (future)
A = Jumlah uang pada saat akhir periode pada perhitungan
secara uniform-series (Annual)
P = Jumlah uang sekarang (Present)
- Langkah-langkah penyusunan standart kinerja biaya dnegan
menggunakan metode cash flow :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang
dibutuhkan untuk menutupi defisit kas dan membayar
kembali pinjaman dari pihak ketiga
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan
pengeluaran setelah adanya transaksi finansial dan budjet
kas yang final

- Komponen utama cash flow :


1. Aliran uang awal (Initial Cash Flow) Merupakan aliran uang
yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiataninvestasi
misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb.
Aliran uangawal dapat dikatakan aliran uang keluar (cash out
flow).

2. Aliran uang operasional (Operational Cash Flow )Merupakan


aliran uang yang berkaitan dengan operasional proyek
seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab
itu aliran uang operasionalmerupakan aliran uang masuk (cash
in flow) dan aliran uang keluar (cash out flow).

3. Aliran uang akhir (Terminal Cash Flow)Merupakan aliran uang


yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu)seperti
sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan
proyek.

- Jenis Diagram cash flow :


 Single Cash Flow

$100

0 1 2 3 4 5

 Equal (Unifoem) Payment Series

0
 Linier Gradient Series

 Geometric Gradient Series

 Irregual Payment Series

- Rumus-rumus :
Faktor name Convert Symbol Formula
Single payment P to F (F/P, i%, n) (1+i)^n

compound
amount
Single paymenr F to P (P/F, i%, n) (1+i)^-n

present worth
Uniform Series F to A (A/F, i%, n) i/(1+i)^n-1

Sinking Fund
Capital Recovery P to A (A/P, i%, n) i(1+i)^n
/(1+i)^n-1
Unifrom series A to F (F/A, i%, n) ( )
( )
coumpound
amount
Uniform fradient G to P (P/G, i%, n) ( )
( )
present worth
( )
Uniform gradient G to F (F/G, i%, n) ( )

future worth
Uniformgradient G to A (A/G, i%, n)
( )
uniform series
- Contoh perencanaan standart kinerja biaya menggunakan metode
Diagram Cash Flow :
- Soal 1:
Seorang pimpinan perusahaan akan mengganti mesin lama dengan
mesin baru karena mesin lama sudah tidak ekonomis lagi, baik
secara teknis maupun ekonomis . mengganti mesin lama
dibutuhkan dana investasi sebesar Rp 75.000.000,- mesin baru
mempunyai ekonomis 5 tahun dengan salvage value beradasarkan
pengalaman pada akhir tahun kelima sebesar Rp 15.000.000,-.
Berdasarkan pengalaman pengusaha. Cash in flow setiap tahun
diperkirakan sebesar Rp 20.000.000,- dengan biaya modal 18% per
tahun. Buatlah diagram cash flow berdasarkan permasalahn diatas.
1. Menentukan jumlah kas
P = Rp. 75.000.000
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
Penerimaan = 20.000.000, Pengeluaran = 75.000.000
3. Membuat diagram cash flow

P = 75jt

0 1 2 3 4 5

F = 15jt
A = 20jt

- Soal 2 :
- Perusahaan roti mendepositokan sebesar 35.000.000 dengan bunga
9%. Berapa jumlah keuntungan padaakhir tahun ke -7 serta buat
diagram cash flownya

Diketahui : P = 35.000.000; i% = 9%; n = 5 tahun


Ditanya: F…?
Pembahasan :
Diagram Cash Flow :

0 1 2 3 4 5 6 7
-
- Gunakan faktor diskon pemulihan modal dari tabel a. Karena
dalam kasus ini adalah pembayaran tunggal maka maka konversi
dan simbol yang dipakai adalah P to F, sehingga rumus yang
dipakai F = P (1+i%)^n
F = P (F/P ; i% ; n)
= 35.000.000 (F/P ; 9% ; 7)
= P (1+i%)^n
= 35.000.000 (1+9%)^7
= 35.000.000 (1+0,09)^7
= 35.000.000 (1,09)^7
= 35.000.000 (1,828)
= 63.700.000

Anda mungkin juga menyukai