Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. IDENTITAS
Nama : TONY WIJAYA
NIM / Kelas : 857821886 / 2B PGSD
Dosen Pengampu : Rahmania Pamungkas, M.Pd.
Pertemuan Ke : 5 (Lima)
Hari dan Tanggal : Minggu, 14 November 2021
Topik Perkuliahan : Modul 5. Media dan Alat Peraga dalam pembelajaran IPA
B. ISI
1. Konsep Penting yang Telah Dipelajari
Pada pertemuan kelima, perkuliahan dilakukan dengan presentasi modul 5 yang di
jelaskan oleh kelompok penyaji 4. Pada modul 5 terdiri dari 2 Kegiatan Belajar, yaitu
Kegiatan Belajar (KB) 1 : Media dalam Pembelajaran IPA; dan Kegiatan Belajar (KB) 2 :
Mendesain Alat Peraga IPA di SD.
Kegiatan Belajar (KB) 1 : Media dalam Pembelajaran IPA
a. Pengertian Media
Pengertian media pembelajaran menurut beberapa ahli, antara lain:
Menurut Heinich, dkk. (1996), media merupakan segala sesuatu yang membawa
informasi dari sumber informasi untuk disampaikan kepada penerima informasi.
Contohnya adalah film, dan materi pembelajaran.
Menurut Clark (1996), media adalah sebagai 1) teknologi; 2) sebagai tutor; 3)
sebagai materi/konten; 4) sebagai teknologi dan tutor/agen; 5) sebagai alat mental
untuk berpikir memecahkan masalah
Menurut Critters (1996), media sebagai alat atau wahana untuk menyampaikan atau
mengkomunikasikan proses pembelajaran kepada siswa.
Menurut Winn (1996), fungsi media antara lain menyampaikan pembelajaran,
konstruksi dari lingkungan, mengembangkan keterampilan kognitif.
b. Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media
Heinich, dkk. (1996)
Format media, penyesuaian media, bahan media yang telah tersedia
Critters (1996)
Tujuan, hasil belajar, materi, sekuensi, dan strategi pembelajaran, system
penggunaan media, kepraktisan, kebijakan (aturan) yang berlaku dan sifat media
c. Jenis Media Pembelajaran
Menurut Heinich, dkk. (1996), terdapat enam jenis media pembelajaran, diantaranya yaitu media
tidak diproyeksikan (nonprojected media), media diproyeksikan (projected media),
d. Alat Peraga dalam Pembelajaran IPA di SD
Pengertian alat peraga menurut beberapa ahli :
Gagne : Komponen sumber belajar dilingkungan siswa yang dapat merangsang untuk
belajar
Briggs : Wahana fisik yang mengandung materi untuk belajar
Schramm : Sebagai alat suatu teknik untuk menyampaikan pesan, sehingga alat
peraga didefinisikan sebagai alat pembawa pesan
Miarso : Alat peraga dalam sistem pendidikan diartikan segala sesuatu yang dapat
merangsang terjadinya proses belajar
e. Peranan Alat Peraga dengan Pendekatan Keterampilan Proses
Mengaktifkan komunikasi dan interaksi
Merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa
Membangkitkan keinginan minat belajar
Membangun perkembangan dasar-dasar belajar
Memberikan pengalaman dan kemandirian
f. Manfaat Alat Peraga
Bagi Siswa : Meningkatkan motivasi, menyediakan variasi belajar, memberikan
contoh yang selekti, merangsang berpikir analisis, dll.
Bagi Guru : Memberikan pedoman, sistematika belajar, mempermudah kendali
pelajaran, membantu kecermatan dan ketelitian, dll.
g. Nilai Praktis Alat Peraga
Dapat menampilkan obyek besar yang tidak mungkin dibawa ke dalam kelas
Memperlambat gerkan yang terlalu cepat
Menampilkan objek yang sulit diamati atau berbahaya
Kegiatan Belajar (KB) 2 : Mendesain Alat Peraga IPA di SD
a. Acuan dalam Mendesain Alat Peraga
Machmudin dan Kusnadi (2002) menyampaikan bahwa mendesain alat peraga
IPA meliputi kegiatan merancang, memilih dan membuat alat peraga IPA yang sesuai/
cocok untuk mengajarkan suatu konsep, prinsip dan teori- teori IPA bagi siswa SD.
Sasaran utama dari menganalisis materi pelajaran IPA agar sesuai dengan pedoman
Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) IPA antara lain adalah 1) terjabarnya
tema/materi pokok/pokok bahasan; 2) terpilihnya metode dan pendekatan yang efektif
dan efisien; 3) terpilihnya alat peraga atau sarana pembelajarn yang cocok; serta 4)
tersedianya alokasi waktu yang sesuai.
Untuk mendesain alat peraga perlu memperhatikan konsep yang mendasari
kegunaan alat dan prinsip kerjanya, sehingga persepsi siswa tidak menyimpang.
Mendesain alat peraga IPA yang baik harus memperhatikan persyaratannya. Ada tiga
pertimbangan kelayakan untuk memilih alat peraga yang baik:
1) Kelayakan praktis, seperti pengenalan dan pemahaman guru dengan jenis alat
peraga, ketersediaan alat peraga di lingkungan sekitar, ketersediaan waktu untuk
mempersiapkannya, ketersediaan fasilitas, serta keluwesan.
2) Kelayakan teknis, harus relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
dan dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran, sehingga materi dapat
dipahami secara optimal.
3) Kelayakan biaya, alat peraga harus dirancang dengan ekonomis tetapi memiliki
kebermaknaan yang besar dalam pembelajaran.
b. Contoh Desain Alat Peraga Sederhana dalam Pembelajaran IPA di SD
Alat dan bahan yang kita butuhkan untuk membuat alat peraga IPA sederhana yang bisa
diperoleh dari lingkungan sekitar, seperti :
1) Rumah dan sekitarnya: botol bekas eselai, botol kopi, toples, sendok.
2) Lingkungan sekolah : kertas, penggaris, bekas bolpaint, bekas spidol.
3) Warung atau toko : dus bekas, kantong plastic, gelang, meteran.
4) Lingkungan rumah sakit : suntikan, selang plastik bekas, botol infus.
Desain alat peraga dapat digunakan untuk menjelaskan materi yang berkaitan dengan :
1) sifat perubahan wujud air, 2) diri-diri makhluk hidup dan penggolongannya, 3)
cahaya, 4) gaya, 5) perubahan wujud benda dan perpindahan panas, 6) peranan
tumbuhan hijau, 7) magnet, dan 8) listrik.
2. Konsep yang Belum Dipahami
Terkait dengan media dan alat peraga, materi sudah cukup saya pahami dengan
baik. Hanya saja terkadang mengalami kendala saat akan menggunakan media dan alat
peraga dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu (karena
pembelajaran di masa pembelajaran tatap muka terbatas waktunya sangat dibatasi) dan
minimnya fasilitas dan sarana pembelajaran. Selain itu, di tingkat SD belum tersedia
laboratorium khusus untuk menyimpan media dan alat peraga. Sehingga guru kesulitan
menyimpan alat peraga, akibatnya alat peraga berserakan dimana dan kurang terawat,
ketika hendak menggunakan kebingungan mencari. Guru juga merasa kesulitan dalam
menggunakan dan menerapkan alat peraga karena dirasa ribet dan justru akan menghambat
pembelajaran.
c. Sekolah sudah difasilitasi berbagai macam media dan alat peraga dari pemerintah, tetapi
guru belum dapat menggunakannya dengan maksimal karena keterbatasan kemampuan.
Bagaimana solusinya?
Jawaban :
Pendapat mahasiswa :
Sumber daya manusia di setiap sekolah memang berbeda-beda. Terkait kemampuan
SDM dalam menguasai media dan alat peraga yang sudah difasilitasi dari pemerintah,
hal yang bisa kita lakukan yaitu mempelajari media dan alat peraga dengan bantuan
buku panduan yang ada dalam alat peraga, dan mendiskusikan dengan teman sejawab
(misal dalam kegiatan KKG. Sehingga fasilitas yang sudah diberikan oleh pemerintah
dapat kita manfaatkan untuk menunjang pembelajaran.
Penguatan dari Dosen :
Kesulitan dalam menggunakan media dan alat peraga bisa disiasati dengan
mempelajarinya dari buku petunjuk dulu sebelum diterapkan dalam pembelajaran.
Selain itu, kita juga bisa memanfaatkan media youtube untuk mencari video-video
tutorial dalam penggunaan alat peraga tertentu. Manfaatkan alat peraga yang sudah
difasilitasi oleh pemerintah dengan semaksimal mungkin, tidak perlu khawatir rusak
jika memang itu digunakan untuk membantu menunjang proses pembelajaran.
4. Refleksi Diri
a. Refleksi Diri sebagai Pembelajar
Pada pertemuan kelima ini saya mendapatkan banyak sekali ilmu baru yang
sebelumnya belum pernah saya temui terkait dengan penggunaan media dan alat peraga
dalam pembelajaran IPA di SD. Dari pertemuan kelima ini dapat disimpulkan bahwa
media dan alat peraga merupakan sesuatu yang penting dalam menunjang
pembelajaran, alat peraga berperan untuk memudahkan siswa dalam menangkap dan
memahami materi pembelajaran yang diajarkan. Alat peraga jenisnya sangat banyak
dimana dalam pemilihan dan penggunaannya harus disesuaikan dengan materi yang
akan dipelajari.
Saya berkomitmen untuk mengikuti perkuliahan dengan sungguh-sungguh dan
mengumpulkan tugas tepat waktu, saya yakin setelah mengikuti perkuliahan ini saya
bisa mendapatkan bekal yang baru untuk menjadi pendidik yang profesional dan
berkompeten