Anda di halaman 1dari 10

Lex Administratum, Vol.I/No.

3/Jul-Sept/2013

DAMPAK PENCEMARAN LIMBAH PABRIK hidup dan dapat membahayakan kesehatan


TAHU TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP1 pada manusia dan pada ekosistem yang
Oleh: Jessy Adack2 berada diperairan, jikalau para industri
melanggar ketentuan yang telah di
ABSTRAK berlakukan oleh pemerintah maka para
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah idustri tersebut wajib mendapatkan sanksi
untuk mengetahui bagaimanakah dampak yang telah diberlakukan berdasarkan
dari pencemaran limbah tahu terhadap Undang – Undang yang telah ditetapkan
lingkungan hidup dan bagaimanakah oleh pemerintah.
penerapan sanksi terhadap pencemaran Kata kunci: Limbah Pabrik, Tahu.
lingkungan hidup dari limbah pabrik tahu.
Dengan menggunakan metode penelitian PENDAHULUAN
yuridis normatif dapat disimpulkan bahwa: A. Latar Belakang
1. Dampak dari pencemaran limbah pabrik Pertimbangan Undang – Undang No.
tahu terhadap lingkungan hidup yaitu 18 Tahun 1999 tentang pengelolaan limbah
rusaknya kualitas lingkungan terutama bahan berbahaya dan beracun (a) bahwa
perairan sebagai salah satu kebutuhan lingkungan hidup perlu di jaga
umat manusia dan makhluk hidup lainnya. kelestariannya sehingga tetap mampu
Rusaknya lingkungan akibat limbah pabrik menunjang pelaksanaan pembangunan
tahu yang berdampak buruk terhadap yang berkelanjutan; (b) bahwa dengan
kehidupan ekosistem yang berada meningkatnya pembangunan di segala
diperairan dan juga mengancam kesehatan bidang, khususnya pembangunan di bidang
manusia. Ganguan terhadap perairan industri, semakin meningkat pula jumblah
sangat merugikan kualitas mutu air serta limbah yang di hasilkan termasuk yang
manfaatnya. Limbah tahu membawa akibat berbahaya dan beracun yang dapat
bagi lingkungan, karena mempunyai membahayakan lingkungan hidup dan
bahan–bahan berbahaya yang dibuang ke kesehatan manusia.3
perairan salah satunya limbah berbahaya Peratutan UU lingkungan hidup telah
dan beracun. Jika pencemaran limbah tahu mewati 3 perubahan yaitu :
dibiarkan terus menerus ditanah air kita, 1. UU No. 4 Tahun 1982 tentang
maka kelangsungan hidup ekosistem Ketentuan Pokok Lingkungan Hidup
diperairan pun semakin terancam. 2. Untuk 2. UU No. 23 Tahun 1997 tentang
menanggulangi pencemaran limbah pabrik Pengelolaan Lingkungan
tahu yaitu di perlukan peraturan – 3. UU No. 32 Tahun 2009 tentang
peraturan seperti UU No. 32 Tahun 2009 Perlindungan Dan Pengelolaan
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Lingkungan Hidup untuk mengatur berbagai Pertimbangan huruf (a) Undang –
macam kerusakan lingkungan hidup yang Undang No. 32 tahun 2009 tentang
disebabkan oleh para industri yang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan
merusak kualitas dan baku mutu lingkungan Hidup bahwa lingkungan hidup yang baik
hidup, dan yang melakukan perbuatan dan sehat merupakan hak asasi setiap
melawan hukum berupa pencemaran warga negara Indonesia sebagaimana di
limbah yang dapat merusak lingkungan amanatkan dalam pasal 28H Undang-

1
Artikel skripsi. Dosen Pembimbing Skripsi: Prof.Dr.
Telly Sumbu, SH, MH, Dr. Denny B.A. Karwur, SH,
3
MSi, Djoly Sualang, SH, MH. Tim Redaksi Nuansa Aulia, Undang-Undang No. 18
2
NIM: 090711182. Mahasiswa Fakultas Hukum Tahun 1999 Pengelolaan Limbah, (Bandung, CV
Universitas Sam Ratulangi, Manado. Nuasa Aulia, 2009). Hal 19
78
Lex Administratum, Vol.I/No.3/Jul-Sept/2013

Undang Dasar Negara Republik Indonesia alam yang di perlukan banyak orang, perlu
Tahun 1945.4 di pelihara untuk melindungi kualitas air
agar air tetap bersih, bermanfaat bagi
Bunyi dari pasal 28 H ayat (1) UUD kehidupan manusia dan ekosistem yang
1945 : hidup di perairan baik di masa kini maupun
“setiap orang berhak sejahtra lahir di masa yang akan datang, karena itu untuk
dan batin, bertempat tinggal dan menjaga kualitas air agar dapat bermanfaat
mendapatkan lingkungan hidup yang secara berkelanjutan dengan tingkat mutu
baik dan sehat serta memperoleh yang di inginkan, maka perlu pengendalian
pelayanan kesehatan”. pencemaran air bagi kehudupan manusia
dan untuk mendapatkan lingkungan hidup
UU No. 32 Tahun 2009 tentang yang bersih.
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Kasus pencemaran limbah tahu yang
Hidup pasal 20 ayat (3) menyatakan bahwa terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) kali
setiap orang di perbolehkan membuang Surabaya disebabkan oleh adanya limbah
limbah ke media lingkungan hidup dengan industri yang berasal dari perusahaan di
persyaratan: a. Memenuhi baku mutu Sidoarjo, yaitu Pabrik Tahu PT.
lingkungan hidup; b. Mendapat izin dari Sidomakmur. Kasus tersebut diputus oleh
Menteri, Gubernur, atau Bupati/walikota Pengadilan Negeri Sidoarja dengan putusan
sesuai dengan kewenangannya. Dalam pembebasan terdakwa dari segala tuntutan
pasal 67 setiap orang berkewajiban hukum (onslag van alls rechtsvervolging).
memelihara kelestarian fungsi lingkungan Putusan demikian menunjukan suatu
hidup serta mengendalikan pencemaran kegagalan pihak pemerintah dalam
dan/atau kerusakan lingkungan hidup. upayanya menuntut pertanggung jawaban
Sudah menjadi kewajiban kita untuk secara pidana pemilik perusahaan yang
menjaga dengan baik karunia yang tak melakukan pencemaran diwilayahnya
ternilai harganya dari Tuhan berupa alam berdasarkan UULH. Ternyata tahu yang kita
dan keanekaragaman hayatinya, jadi kita makan hampir setiap hari yang berkualitas
harus menjaga kelestarian alam ini, murah, bahan olahannya pun sangat
menjaga baku mutu air limbah dan menjaga mudah dan bahan-bahanya mudah untuk di
ekosistem yang ada di dalamnya. dapatkan, yang pada olahan akhir
Pertimbangan huruf (a) UU No.7 Tahun menghasilkan limbah yang berbahaya bagi
2004 tentang Sumber Daya Air bahwa manusia yang menyebabkan berbagai
sumber daya air merupakan karunia Tuhan macam penyakit, dan hal ini sangat di
Yang Maha Esa yang memberikan manfaat perlukan bantuan dari pemerintah untuk
untuk kesejahtraan bagi seluruh Rakyat menangani masalah tersebut. Bahan
Indonesia dalam segala bidang; pencemaran dengan konsentrasi tertentu,
pertimbangan huruf (c) bahwa pengelolaan sudah mampu mematikan organisme
sumber daya air perlu di arahkan untuk diperairan.
mewujudkan sinergi dan keterpaduan yang Pencemaran limbah juga dapat
harmonis antar wilayah, antar sektor, dan dihindari apabila masing-masing pihak bisa
antar generasi. menjaga kelestarian alam ini. Di dalam
PP No. 20 Tahun 1990 tentang kegiatan industri dan teknologi air yang
Pengendalian Pencemaran Air di katakan telah digunakan (air limbah industri) tidak
bahwa air yang merupakan sumber daya boleh langsung dibuang ke lingkungan (ke
sungai) karena dapat menyebabkan
4
Siombo Marhaeni, Hukum Lingkungan & pencemaran. Jadi, apabila telah melampaui
Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan Di ambang batas baku mutu lingkungan harus
Indonesia, (Jakarta, PT Granmedia, 2012), hlm. 131
79
Lex Administratum, Vol.I/No.3/Jul-Sept/2013

diproses kembali melalui teknologi agar Ada beberapa hal penting yang perlu
dapat dikembalikan ke lingkungan. Oleh disoroti menyangkut pengendalian dampak
sebab itu manusia dalam upayanya lingkungan hidup ini.
memperoleh kualitas dan kenyamanan pertama, yang peling menarik di sini
hidup yang lebih baik, perlu untuk adalah hal baru di dalam UU 32/09, yaitu
memperhatikan hal-hal yang nantinya penetapan ekoregion. Dasar pemikirannya,
dapat membuat terjadinya kerusakan lingkungan hidup tidak mengenal batas
lingkungan. lingkungan hidup yang telah administratif. Lingkungan hidup
kita rusak, dapat segera dilakukan proses mempunyai peta wilayah yang berbeda,
rehabilitasi agar mencegah terjadinya berdasarkan kesamaan karekteristik
kerusakan yang lebih parah lagi. bentang alam, daerah aliran sungai, iklim,
flora dan fauna, sosial budaya, ekonomi,
B. Perumusan Masalah kelembagaan masyarakat, dan infentarisasi
1. Bagaimanakah dampak dari lingkungan hidup (Pasal 7 Ayat 2). Wilayah
pencemaran limbah tahu terhadap ekoregion ini mempunyai posisi strategi
lingkungan hidup ? karena seluruh pengendalian dampak
2. Bagaimanakah penerapan sanksi lingkungan hidup, termasuk izin lingkungan
terhadap pencemaran lingkungan yang di keluarkan oleh pejabat berwenang
hidup dari limbah pabrik tahu ? dibidang lingkungan hidup, akan di
dasarkan pada daya dukung dan daya
D. Metode Penelitian tampung lingkungan hidup disebuah
Metode penelitan yang digunakan wilayah ekoregion sejalan dengan
dalam penulisan ini adalah berupa metode infentarisasi lingkungan hidup diwilayah
penelitian normatif, dimana penelitian ini ekoregion tersebut. 6
dilakukan dan ditujukan pada peraturan – Kedua, pengendalian dampak lingkungan
peraturan yang tertulis dan bahan –bahan hidup mencakup tiga aspek penting, yaitu
hukum lain serta bahan – bahan tertulis pencegahan, penanggulangan dan
lainnya yang memiliki kaitan serta erat pemulihan (pasal 13). Diantara ketiga aspek
hubungannya dengan penulisan ini. pengendalian ini, pencegahan dampak
PEMBAHASAN lingkungan hidup mendapat porsi
A. Dampak Pencemaran Limbah Tahu pengaturan yang paling banyak. Ada banyak
Terhadap Lingkungan Hidup sekali instrumen pencegahan yang di
Pelaksanaan pengendalian dampak akomodasi dan di atur dalam undang –
lingkungan hidup dilakukan dengan undang.7
didasarkan pada perencanaan Pencemaran limbah tahu merupakan
perilindungan dan pengelolaan lingkungan salah satu penyebab kerusakan lingkungan
hidup yang mencakup inventarisasi hidup dan dapat menyebabkan penyakit
ligkungan hidup, penetapan wilayah kepada umat manusia. Para industri tahu
ekoregian, dan RPPLH (rencana selalu melakukan apapun untuk
perlindungan dan pengelolaan lingkungan mendapatkan keuntungan yang besar
hidup) (pasal 5), yang perlu diatur lebih untuk kepentingan diri mereka sendiri,
lanjut di dalam peraturan pemerintah (PP) pabrik tahu di Indonesia cukup banyak.
dan Peraturan Daerah (Perda) untuk Tahu merupakan makanan ringan dan
menjamin efektifitas implementasinya.5 mudah untuk didapatkan yang mengadung
banyak nutrisi seperti, protein, lemak,

5 6
Keraf Sonny, Etika Lingkungan Hidup, (Jakarta, Ibid, hlm. 255
7
Buku Kompas, 2010), hlm. 255 Ibid, hlm. 256
80
Lex Administratum, Vol.I/No.3/Jul-Sept/2013

karbohidrat, dll, yang bagus untuk itu perlu diupayakan untuk mencegah dan
kesehatan manusia, namun mempunyai menanggulangi pencemaran air. Untuk
dampak buruk jikalau kita tidak mengatasi pencemaran air dapat dilakukan
mengelolahnya dengan baik dan benar. usaha preventif, misalnya dengan tidak
Analisasi resiko lingkungan hidup juga membuang limbah industri ke sungai.
merupakan perangkat pencegahan yang Kebiasaan membuang limbah ke sungai dan
baru diadopsi dalam undang – undang disembarang tempat hendaknya diberantas
32/09. menganalisa risiko lingkungan hidup dengan memberlakukan peraturan –
di wajibkan bagi perusahaan “yang peraturan yang diterapkan di lingkungan
berpotensi menimbulkan dampak penting masing – masing secara konsekuen. Limbah
terhadap lingkungan hidup, ancaman industri hendaknya dibuang pada wadah
terhadap ekosistem dan kehidupan, yang telah di sediakan. Masyarakat di
dan/atau kesehatan dan keselamatan sekitar sungai perlu memperhatikan
manusia” (pasal 47 ayat 1). 8 kebersihan lingkungan dan perlu
Sebagian besar industri tahu membuang memahami mengenai pemanfaatan sungai,
limbahnya ke perairan macam polutan yang agar sungai tidak lagi dipergunakan sebagai
di hasilkan mungkin berupa polutan organik tempat pembuangan limbah. Peraturan
(berbau busuk), polutan anorganik (berbui pembuangan limbah industri hendaknya
dan berwarna). Pemerintah menetapkan dipantau pelaksanaannya dan pelanggarnya
tata aturan untuk mengendalikan dijatuhi hukuman.
pencemaran air untuk limbah industri, Limbah industri hendaknya diproses
karena limbah dari industri tahu dahulu dengan teknik pengolahan limbah,
mengandung polutan organik dan dan setelah memenuhi syarat baku mutu
anorganik, maka air limbah tersebut tidak air buangan baru bisa dialirkan ke selokan-
bisa langsung di buang ke sungai, tetapi selokan atau sungai. Dengan demikian akan
harus diolah terlebih dahulu sebelum di tercipta sungai yang bersih dan memiliki
buang ke sungai agar tidak terjadi fungsi ekologis. Tindakan yang perlu
pencemaran. 9 Dalam mengukur derajat dilakukan oleh masyarakat yaitu;
keasaman limbah cair dari air rebusan pembuatan kolam pengolah limbah cair.
kedelai telah melampaui standar baku Baku mutu imbah bair ditetapkan oleh
mutu. Air limbah dan bahan buangan dari Menteri yang membidangi lingkungan
kegiatan industi yang di buang ke perairan hidup. Menteri lain dan pimpinan lembaga
akan mengubah pH air, dan dapat pemerinah non-departemen, untuk
menggagu kehidupan organisme air. Air melindungi kualitas air, Gubernur setelah
normal yang memenuhi syarat untuk bekonsultasi dengan Menteri dapat
kehidupan mempunyai pH berkisar antara menetapkan baku mutu limbah cair lebih
6,5 sampai 7,5.10 Ekosistem air dapat hebat dari baku mutu limbah cair yang
melakukan “rehabilitasi” apabila terjadi ditetapkan Menteri.11
pencemaran terhadap badan air. Untuk kegiatan yang sudah berpotensi di
Kemampuan ini ada batasnya. Oleh karena tetapkan baku mutu limbah cair melalui
keputusan menteri kependudukan dan
8
Ibid, hlm. 277 lingkungan hidup Nomor: Kep-
9
03/MENKLH/II?1991. keputusan tersebut
http://smpn2rantauselamatatim.wordpress.com/20
11/03/19/makalah-pencemaran-air-udara-dan-
memuat tatacara pemberian izin
tanah/, tanggal akses 24 maret 2013 jam 22.13 pembuangan limbah cair yang ditetapkan
10
berdasarkan kadar maksimum setiap
http://www.centralartikel.com/2011/01/pemanfaat
an-limbah-tempe-dan-tahu.html, tanggal akses 22
11
maret 2013 jam 23.46 Erwin Muhamat, Op.Citt, hlm. 57
81
Lex Administratum, Vol.I/No.3/Jul-Sept/2013

prameter dan debit limbah cair maksimum Kesadaran lingkungan hidup yang baik
yang tidak boleh dilampaui. Kadar dan sehat mengubah berbagai negara
maksimum tiap prameter atau debit limbah untuk melakukan penanganan.
cair maksimum hanya diperbolehkan Kemampuan yang ditunjukan tidak lagi
dilampaui sepanjang beban pencemaran terbatas pada kondisi likal atau batas
maksimum tidah dilampaui. 12 wilayah, namun mengelobal. PPB
Pada umumnya bahan – bahan organik melakukan konferensi untuk menunjaun
yang terkandung dalam industri tahu hasi –hasil pembangunan dunia selama
sangat tinggi, senyawa organik di dalam air dasawarsa 1960-1970. Pembicaraan
buangan tersebut dapat berupa protein, tentang masalah lingkungan hidup pada
karbohidrat, lemak dan minyak. Di antara pertemuan itu dilontarkan oleh wakil dari
senyawa organik protein dan lemaklah yang swedia pada tahun 1968. Salah satu sarana
paling besar bisa mencapi 40% - 60% perlunya konferensi internasional
15
protein, 25 - 50% karbohidrat, dan 10% mengenai lingkungan hidup.
lemak. Semakan lama jumlah dan bahan Pencemaran limbah sangat berbahaya
organik ini akan semakin banyak, dalam hal bagi biota di perairan berbagai jenis
ini akan menyulitkan pengelolaan limbah, ekosistem mengalami keracunan. Setiap
karena beberapa zat sulit di uraikan oleh spesies yang berada di perairan berbeda –
mikroorganisme di dalam air limbah tahu beda ada spesies yang tahan terhadap
tersebut. Untuk menentukan besarnya pencemaran dan ada juga yang tidak tahan
kandungan bahan organik digunakan terhadap pencemaran yang terjadi di
beberapa teknik pengujian seperti BOD perairan. Setiap ekosistem selalu
(Biological Oxygen Demand) dan COD beradaptasi dengan tempatnya. Walau pun
(Chemical Oxygen Demand). Uji BOD begitu tingkat adaptasinya terbatas, bila
(Biological Oxygen Demand) merupakan batas tersebut melampaui batas, maka ikan
parameter yang saling digunakan untuk tersebut akan mati. Punahnya sepesis
mengetahui tingkat pencemaran bahan tertentu akan beakibat pada kehidupan
organik, baik dari industri ataupun dari manusia dan juga makhluk hidup lainnya.
rumah tangga.13 Apa yang akan terjadi jikalau limbah dari
Air buangan industri tahu kualitasnya pabrik tahu mencemari limngkungan kita ?
bergantung dari proses yang digunakan. Negara kita merupakan Negara kepulauan,
Apabila air prosesnya baik, maka dan kaya akan kekayaan alam seperti flora
kandungan bahan organik pada air dan fauna yang berada di perairan. Semua
buangannya biasanya rendah. Pada kejadian pemcemaran yang terjadi
umumnya konsentrasi ion hidrogen terhadap lingkungan hidup pasti akan
buangan industri tahu ini cenderung berdampak pada ekosistem (perairan dan
bersifat asam. Komponen terbesar dari laut), karena limbah cair industri tahu
limbah cair tahu yaitu protein sebesar menyebabkan kerusakan lingkungan, dan
226,06 sampai 434,78 mg/l. sehingga juga bisa berdampak pada kesehatan
masuknya limbah cair tahu ke lingkungan manusia.
perairan akan meningkatkan total nitrogen
di peraian tersebut.14 B. Penerapan Sanksi–Sanksi Dalam
Menanggulangi Pencemaran Limbah
12
Ibid, hlm. 57
Pabrik Tahu Terhadap Linkungan
13 Hidup
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahtt
/limbahtt.html, tanggal akses 23 maret 2013 jam
0.03
14 15
Ibid Ibid, hlm. 61
82
Lex Administratum, Vol.I/No.3/Jul-Sept/2013

Penegakan hukum mengenai (enam) tahun dan denda paling sedikit


masalah lingkungan hidup di Negara kita, Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) dan
berdasarkan Pasal 98 UU No. 32 Tahun paling banyak Rp6.000.000.000,00 (enam
2009 tentang perlindungan dan miliar rupiah). 19 Dalam pasal 101 UU No.
pengelolaan lingkungan hidup memberikan 32 Tahun 2009 menyatakan setiap orang
sanksi pidana (1) setiap orang yang dengan yang melepaskan dan/atau mengedarkan
sengaja melakukan perbuatan yang produk rekayasa genetik ke media
mengakibatkan dilampauinya baku mutu lingkungan yang bertentangan dengan
udara ambien, baku mutu air, baku mutu peraturan perundang – undangan dan/atau
air laut, atau kriteria baku kerusakan izin lingkungan sebagaimana yang di
lingkungan hidup, di pidana dengan pidana maksud dengan pasal 69 hurup g, dipidana
penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan dengan pidana penjara paling singkat 1
paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun
paling sedikit Rp3.000.000.000,00 (tiga dan denda paling sedikit
miliar rupiah) dan paling banya Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan
Rp10.000.000.000,00 ( sepuluh miliar paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga
rupiah).16 miliar rupiah). Dalam pasal 105 UU No.32
Pada pasal 78 ayat (2) UU No. 32 Tahun tahun 2009 menyatakan setiap orang yang
2009 menyatakan, apabila perbuatan memasukkan limbah ke dalam wilayah
sebagaimana yang di maksud pada ayat (1) Negara Kesatuan Republik Indonesia
mengakibatkan orang luka dan/atau bahaya sebagaimana yang di maksud dalam 69
kesehatan manusia, dipidana dengan huruf c dipidana dengan pidana paling
pidana penjara paling singkat 4 (empat) sedikit 4 (empat) tahun dan paling lama 12
tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun (dua belas) tahun dan denda pali sedikit
dan denda paling sedikit Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah)
Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah) dan paling banyak Rp12.000.000.000,00
dan paling banyak Rp12.000.000.000,00 (dua belas rupiah). 20
(dua belas miliar rupiah). 17 Dalam pasal 99 Pasal 106 UU No. 32 Tahun 2009
ayat (1) UU No. 32 tahun 2009 menyatakan meyatakan bahwa setiap orang yang
setiap orang yang karena kelalaianya memasukkan limbah B3 ke dalam wilayah
mengakibatkan di lampauinya baku mutu Negara Kesatuan Republik Indonesia
udara ambien, baku mutu air, baku mutu sebagaimana yang dimaksud dalam pasal
air laut, atau kriteria baku kerusakan 69 huruf d, dipidana dengan pidana penjara
lingkungan hidup, dipidana dengan pidana palng singkat 5 (lima) tahun dan paling
paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda
lama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit paling sedikit Rp5.000.000.000,00 (lima
Rp1.000.000.000,00 ( satu miliar rupiah) miliar rupiah) dan paling banyak
dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar
miliar rupiah). 18 Pada pasal 99 ayat (2) UU rupiah). Pada pasal 107 UU No. 32 Tahun
No. 32 Tahun 2009 menyatakan apabila 2009 menyatakan setiap oarang yang
perbuatan sebagaimana yang dimaksid memasukkan B3 yang dilarang menurut
pada ayat (1) mengakibatkan orang luka peraturan perundang – undangan ke dalam
dan/atau bahaya kesehatan manusia, wilayah Negara Kesatuan Republik
dipidana dengan pidanan penjanra paling Indonesia sebagaimana yang dimaksid dlam
singkat 2 (dua) tahun dan paling banyak 6 pasal 69 huruf b, dipidana dengan pidana
16
Ibid, hlm. 49
17 19
Ibid, hlm. 48 Ibid
18 20
Ibid, hlm. 49 Ibid, hlm. 50
83
Lex Administratum, Vol.I/No.3/Jul-Sept/2013

penjara paling singkat 3 (lima) tahun dan a. Paksaan pemerintah atau tindakan
paling lama 15 (lima belas) tahun dan paksa (Bestuursdwang);
denda paling sedikit Rp3.000.000.000,00 b. Uang paksa (sluting van een
(tiga miliar rupiah) dan paling banyak inrichting);
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar c. Penghentian kegiatan penting
rupiah).21 Pasal 108 UU No. 32 Tahun 2009 perusahaan (Buitengebruikstelling
menyatakan setiap orang yang melakukan van een toestel);
pembakaran lahan sebagaimana yang d. Pencabutan izin melalui proses
dimaksud dalam pasal 69 huruf h, dipidana tergugat, paksaan pemerintah,
dengan pidana penjara paling singkat 3 penutupan, dan uang paksa.24
(tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) Delik lingkungan yang diatur dalam pasal
tahun dan denda paling sedikit 41,42,43,44,45,46, dan 47 UUPPLH delik
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) dan meterial yang menyangkit penyiapan alat –
paling banyak Rp10.000.000.000,00 ( alat bukti serta penentuan hubungan kausal
sepuluh miliar rupiah). 22 antara perbuatan pencemaran dan
Ketentuan pidana sebagaimana diataur tercemar. Tata cara penindakannya tunduk
dalam UUPPLH tersebut dimaksudkan pada UU No. 8 Tahun 1981 tentang hukum
untuk melindungi lingkungan hidup dari acara pidana (KUHP). Peranan penyidik
tindakan pencemaran dan/atau perusakan sangat penting, karena berfungsi
lingkungan dengan memberikan ancaman ngumpulkan bahan/alat bukti yang
sanksi pidana tertentu pada pelangarnya. seringkali bersifat ilmiah. Dalam kasus
Untuk membahas perbuatan pidana perusakan dan/atau pencemaran
lingkungan tersebut perlu di perhatikan lingkungan terhadap kesulitan bagi aparat
konsep dasar tingkat pidana lingkungan penyidik untuk menyediakan alat bukti sah
hidup yang ditetapkan sebagai tidak pidana sesuai dengan ketentuan Pasal 183 dan
umum (delic genu) dan mendasari Pasal 184 KUHP.25
pengkajiannya pada tindak pidana khusus Di samping itu, pembuktian unsur
(delic species). Perbuatan pidana dimaksud hubungan kasual merupakan kendala
adalah perbutan mencemari dan merusak tersendiri. Pencemaran lingkungan sering
lingkungan sebagai delic genus. Ketentuan terjadi secara kumulatif, sehingga sulit
delic genus ini akan dijabarkan dalam untuk membuktikan sumber pencemaran,
ketentuan – ketentuan yang lebih khusus terutama yang sifatnya kimiawi.26
baik dalam UUPPLH maupun dalam Peraturan pemerintah No. 20 Tahun 1990
ketentuan sektoral di luar KUHP. 23 tentang pengendalian pencemaran air pada
Dalam sarana admistratif dapat pasal 37 memberi peluang kepada
memberikan kemudahan – kemudahan Bupati/Walikota maupun Gubernur untuk
dalam pengelolaan lingkungan. sanksi memberikan sanksi administratif, antara
administratif terutama mempunyai fungsi lain meliputi penyegelan semua saluran
instrumental, yaitu pengendaluian pembuangan limbah, penghentian
perbuatan terlarang. Di samping itu, sanksi sementara kegiatan dan pencabutan izin
administratif terutama di tujukan kepada pembuangan limbah. Sanksi atministratif
perlindungan kepentingan yang di jaga oleh oleh Bupati/ Walikota ini diperlukan bagi
ketentuan yang di langar tersebut. suatu keadaan sebagai berikut:
beberapa jenis sarana penegakan hukum
administratif adalah :
24
Helmi, Hukum Perizinan Lingkungan Hidup,
21
Ibid, hlm. 51 (Jakarta, Sinar Grafik, 2012), hlm 117
22 25
Ibid. Ibid, hlm. 117-118
23 26
Machmud Syahrul, Op.Cit, hlm. 286 Ibid, hlm. 118
84
Lex Administratum, Vol.I/No.3/Jul-Sept/2013

a. Tidak menaati persyaratan yang menyatakan bahwa terdakwa telah


ditetapkan dalam izin. bersalah melakukan perbuatan pidana
b. Melakukan pencemaran limbah cair. lingkungan dan menjatuhkan sanksi pidana
c. Melakukan pembuangan limbah cair terhadap terdakwa sesuai dengan
ke tanah tanpa izin mentri perbuatan yang telah dilakukannya.
lingkungan. Upaya perlindungan dan pengelolaan
d. Penangung jawab kegiatan tidak lingkungan hidup didasarkan pada norma –
membuat saluran pembuangan norma hukum lingkungan berarti secara
limbah cair yang memudahkan seimbang antara kepentingan ekonomi,
pengambilan contoh dan dan pelestarian fungsi lingkungan dan kondisi
pengukuran debit limbah cair yang sosial. Perlindungan dan pengelolaan
diletakkan diluar area kegiatan. dilakukan secara terpadu mencakup bidang
e. Tidak menyampaikan laporan – bidang lingkungan hidup untuk
pembuangan limbah cair beserta keberlanjutan fungsi lingkungan hidup.
analisisnya sekurang – kurangnya pada akhirnya keseimbangan dan
sekali dalam enam bulan.27 berkelanjutan akan tercapai kesejahtraan
Disamping itu juga bisa dikenakan UU masyarakat.29 Dalam menciptakan
No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air lingkungan yang bersih, kita harus tetap
pasal 94 ayat (1) dipidana dengan pidana menjalankan segala peraturan yang ada di
penjara paling lama 9 (sembilan) tahun dan negara kita ini, karena Indonesia
den denda paling banyak Rp merupakan negara hukum. Dengan segala
1.500.000.000.00 (satu miliar lima ratus peraturan – peraturan yang ada, maka
juta rupiah): Badan Lingkungan Hidup (BLH) harus kebih
a. Setiap orang atau badan usaha memperhatikan kebersihan lingkungan
dilarang melakukan kegiatan yang yang berada di tiap – tiap daerah. Dan di
mengakibatkan rusaknya sumber perlukan juga kerja sama dari masyarakat
daya air dan prasarana, menganggu sekitar untuk tetap selalu menjaga
upaya pengawetan air, dan/atau kelestarian lingkungan hidup. Pada
mengakibatkan pencemaran air dasarnya masalah pencemaran limbah tahu
sebagaimana yang di maksut pasal 24. ini adalah masalah kita bersama. Jadi
b. setiap orang dan atau badab usaha sebaiknya dalam mengatasi serta
dilarang melakukan kegiatan yang menangulangi setiap kasus pemcemaran
dapat mengakibatkan terjadinya daya limbah tahu harus dilakukan atau
rusak air sebagaimana yang di diberantas bersama – sama, yaitu kita
maksud dalam pasal 52.28 semua harus terlibat aktif dalam
Penjatuhan pidana tersebut tentunya memperhatikan lingkungan kita ini. Mulai
setelah melalui prosedur tentu sesuai dari Badan Lingkungan Hidup, aparat
dengan ketentuan undang – undang dan penegak hukum hingga masyarakat
pada akhirnya sampai pada putusan setempat.
pengadilan yang didasarkan bukti – bukti
yang terungkap dipersidangan yang PENUTUP
A. Kesimpulan
27
Ibid, hlm. 245 1. Dampak dari pencemaran limbah pabrik
28
http://bbksda- tahu terhadap lingkungan hidup yaitu
sumut.com/index.php/perijinan/ijin-lembaga- rusaknya kualitas lingkungan terutama
konservasi/8-peraturan-perundangan/ 47-uu- perairan sebagai salah satu kebutuhan
nomor-7-tahun-2004-tentang-sumber-daya-air,
tanggal akses 27 januari 2013 jam 12.30
29
Helmi, Op.Cit, hlm. 46
85
Lex Administratum, Vol.I/No.3/Jul-Sept/2013

umat manusia dan makhluk hidup dapat mengikuti prosedur atau aturan
lainnya. Rusaknya lingkungan akibat yang berlaku yang di buat oleh pejabat
limbah pabrik tahu yang berdampak yang berwenang dalam melaksanakan
buruk terhadap kehidupan ekosistem tanggung jawab dan kewajibannya.
yang berada diperairan dan juga 2. Penerapan sanksi hukum memang sudah
mengancam kesehatan manusia. ada, akan tetapi pelaksanaanya masih
Ganguan terhadap perairan sangat lemah karena hal ini dibuktikan dengan
merugikan kualitas mutu air serta masih banyaknya kasus-kasus yang
manfaatnya. Limbah tahu membawa terjadi khususnya pencemaran yang
akibat bagi lingkungan, karena memberikan dampak kerugian yang
mempunyai bahan – bahan berbahaya begitu besar bagi lingkungan dan
yang dibuang ke perairan salah satunya Negara. Peraturan yang sedemikian
limbah berbahaya dan beracun. Jika layak tidak akan berfungsi jika tidak
pencemaran limbah tahu dibiarkan terus didukung dengan adanya aparat negara
menerus ditanah air kita, maka yang disiplin dan berpendirian dalam
kelangsungan hidup ekosistem menangani kasus semacam ini. disinilah
diperairan pun semakin terancam. peran pemerintah dibutuhkan untuk
2. Untuk menanggulangi pencemaran lebih selektif dan memperhatikan dalam
limbah pabrik tahu yaitu di perlukan memberikan izin kepada pengusaha
peraturan – peraturan seperti UU No. 32 untuk melakukan kegiatan produksi
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan usahanya.
Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk
mengatur berbagai macam kerusakan DAFTAR PUSTAKA
lingkungan hidup yang disebabkan oleh BUKU
para industri yang merusak kualitas dan Tim Redaksi Nuansa Aulia, Undang-Undang
baku mutu lingkungan hidup, dan yang Pengelolaan Limbah, Bandung : CV
melakukan perbuatan melawan hukum Nuasa Aulia, 2009.
berupa pencemaran limbah yang dapat Siombo Marhaeni, Hukum Lingkungan &
merusak lingkungan hidup dan dapat Pelaksanaan Pembangunan
membahayakan kesehatan pada Berkelanjutan Di Indonesia, Jakarta : PT
manusia dan pada ekosistem yang Gramedia, 2012.
berada diperairan, jikalau para industri Mulyonto H, Sungai Fungsi dan Sifat-
melanggar ketentuan yang telah di Sifatnya, Yogyakarta : GRAHA ILMU,
berlakukan oleh pemerintah maka para 2007.
idustri tersebut wajib mendapatkan Tim Pengajar, Hukum Lingkungan, Manado
sanksi yang telah diberlakukan : Departemen Pendidikan Nasional
berdasarkan Undang – Undang yang Universitas Sam Ratulangi Fakultas
telah ditetapkan oleh pemerintah. Hukum.
Wardhana Wisnu, Dampak Pencemaran
B. Saran Lingkunga, Yogyakarta : Andi, 2001.
1. Harus ada peran aktif dari pemerintah Erwin Muhamad, Hukum Lingkungan Dalam
untuk melakukan pengawasan yang Sistem Kebijaksanaan Pembangunan
lebih disiplin dan tegas bagi para Lingkungan Hidup, Bandung : PT Refika
pengusaha khususnya pengusaha pabrik Aditama, 2008.
tahu sehingga masalah dampak yang Suharta Ign, Limbah Kimia Dalam
terjadi pada lingkungan dapat diatasi Pencemaran Udara Dan Air, Bandung :
bersama dan untuk para pengusaha CV Andi.2011
khusunya pengusaha pabrik tahu harus
86
Lex Administratum, Vol.I/No.3/Jul-Sept/2013

Susilo Rachamad, Sosiologi Lingkungan &


Sumber Daya Alam, Jogjakarta : AR-RUZZ
MEDIA, 2012.
Rusnawa Diah, Mengenal Ekosistem Laut
Dan Pesisir, Pustaka Sains : Bogor,
Pustaka Sains, 2012.
Tunggal Hadi, Undang – Undang Kesehatan
(Undang – Undang RI No. 36 Tahun
2009), Jakarta : Harvarindo, 2010.
Astawan Made, Sehat Dengan Hidangan
Kacang Dan Biji – Bijan, Jakarta :
Pembesar Swadaya, 2009.
Keraf Sonny, Etika Lingkungan Hidup,
Jakarta, Buku Kompas, 2010.
UU R.I No. 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Jakarta : CV. Tamita
Utama.
Machmud Syahrul, Problematika Penerapan
Delik Formil Dalam Perspektif Penegakan
Hukum Pidana Lingkungan Di Inonesia,
Bandung, CV Mandar Maju, 2012.
Helmi, Hukum Perizinan Lingkungan Hidup,
Jakarta : Sinar Grafik, 2012.

SUMBER INTERNET

Limbah tahu,
http://anjingsia.blogspot.com/2009/06/lim
bah-tahu.html, tanggal akses 19 sebtember
2012 jam 21.59
http://bbksda-
sumut.com/index.php/perijinan/ijin-
lembaga-konservasi/8-peratura-
perundangan/47-uu-nomor-7-tahun-2004-
tentang-sumber-daya-air, tanggal akses 27
januari 2013 jam 12.30
http://smpn2rantauselamatatim.wordpress
.com/2011/03/19/makalah-pencemaran-
air-udara-dan-tanah/, tanggal akses 24
maret 2013 jam 22.13
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/
Limbahtt/limbahtt.html, tanggal akses 23
maret 2013 jam 0.03
http://www.centralartikel.com/2011/01/pe
manfaatan-limbah-tempe-dan-tahu.html,
tanggal akses 22 maret 2013 jam 23.46

87

Anda mungkin juga menyukai