Makalah ISO Kelompok 1
Makalah ISO Kelompok 1
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
FITRI (1810104077)
PADANG 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, karunia,
dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.
Makalah yang saya buat ini mungkin jauh dari kata sempurna oleh karena itu saya
mohon maaf jika ada salah penulisan dalam makalah ini, dari hal ini saya mohon kritikan
serta saran ataupun masukan yang bersifat membangun dari pembaca agar bisa
penyempurnaan dalam makalah saya selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
A. Memahami Organisasi dan Konteks Organisasi.............................................................6
B. Memahami Kebutuhan dan Harapan Pihak yang Berkepentingan.................................8
C. Menetapkan Lingkup dari Sistem Manajemen Mutu......................................................9
D. Sistem Manajemen Mutu dan Prosesnya......................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................................13
A. Kesimpulan...................................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem globalisasi yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik dari sektor
pemerintah maupun swasta, Seiring dengan globalisasi ini, standardisasi manajemen
telah menjadi isu utama lebih khusus lagi standardisasi tentang sistem manajemen
mutu. Untuk itu, suatu lembaga baik pemerintah maupun swasta perlu menyiapkan
kerangka sistem mutu lembaganya ke arah yang diinginkan sesuai dengan sasaran
atau tujuan akhir yang ditetapkan oleh lembaga tersebut. Menanggapi isu tersebut
diatas, salah satu standar sistem manajemen mutu yang telah berkembang di negara
maju dan bahkan di negara-negara berkembang adalah ISO 9001:2015. Standar ini
merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan mutu dalam menerapkan Total
Quality Control yang diharapkan mampu menjawab perkembangan ssglobalisasi
dimana tujuan akhirnya adalah mencapai efektifitas dan efisiensi suatu organisasi.
Standar ini merupakan salah satu standar yang diakui secara internasional, yang
selanjutnya sudah diadopsi oleh Indonesia menjadi SNI ISO 9001:2015. Mutu Penting
bagi Organisasi. Pengertian tentang mutu atau kualitas ini pada awalnya bersifat netral
dan secara perlahan bergerak kearah yang lebih positif, diyakini bahwa upaya untuk
meningkatkan mutu akan menyibukkan berbagai pihak selama beberapa dasawarsa
mendatang agar suatu organisasi mampu bertahan (survive) pada masa globalisasi ini.
Ada anggapan bahwa untuk dapat mencapai produk yang bermutu tidak terlepas
dengan meningkatnya biaya produksi, namun dapat dibuktikan bahwa menghasilkan
produk yang bermutu atau jasa yang memuaskan pelanggan akan mendatangkan
manfaat yang lebih bagi organisasi. Manfaat secara umum yang dirasakan secara
langsung setidaknya adalah keuntungan peningkatan pangsa pasar sebagai dampak
positif dari kepuasan konsumen. Peningkatan permintaan akan diikuti dengan
peningkatan volume dan efisiensi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
Informasi mengenai konteks organisasi atau isu internal dan eksternal dapat
diperoleh dari berbagai sumber. Sumber antara lain dari:
Pertama adalah mengetahui dengan jelas siapa pihak terkait, kedua memahami
apa persyaratan dari pihak-pihak tersebut. Misalnya, untuk organisasi manufaktur,
pihak terkait mungkin adalah organisasi lain yang menerima produk mereka.
organisasi lain itulah yang berkepentingan dengan kinerja sistem mutu mereka.
Jadi, misalnya pada suatu sekolah bila keamanan kendaraan siswa menjadi
persyaratan yang tak dapat diingkari, maka sistem keamanan parkir harus menjadi
bagian dari sistem manajemen mutu.
c. Organisasi juga harus menyatakan secara tertulis lingkup dan persyaratan yang
dikecualikan.
Dalam edisi terdahulu, lingkup harus ditulis dalam manual mutu. ISO-9001:2015
tidak mensyaratkan organisasi untuk menyusun manual mutu. Meskipun begitu, tetap
diperlukan sebuah dokumen yang memberikan semacam gambaran umum tentang
sistem manajemen mutu organisasi. Disinilah lingkup paling tepat disisipkan.
Juga dalam edisi terdahulu, persyaratan ISO-9001 yang dapat dikecualikan atau tidak
diaplikasikan terbatas pada persyaratan yang menjadi bagian suatu klausul. Dalam
edisi 2015, ISO-9001 tidak membuat aturan klausul mana yang bisa dikecualikan. Ini
bisa berarti klausul mana dalam ISO-9001 bisa dikecualikan, tetapi harus sesuai
dengan, sekali lagi, konteks organisasi, dan persyaratan pihak terkait. Misalnya, bila
pelanggan suatu industri manufaktur memberikan spesifikasi ukuran barang yang
dibuat, maka implikasinya adalah organisasi harus mempunyai cara untuk melakukan
pengukuran apakah spesifikasi barang sudah sesuai atau tidak sesuai. Dengan
demikian, persyaratan terkait sumber daya pengukuran tidak dapat dikecualikan.
Sampai saat ini sistem yang terdapat di dalam suatu instansi produksi agar
dapat mempengaruhi pelanggan untuk mencoba produk baru yang ditawarkan
kemudian tetap setia untuk terus memakai produk yang ditawarkan organisasi terebut.
Semakin mudah pelanggan untuk mendapatkan produk yang ditawarkan melalui
kemudahan sistem yang ada, semakin setia pula pelanggan memakai produk yang
ditawarkan instansi tersebut. Oleh karena itu, terdapat suatu standar untuk sistem yang
diterapkan oleh manajemen, semakin baik sistem yang diterapkam manajemen dalam
organisasi,maka semakin mudah bagi organisasi untuk mendapatkan standar
Internasional bagi penerapan sistem manajemen di dalam organisasinya. ISO
9001:2015 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen mutu. ISO
9001:2015 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan
penilaian dari sistem manajemen mutu. Sistem Manajemen Mutu (SMM) merupakan
suatu tatanan yang menjamin tercapainya tujuan dan sasaran-sasaran mutu yang
direncanakan. Namun pengertian standar manajemen akan lebih spesifik jika menjadi
standar manajemen mutu, untuk mendukung standarisasi pada setiap mutu produk
yang dihasilkan perusahan maka hadirlah Organisasi Internasional untuk Standarisasi
yaitu Internasional Organization for Standardization (ISO) berperan sebagai badan
penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil badan standarisasi nasional
setiap negara.
a. Input yang dibutuhkan dan output yang diharapkan dari proses-proses tersebut
b. Urutan dan interaksi dari proses-proses ini
c. Kriteria, metode, termasuk pengukuran-pengukuran dan indikator kinerja terkait
untuk menjamin operasi yang efektif dan terkendalinya proses-proses tersebut
d. Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjamin ketersediaannya
e. Penetapan tanggung jawab dan kewenangan dari proses-proses ini
f. Resiko dan peluang yang berkaitan dengan persyaratan 6.1, dan perencanaan
serta implementasi tindakan yang layak yang diperlukan
g. Metode-metode untuk pemantauan, pengukuran bila dianggap perlu, dan evaluasi
proses-proses dan, bila dibutuhkan, perubahan-perubahan terhadap proses-proses
ini untuk menjamin agar proses-proses mencapai hasil yang diinginkan
h. Peluang untuk peningkatan proses-proses dan sistem manajemen mutu
Semua proses yang ada dalam organisasi yang langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi kinerja mutu. Biasanya orang membagi 2 kategori proses:
proses utama dan proses pendukung.
Proses utama adalah proses yang berkaitan dengan penciptaan produk atau
pemberian pelayanan. Proses ini mempunyai pengaruh langsung pada kepuasan
pelanggan. Pada manufaktur, contoh-contoh proses utama adalah proses produksi,
pengiriman, penerimaan order, perancangan, pembelian, penyimpanan material dan
produk akhir. Pada lembaga pendidikan, contoh proses utama adalah penerimaan
siswa, perancangan kurikulum, penjadwalan, pengajaran, evaluasi dan sebagainya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan:
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat penulis sampaikan dan presentasikan.
Tentunya dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan
yang perlu dibenahi, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari dosen dan
para audien sangat penulis harapkan guna memperbaiki makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://sites.google.com/site/simuconsulting/konteks-organisasi/memahami-organisasi-dan-
konteks-organisasi
http://ibrosys.com/2015/03/27/klausul-4-iso-9001-2015-konteks-organisasi/,
https://www.academia.edu/19773612/makalah_iso_9001_2015
ISO-9001: 2015 FDIS, Penjelasan Klausul-Klausul
Analisis Manajemen Mutu Menggunakan ISO 9001: 2015 pada BAPPENAS