Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“BISNIS PABRIK”

Dosen pengampu: Nurman

Disusun oleh kelompok 6:

1. Sumira agustina(217210459)
2. Aisyah ramadani
3. Yudistira albert ananta

ADMINISTRASI BISNIS

Fakultas ilmu sosial dan iimu politik

Universitas islam riau

2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai
dari pengadaan bahan baku, produksi, pemasaran dan distribusi sampai pada
konsumen dalam bentuk barang maupun jasa dengan tujuan mendapatkan
keuntungan dan kemanfaatan. Adanya bisnis tidak bisa terlepas dari adanya dua
unsur yaitu, subjek dan objek. Subjek bisnis adalah pelaku bisnis itu sendiri
meliputi pemerintah,pemilik perusahaan,pemegang saham, manajer, karyawan,
produsen, pemasok, distributor, masyarakat, dan konsumen. Sedangkan objek
bisnis adalah barang dan jasa yang menjadi objek dari pelaku bisnis. Selain itu
dalam bisnis juga diperlukan beberapa hal penting bagi berjalannya bisnis itu
sendiri, yaitu keuangan, manajerial, dan etika.
Dalam dunia bisnis etika memiliki peran penting bagi perjalanan organisasi
bisnis. Bisnis merupakan aktivitas yang memerlukan tanggung jawab moral dalam
pelaksanaannya, sehingga etika dalam praktik bisnis memiliki hubungan yang
erat. Bisnis tanpa etika akan membuat praktik bisnis menjadi tidak terkendali dan
justru merugikan tujuan utama dari bisnis itu sendiri. Etika dilaksanakan sesuai
dengan tuntutan kebutuhan dunia bisnis. Etika menuntut agar seseorang
melakukan ajaran moral tertentu karena ia sadar bahwa hal itu memang
bermanfaat dan baik bagi dirinya dan orang lain (Keraf,1998).
Perusahaan yang unggul sebaiknya tidak hanya tergantung pada kinerja
yang baik, pengaturan manejerial dan financial yang baik, keunggulan teknologi yang
dimiliki,sarana dan prasarana yang dimiliki melainkan juga harus didasari
dengan etis dan etos bisnis yang baik.
1.2 Rumusan masalah

1. apa kekuatan bisnis pabrik?

2.apa kelemahan bisnis pabrik?

3. apa kesempatan bisnis pabrik?

4.apa tantangan bisnis pabrik?

1.3 Tujuan
BAB 11

PEMBAHASAN

Kekuatan Pabrik Sebagai Badan Hukum di Indonesia

1. Harta & Aset Pribadi Lebih Aman

Kelebihan pertama yang bisa Anda dapatkan ketika memilih PT adalah aset dan harta yang Anda

miliki sebagai pribadi lebih aman dan terlindungi. Hal ini karena PT merupakan badan hukum

yang dianggap sebagai entitas tersendiri. Sehingga, ketika perusahaan Anda memiliki utang

dengan pihak ketiga atau gagal menjalankan kegiatan bisnis, maka kerugian yang akan

ditanggung pemilik perusahaan adalah sebatas jumlah modal yang disetorkan. Sedangkan aset

pribadi tidak akan digunakan untuk membayar atau melunasi utang perusahaan.

Hal ini dipertegas dalam Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas (UU PT), bahwa tanggung jawab pemegang saham hanyalah sebatas pada jumlah

saham yang dimiliki. Sehingga jika perusahaan mengalami kerugian atau jatuh pailit, maka

pemegang saham hanya merugi sebesar saham yang dimilikinya. Lain halnya dengan badan

usaha lain yang tidak berstatus badan hukum, di mana jika usahanya memiliki kewajiban utang

maupun mengalami kerugian, maka pemilik bisnis (pendiri badan usaha) dapat dimintakan

pertanggung jawabannya.
2. Kepemilikan Saham Mudah Dialihkan

Ketika Anda memilih untuk mendirikan PT, maka modal yang Anda masukkan akan terbagi

menjadi bentuk saham, sebagaimana disebutkan pada Pasal 31 ayat (1) UU PT. Dengan adanya

saham, Anda merupakan pemegang saham dari PT tersebut dan saham yang Anda miliki

dianggap sebagai aset tidak berwujud. Sehingga, saham tersebut dapat dialihkan kepada pihak

lain, misalnya dengan cara menjual saham. Ketika Anda atau salah satu pemegang saham PT

menjual sahamnya kepada pihak pihak ketiga tersebut, maka pihak ketiga tersebut akan menjadi

pemegang saham pada PT.  Namun, ketika Anda ingin menjualnya, Anda juga harus

memperhatikan anggaran dasar perusahaan yang mengatur tentang tata cara pengalihan saham.

3. Jangka Waktu Tidak Terbatas

Dengan memilih PT sebagai badan usaha, Anda tidak perlu lagi memikirkan jangka waktu

berlakunya PT tersebut. Menurut Pasal 6 UU PT, PT dapat didirikan untuk jangka waktu terbatas

atau tidak terbatas, sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasarnya. Artinya, Anda sebagai

pendiri PT dapat menentukan berdasarkan kebijakan Anda sendiri apakah PT Anda didirikan

untuk jangka waktu tertentu atau untuk waktu yang tidak terbatas, yakni PT akan terus

beroperasi sampai PT dibubarkan. Selain itu, jika ada salah satu Direktur PT yang meninggal,

kepengurusan PT tetap dapat dijalankan dan tidak menyebabkan PT secara otomatis bubar atau

tidak dapat menjalankan kegiatan usahanya.


4. Lebih Mudah Mendapat Pendanaan

Dalam menjalankan bisnis, ada kalanya Anda membutuhkan modal tambahan untuk

mengembangkan bisnis itu sendiri. Dengan memiliki badan usaha terutama yang berbentuk PT,

Anda dapat lebih mudah untuk mendapatkan modal usaha dari Bank. Di mana, Bank akan lebih

mempercayai badan usaha berbentuk PT, dibanding badan usaha lainnya dikarenakan PT

merupakan badan hukum yang dianggap sebagai entitas tersendiri yang terpisah dengan pendiri

PT. Selain itu, Anda juga bisa mendapat tambahan modal melalui penerbitan saham baru ketika

ada investor yang bermaksud untuk memberikan modal dengan menjadi pemegang saham di PT

Anda. Cara ini umumnya digunakan oleh startup yang membutuhkan pendanaan dari investor, di

mana investor tersebut akan memberikan modal tambahan dan atas modal tersebut, investor

menjadi pemegang saham di PT Anda. Ketika investor menjadi pemegang saham, investor akan

memperoleh keuntungan melalui dividen apabila usaha Anda memiliki laba. Selain itu, investor

sebagai pemegang saham juga dapat memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS) dan berperan untuk turut menentukan kebijakan usaha Anda.

5. Membuka Kesempatan Bisnis yang Luas

Dengan mendirikan PT, kesempatan Anda untuk mengembangkan bisnis juga semakin besar.

Anda dapat berpartisipasi dalam tender, juga mengembangkan bisnis dengan membuka kantor

cabang.
6. Diwajibkan berdasarkan Hukum yang Berlaku

Menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, ada beberapa bidang usaha yang

diwajibkan menggunakan badan usaha yang berstatus badan hukum seperti PT. Bidang usaha

tersebut antara lain seperti bank, penyelenggara P2P Lending, dan penyelenggara outsourcing.

Maka dari itu, sebelum Anda memutuskan badan usaha apa yang cocok untuk bisnis Anda, Anda

juga perlu memperhatikan jenis kegiatan usaha yang Anda jalankan. Apakah wajib berbentuk

badan hukum atau diperbolehkan jika dijalankan dalam bentuk Firma, CV, atau bahkan

perorangan.

7. Meningkatkan Kredibilitas

Dengan memilih badan usaha yang berbentuk PT, orang lain akan menganggap Anda lebih serius

dalam menjalankan bisnis sehingga meningkatkan kredibilitas Anda. Meningkatnya kredibilitas

juga berpengaruh terhadap pengembangan bisnis Anda karena klien akan lebih percaya untuk

menjalin kerja sama bisnis dengan perusahaan Anda dan menunjukkan bahwa perusahaan

tersebut lebih professional.


 

Kelemahan Mendirikan PT sebagai Badan Usaha

Meski mendirikan PT jauh lebih menguntungkan, ternyata PT juga masih memiliki beberapa

kekurangan. Pertama, banyak orang yang beranggapan bahwa prosedur mendirikan PT relatif

lebih sulit dikarenakan banyak izin usaha yang perlu diurus setelah PT didirikan melalui Notaris.

Namun, pengurusan izin untuk PT sudah jauh lebih mudah sejak diberlakukannya sistem Online

Single Submission (OSS) yang dibuat oleh pemerintah sejak pertengahan 2018 lalu. Melalui

OSS, Anda dapat memperoleh perizinan usaha dan Nomor Induk Berusaha (NIB) secara online

dan dapat memperoleh keduanya dalam satu kali pendaftaran.

Kedua, proses pembubaran PT tidak semudah membubarkan badan usaha lain. Dikarenakan

statusnya sebagai badan hukum dan dianggap sebagai suatu entitas, maka pembubarannya pun

diatur secara khusus dalam UU PT. Sebelum dibubarkan, perlu dipastikan bahwa seluruh

kewajiban PT telah dibayarkan dan seluruh kewajiban pajak telah ditunaikan.

Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan mendirikan PT sebagai badan usaha. Meski ada

kekurangannya, PT menjadi salah satu badan usaha dengan kelebihan yang paling banyak.

Namun, untuk pemilihannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda. Jika Anda

memutuskan untuk memilih PT dan masih bingung cara mengurus dan mendirikan PT, Anda

bisa menghubungi tim profesional dari LIBERA. Dengan memanfaatkan startup hukum seperti

LIBERA, Anda bisa melakukan konsultasi mengenai badan hukum apa yang cocok dengan

bisnis yang akan Anda jalankan. Selain itu, LIBERA juga bisa membantu mendirikan badan
usaha yang sesuai dengan kebutuhan, baik dalam bentuk PT, CV, Firma, ataupun badan usaha

lainnya. Segera hubungi tim profesional dari LIBERA sekarang

Kesempatan bisnis pabrik

Tantangan peluang pabrik

1. Kesulitan dalam memprediksi permintaan produk

Secara sederhana dapat diartikan bahwa pabrik adalah sebuah tempat yang digunakan untuk

mengelola, membuat, atau memproduksi suatu barang.

Barang yang dihasilkan bisa bermacam-macam, misalnya barang kebutuhan pokok (sandang,

pangan, papan) hingga barang mewah sebagai kebutuhan sekunder dan tersier. Jadi fungsi pabrik

ini bukan sekedar membuat barang saja, melainkan mengolah bahan baku menjadi bahan

setengah jadi maupun barang jadi Tantangan peluang pabrik Yang menjadi masalah utamanya

adalah para produsen tidak memiliki alat pelaporan canggih yang memungkinkan mereka untuk

memperkirakan berapa banyak yang harus mereka jual di beberapa bulan atau beberapa tahun ke

depan. Akibatnya, barang yang diproduksi tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pelanggan.

Agar dapat mengetahui berapa banyak permintaan pelanggan untuk setiap produk, maka setiap

produsen sebaiknya memiliki perangkat lunak dengan fitur pelaporan yang akurat.

Sehingga dapat memudahkan mereka dalam menargetkan penjualan serta memperkirakan berapa

banyak produk yang sebaiknya mereka jual di masa depan. Selain memanfaatkan perangkat

lunak untuk membuat prakiraan yang akurat, setiap produsen juga perlu melakukan
pertimbangan berdasarkan kejadian-kejadian eksternal seperti pergerakan kurs mata uang,

kenaikan harga bahan bakar minyak, tren pasar saat ini, dan lain sebagainya.

2. Kesulitan dalam mengontrol persediaan

Pengelolaan persediaan (inventory control) memang masih menjadi salah satu tantangan industri

manufaktur. Tetapi berkat bantuan teknologi yang memberikan solusi otomatis seperti

menggunakan aplikasi untuk monitor stok gudang, maka prosesnya akan menjadi lebih

sederhana. Namun sayangnya, saat ini masih banyak produsen yang bisnisnya berskala kecil,

masih mengelola persediaan material mereka secara manual. Melakukan pengecekan stok secara

manual sangat tidak efisien dan rawan kesalahan yang dapat mengakibatkan ketidakakuratan

dalam penghitungan. Untuk menghindari pembelian bahan baku dan peralatan yang tidak perlu

atau untuk menghindari terjadinya kekurangan persediaan yang berujung pada ketidakpuasan

pelanggan, strategi manajemen persediaan yang baik sangat diperlukan. Audit dan pemeriksaan

inventaris secara rutin penting untuk dilakukan sebagai proses identifikasi terhadap

ketidaksesuaian pada data dan jumlah barang yang sebenarnya. Barcode scanner juga dapat

digunakan untuk mempercepat proses pengecekan.

3. Kesulitan dalam meningkatkan efisiensi di pabrik, tantangan bisnis manufaktur

Hingga saat ini produsen masih mencari cara yang efektif untuk mengurangi biaya dan

meningkatkan efisiensi di pabrik manufaktur mereka. Banyak produsen yang memilih untuk

mengorbankan kualitas produk demi mengurangi biaya produksi. Tetapi cara ini justru akan
menurunkan profitabilitas, sebab pelanggan yang tidak puas akan berhenti melakukan pembelian.

Salah satu cara yang paling efektif untuk mengoptimalkan efisiensi di pabrik manufaktur adalah

dengan modernisasi proses dan sistemasi alur kerja. Produsen perlu mengurangi pekerjaan-

pekerjaan yang membuang banyak waktu dan tenaga. Sistem Enterprise Resource Planning

(ERP) dapat memfasilitasi semua hal tersebut sehingga dapat membantu produsen mencapai

efisiensi yang optimal.

4. Kesulitan dalam meningkatkan ROI

Setiap produsen pasti ingin meningkatkan ROI dengan mudah. Pada umumnya, mereka memilih

untuk memperbanyak produksi atau meningkatkan harga produk. Tetapi, hal ini bukanlah cara

yang efektif terutama ketika kondisi ekonomi sedang tidak menentu sehingga dapat menurunkan

daya beli konsumen. Peningkatan ROI dapat dilakukan dengan beberapa cara. Yang pertama

adalah meningkatkan penjualan dengan strategi yang benar. Produsen perlu mendefinisikan

return, sebab ROI dapat mencakup penjualan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan, laba

yang lebih besar, pengurangan biaya overhead atau biaya produksi, retensi karyawan yang lebih

tinggi, dan kepuasan pelanggan yang lebih baik. Kemudian, produsen perlu membuat tolak ukur

untuk mendapatkan hasil investasi yang optimal. Yang kedua adalah memperbarui strategi

pemasaran dengan memanfaatkan digital marketing, karena biayanya lebih murah daripada cara

konvensional. Yang ketiga adalah mengurangi biaya produksi dengan mengubah desain atau

material kemasan tanpa harus mengorbankan kualitas produk dan bernegosiasi dengan pemasok

untuk memberikan harga diskon.

5. Kekurangan tenaga kerja yang berkualitas

Hal tersebut dikarenakan saat ini pekerja manufaktur yang berkualitas dari generasi baby

boomers sudah mulai meninggalkan pekerjaan mereka. Untuk mengatasi kekurangan tenaga
kerja yang berkualitas, produsen harus kreatif dalam melakukan perekrutan karyawan.

Yaitu dengan mengandalkan berbagai online platform untuk mem-posting lowongan pekerjaan.

Produsen harus benar-benar selektif saat memilih calon karyawan dan memastikan bahwa

mereka mampu bekerja dengan cepat, sesuai dengan target, di bawah tekanan, dan tidak

keberatan dengan jadwal kerja yang berubah.

6. Kesulitan dalam mengelola prospek penjualan

Tantangan lain yang sering dihadapi oleh produsen adalah dalam hal mengelola dan

memprioritaskan prospek penjualan. Kesalahan yang paling sering dilakukan oleh produsen

adalah memperlakukan prospek dengan cara yang sama. Padahal setiap prospek harus

diperlakukan secara khusus, karena masing-masing memiliki karakter, preferensi, dan kebutuhan

yang berbeda. Produsen juga sering kesulitan untuk mengidentifikasi prospek yang berpotensi

sehingga mereka sering berfokus pada peluang-peluang yang tidak menjanjikan dan lupa

melakukan follow up dengan prospek yang memiliki potensi tinggi menjadi pelanggan baru.

Produsen harus benar-benar paham terhadap prospek mereka. Hal ini dapat dilakukan ketika tim

penjualan menghubungi atau menemui prospek secara langsung, dan bisa juga dengan melihat

informasi prospek. Produsen harus memiliki satu sistem yang memudahkan mereka untuk

menyimpan, mengelola, dan melacak informasi prospek secara mudah.

Kebingungan pada kemunculan teknologi baru Kemunculan teknologi baru memang sering

terjadi setiap tahunnya. Meliputi IoT, robot, dan perangkat lunak manufaktur.

Kemunculan teknologi-teknologi canggih tersebut tentu saja membuat para produsen merasa

kebingungan. Menghindari teknologi tentu aja bukan merupakan pilihan yang baik. Karena

setiap produsen memang harus bisa beradaptasi terhadap perubahan apapun, termasuk teknologi,

untuk dapat bersaing di industri manufaktur yang kompetitif. Saat ini, sudah ada aplikasi gudang
online yang memudahkan dalam manajemen pengelolaan dan perhitungan persediaan. Akan

tetapi, produsen sebaiknya tidak gegabah dalam membuat keputusan untuk

mengimplementasikan solusi otomatis di pabrik mereka

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Daftar pustaka

https://alfand.web.id/peluang-bisnis-produksi-pabrikan/

https://www.google.com/search?channel=trow5&client=firefoxbd&q=contoh+makalah+bisni

pabrik

Anda mungkin juga menyukai