Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT

MENGGUNAKAN E- Wallet (Shoppe pay, Gopay, OVO, Dana) PADA PELAKU


USAHA MIKRO DAN KECIL MENENGAH DI KOTA PEKANBARU

Perkembangan teknologi informasi yang pesat sangat bermanfaat di segala


aspek kehidupan. Teknologi sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan
kreatifitas bukan hanya sebagai alat komunikasi hiburan saja. Teknologi informasi
sangat bermanfaat karena semakin memudahkan masyarakat dalam melakukan
kegiatan bisnis atau bertransaksi. Sector keuangan menjadi salah satu sektor yang
mendapatkan sentuhan inovasi teknologi.

Sebuah inovasi perkembangan teknologi di bidang keuangan adalah Financial


Technology atau fintech. Fintech bukan merupakan layanan yang diberikan oleh
perbankan melainkan model bisnis baru yang saat ini sangat membantu kebutuhan
masyarakat. Jasa-jasa yang diberikan oleh perusahaan penyelenggara fintech
membantu masyarakat dalam melaksanakan transaksi keuangan tanpa memiliki
rekening seperti yang ada pada perbankan pada umumnya (Rahma, 2018). Transaksi
non-tunai yang bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk mengurangi transaksi
dengan menggunakan uang tunai (less cash society). Karena penggunaan transaksi
non tunai menurut gubernur Bank Indonesia dapat mengurangi peredaran uang tunai
di Indonesia serta mendorong terciptanya less cash society Bank Indonesia (2014).

Kemajuan fintech kemudian melahirkan inovasi baru yang bermanfaat untuk


masyarakat luas. Dengan berbagai kemudahan-kemudahan penggunanannya,
masyarakat tanpa menyadari telah menggunakan fintech, salah satunya adalah
penggunaan produk keuangan uang elektronik (Rahma, 2018). Semakin
berkembangnya uang elektronik mendorong penciptaan produk baru yakni e-wallet.
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/40/PBI/2016 pasal 1 ayat 7 “Dompet
elektronik atau e-wallet adalah layanan elektronik untuk menyimpan data instrumen
pembayaran antara lain alat pembayaran dengan menggunakan kartu dan/atau uang
elektronik, yang dapat juga menampung dana, dan untuk melakukan pembayaran”.
Berikut beberapa e-wallet terbesar yang ada di Indonesia :

Daftar Dompet Digital Terbesar 2021

link aja 7

dana 17

gopay 19

ovo 19

shopee pay 38

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Sumber : Snapcart, 2021


Gambar 1.1 Daftar Dompet Digital Terbesar 2021

Menurut Bank Indonesia tahun 2019, terdapat 38 dompet digital atau e-wallet
yang memiliki lisensi resmi. Berdasarkan survei dari snapcart menyatakan bahwa
jumlah pangsa pasar dari shoppee pay menduduki peringkat pertama yakni sebesar
38%. Peringkat selanjutnya diduduki oleh gopay dan ovo sebesar 19%. Disusul oleh
dana sebesar 17% dan link aja sebesar 7%. Pengguna dari dompet digital ini bukan
hanya dari kalangan pribadi melainkan juga sektor UMKM. Usaha mikro kecil
menengah memiliki  merupakan sektor vital di dalam menopang pembangunan
ekonomi nasional. UMKM yang telah terbukti memiliki daya tahan yang relatif kuat
dalam menghadapi krisis ekonomi yang pernah dialami bangsa Indonesia.

Saat krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1997-1998, saat itu
perkembangan perekonomian Indonesia berjalan lambat, dan salah satu yang mampu
bertahan saat krisis moneter adalah usaha mikro dan kecil. Usaha berskala kecil dan
menengah relatif mampu bertahan dibandingkan perusahaan besar. Hal ini
dikarenakan mayoritas usaha berskala kecil tidak terlalu bergantung pada modal besar
atau pinjaman dari luar dalam mata uang asing. Bertahannya UMKM dalam
menghadapi krisis dan kondisi perekonomian yang tidak stabil telah menunjukkan
betapa pentingnya sektor ini dalam perekonomian nasional (Tulus Tambunan,
2016:2). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM di Indonesia
mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Pada tahun 2010, jumlah UMKM ada sekitar
52,8 juta  hingga pada tahun 2018 terdapat 64.194.057 UMKM yang ada di
Indonesia dan mempekerjakan 116.978.631 tenaga kerja. Kenaikan jumlah ini
membawa UMKM sebagai kontributor terbesar dalam produk domestik bruto (PDB)
yaitu 60,3 persen. 

Pertumbuhan ekonomi yang diwujudkan melalui usaha mikro kecil dan


menengah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi di sektor keuangan dapat
meningkat. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, nilai transaksi uang
elektronik pada Februari 2021 lalu tercatat sebesar Rp 19,2 triliun atau tumbuh 26,4
persen year on year (yoy). Demikian pula dengan volume transaksi digital banking
mencapai 464,8 juta transaksi, dengan nilai transaksi yang menembus Rp 2.547,5
triliun atau tumbuh 22,9 persen yoy. Melalui fintech memberikan kemudahan bagi
pelaku usaha mikro dan kecil dalam melakukan transaksi jual beli, selain itu fintech
juga dapat dikatakan menjadi penghubung antara pelaku usaha dengan pembeli, salah
satu bentuk peran tersebut adalah dengan adanya e-wallet. Transaksi digital melalui
e-wallet kini lebih digemari ketimbang harus pergi ke kantor cabang bank karena
pengguna cukup bertransaksi melalui perangkat smartphone . E-wallet juga
memberikan kemudahan transaksi di mercant-merchant yang sudah memiliki
kerjasama tanpa perlu mengeluarkan uang tunai.
https://money.kompas.com/read/2021/04/15/170000826/hasil-riset-jenius-sebut-
penggunaan-atm-turun-selama-pandemi

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/04/15/gaya-hidup-semakin-digital-
perbankan-kurangi-jumlah-mesin-atm

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200927115059-185-551452/m-banking-
rentan-pakar-sarankan-bukan-untuk-rekening-utama
https://finansial.bisnis.com/read/20210210/90/1354859/sering-diabaikan-ini-kesalahan-
kesalahan-pakai-mobile-banking

Anda mungkin juga menyukai