Anda di halaman 1dari 1

Good governance atau sering diartikan sebagai tata pemerintahan yang baik

merupakan isu yang menonjol dalam pengelolaan administrasi publik. Secara umum istilah
good governance berkaitan dengan tindakan atau tingkah laku yang bersifat mengarahkan,
mengendalikan, atau mempengaruhi urusan publik. Good governance dapat diartikan sebagai
kinerja suatu lembaga atau sebagai suatu proses pembuatan keputusan yang pelaksanaannya
melibatkan stakeholder dalam masyarakat yang didasarkan pada prinsip.
Permasalahan good governance ini tidak pernah luput dari perhatian masyarakat.
Sebagaimana diketahui Good governance adalah kebutuhan mutlak mayoritas rakyat demi
terciptanya suatu sistem pemerintahan yang lebih berpihak kepada kepentingan rakyat, yaitu
pemerintahan dengan ciri-ciri tata kelola pemerintahan yang baik, efektif, efisien, transparan,
responsive, akuntabel dan bertanggung jawab. Artinya, penyelenggaraan pemerintahan
diharapkan tepat sasaran sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan, berdaya guna
dan berhasil guna, terbuka dan dapat diawasi oleh semua orang, berusaha melayani semua
pihak yang berkepentingan, responsive terhadap kebutuhan rakyat, memfasilitasi dan
memberi peluang ketimbang mengkontrol, serta melaksanakan sesuai dengan peraturan
perundangan (the rule of law), serta bertanggung jawab terhadap segala kebijakan yang
ditetapkan kepada publik.
Rakyat berharap Good governance yang efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan
bertanggung jawab dapat diselenggarakan oleh para pejabat sector publik. Karena dengan
good governance mereka akan dapat memiliki kualitas pemerintahan yang lebih baik. Namun
faktanya saat ini Good governance hanyalah sebatas jargon belaka. Tidak sesuai dengan
sebagaimana yang disampaikan oleh Dwiyanto “dengan memiliki praktik good governance,
maka kualitas pelayanan publik menjadi semakin baik, angka korupsi menjadi semakin
rendah, dan pemerintah semakin peduli dengan kepentingan publik”. Hal ini justru
berbanding terbalik. Aparat pemerintah yang seyogyanya menjadi panutan rakyat malah
banyak yang tersandung masalah hukum. Tata kelola pemerintahan yang seharusnya
didasarkan pada prinsip masih belum berjalan dengan sempurna. Padahal seharusnya
penyelenggaraan negara yang baik harus menjadi perhatian serius.
Prinsip-prinsip yang seharusnya menjadi tolak ukur untuk mengukur kinerja
pemerintahan justru belum berjalan dengan baik. Penerapan prinsip-prinsip good governance
oleh aparatur pelayanan publik belum berjalan dengan sempurna. Hal ini tampak dari sisi
kesetaraan(equity), yaitu kesamaan dalam perlakuan dan pelayanan, dimana masyarakat
memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan dan keadilan. Negara
harus menjamin keadilan, dan mengutamakan kebutuhan publik. Namun Pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat belum bisa dikatakan baik, karena pelayanan publik yang
disediakan pemerintah belum bisa di nikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Birokrasi yang
seharusnya tidak memihak kepada siapapun, justru terkadang masih terijadi.

Anda mungkin juga menyukai