Anda di halaman 1dari 1

KONDISI

Sektor pertanian saat ini mengalami kendala pada pembiayaan. Untuk mengatasi
kendala ini, dibutuhkan adanya pembiayaan berupa penyaluran kredit dari pihak perbankan
terhadap sektor pertanian. Oleh sebab itu, saat ini pemerintah bekerja sama dengan pihak
perbankan meluncurkan beberapa kredit program/bantuan modal bagi petani dan pelaku
usaha pertanian melalui beberapa bentuk seperti dana bergulir, penguatan modal, subsidi
bunga, maupun yang mengarah komersil. Pemberian program kredit dengan perantara pihak
bank bertujuan untuk menambahkan modal para petani agar dapat memperluas usaha mereka,
namun yang terjadi para petani kurang mengetahui adanya program tersebut karena
kurangnya informasi.
Selain sektor perbankan, sektor pemasaran juga merupakan sektor penting dalam
pertanian. Di Indonesia ada beberapa aplikasi pemasaran seperti Sayurbox, Kecipir, Pak Tani
Digital, Limakilo, Tanihub, dan iGrow dalam membantu akses pemasaran maupun investasi
sektor pertanian. Sayangnya, penerapan aplikasi-aplikasi tersebut belum begitu masif dan
sering mengalami kendala teknis. Pada kenyataannya, justru petani-petani kita sebagian besar
masih menggunakan teknologi yang tradisional. Menurut IMD World Digital
Competitiveness Ranking tahun 2018, penilaian terhadap daya saing digital dalam
meningkatkan ekonomi dan efisiensi di berbagai bidang, Indonesia berada diurutan ke-62 dari
63 negara.
PIHAK TERKAIT
- Petani
- Bank Indonesia
- Pemerintah provinsi Sulawesi Utara
PERMASALAHAN
Kondisi minimnya pembiayaan perbankan untuk sektor pertanian disebabkan oleh
tiga hal, yaitu 1) pengalaman dan trauma beberapa bank menghadapi beberapa kredit
bermasalah atau kredit macet sewaktu mengucurkan kredit pertanian, penyebabnya karena
banyaknya nasabah yang tidak mampu lagi membayar pinjamannya atau tidak melunasi
utangnya. 2) Aturan BI yang cukup ketat agar bank prudent (kehati-hatian) dalam penyaluran
dana 3) Banyak bank khususnya bank besar tidak memiliki pengalaman menyalurkan kredit.
Secara umum kendala penyaluran kredit ke sektor pertanian adalah kurang matching-nya
karakterisitik di sektor pertanian dengan karakteristik usaha diperbankan. Usaha di sektor
pertanian bersifat musiman sementara karakteristik usaha perbankan tidak terkait dengan
musiman. Sedangkan, sektor pemasaran memiliki permasalahan yaitu kurangnya
pengetahuan petani tentang literasi digital sehingga menyebabkan kurang efektifnya
pemasaran online.
ALTERNATIF SOLUSI
1. Untuk menyelesaikan masalah kredit macet, perbankan mengupayakan penyelesaian
damai dengan opsi-opsi pelunasan dengan angsuran, penjualan jaminan secara
sukarela, pelunasan dengan keringanan bunga dan pinalti serta penyelesaian dengan
masuknya investor baru.
2. Pihak perbankan diprovinsi Sulawesi Utara harus lebih banyak mengadakan
sosialisasi kepada masyarakat tentang pembiayaan sektor pertanian dan
perkembangan pada perbankan terlebih pada kantor-kantor perbankan yang ada di
pelosok-pelosok daerah.
3. Untuk menyalurkan kredit ini bank harus memiliki pedoman khusus dalam
penyaluran dana ke sekltor pertanian karena banyak ditemukan kendala dalam
penyaluran dana.
4. Diadakannya pelatihan dan pemahaman kepada petani sebagai bekal bersaing di ranah
nasional maupun internasional.

Anda mungkin juga menyukai