Anda di halaman 1dari 1

M5_TOPIKPERAN3_KELOMPOK3

1. Bank
Kondisi: Sektor pertanian saat ini mengalami kendala pada pembiayaan. Untuk mengatasi kendala
ini, dibutuhkan adanya pembiayaan berupa penyaluran kredit dari pihak perbankan terhadap sektor
pertanian. Oleh sebab itu, saat ini pemerintah bekerja sama dengan pihak perbankan meluncurkan
beberapa kredit program/bantuan modal bagi petani dan pelaku usaha pertanian melalui beberapa
bentuk seperti dana bergulir, penguatan modal, subsidi bunga, maupun yang mengarah komersil.
Pemberian program kredit dengan perantara pihak bank bertujuan untuk menambahkan modal para
petani agar dapat memperluas usaha mereka, namun yang terjadi para petani kurang mengetahui
adanya program tersebut karena kurangnya informasi.
Pihak terkait: Petani, Bank Indonesia, Pemerintah provinsi Sulawesi Utara
Permasalahan: Kondisi minimnya pembiayaan perbankan untuk sektor pertanian disebabkan oleh
tiga hal, yaitu 1) pengalaman dan trauma beberapa bank menghadapi beberapa kredit bermasalah
atau kredit macet sewaktu mengucurkan kredit pertanian, penyebabnya karena banyaknya nasabah
yang tidak mampu lagi membayar pinjamannya atau tidak melunasi utangnya. 2) Aturan BI yang
cukup ketat agar bank prudent (kehati-hatian) dalam penyaluran dana. 3) Banyak bank khususnya
bank besar tidak memiliki pengalaman menyalurkan kredit. Secara umum kendala penyaluran kredit
ke sektor pertanian adalah kurang matching-nya karakterisitik di sektor pertanian dengan
karakteristik usaha diperbankan. Usaha di sektor pertanian bersifat musiman sementara karakteristik
usaha perbankan tidak terkait dengan musiman.
Alternatif solusi: Untuk menyelesaikan masalah kredit macet, perbankan mengupayakan
penyelesaian damai dengan opsi-opsi pelunasan dengan angsuran, penjualan jaminan secara
sukarela, pelunasan dengan keringanan bunga dan pinalti serta penyelesaian dengan masuknya
investor baru. Pihak perbankan diprovinsi Sulawesi Utara harus lebih banyak mengadakan
sosialisasi kepada masyarakat tentang pembiayaan sektor pertanian dan perkembangan pada
perbankan terlebih pada kantor-kantor perbankan yang ada di pelosok-pelosok daerah. Untuk
menyalurkan kredit ini bank harus memiliki pedoman khusus dalam penyaluran dana ke sekltor
pertanian karena banyak ditemukan kendala dalam penyaluran dana.
2. Pemasaran
Studi kasus: Analisis Tataniaga Jagung di Desa Pergandengan, Kecamatan Tiga Binanga,
Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara (Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi)
Kondisi: Desa Pergandengan merupakan salah satu desa di Kecamatan Tiga Binanga, Kabupaten
Karo, Provinsi Sumatera Utara. Petani di desa ini mengusahakan komoditi jagung sebagai mata
pencaharian utamanya, sehingga besarnya keuntungan yang diperoleh petani akan mempengaruhi
minat petani dalam mengusahakan jagung. Keberhasilan suatu usaha tani komersial juga ditentukan
oleh aspek pemasaran. Bila mekanisme pemasaran berjalan baik maka semua pihak yang terlibat
akan diuntungkan. Oleh karena itu peranan lembaga perantara pemasaran menjadi amat penting
untuk menentukan mekanisme pasar.
Pihak terkait: Petani, perantara pemasaran, konsumen.
Permasalahan: Rendahnya harga jagung ditingkat petani menyebabkan keuntungan yang diperoleh
petani relatif kecil, tidak sebanding dengan yang diperoleh pedagang. Perantara pemasaran lebih
cepat memperoleh informasi harga dibandingkan petani produsen. Selain itu, bargaining position
petani produsen relatif lemah. Hal ini mengakibatkan petani produsen bertindak sebagai price taker,
sedangkan perantara pemasaran bertindak sebagai price setter. Proses penyampaian jagung ke
konsumen lebih panjang, yakni melibatkan agen, pedagang pengumpul, pedagang besar dan
pedagang pengecer. Hal ini akan menyebabkan tingkat efisiensi yang lebih rendah.
Alternatif solusi:
Perlu diperpendek saluran pemasaran jagung, sehingga biaya pemasaran yang dikeluarkan
lebih kecil yang dapat meningkatkan nilai efisiensi pemasaran. Produsen dan lembaga pemasaran
harus lebih aktif lagi dalam mencari informasi-infornasi pasar, misalnya dengan mengetahui adanya
kenaikan harga. Supaya bisa menjadi bahan referensi dalam memasarkan jagung dan meningkatkan
pendapatan.

Anda mungkin juga menyukai