Anda di halaman 1dari 12

SIFAT TERPUJI DAN SIFAT TERCELA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam IV

Dosen Pengampu : Mohammad Afifullah, Dr.S

Oleh :

 Eka NurAini

 Nada Maulidiatul A.H

 Safira Naila Farihah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2020
SIFAT TERPUJI DAN SIFAT TERCELA

a. Pengertian Sifat Terpuji Dan Sifat Tercela


Al-ghazali menyatakan bahwa bagian kitab ketiga kitab ihya’ (al-muhlikat). Al-ghazali
akan menjelaskan tentang pengertian akhlak dan hakikatnya, juga tentang motivasinya, bahaya.
Bahayanya dan tanda-tandanya, serta obat bagi akhlak yang tercela.
Akhlak yang baik adalah sebagaimana yang diteladankan oleh Rasulullah SAW, juga
yang merupakan dari sikap para shiddiqin. Pada hakikatnya ia adalah bagian terbesar dari agama.
Buah kegiatan dari para muttaqin dan sebagai latihan kaum yang beribadah. Sedangkan,
Akhlak yang tercela adalah racun yang dapat membunuh. Noda yang nyata sifat
kerendahan yang jelas menjauhkan manusia dari Allah. Meninggalkan maksiat yang dilarang dan
berbuat taat yang diperintah adalah bentuk penerapan akhlak, dan al-ghazali menekankan bahwa
meninggalkan maksiat lebih berat dan sulit dibandingkan dengan berbuat taat. Karenanya,
meninggalkan syahwat yang sering melakukan maksiat merupakan amal para shiddiqin. Ini
bukannya tanpa latihan, karena riyadah al-nafs merupakan bagian dari pekerjaan mereka, seperti
melihat aib sendiri (mawas diri). Menjaga lidah dan mengendalikan amarah. Latian itu sendiri
menjadi obat bagi akhlak yag tercela.
Diantara tanda-tanda akhlak manusia menjadi baik adalahmembiasakannya dan semuanya
merasakan manisnya ibadah yang dilakukan akhlak yang seperti itu terintegrasikan dalam diri
seorang sehingga dia dapat merasakannya lagi sebagai sebuah kelebihan. Hal ini seperti
diceritakan kembali oleh al-ghazali dalam kisah sahl al-tustari, yang melazimkan kebaikan
sebagai sebuah kebiasaan, sehingga ia merasakan bahwa semuanya merupakan taufik dari Allah
yangmaha kuasa.

b. Macam-Macam Sifat Terpuji


Dalam kehidupan sehari-hari kita akan mendapatkan banyak sekali contok akhlak terpuji
atau akhlak mahmudah, seperti berikut ini :
1. Afwu atau pemaaf
Sifat pemaaf adalah akhlak yang sangat dianjurkan dalam berhubungan sosial,
karena memaafkan kesahalan orang lain adalah jauh lebih baik dari pada meminta
maaf atas kesalahan sendiri.
2. Haya’ atau malu
Maksud “malu” disini adalah memiliki sifat malu untuk melakukan sebuah
keburukan baik untuk diri sendiri maupun kepada orang lain. Orang yang
mempunyai sifat ini tidak hanya dari perasaan hati sja, tetapi huga ditunjukkan
pada perkataan atau perbuatan. Sifat haya’ atau malu merupakan salah satu dari
99 cabang iman :
Artinya :

‫ْال َحيا َ ُء ِمنَ ا ِال يْما َ ِن‬


“Malu adalah sebagian dari iman.”
3. Ta’awun atau saling menolong
Komunitas manusia yang sifatnya homogen pastinya menuntut mereka untuk
saling membutuhkan satu sma lain. Inilah mengapa manusia disebut “homo
sapiens”, yaitu tidak bisa hidup tanpa manusia lain. Disinilah funsi tolong
menolong dan saling membantu sesama.
4. Khifdul lisan atau menjaga lisan.
Lisan merupakan salah satu faktor besar yang bisa memecah tali persaudaraan,
bahkan tidak jarang terjadi permusuhan, perkelahia, pembunuhan dan sebagainya,
karena bersumber dari ketidakmampuan dalam menjaga lisan. Dalam sebuah
hadist, Rasulullah SAW bersabda:
Artinya :

‫أأل ْنسا َ ِن فِ ْي ِح ْف ِظ اللِسا َ ِن‬


ِ ُ‫َساَل َمة‬
“Keselamatan dunia tergantung dari bagaimana menjaga lisannya.”
5. Amanah atau dapat dipercaya
Sifat amanah adalah memberikan kepercayaan diri kepada orang lain melalui
ucapan dan tindakan tersebut berkesesuaian. Lawan dari sifat amanah adalah sifat
khianah (berkhianat) yang merupakan salah satu tanda orang munafik.
6. Sidqu atau benar
Sidqu diartikan sebagai benar dan jujur baik dalam perkataan, perbuatan, dan hati.
Kejujuran adalah akhlak yang sangat penting dan harus diberikan dalam
mengiringi berbagai macam aktivitas kehidupan kita, karena praktek-praktek
kejujuran sudah mulai punah dari masa ke masa.
7. Adil
Sifat adil memang bisa diartikan dengan berbagai macam versi, yaitu tidak
sebelah, tidak memihak, mampu menempatkan sesuatu pada tempatnya, seimbang
dan lain-lain. Sifat adil merupakan akhlak yang harus dimiliki oleh setiap muslim,
terutama bagi pemimpin, karena sifat inilah yang menjadi salah satu faktor
kerukunan dan kedamaian.
8. Ta’dhim atau menghormati orang lain
Dalam berhubungan sosial setiap orang pasti ingin dihormati dan dihargai.
Disisnilah sifat ta’dhim kepada orang lain, yaitu menghormati orang lain apalagi
kepada orang yang lebih tua, sedangkan orang yang lebih tua juga harus mampu
menghargai rang yang lebih muda. Maka akan tercipta sifat saling toleransi
terhadap sesama.
9. Tawadhu’ atau sopan santun
Tawadhu’ atau sopan santun adalah perwujudan dari sifat ta’dhim. Demikian,
orang yang bisa menghormati orang lain pasti akan bertindak sopan
santunkepadanya. Tidak berbuat sesuka hati, tidak semena-mena, dan mampu
memberikan hak orang lain dalam berhubungan sosial.
10. Tadamu’ atau rendah hati
Orang yang memiliki sifat rendah hati pasti mampu menghargai orang lain dan
karyanya tidak merasa lebih baik melebihi orang lain, tidak suka
menyombongkan diri. Sedangkan lawan dari sifat rendah hati adalah sifat tinggi
hati atau sombong.
11. Muhasabatun nafsi atau intropeksi diri
Manusia adalah tempat salah dan lupa. Tidak ada manusia yang sempurna tanpa
melakukan kesalahan, tapi sebaik-baiknya manusia yang berbuat salah adalah
manusia yang bisa mengevaluasi kesalahan dan berusaha memperbaikinya.
Intropeksi diri sangat penting untuk menyongsong masa depan ukhrawi dan
duniawi, yaitu intropeksi diri atas dosa-dosa yang yang menguasai diri dari
sebuah kegagalan.
12. Tafakkur atau berfikir
Tafakur adalah memanfaatkan waktu untuk banyak berpikir tentang keagungan
Allah SWT atas apapun yang telah dia ciptakan. Tafakur sangat bermanfaat untuk
memberikan kekaguman diri atas keagungan Allah SWT semakin bersyukur atas
rahmat dan nikmatnya, semakin menguatkan hati dalam beraqidah, dan juga
menambah luasnya wawasan pengetahuan. Namun kita sebagai makhluk-Nya
hanya boleh bertafakur atas ciptaannya bukan bertafakur atas Dzat-Nya.
13. Khusnudzon atau berprasangka baik
Berprasangka baik kepada orang lain sangatlah dianjurkan Karena manusia tidak
mengetahui seberapa besar kebaikan orang tersebut di sisi Allah SWT, Hanya
Allah SWT sendirilah yang mengetahuinya. Sifat berprasangka baik juga
menumbuhkan dampak-dampak positif kepada orang lain misalnya : menghindari
sifat sombong, tidak mudah menyalahkan orang lain, dan lain-lain.
14. Sakha’ atau pemurah
sifat pemurah adalah suka memberi dan berbagai atas apa yang dimiliki kepada
orang lain, baik jika diminta maupun tanpa diminta. Sifat ini memiliki banyak
Fadhilah dan keutamaan sebagai orang yang ahli bershodaqoh.
Adapun Fadhilah dan keutamaan shodaqoh sebagai berikut :
a) Shodaqoh penangkal bala (musibah dan cobaan).

‫قا َ َل َر سُو ُل هللا عليه وسلم ا ن الصد قه لقدد فع سبعين با بامن البأل‬
“Rasulullah SAW bersabda : Shadaqah bisa menolak 70 pintu balak.”

b) Shadaqah adalah dokter.


‫ ضاكم با الصدقه‬r‫ ل هللا صل هللا وسلم داووامر‬r‫قا ل رسو‬
“Rasulullah SAW bersabda : Obatilah orang-orang sekitarmu dengan
shadaqah.”
c) Shadaqah adalah penjaga harta.
‫ هللا الصدقة تطفي غضب الرب‬r‫قال رسول‬
“Rasulullah SAW bersabda : Jagalah hartamu dengan bershadaqah.”

d) Shadaqah bisa menghilangkan murka Allah.

‫ هللا الصدقة تطفي غضب الرب‬r‫قال رسول‬


“Rasulullah SAW bersabda : Sadaqah mampu memadamkan murka
Tuhan.”

e) Shadaqah bisa menyatukan persaudaraan.

‫ هللا صلى هللا عليه وسلم الصدقه هدية تها دو تجا ب‬r‫قال رسول‬
“Rasulullah SAW bersabda : Shadaqah adalah hadiah, berilah hadiah
kamu sekalian, maka salinglah mencintai kamu sekalian.”

f) Shadaqah mampu melunakkan hati yang keras.

‫ هللا صلى هللا عليه وسلم من وجد في قلبه قسا وة فلينشر الصدقه‬r‫قال رسول‬

“Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang hatinya keras, maka


hendaklah lunakkan dengan mengeluarkan shadaqah.”

g) Shadaqah menambah umur.

‫ هللا صلى هللا عليه وسلم الصدقة تريد في العمر‬r‫قال رسول‬

“Rasulullah SAW bersabda : Shadaqah mampu menghilangkan dan


menambahkan umur.”

orang-orang yang bershodaqoh, orang-orang yang dermawan adalah


orang-orang yang mau mengulurkan tangannya untuk membantu sesama.
Mereka dekat dengan Allah mereka disayang oleh sesamanya mereka dengan
dekat dengan surga dan mereka jauh dari siksa neraka.
Semoga Allah menjadikan kita hambanya yang butuh kepada-nya dan
peduli kepada sesama makhluk.
15. Ihsan
Ihsan adalah perbuatan manusia dalam melaksanakan seluruh ibadahnya secara
baik dan menjalankan secara benar perbuatan. Ihsan juga dalam bentuk interaksi
dengan siapapun makhluk Allah SWT.
16. Sabar
Seorang anak harus belajar dari kesabaran adalah mendapatkan sesuatu yang tidak
disenangi dengan jiwa yang lapang dan bukan dengan kemarahan atau keluhan.
Sikap sabar dapat termanifestasi melalui sikap baik dalam melaksanakan ibadah
maupun muamalah, serta menjauhkan menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan
maksiat.
17. Menepati janji
Tanamkan rasa percaya kepada anak bahwa menepati janji yang telah dibuatnya
merupakan salah satu tanda orang beriman dan Allah SWT menyukai hal itu kalau
tidak mampu menepatinya, maka ajarkan pula untuk minta maaf.
18. Suci diri
Islam adalah agama yang mengajarkan kebersihan. Islam sangat menganjurkan
kepada setiap individu muslim agar selalu menjaga kebersihan badan pakaian dan
tempat tinggalnya masing-masing.

c. Macam-macam sifat tercela (Al-mazmumah)


Imam an-nawawi rahimahullah menyebutkan dalam Riyadus Sholihin membuat bab yang
berjudul bab husnil khuluq (bab akhlak yang baik) adalah kumpulan perkara-perkara dan
amalan-amalan yang baik menurut syariat. Sedangkan akhlak yang buruk adalah kebalikan dari
akhlak yang baik yaitu dusta, berbohong, tidak sabar dalam menghadapi masalah, bakhil (pelit),
mengingkari janji, dengki, iri, suka mengadu domba sesama muslim, suka meminta-minta untuk
pribadinya, memutuskan tali silaturahmi, dan sebagainya.
 Definisi akhlak buruk
1) menuruti keburukan dan mencegah kebaikan.
2) Menghiasi diri dengan hal-hal yang hina dan menjauhkan dari hal yang
utama.
Akhlak yang buruk adalah perbuatan yang rendah serta jalan yang hina Allah
dan rasulnya membenci hal tersebut. Bahkan pada hakikatnya manusia membenci
akhlak yang buruk dan menjauhi pelakunya. Akhlak yang buruk menjadi sebab
dijauhi orang banyak, memecah belah persatuan, mencegah kebaikan, dan
menghalangi pelakunya dari Hidayah. Dia juga sebagai penyebab kesedihan dan
kegundahan, mendatangkan kesusahan dan hati menjadi sesak bagi pelakunya
juga orang-orang yang bergaul dengan mereka.
Nabi Muhammad SAW bersabda :

‫ َويُب ِْعيْضُ َش ْغسا َ فها‬,‫اِ َّن هللا َك ِريْما َ ي ُِحبُّ اَ ْك َر َم َو َمعا َ لِ َي األَحْ الَق‬
Artinya :
“Sesungguhnya Allah itu Karim Maha Dermawan lagi mencintai sifat
dermawan dan mencintai akhlak Akhlak Yang Mulia dan Allah membenci
perkara-perkara yang hina.” (Hasan, H.R. Hakim dalam mustadrok : 152).
 Diantara bentuk akhlak yang buruk, yaitu:
1) Sombong
Sombong merupakan sifat yang dibenci oleh syariat Fitrah dan akal.
Orang yang sombong dibenci oleh Allah SWT dan dibenci pula oleh
makhluk yang lain. Nabi bersabda :

‫الَيَ ْد ُخ ُل ْال َجنَّةَ َر ُج َّل فِ ْي قَ ْلبِ ْي ِه ِم ْثقا َ ُل َد َّر ٍة ِم ْن ِكب ٍْر‬


Artinya :
“Tidak masuk surga orang yang dalam hatinya ada kibr (sombong)
walaupun hanya seberat dzarrah.” (H. R. Muslim)
Nabi telah menafsirkan makna kibr (sombong) dengan penafsiran yang
amat jelas dan luas. Beliau bersabda :

ِ َّ‫ َو َغ ْمصُى الن‬, ‫ق‬


‫اس‬ َ ‫اَ ْل ِك ْب ُر بَطَرُا ْل‬
ِّ ‫لح‬
Artinya :
“sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan
(meremehkan) manusia.” (H.R. Muslim)
Termasuk sikap sombong yaitu menganggap rendah Orang rendahan
yang memberikan faedah kepadamu hal ini banyak menimpa para
penuntut ilmu.
2) Berdusta
Nabi melarang dari perbuatan dusta. ini mencakup dusta dalam segala
sesuatu jika tidak benar, orang yang mengatakan. “Berdusta itu jika tidak
menimbulkan bahaya untuk orang lain maka tidak mengapa.” Ini adalah
perkataan yang batil tetapi yang ada adalah nash yang mengharamkan
perbuatan dusta secara mutlak. Oleh karena itu berdusta adalah pangkal
kejahatan sebagaimana sabda Nabi SAW :

ِ َّ‫ب يَ ْه ِد ي اِلَىى ْالفُجُوْ َريَ ْه ِد اِلَى الن‬


َ‫ َواِ َّن ال َّر ُج ُل لَيَ ْك ِذبُ َحتَّى يَ ْكت‬,‫ار‬ َ ‫َواِ َّن اى َك ِذ‬
Artinya :
“Dusta membawa seseorang kepada kejahatan dan kejahatan
mengantarkan seseorang ke neraka dan jika seseorang senantiasa berdusta
dan memilih berdusta maka akan dicabut di sisi Allah sebagai Pendusta
(pembohong).” (Muttafaqun’alaihi)
3) Rasa malu yang tipis bahkan tidak ada rasa malu.
malu adalah akhlak (perangai) yang mendorong seseorang untuk
meninggalkan perbuatan-perbuatan yang buruk dan tercela. Akhlak ini
menghalangi seorang dari melakukan dosa dan maksiat dan mencegah dari
sikap melalaikan hak orang lain. Buah rasa malu adalah Iffah (menjaga
kehormatan). Siapa saja yang memiliki rasa malu hingga mewarnai
seluruh amalnya niscaya ia akan berlaku Iffah dan dari buahnya pula
adalah bersifat Wafa (setia atau menepati janji).
4) Hasad (dengki)
Artinya membenci datangnya nikmat Allah SWT kepada orang lain. Jadi
hasad bukan mengharapkan hilangnya nikmat Allah dari orang lain namun
hasad adalah semata-mata ketidak senangnya seseorang terhadap nikmat
yang Allah berikan kepada orang lain. Ini adalah hasad, baik ia
mengharapkan hilangnya nikmat itu dari orang lain ataupun tidak.
Pengertian ini sebagaimana yang diterapkan oleh Syeikh Islam Ibnu
Taimiyah. Beliau mengatakan hasad adalah kebencian seseorang terhadap
nikmat yang Allah berikan kepada orang lain Allah SWT berfirman :

۟ ‫ص يبٌ ِّممَّا ْٱك َت َس ب‬


‫ُوا ۖ َولِل ِّن َس ٓا ِء‬ ِ ‫ال َن‬ ِ ‫ض ۚ لِّلرِّ َج‬
ٍ ْ‫ض ُك ْم َعلَ ٰى َبع‬ َّ ‫َواَل َت َت َم َّن ْو ۟ا َما َف‬
َ ْ‫ض َل ٱهَّلل ُ ِبهِۦ َبع‬
‫ان ِب ُك ِّل َشىْ ٍء َعلِيمًا‬ ۟ ُ‫َنصِ يبٌ ِّممَّا ْٱك َت َسب َْن ۚ َوسْ ٔـََٔل‬
َ ‫وا ٱهَّلل َ مِن َفضْ لِ ِهۦٓ ۗ إِنَّ ٱهَّلل َ َك‬

Artinya:
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan
Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain.
(Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka
usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka
usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. An-Nisa’ :
32)

5) Bakhil (pelit)
Allah dan rasulnya mencela dan mengancam sifat bakhil, kikir, pelit,
adalah sifat yang tercela. Tabiat yang hina dan perangainya yang jelek
serta termasuk salah satu penyakit di tengah-tengah umat islam.
Rasulullah selalu berlindung kepada Allah dari sifat ini, bagaimana tidak
karena penyakit ini telah membinasakan banyak umat. Selain itu sifat ini
juga menyebabkan pelakunya diseret ke neraka jahanam. Karena itulah
terdapat ancaman yang keras dalam al-quran dan as-sunnah yang shahih
bagi orang-orang yang mempunyai sifat dan pengidap penyakit bakhil
kikir dan pelit ini.
6) Penakut
sifat penakut ini merupakan lawan dari sifat berani. Sifat penakut pada diri
seorang seseorang yaitu lemah hatinya, takut kepada segala sesuatu yang
tidak berani. Ibnu maskawaih berkata : Pengertian Al-Jubn yaitu rasa
takut kepada sesuatu yang seharusnya tidak perlu ditakuti Rasulullah
SAW bersabda :
“Sejelek-jeleknya sifat yang ada pada diri seseorang adalah sifat
pelit yang membawa kepada ketamakan dan sifat penakut (pengecut).
(shahih, H.R. Abu Dawud dalam sunahnya (2511)).
 Pengaruh sifat buruk dari sifat penakut
 Menghinakan diri.
 Tidak memiliki ketetapan hati dan tidak sabar.
 Masuknya segala keburukan kedalam jiwa, keluarga, dan
harta.
 Orang yang penakut berrarti telah berburuk sangka kepada
Allah.
 Sifat penakut dapat membuat seseorang lari dari medan
perang dan ini merupakan dosa besar yang menyebabkan
pelakunya terseret kedalam neraka.
7) Mudah marah
Orang yang mudah marah bahkan setiap hari kepada istri, anak-anak,
pembantu tidak luput dari amarahnya. Terkadang masalah sepele yang
bukan prinsip menjadi pemicunya, padahal menurut syariat Islam bahwa
orang yang kuat adalah yang dapat menahan amarahnya. Rasulullah SAW
bersabda :
‫ب‬
ِ ‫َض‬ ُ ِ‫ْس ال َّش ِد ْي ُد باِالصُّ رْ َع ِة اِنَّما َ ال َّش ِد ْي ُد الَّ ِذي يَ ْمل‬
َ ‫ك نَ ْف َسهُ ِع ْن َد الغ‬ َ ‫لَي‬
Artinya :
“Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, tetapi orang (yang kuat
itu) adalah yang mampu menahan amarahnya ketika marah.” (muttafaqun
Alaihi)
8) Kasar dalam bertutur kata, suka berkata keji dan kotor
Sifat ini dapat menyebabkan perpecahan dan permusuhan. Rasulullah
SAW bersabda :

‫ان هللا يُب ِْغضُ الفَا‬ ِ ‫ئ اَ ْثقَ ُل فِي ِم ْي َزا ِن ال َع ْب ِدال ُمؤ ِم ِن يَوْ َم القِيَا َم ِة ِم ْن ُح ْس ِن ال ُخ‬
َّ ‫لق َو‬ ٌ ‫ما َ ِم ْن َش‬
َّ ‫ِحشُ البَ ِد‬
‫ي‬

Artinya :
“Pada hari kiamat tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam
timbangan seseorang mukmin melebihi akhlak yang baik, dan Allah
sangat membenci orang yang suka berbicara kotor.” (Shaih, H.R. Tirmidzi
dalam musnadnya.)
9) Bermuka masam
Orang yang suka bermuka masam, tidak senyum kepada sesama muslim
adalah orang buruk akhlaknya. Perangai ini timbul dari kesombongan dan
tabiat yang keras. Karma jarang senyum merupakan penghinaan kepada
manusia, itu timbul dari sikap ujub (bangga diri) dan sombong.
10) Namimah (mengadu domba)
Namimah yaitu menyebarkan suatu pembicaraan di antara manusia dengan
tujuan merusak hubungan mereka. Namimah ini seperti ghibah bukan
bersumber dari orang yang mulia melainkan dari orang yang hina dan
rendah. Rasulullah SAW bersabda :

‫الجنَّةَ نَ َما ُم‬


َ ‫ال يَ ْد ُخ ُل‬
Artinya :
“Tidak masuk syurga orang yang mengadu domba.” (Shahih, H.R.
Ahmad dalam musnadnya.)
11) Bermuka dua
Terkadang anda dapati ada orang yang menampakan rasa cinta dan cocok
kepada temannya. Dia menemuinya dengan wajah berseri-seri dan
sambutannya yang hangat, tetapi ketika berbalik dari temannya saat ia
tidak lagi berhadapan, ia menunsuknya dengan lisannya yang tajam dan
mencelanya. Sifat ini sifat yang paling rendah dan hina. Nabi Muhammad
SAW bersabda :

ِ َّ‫ان أَ َش َذهُ ْم َك َر ِهيَةً لَهُ َوتَ ِج ُدونَ َشرَّالن‬


َ ‫اس َذ‬
‫الوجْ هَي ِْن‬ ِ ‫اس فِ ْي هَ َذا ل َّش‬
ِ َّ‫َوتَ ِج ُدوْ نَ ِخيا َ َر الن‬
‫اَلَّ ِذي يَأ تِي هوالء بِ َوجْ ِه وهوالء بِ َوجْ ِه‬

Artinya :
“Engkau mendapati orang yang paling jelek adalah orang yang
bermuka dua, yaitu orang yang menemui sekelompok orang dengan satu
wajah dan kepada kelompok lain dengan wajah berbeda.” (muttafaq
Alaihi)
12) Berburuk sangka
Allah telah melarang kita dari berburuk sangka. Alla h SWT berfirman :

‫ْض ٱلظَّنِّ إِ ْث ٌم‬


َ ‫ُوا َكثِيرًا ِّمنَ ٱلظَّنِّ إِ َّن بَع‬ ۟ ُ‫ۖ ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
۟ ‫وا ٱجْ تَنِب‬
َ
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-
sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa.” (Q.S.
Al-Hujurat :12.)
Contoh perbuatan buruk sangka adalah :
 jika melihat dua orang paling berisik maka ia berprasangka
buruk bahwa ialah yang dibicarakan.
 jika mendengar celaan yang bersifat umum dalam suatu
ceramah atau kajian celaan, maka ia menyangkal bahwa
maksud celaan itu adalah untuk dirinya.
13) Menyebarkan rahasia yang sebenarnya ditutupi
Sebagian orang yang mendengar rahasia ia merasa kesusahan dan berat
karenanya. Akhirnya ia mencari orang lain untuk tempat menceritakan
rahasia itu, padahal bisa jadi akibat tersebarnya rahasia itu adalah timbul
permusuhan, kerusuhan, dan tuduhan.
Amr bin Al-ash berkata : “Aku tidak meletakkan rahasiaku kepada
seorang pun. Lalu aku mencela seseorang tersebut karena terlalu
menyebarkannya Bagaimana aku mencelanya, Sedangkan aku sendiri
merasa sumpek dengannya.”
Inilah sebagian dari akhlak yang buruk atau pelaku dan perangai
yang jelek yang wajib dijauhkan oleh kaum muslimin dan muslimah.
Terutama oleh penuntut ilmu, para Dai, para ustad agar akhlak dan
perangai kita yang jelek berubah menjadi baik. Semoga Allah menunjuki
kita kepada akhlak yang mulia dan menjauhkan dari akhlak dan perangai
yang jelek.

d. Pentingnya Sifat Terpuji Dan Bahaya Sifat Tercela Dalam Kehidupan


Berperilaku terpuji sangat penting karena akan mendatangkan kebaikan bagi sesama
maupun kebaikan dari Allah SWT. Berperilaku terpuji termasuk akhlak terpuji, lebih terpuji lagi
jika kita mampu melakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sesuai tugas dan kewajiban kita
masing-masing. Berperilaku terpuji akan membuahkan kebahagiaan, kesuksesan, dan kepuasan
baik dalam jangka waktu dekat maupun pada masa yang akan datang. Sebaliknya akhlak tercela
seperti malas bekerja menimbulkan beban menghambat kemajuan dan memperbanyak
pengangguran.
Setiap orang memiliki cita-cita agar keberhasilan dapat diraih, harapan dan doa pun
selalu dimohonkan kepada Allah SWT. Kita semua tahu bahwa meraih kesuksesan tidak
semudah membalikan telapak tangan. Berperilaku terpuji adalah salah satu modal untuk meraih
sukses, sabar, taat, rendah hati, rasa bersyukur, kerja keras, tekun, ulet, dan teliti adalah wujud
perilaku dan sikap akhlak terpuji dan patut dijadikan kebiasaan dalam kegiatan sehari-hari.
Termasuk para pelajar, hal tersebut penting untuk meraih keberhasilan dan mengejar
ketertinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi. sSkap berperilaku terpuji dapat dilakukan dari
yang terkecil sampai yang terbesar sesuai dengan tugas kita masing-masing termasuk para
pelajar.
untuk meraih keberhasilan sikap berperilaku terpuji mutlak harus dimiliki karena hanya
dengan bersikap berperilaku terpuji keberhasilan yang di nikmati dengan penuh kebahagiaan.
Keberhasilan dalam berbagai profesi seperti pedagang, seniman, ahli teknik, pelajar, guru, dosen,
pengacara, camat, bupati, gubernur, dan presiden. Tidak dapat dilepaskan dari sikap berperilaku
terpuji untuk mewujudkan keberhasilan bersama demi kemakmuran. Kita perlu mengembangkan
sikap berperilaku terpuji, hindarkan dari sikap jalan pintas ssperti meraih keberhasilan dari
korupsi. Sikap semacam itu dapat merusak budaya bangsa.
seorang muslim memiliki sifat berperilaku terpuji, akan selalu berlapang dada berhati
tentram merasa kaya dan berkecukupan dan bebas dari keserakahan. Karena pada hakekatnya
kekayaan atau kemiskinan seseorang terletak pada hati bukan pada harta yang dimilikinya. Bila
kita perhatikan banyak orang yang hidupnya berkecukupan bahkan mewah namun hatinya penuh
diliputi keserakahan dan kesengsaraan. Misalnya koruptor yang hartanya melimpah tetapi
hatinya dibayangi rasa was-was dan sulit tidur, karena perasaan tidak tenang takut kejahatannya
terbongkar pemerintah. Tetapi sebaliknya banyak orang kekurangan namun hidupnya tenang
penuh kegembiraan. Misalnya petani yang membawa hasil panen ke pasar, ia merasa gembira
dan puas atas hasil panennya. Bahkan sebagian ia bagikan kepada para tetangga. Rasa puas yang
dimiliki oleh petani tersebut membuat jiwanya tentram dan damai.
Melaksanakan tugas dan pekerjaan adalah kewajiban setiap orang. Dalam
pelaksanaannya tidak lepas dari kesulitan dan hambatan, hanya orang-orang yang berperilaku
terpujilah yang mampu meraih keberhasilan dalam melaksanakan tugasnya. Begitu pula dalam
menjalankan perintah Allah SWT. Salah satunya adalah menjalankan shalat lima waktu.
Kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan shalat hanya dimiliki oleh orang-orang yang
memiliki perilaku terpuji. Banyak contoh yang bisa kita tiru dari orang-orang yang memiliki
sikap terpuji, yang bagaimana seseorang meraih keberhasilannya, bagaimana orang bertahan
dalam menghadapi kesulitannya dan bagaimana orang bertahan tidak terjerumus dalam
kesengsaraan.
keberhasilan tidak datang dari langit semua harus diusahakan dengan cara berperilaku
terpuji. Allah SWT menyuruh kepada kita menjadikan berperilaku terpuji dan shalat sebagai
penolong dalam kehidupan ini. Apa perlu berperilaku terpuji? jawabannya adalah ia, agar
kehidupan ini dapat berjalan dengan baik, tertib, teratur, aman, damai, tentram dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai