Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Obyek/Subyek Penelitian

Obyek pada penelitian ini dilakukan di halte bus Trans Jogja yang

berada di lingkungan kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan

melakukan penelititian pada seluruh mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta yang menggunakan bus Trans Jogja. Subyek dalam penelitian ini

berjumlah 4.660 orang dari 8 fakultas.

B. Jenis data

Jenis-jenis data dapat dibagi berdasarkan sifatnya, sumbernya, cara

memperolehnya, dan waktu pengumpulannya. Menurut sifatnya, jenis-jenis

data yaitu (Suryabrata, 2012):

1. Data Kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka.

2. Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Macam-macam data menurut sumbernya, antara lain:

1. Data Internal adalah data dari dalam suatu organisasi yang

menggambarkan keadaan organisasi tersebut.

2. Data Eksternal adalah data dari luar suatu organisasi yang dapat

menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja

suatu organisasi.

52
53

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data eksternal

yaitu mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Macam-macam data menurut cara memperolehnya, antara lain:

1. Data Primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau

suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk

kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview,

observasi.

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dan

disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai

instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi

dan arsip-arsip resmi.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer karena

menggunakan lembar observasi atau checklist.

Macam-macam datamenurut waktu pengumpulannya, antara lain:

1. Data cross section, yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu

(at a point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada

waktu tersebut. Misalnya; data penelitian yang menggunakan kuesioner.

2. Data berkala (time series data), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu

ke waktu untuk melihat perkembangan suatu kejadian atau kegiatan

selama periode tersebut. Misalnya, perkembangan uang beredar, harga 9

macam bahan pokok penduduk.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data cross section

yaitu pengambilan data dalam waktu yang bersamaan.


54

C. Teknik Pengambilan Sampel

Metode teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah

accidental sampling yaitu metode pengambilan sampel dengan memilih siapa

yang kebetulan ada atau dijumpai (Sugiyono, 2011). Perhitungan besar

sampel menggunakan ketentuan dari Arikunto (2011) yaitu apabila jumlah

sampel lebih dari 1000 maka boleh digunakan sampel sebanyak 5-10%.

Syarat pengambilan sampel 5-10% adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana

b. Sempitnya luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang

risikonya besar, tentu saja jika sampelnya besar, hasilnya akan semakin

baik.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil 5% sehingga jumlah sampel

penelitian adalah 4.660 x 5% = 233 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan

untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat

diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes,

doumentasi dan sebagainya. Sedangkan instrumen pengumpul data

merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa

alat, maka instrumen dapat berupa lembar checklist, kuesioner (angket

terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya. Adapun


55

tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi

dan wawancara (Suryabrata, 2012).

1. Angket

Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada

orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.

2. Observasi

Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket)

namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang

terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditunjukan

untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan

dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

3. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data

maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar

observasi/checklist.
56

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pendapatan,

Adalah penghasilan bersih rata – rata bulanan yang diperoleh pengguna

jasa transportasi angkutan umum trans jogja. Satuan pengukuran yang

digunakan adalah rupiah.

2. Biaya transport

Adalah persepsi pengguna jasa transportasi angkutan umum trans jogja

terhadap besarnya tarif transport yang ditawarkan oleh jasa transportasi

angkutan umum trans jogja seperti Kereta Api, bus kota dan angkutan

penumpang umum lainnya. Dinilai dari mahal dan murah.

3. Aksesibilitas

Adalah kemudahan pengguna jasa transportasi angkutan umum trans jogja

dalam melakukan perjalanan dari tempat tinggal atau asal ke tempat

tujuan. Satuan pengukuran yang digunakan adalah jam.

4. Intensitas Penggunaan (Y)

Adalah Intensitas penggunan jasa transportasi angkutan umum trans jogja

oleh responden. Diukur dari seberapa seringnya (berapa kali ) responden

melakukan perjalanan menggunakan trans jogja dalam 1 (satu) bulan

terakhir.

Pada penelitian ini data diperoleh menggunakan observasi/checklist

dengan skala data interval.


57

F. Analisis Data dan Uji Hipotesis

1. Metode Pengolahan

a. Editing (Pengeditan)

Jawaban responden terhadap kuesioner diperiksa satu persatu

kelengkapannya.

b. Coding (pengkodean)

Adalah suatu usaha memberikan kode atau menandai jawaban

responden atas pernyataan yang ada pada checklist untuk memudahkan

proses pengolahan data.

c. Entry / processing (pemasukan data)

Adalah memasukan data untuk diolah menggunakan komputer

dilakukan setelah selesai memberikan kode.

d. Cleaning (pembersihan data)

Adalah memeriksa kembali data yang sudah di entry, apakah ada

kesalahan atau tidak.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis

univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat

a. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah anaisis yang dilakukan terhadap masing-

masing variabel dan hasil penelitian dan dianalisis untuk mengetahui

distribusi dan persentase dari tiap variabel. Kemudian hasil yang


58

didapatkan dimasukan dalam tabel frekuensi. Analisis univariat

dilakukan menggunakan rumus berikut (Notoatmodjo, 2010):

X
P= x 100 %
N

Keterangan :

P : Presentase

X : Jumlah kejadian pada responden

N : Jumlah seluruh responden

b. Analisis bivariat

Analisis bivariat adalah analisis data yang dilakukan untuk

mencari korelasi atau pengaruh antara 2 variabel atau lebih yang diteliti.

Pada penelitian ini sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui normal atau tidaknya

data yang ada. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan

analisis deskriptif yaitu dengan membandingkan nilai skewness dan

kurtosis (Notoatmodjo, 2010).

Bila data telah terdistribusi normal maka analisis bivariat

dilakukan menggunakan uji korelasi product moment karena data

berbentuk interval. Namun bila data tidak terditribusi normal maka

skala data diturunkan menjadi ordinal atau nominal sehingga analisis

bivariat yang digunakan adalah uji korelasi product moment (Sugiyono,

2011).

( )( )
√( ( )( ( )
59

Keterangan :

N : jumlah responden

X : pertanyaan nomor ke-x

Y : skor total

XY : skor pertanyaan nomor ke-x dikali skor total

Apabila dari perhitungan didapatkan nilai signifikansi (p) lebih

kecil dari taraf kesalahan 5% (0,05) maka hipotesis (H1) diterima dan

H0 ditolak yang artinya ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat. Jika didapatkan nilai signifikansi (p) lebih besar dari taraf

kesalahan 5% (0,05) maka hipotesis (H1) ditolak dan H0 diterima yang

artinya tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

(Sugiyono, 2011).

a. Analisis multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk melakukan uji analisis dua

variabel atau lebih. Analisis multivariat bertujuan untuk mengetahui

variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap variabel bebas

(Notoatmodjo, 2010).

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam proses

regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal.

Model regresi yang baik adalah yang berdistribusi normal atau

mendekati normal (Setyadharma, 2010).


60

2) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (variabel

independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel bebas. Pengujian multikolinearitas ini

dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation

Factor (VIF). Nilai cut off yang umum digunakan untuk menunjukan

adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance <0,10 atau sama

dengan nilai VIF > 10. Oleh karena itu, nilai tolerance harus lebih

besar dari 0,10 atau VIF lebih kecil dari 10 untuk menunjukan

bahwa model regresi tidak terdapat multikolinearitas diantara

variabel independent (Setyadharma, 2010).

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamat

ke pengamat lain dalam model regresi. Jika variance tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka terjadi problem

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homoskedatisitas

atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dalam

penelitian ini menggunakan uji park. Apabila probabilitas

signifikansinya lebih besar dari α (0,05), dapat simpulkan bahwa

model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.


61

Persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

(Setyadharma, 2010):

LnU 2 i = α + β Xi + vi

Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi

tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukan dalam data

model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas dan

sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara statistik maka

asumsi homoskedastisitas pada model tersebut tidak dapat ditolak

(Setyadharma, 2010).

4) Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinan ini dimaksudkan untuk mengetahui

derajat hubungan antara variabel-variabel independen secara parisal

terhadap variabel dependen. Koefisien regresi dapat dilihat dari nilai

Ajusted R2 dimana untuk menginterprestasikan besarnya nilai

koefisien determinasi harus diubah dalam bentuk persentase.

Kemudian sisanya (100% persentase koefisien determinasi)

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model

(Setyadharma, 2010).

Persamaan untuk Koefisien Determinasi sebagai berikut :

KD = R2 x 100%
62

Dasar pengambilan keputusan:

Tabel 3.1. Koefisien Determinasi

< 0,10 Buruk Ketepatannya


0,11-0,30 Rendah Ketepatannya
0,31-0,50 Cukup Ketepatannya
> 0,50 Tinggi Ketepatannya

5) Uji Signifikansi Nilai F

Nilai F regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh secara

simultan variabel independen terhadap variabel dependen. Uji F

dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

yang digunakan dalam model regresi secara bersama-sama dapat

mempengaruhi variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan

nilai signifikan. Jika nilai sig < α (alpha) maka terdapat pengaruh

secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel

dependen (Setyadharma, 2010).

Nilai F hitung dapat dicari dengan menggunakan formula

sebagai berikut (Setyadharma, 2010):

R 2 /( k  1)
Fhitung 
(1  R 2 ) /( n  k  1)

Dimana :

R2 = Koefisien determinasi

K = Jumlah data atau kasus

N = Jumlah variabel independen


63

Tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebesar 5 % atau 0,05 (a = 5%) yang merupakan ukuran standar yang

sering digunakan dalam penelitian. Sedangkan kriteria pengujian

atau dasar pengambilan keputusan atas pengujian dapat dijelaskan

sebagai berikut (Setyadharma, 2010).

a) Ho diterima apabila F hitung < F tabel

b) Ho ditolak apabila F hitung > F table

6) Uji Signifikan Nilai t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-

masing variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.

Rumus t hitung pada analisis regresi dapat dihitung dengan formula

sebagai berikut (Setyadharma, 2010):

bi
thitung 
Sbi

Dimana:

Bi = Koefisien regresi variabel i

Sbi = standar error variabel i

Apabila nilai signifikansi t lebih kecil dari tingkat signifikan α

(alpha = 0,05) maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan).

Kriteria hipotesis diterima yaitu (Setyadharma, 2010):

a) Hipotesis 1 didukung jika koefisien β1> 0 dan nilai sig < 0,05

b) Hipotesis 2 didukung jika koefisien β2> 0 dan nilai sig < 0,05

c) Hipotesis 3 didukung jika koefisien β3> 0 dan nilai sig < 0,05

Anda mungkin juga menyukai