PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PENYULUHAN HIPERTENSI PADA LANSIA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pemberdayaan
masyarakat yang diampuh oleh:
Bapak Ns. Mather, S. Kep. M. Sos
Disusun Oleh:
Risqi Kurnia Syafitri
(201121048)
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Penyusun
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penyuluhan
ini sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Adapun yang menjadi judul proposal adalah “Penyuluhan Hipertensi Pada
Lansia” dalam proposal ini membahas tentang pendidikan kesehatan mengenai
penyakit hipertensi pada lansia. Semoga dalam melakukan penyuluhan ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi lansia.
Tujuan penulis menulis proposal penyuluhan ini yang utama untuk memenuhi
tugas dari dosen yaitu Bapak Ns. Mather, S. Kep. M,Sos. Selaku dosen pembimbing
dalam mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat.
Dalam penulisan proposal ini penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa
dalam penulisan ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh
sebab itu keritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk
kesempurnaan penulisan proposal ini.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan semoga proposal ini
dapat bermanfaat.
1.1 LATAR BELAKANG
Lansia (Lanjut Usia) adalah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas
(Statistik Indonesia, 2010). Penggolongan lansia menurut Depkes dibagi menjadi
tiga kelompok yakni kelompok lansia dini (55-64 tahun), kelompok lansia (65
tahun ke atas), dan lansia resiko tinggi (lebih dari 70 tahun). Indonesia adalah
termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia (aging
structured population) karena jumlah penduduk yang berusia 60 tahun keatas
sekitar 7,18%. Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)
memperkirakan pada 2025, lebih dari seperlima penduduk Indonesia adalah orang
lanjut usia (Megarani, 2007). Lansia merupakan kelompok penduduk yang
menjadi fokus perhatian para ilmuwan, masyarakat, dan pemerintah karena
membawa berbagai permasalahan yang harus diantisipasi dan dicarikan jalan
keluarnya, termasuk bidang kesehatan (Cunha, 2001). WARTA, Vol .13, No.1,
Maret 2010: 28 – 36 ISSN 1410-934429.
Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang hampir diderita sekitar
25% penduduk dunia dewasa (Adrogué &Madias,2007). Hipertensi didefinisikan
sebagai tekanan darah sistolik > 140 mmHg atau tekanan diastolic > 90 mmHg
(National Heart Lung & Blood Insitute, 2003). Prevalensi utama hipertensi pada
kulit hitam, pria dan pada orang tua (August, 2003). Insidensi hipertensi
meningkat seiring bertambahnya usia, sekitar 60 % dari semua kematian prematur
diakibatkan oleh hipertensi terjadi di antara pasien dengan hipertensi
ringan (Fisher dan Gordon, 2005).
Prevalensi hipertensi diprediksi meningkat 60% pada tahun 2025, yaitu
sekitar 1.56 juta orang penderita. Hal ini merupakan faktor risiko dari penyakit
kardiovaskuler dan bertanggung jawab terhadap kebanyakan kematian di dunia.
Hipertensi primer atau yang dikenal dengan hipertensi essensial atau idiopatik
merupakan kasus hipertensi terbanyak, yaitu sekitar 95% dari kejadian hipertensi
secara keseluruhan (Adrogué & Madias, 2007).
Berdasarkan penelitian WHO-Comunity Study of the Elderly Central Java
menemukan bahwa hipertensi dan penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit
kedua terbanyak yang diderita lansia setelah artritis, yaitu sebesar 15,2% dari 1203
sampel (Nugroho, 2000). Tingkat pendidikan, komunikasi dan informasi,
kebudayaan, dan pengalaman pribadi seseorang akan mempengaruhi pengetahuan
dan sikap tentang kesehatan Dengan mendapatkan infomasi yang benar,diharapkan
lansia mendapat bekal pengetahuan yang cukup untuk dapat melaksanakan pola
hidup sehat dan dapat menurunkan risiko penyakit degeneratif terutama hipertensi
dan penyakit kardiovaskular (Notoatmodjo, 2003).
1.2 RUMUSAN MASALAH
Permasalahan tentang hipertensi di usia lansia sudah merupakan
permasalahan yang sukar di kendalikan. Hal tersebut yang melandasi perlu
diadakanya sosialisai pada lansia mengenai hipertensi sehingga para peserta dapat
menghindari makanan yang dapat memicu terjadinya hipertensi.
1.3 PEMECAHAN MASALAH
Untuk turut membantu memecahkan masalah-masalah hipertensi pada
lansia, langkah-langkah yang diambil adalah :
1. Memberikan penyuluhan tentang hipertensi pada lansia dan dapat
memberdayakan lansia dalam aspek kesehatan pada umumnya untuk
senantiasa melakukan pola hidup sehat. Diharapkan dengan melakukan
kegiatan ini, tingkat pengetahuan lansia mengenai hipertensi dapat
ditingkatkan.
1.4TUJUAN KEGIATAN
Meningkatkan pengetahuan lansia tentang hipertensi.
Meningkatkan pengetahuan lansia akan bahaya hipertensi serta cara
pencegahannya
3.2 SARAN
Untuk peserta yang telah mengidap penyakit hipertensi diharapkan dapat
selalu mengontrol penyakitnya ke puskesmas terdekat. Semoga kegiatan ini
dapat meningkatkan derajat kesehatan dan mengontrol angka penderita
hipertensi di Siantan Hulu.
Untuk ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang berpartisipasi untuk menyukseskan
kegiatan ini. Kami juga mohon maaf jika ada salah kata dalam penyusunan
proposal ini. Akhirnya semoga kegiatan penyuluhan Hipertensi ini dapat
terselenggara sesuai rencana dan bermanfaat untuk semua pihak.
Lampiran Materi
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan
diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah normal
bervariasi sesuai usia, sehingga setiap diagnosis hipertensi harus bersifat
spesifik usia. Namun, secara umum seseorang dianggap mengalami hipertensi
apabila tekanan darahnya lebih tinggi daripada 160mmHg sistolik atau
90mmHg diastolik. (Elizabeth J.Corwin,2000).
2. Penyebab
Penyebab hipertensi terdiri dari factor genetic (keturunan),
bertambahnya usia dan lingkungan. Paling sedikit ada 3 faktor lingkungan yang
dapat menyebabkan hipertensi, yakni makan garam (natrium) berlebihan, stress
psikis, dan obesitas.
Hipertensi sekunder, dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, Penyakit
endokrin (hipertensi endokrin), obat, dan alkohol, serta kehamilan.
3. Jenis-jenis hipertensi
Jenis-jenis hipertensi adalah:
Hipertensi ringan: Jika tekanan darah sistolik antara 140 – 159 mmHg
dan atau tekanan diastolik antara 90 – 95 mmHg
Hipertensi sedang: Jika tekanan darah sistolik antara 160 – 179 mmHg
dan atau tekanan diastolik antara 100 – 109 mmHg
Hipertensi berat: Jika tekanan darah sistolik antara 180 – 209 mmHg
dan atau tekanan diastolik antara 110 – 120 mmHg
5. Komplikasi
Komplikasi hipertensi antara lain:
Penyakit jantung (gagal jantung)
Penyakit ginjal (gagal ginjal)
Penyakit otak (stroke)
6. Pengobatan
Pengobatan hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut:
Pengobatan farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan atas
ijin dokter
Pengobatan non farmakologis yaitu dengan
Mengurangi asupan garam dan lemak
Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alcohol
Berhenti merokok bagi yang merokok
Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan
Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda, berenang
Menghindari ketegangan
Istirahat cukup
Hidup tenang
Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi dari hipertensi
Kontrol teratur
Minum obat teratur
Diit rendah garam dan lemak