101301-Lia Nurfarida-Feb
101301-Lia Nurfarida-Feb
Oleh:
LIA NURFARIDA
NIM: 207082000790
JURUSAN AKUNTANSI
JAKARTA
2011 M/1432 H
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Identitas Pribadi
Nama : Lia Nurfarida
Tempat & Tanggal lahir 04 Juni 1987
: Jakarta,
Agama : Islam
Alamat : Jl. Mirah Raya Rt 005/02 No. 35 Vila Mutiara Sawah Baru Ciputat Tangerang
: 085695712894
:
Telepon
Email
v
The Influence of Organizational Ethical Culture and Ethical Orientation
on Commitment of Organization and Ethical Sensitivity of Auditor
By:
Lia Nurfarida
ABSTRACT
This research aimed to identify and to test that influence of organizational ethical
culture and ethical orientation (idealism - relativism) on commitment of organization
and ethical sensitivity of Auditor. The research has been done in Bogor with internal
auditor respondent who working in Local Government of Bogor. Determination of
sample conducted by using method of purposive sample. The data were analysis for
hypotesis tester was done with path analysis
The result of research indicated that organizational ethical culture and ethical
orientation (relativism) have significantly influence to commitment of organization,
and organizational ethical culture, ethical orientation (idealism - relativism) and
commitment of organization have significantly influence to ethical sensitivity of
auditor.
vi
Pengaruh Budaya Etis Organisasi dan Orientasi Etika
terhadap Komitmen Organisasi dan Sensitivitas Etika auditor
Oleh:
Lia Nurfarida
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Budaya Etis
Organisasi dan Orientasi Etika (Idealisme - Relativisme) terhadap Komitmen
Organisasi dan Sensitivitas Etika Auditor. Pada penelitian ini digunakan data primer
dalam bentuk penyebaran kuesioner yang dilakukan di Inspektorat Kabupaten Bogor
dengan responden auditor internal Pemda yang bekerja pada Inspektorat Kabupaten
Bogor. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive
sampling. Penganalisisan data untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis
jalur (Path Analysis).
Kata kunci: Etika, Budaya Etis Organisasi, Orientasi Etika (idealism - relativisme),
Komitmen Organisasi dan Sensitivitas Etika Auditor.
KATA PENGANTAR
xi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................27
A. Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................27
B. Metode Penentuan Sampel.......................................................................27
C. Metode Pengumpulan Data......................................................................28
1. Metode Pengumpulan Data.................................................................28
2. Sumber Data........................................................................................29
D. Metode Analisis Data...............................................................................29
1. Statistik Deskriptif...............................................................................29
2. Uji Kualitas Data.................................................................................30
3. Uji Hipotesis........................................................................................31
E. Operasional Variabel Penelitian................................................................38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................43
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.............................................43
1. Sejarah Umum Perusahaan..................................................................43
2. Visi dan Misi.......................................................................................44
3. Tujuan, Sasaran dan Kebijakan...........................................................44
4. Tugas pokok dan fungsi inspektorat....................................................45
5. Struktur Organisasi…...........................................................................46
6. Tempat Dan Waktu Penelitian.............................................................47
7. Deskriptif Responden..........................................................................47
B. Análisis Data............................................................................................50
1. Uji Validitas.........................................................................................50
2. Uji Reliabilitas.....................................................................................54
C. Pengujian Kesesuain Model (goodness of fit)..........................................56
D. Hasil Uji Hipotesis…................................................................................59
1. Hasil Uji sub Struktur 1…..................................................................59
a) Hasil uji individual sub Struktur 1…......................................59
b) Hasil uji korelasi sub Struktur 1….........................................63
c) Hasil uji simultan sub struktur 1…........................................65
d) Penerapan metode trimming..................................................69
2. Hasil Uji sub Struktur 2…..................................................................74
a) Hasil uji individual sub Struktur 2….....................................74
b) Hasil uji korelasi sub Struktur 2….........................................79
c) Hasil uji simultan sub struktur 1…........................................82
xiv
DAFTAR GAMBAR
terhadap Y..............................................................................68
terhadap Z ...................................................................... 86
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
pesat ini sejalan dengan adanya era baru dalam pelaksanaan otonomi daerah dan
2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
2006:334).
pusat ke pemerintah daerah yang lebih rendah. Ada beberapa asas penting dalam
tugas pemberian bantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan
1
desa serta dari daerah ke desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai
pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban
daerah serta pemerataan antar daerah secara proporsional, demokratis, adil, dan
akuntansi dan standar akuntansi keuangan pemerintah daerah yang memadai dan
mendapat penilaian negatif dari beberapa pihak, sektor publik dianggap sebagai
sarang inefisiensi, pemborosan, sumber kebocoran dana dan institusi yang selalu
menjerat aparatur pemerintahan daerah, salah satunya adalah kasus yang menjerat
dijatuhi hukuman penjara tiga tahun. Ia terbukti melakukan suap pada auditor
Pemerintah Daerah Kota Bekasi tahun 2009 (Muhammad, 2010). Dalam kasus
yang sama, dua PNS Kota Bekasi yakni Kepala Inspektorat Kota Bekasi Herry
yang menjabat sebagai kepala bidang aset dan akuntansi dinas pendapatan dan
pengelolaan keuangan dan aset daerah Bekasi divonis dua tahun (Yudhistira,
2010). Berbagai kasus pelanggaran terhadap etika yang dilakukan oleh Aparatur
Pemda tidak terlepas dari lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh berbagai
di daerah. Namun, sampai sekarang ini peran Inspektorat belum terlihat, peran
Inspektorat ini menjadi sangat penting karena kebijakan otonomi daerah dan
dalam kasus korupsi yang terjadi di Pemkot Bekasi pada tahun 2010 turut
menyeret pula kepala Inspektorat kota Bekasi. Hal ini tentu saja menjadi catatan
tugas lain yang diberikan kepala daerah, sehingga dalam tugasnya Inspektorat
memiliki etika yang dijalankan secara konsekuen dan konsisten sesuai dengan
Sebagai suatu profesi, ciri utama auditor internal Pemda adalah kesediaan
yang dilayani. Agar dapat mengemban tanggung jawab ini secara efektif, auditor
perlu memelihara standar perilaku yang tinggi dan memiliki standar praktik
pekerjaanya sesuai dengan kode etik profesi, seorang auditor internal pemda
(Aparatur Inspektorat) perlu memiliki sensitivitas etika, hal ini diharapkan dapat
dilema etika. Untuk dapat melatih sensitivitasnya dalam hal pertimbangan etika,
aparatur Inspektorat harus dapat mengakui ada masalah etika dalam pekerjaannya,
dan sensitivitas tersebut merupakan tahap awal dalam proses pengambilan
melemahkan disiplin, etos kerja dan produktivitas kerja (Tamin, 2004). Maka
penting bagi aparatur Inspektorat untuk peka terhadap masalah etika. Penelitian
berkaitan erat dengan persepsi terhadap nilai-nilai moral (Falah, 2006:5). Budaya
cenderung mengabaikan masalah etika ketika mereka terfokus pada masalah etika
dalam Aziza dan Salim (2008:2). Oleh karena itu, penelitian ini menguji kembali
fenomena yang sama dari penelitian tersebut dalam profesi auditor internal
etika.
di hadapi dalam profesi akuntan karena akuntan memiliki dua tuan yang harus di
layani, yaitu klien dan masyarakat atau publik (Westra, 1986:120). Selain harus
patuh pada pimpinan tempat bekerja, juga harus menghadapi tuntutan dari
merupakan syarat bagi auditor untuk mengenali suatu isu etis (Shaub, 1993).
dapat mengerti dan sensitif akan adanya masalah-masalah etika dalam profesinya
dipengaruhi oleh lingkungan budaya atau masyarakat di mana profesi itu berada,
persepsi komponen etika pada penelitan Hunt dan Vitell dimana faktor-faktor
dan sensitivitas etika mendapatkan hasil yang berbeda. Dalam Aziza dan Salim
karyawan dengan tingkat komitmen organisasi yang tinggi akan kurang sensitiv
dalam pnelitian Aranya dan Feris memberikan bukti pengaruh positif antara
kedua varaibel tersebut yaitu tidak adanya konflik antara tujuan organisasi dan
oleh Aziza dan Salim dengan judul: pengaruh orientasi etika pada komitmen dan
(didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengakui sifat dasar etika pada situasi
profesional auditor) dari: (1) orientasi etika personal dibentuk oleh lingkungan
budaya dan pengalaman personal, (2) komitmen organisasi, dan (3) komitmen
akan dapat diketahui seberapa besar peran budaya etis organisasi dalam
langsung dari budaya etis organisasi dan orientasi etika terhadap sensitivitas etika
Bertitik tolak pada latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dan karya tulis yang berjudul: ”Pengaruh Budaya Etis Organisasi
Auditor”. Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai
pihak. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
penelitian selanjutnya.
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
aparatur Inspektorat.
Manfaat Penelitian
Agar audit internal dapat lebih memahami mengenai masalah etika dalam profesinya dan agar me
Bagi Peneliti
Untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan yang yang sangat berarti terutama tentang pen
BAB II
1. Etika
usila serta agama. Istilah etika jika dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, memiliki tiga arti, yang salah satunya adalah n
manusia, baik prilaku yang baik maupun buruk yang dianut oleh
sekelompok/segolongan manusia/masyarakat/profesi.
Dalam kode etik profesi akuntan diatur berbagai masalah, baik masalah
prinsip yang harus melekat pada diri auditor, maupun standar teknis
pemeriksaan yang juga harus diikuti oleh auditor, juga bagaimana ketiga
dalam kode etik yang berkaitan dengan masalah prinsip bahwa auditor harus
dianut oleh para anggota organisasi yang menentukan sebagian besar cara
pada intinya merupakan sebuah sistem dari nilai-nilai yang bersifat umum.
Sistem nilai umum yang dijelaskan oleh Ouchi adalah Organisasi ini
harus bergantung pada clan control atau operasi dari nilai umum yang kuat
oleh ketidaksesuaian antara tujuan individu dan organisasi, ini adalah bagian
tersebut merupakan inti dari budaya organisasi yang tercermin dalam praktek
organisasi.
Robbins menyatakan bahwa proses penciptaan budaya organisasi terjadi
dan mensosialisasikan para karyawan ini dengan cara berpikir dan cara
2003:315).
Budaya yang kuat mempunyai dampak yang lebih besar pada perilaku
Dalam budaya yang kuat, nilai inti organisasi dipegang secara mendalam dan
yang menerima nilai-nilai inti dan makin besar komitmen mereka pada nilai-
nilai tersebut, maka makin kuat budaya tersebut. Budaya yang kuat juga
2003:309).
3. Orientasi Etika
ldealisme mengacu pada suatu hal yang dipercaya oleh individu dengan
nilai moral yang absolut dalam mengarahkan perilaku etis dalam Falah
(2006:18). Sikap idealis juga diartikan sebagai sikap tidak memihak dan
idealis hanya mementingkan dirinya sendiri agar mendapat fee yang tinggi
tersebut bukan merupakan dua hal yang berlawanan tetapi lebih merupakan
skala yang terpisah, yang dapat dikategorikan menjadi empat klasifikasi sikap
orientasi etika : (1) Situasionisme, (2) Absolutisme, (3) Subyektif dan (4)
dan nilai organisasi, (2) sebuah keinginan untuk menggunakan usaha yang
normatif yang mendesak dari seseorang. Menurut Setiawan dan Ghozali hal
independen dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan
Sebagai sebuah Profesi Auditor Internal, ciri utama auditor internal adalah
kesediaan menerima tanggungjawab terhadap kepentingan pihak-pihak yang
dilayani. Agar dapat mengemban tanggungjawab ini secara efektif, auditor
internal perlu memelihara standar perilaku yang tinggi. Oleh karenanya,
Konsorsium Organisasi Profesi Auditor Internal dengan ini menetapkan Kode
Etik bagi para auditor internal. Kode Etik ini memuat standar perilaku sebagai
pedoman bagi seluruh auditor internal. Standar perilaku tersebut membentuk
prinsip-prinsip dasar dalam menjalankan praktik audit internal. Para auditor
internal wajib menjalankan tanggungjawab profesinya dengan bijaksana,
penuh martabat, dan kehormatan. Dalam menerapkan Kode Etik ini auditor
internal harus memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pelanggaran terhadap standar perilaku yang ditetapkan dalam Kode Etik ini
dapat mengakibatkan dicabutnya keanggotaan auditor internal dari organisasi
profesinya (SPAI, 2004:6).
sebuah keputusan (Aziza dna Salim, 2008:3). Faktor yang penting dalam
menilai perilaku etis adalah adanya kesadaran para individu bahwa mereka
adalah agen moral atau pihak yang harus melakukan tindakan sesuai dengan
terimbas.
b. Penentuan perilaku moral secara ideal yang sesuai untuk sebuah situasi.
c. Keputusan pada tindakan yang dimaksud berkaitan dengan berbagai hasil
1986:8).
B. Penelitian Sebelumnya
Profesional untuk dapat mengerti dan sensitif akan adanya masalah-masalah etika
penelitian terdahulu, maka diajukan bentuk modal penelitian seperti gambar 2.1
yang merupakan kerangka konseptual dan sekaligus sebagai alur pikir perumusan
hipotesis.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Auditor Internal
Pemerintah Daerah
Komitmen
Organisasi (Y)
Analisis Jalur
Trimming
Uji F Uji t
Interpretasi
D. Pengembangan Hipotesis
(Falah, 2006:22). Oleh sebab itu peneliti membuat hipotesis yang pertama untuk
melihat pengaruh secara simultan antara budaya etis organisasi dan orientasi etika
pengaruh secara parsial antara budaya etis organisasi dan orientasi etika terhadap
komitmen organisasi.
komitmen organisasi.
Ha3 = Idealisme dari orientasi etika auditor berpengaruh secara
dikemukakan sebelumnya dalam teori Hunt dan Vitel bahwa faktor- faktor yang
etika adalah lingkungan budaya dan pengalaman yang membentuk orientasi etika
Berdasarkan teori tersebut peneliti membuat hipotesis yang kelima untuk melihat
pengaruh secara simultan antara budaya etis organisasi, orientasi etika dan
dapat mengerti dan sensitif akan adanya masalah-masalah etika dalam profesinya
dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah faktor lingkungan budaya
atau masyarakat di mana profesi itu berada. Sejalan dengan hal itu penelitian
peneliti membuat hipotesis yang keenam untuk melihat pengaruh secara parsial
antara budaya etis organisasi terhadap tingkat sensitivitas etika auditor internal,
yaitu:
diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Shaub, et.al dan Khomsiyah
tinggi) akan taat pada standar moral dan akan menunjukkan tingkat sensitivitas
etika yang tinggi sedangkan relativisme rendah lebih sensitif terhadap situasi yang
melanggar norma atau peraturan (Aziza dan Salim, 2008:9). Oleh karena itu,
karyawan dengan tingkat komitmen organisasi yang tinggi akan kurang sensitiv
Aranya dan Feris memberikan bukti pengaruh positif antara kedua varaibel
tersebut yaitu tidak adanya konflik antara tujuan organisasi dan profesional
hipotesis terakhir yang peneliti buat untuk mengkonfirmasi kedua hasil penelitian
METODE PENELITIAN
bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau
lebih. Variabel dalam penelitian ini adalah budaya etis organisasi, orientasi etika
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh budaya etis organisasi dan
sampling.
populasi yang dipilih sebagai sampel dibatasi pada elemen-elemen yang dapat
slovin dalam penentuan jumlah sampel yang dipakai dalam penelitian ini. Rumus
(simbulnya N), Jika populasi tidak diketahui jumlah anggotanya (populasi tak
terhingga), maka rumus slovin tidak dapat digunakan (Tatang, 2011). Rumus
n = N/(1 + Ne^2)
dibagikan secara langsung Kasubag, auditor, Irban dan aparatur biasa yang
aparatur biasa yang menjadi sampel akan dikirimi kuesioner yang berisi
sesuai dengan kriteria responden dan sudah bisa diambil untuk selanjutnya
2. Sumber Data
Data yang akan dikumpulkan adalah jenis data primer. Data primer
adalah yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan
seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner (Umar, 2009:42).
pertanyaan penelitian. Data primer berupa opini subjek secara individual atau
kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian atau kegiatan, dan
1. Statistik Deskriptif
Memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai
Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka peneliti
melakukan uji reliabilitas dan validitas. Metode analisis data yang digunakan
a. Uji Reliabilitas
didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah
valid.
3. Uji Hipotesis
jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi
kontribusi yang ditunjukan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari
hubungan kausal antara variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y pada diagram jalur
a. Anak panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari sebuah
signifikan
(b) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
signifikan.
Ha: ρx1y ≠ 0
1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
signifikan.
2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
signifikan.
Model persamaan untuk menguji hipotesis dengan analisis jalur dapat
Gambar 3.1
Hubungan Struktur I Variabel X1 dan X2 terhadap Y
ρyε1
Budaya Etis Organisasi (X1)
Г12 ρx1y
Idealisme (X2)Komitmen
Г13 Organisasi
(Y)
Relativismeρx3y (X2)
Г23
Struktur I
Y = ρx1yX1 + ρyε1
Y = ρx2yX2+ ρyε1
Y = ρx3yX3+ ρyε1
Gambar 3.2
Hubungan Struktur II Variabel X1, X2, dan Y terhadap Z
ε2
ε1
ρzε2
Budaya Etis Organisasi (X1)
ρx1z
ρ x1 y
Sensitivit as etika (Z)
r13
Idealisme (X2) Komitmen Organisasi (Y)
Г12 ρyz
ρX2y
ρ x3 y
Relativisme (X3) ρx3z
Struktur II
Z = ρx1zX1 + ρx1zX2+ ρx1zX3+ ρzε2 Z = ρx1zX1+ ρzε2
Z = ρx2zX2+ ρzε2
Z = ρx3zX3+ ρzε2
Z = ρyzY + ρzε2
Dimana
X2 = Idealisme
X3 = Relativisme
Y = Komitmen Organisasi
Pengujian hipotesis dengan analisis jalur, dapat dilakukan melalui:
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
sebagai berikut:
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
Ha : ρyx1 ≠ 0
komitmen organisasi.
Ha : ρyx2 ≠ 0
Ha : ρzx1 ≠ 0
Ha6 = Budaya etis organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat
Ha : ρzx2 ≠ 0
Ha7 = Idealisme dari orientasi etika auditor berpengaruh secara signifikan terhadap tingk
Ha8 =Relativisme dari orientasi etika auditor berpengaruh secara signifikan terhadap tin
Ha : ρzy ≠ 0
Ha9 = Komitmen Organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat sensitivitas eti
ataupun sangsi atas tindakan yang tidak bermoral. Budaya etis organisasi
diukur dengan menggunakan 5 item yang dikembangkan oleh Hunt et al (Falah, 2006:27). Seti
organisasi.
3. Komitmen Organisasional
4. Sensitivitas Etika
– sangat tidak setuju sampai 5 – sangat setuju ). Semakin tinggi nilai skala
penelitian ini:
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Idealisme (X2) 1. Suatu tindakan tidak boleh merugikan orang lain Skala
2. Seseorang tidak boleh mengancam kehormatan likert
Falah (2006) dan kesejahteraan orang lain 1 s/d 5
3. Tindakan yang dilakukan sesuai dengan
norma universal
4. Tindakan moral adalah sesuai dengan tindakan
yang sifatnya ideal
Dalam Negeri sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
(tiga) Kepala Sub Bagian yang bertanggung jawab secara teknis kepada
perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja namun masih sebagai Instansi
Tujuan
Perumusan tujuan strategis Inspektorat Kabupaten Bogor tahun 2009- 2013 sesuai dengan Visi
berikut:
b. Sasaran
tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah, maka tugas pokok dan fungsi
desa.
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
5. Struktur Organisasi
7. Deskriptif Responden
pendidikan akhir, jabatan saat ini, lama bekerja dan pelatihan audit yang
pernah diikuti. Responden yang digunakan dalam penelitian ini Kasubag,
auditor, Irban, aparatur biasa. Data mengenai karakteristik responden ditampilkan pada tabe
kelamin pria berjumlah 25 orang atau 58,14% dan wanita berjumlah 18 orang
20-30 tahun berjumlah 5 orang atau 11,63%, untuk responden yang berumur 31-
40 tahun berjumlah 15 orang atau 34,88%, untuk responden yang berumur 41-45
tahun berjumlah 15 orang atau 34,88% dan untuk responden yang berumUr diatas
responden yang lulusan SMA berjumlah 5 orang 11,63%. Untuk responden yang
berjumlah 17 orang atau 39,53%, dan untuk responden yang lulusan S2 berjumlah
orang atau 13,95%, responden yang bekerja pada 1-3 tahun berjumlah 15 orang
atau 34,88%, dan untuk responden yang bekerja lebih dari 3 tahun berjumlah 21
1. Uji Validitas
tanyaan, kemudian dibandingkan dengan r tabel. Nilai r tabel, didapat dari jumlah kasus – 2, atau 43 – 2 = 41, tingkat signifikan
Tabel 4.3
Uji Validitas Variabel Budaya Etis Organisasi
Tabel 4.4
Uji Validitas Variabel Idealisme
Tabel 4.5
Uji Validitas Variabel Relativisme
Pertanyaan Nilai r Nilai r Kriteria
hitung tabel
REL1 0.663 0.308 Valid
Tabel 4.6
Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi
Pertanyaan Nilai r Nilai r Kriteria
hitung tabel
KO1 0.522 0.308 Valid
Tabel 4.7
Uji Validitas Variabel Sensitivitas Etika
2. Uji Reliabilitas
instrumen penelitian ini bisa digunakan beberapa kali untuk mengukur objek
yang sama dan akan menghasilkan data yang sama pula (konsisten).
C. Pengujian Kesesuain model (Goodness Of Fit)
model yang diusulkan memiliki kesesuain dengan data atau tidak. Schumaker
dan Lomax (1996), mengatakan bahwa analisis jalur untuk suatu model yang
diusulkan dikatakan fit dengan data apabila matriks korelasi sampel tidak jauh
sebagai berikut:
korelasi sampel
sampelr
kesesuain model analisis jalur, yaitu dengan menggunakan uji statistik kesesuain
2007:146):
Q = 1- R2m
1-M
Dimana:
Q = koefisien Q
model maka statistic koefosien Q perlu diuji dengan statistic W yang dihitung
dengan rumus:
Whitung = - ( N-d)InQ
Dimana:
derajat bebas
Sebelum trimming
R21 = 0,614
R22 = 0,861
Q = 1- R2m
= 1- (0,054)
= 0,946
Setelah trimming:
R21 = 0,602
R22 = 0,861
Rumus: M = R2m (setelah trimming) M = 1- (1- R21). (1- R22)
= 1- (0,398) (0,139)
= 1- (0,055)
= 0,945
Mencari nilai:
melalui satu atau lebih variabel perantara. Adapun dalam pengujian hipotesis ini
terdiri dari dua sub struktur, yaitu sub struktur 1 dan sub struktur 2. Seluruh
Berikut ini tabel 4.9 yang menjelaskan coefficients untuk uji sub
struktural 1.
Tabel 4.9
Coefficients – Sub Struktur 1
Coefficientsa
Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah
1) Pengaruh Budaya Etis Organisasi (X1) Terhadap Komitmen
Organisasi (Y).
ternyata nilai probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai probabilitas sig
atau (0,05 > 0,035), maka Ha2 diterima, artinya koefisien analisis jalur
nilai probabilitas 0,05 lebih kecil dari nilai probabilitas sig atau (0,05
< 0,264), maka Ha3 ditolak, artinya koefisien analisis jalur adalah
moral yang berlaku secara universal atau tetap memegang teguh aturan
moral tersebut, auditor dengan idealisme tinggi (absolutisme) akan
nilai probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai probabilitas sig atau (0,05
> 0,020), maka Ha4 diterima, artinya koefisien analisis jalur adalah
b. Hasil Uji Hubungan Korelasi Antara Budaya Etis Organisasi (X1), Idealisme (X2) dan re
Berikut ini tabel 4.10 yang menjelaskan correlations untuk uji sub struktural 2.
Tabel 4.10
Correlations – Sub Struktur 1
Correlations
X1 X2 X3
N 43 43 43
N 43 43 43
N 43 43 43
variabel budaya etis organisasi dan idealisme sebesar 0,517 dengan tingkat
budaya etis organisasi dan idealisme adalah memiliki korelasi cukup kuat.
budaya etis organisasi dan relativisme adalah sangat kuat. Korelasi sebesar
dan 0,001. Jika angka signifikansi (sig) <0,05 maka hubungan kedua
Berikut ini tabel 4.11 yang menjelaskan Anova untuk uji sub struktural 1:
Tabel 4.11
Anova – Sub Struktur 1
ANOVAb
Model Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Total 692.465 42
komitmen organisasi.
Berikut ini tabel 4.12 yang menjelaskan summary untuk uji sub
struktural 1:
Tabel 4.12
Summary – Sub Struktur 1
a angka Rsquare. Besarnya angka Rsquare (r2) adalah 0,614 angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh
KD = 61,4%
Keterangan:
KD : Koefisien Determinasi
2
r : Rsquare
Diketahui:
1 R 1 0,614 ρY ε1 = 2 =
Keterangan:
ρX1Y : standardized coefficients, koefis
ρX2Y : standardized coefficients, koefi
ρX3Y : standardized coefficients, koefi
ρY ε1: besarnya pengaruh variable la
2
R : RSquare
X2 : Idealisme
X3 : Relativisme
Y : Komitmen Organisasi
(1) Budaya Etis Organisasi (X1) memberikan pengaruh secara langsung dan
yang tidak signifikan yaitu 0,201 dengan nilai signifikan 0,264 > 0,05.
(4) Besarnya pengaruh Budaya Etis Organisasi (X1), Idealisme (X2) dan
dikeluarkan.
r13
Relativisme (X3)
ρ X3y
Berikut ini adalah hasil perhitungan kembali (Trimming) untuk memperbaiki koefisien jalur y
Table 4.13
Coefficient – Trimming sub s
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah
bahwa nilai koefisen jalur (beta) untuk variabel budaya etis organisasi
komitmen organisasi.
Table 4.14
Correlations – Trimming sub struktur 1
Correlations
X1 X3
Tabel 4.15
Anova – Trimming Sub Struktur 1
ANOVAb
Model Mean
Sum of Squares df Square F Sig.
Dari tabel 4.15 anova diperoleh nilai F sebesar 30,211 dengan nilai
probabilitas (sig) = 0,000 karena nilai sig < 0,05, maka keputusannya
, artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan. Sehingga terbukti bahwa pernyataan budaya etis organisasi dan relativisme b
Tabel 4.16
Summary – Trimming Sub Struktur 1
empunyai maksud bahwa pengaruh budaya etis organisasi dan relativisme secara bersama terhadap komitmen organisasi ada
aruhi oleh variabel lain.
Y = ρ X y X1 + ρ X y X3 + ρY ε1
1 3
Diketahui:
R2 X 1 X 3Y = 0,602
ρY ε 1 = 1 R 2
= 1 0,602 = 0,631
ε1 = 0,631
R13= 0,501
Relativisme (X3)
ρ X3y = 0,592
Berdasarkan hasil perhitungan metode trimming terhadap koefisien jalur Sub-Struktur 1, maka d
a. Besarnya pengaruh budaya etis organisasi (X1) yang secara langsung dan signifikan terhad
adalah 0,285 atau 28,5%.
atau 59,2%.
Berikut ini tabel 4.17 yang menjelaskan coefficients untuk uji sub struktural 2.
Tabel 4.17
Coefficients – sub struktur 2
Coefficientsa
Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: Z
Etika Auditor(Z).
nilai probabilitas sig atau (0.039 < 0,05), maka Ha6 diterima,
Auditor(Z).
nilai probabilitas 0,05 lebih kecil dari nilai probabilitas sig atau
(0,05 > 0,000), maka Ha7 diterima, artinya koefisien analisis jalur
Auditor (Z).
probabilitas sig atau (0,05 > 0,025), maka Ha8 diterima, artinya
probabilitas sig atau (0.01 < 0,05), maka Ha9 diterima, artinya
atau 26,5%.
sub struktural 2.
Tabel 4.18
Correlations – Sub Struktur 2
Correlations
X1 X2 X3 Y
N 43 43 43 43
N 43 43 43 43
N 43 43 43 43
N 43 43 43 43
Total 130.605 42
b. Dependent Variable: Z
nilai probabilitas (sig) = 0,000 karena nilai sig < 0,05, maka
keputusannya adalah Ha5 diterima, artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan.
Berikut ini tabel 4.20 yang menjelaskan Summary untuk uji sub struktural 2.
Tabel 4.20
Summary – Sub Struktur 2
udaya etis organisasi, idealisme, relativisme dan komitmen organisasi secara gabungan dapat dilihat dari hasil penghitung
Rsquare (r2) adalah 0,861 angka tersebut dapat
KD = r2 x 100%
KD = 0,861 x 100%
KD = 86,1%
Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh pengaruh budaya etis organisas
Kerangka hubungan kausal Sub-Struktur 2 antara jalur (X1 terhadap Z, X2 terhadap Z, X
berikut:
Diketahui:
R2 X 1. X 2. X 3Y,Z = 0,861
ρYZ ε2 = 1 R 2
= 1 0,861 = 0,373
Keterangan:
langsung X1 terhadap Z.
ρX2Z : standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh
langsung X2 terhadap Z.
langsung X3 terhadap Z.
langsung Y terhadap Z.
R2 : RSquare
X2 : Idealisme
X3 : Relativisme
Y : Komitmen Organisasi
(1) Besarnya pengaruh budaya etis organisasi (X1) secara langsung dan
sebagai berikut:
Tabel 4.21
Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, Pengaruh Total, Budaya etis Organisasi (X1), Idealisme (X2), Relativism
Komitmen Organisasi (Y), Secara Simultan dan Signifikan Terhadap Sensitivitas Etika Auditor (Z)
A. Kesimpulan
Penelitian ini menyatakan bahwa budaya etis organisasi dan orientasi etika
budaya etis organisasi dan orientasi etika juga berpengaruh tidak langsung
Hasil penelitian ini dianalisis dengan path analysis. Berdasarkan data yang
auditor.
4. Hasil penelitian ini juga menyimpulkan bahwa secara parsial komitmen
auditor.
B. Implikasi
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Hunt dan Vitell (1986) bahwa
budaya etis organisasi akan membentuk orientasi etika dan lingkungan organisasi
perilaku etis. Tingginya budaya etis organisasi dalam inspektorat akan membantu
dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa budaya etis organisasi, orientasi
aparatur Inspektorat bahwa nilai-nilai etika merupakan hal yang penting dalam
C. Saran
membuat kuesioner yang lebih baik lagi agar responden dapat menjawab
pertanyaan dengan lebih baik sehingga akan menciptakan data yang lebih
akurat lagi.
3. Perlu dikaji lebih mendalam variabel-variabel lain yang tidak masuk dalam
penelitian yang terkait dengan budaya etis organisasi dan orientasi etika
Aziza dan Salim. Pengaruh Orientasi Etika pada Komitmen dan Sensitivitas
Etika Auditor. SNA 11 Pontianak. 2008.
Bastian, Indra. .Akuntansi sector Publik: Suatu Pengantar. Erlangga. Jakarta.
2006.
Douglas P. C, Ronald A. Davidson dan B. N Shwartz. “The Effect of
Organizational Cultuter and Ethical Orientation on Accountants
Ethical Judgements”, Journal of Business Ethics 34, pp. 101 – 121.
2001.
Feisal Tamin. Transformasi Budaya Kerja Aparatur Negara. Sinar Harapan. 2004.
Finn, D.W., L.B Chonko, and J.D Hunt. “Ethical Problem in Public
Accounting: The View from The Top”. Journal of Bussiness Ethics, 7 ,
pp. 605 – 615. 1988.
Santoso, Singgih. “Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2000.
Shaub, Michael K., and Don W.Finn. “The Effect of Auditor’s Ethical
Orientation on Commitment and Ethical Sensitivity”. Behavioral
Research in Accounting. Vol.5 pp 146 – 166. 1993.
KUESIONER PENELITIAN
Pengaruh Budaya Etis Orgnisasi dan Orientasi etika Terhadap Komitmen Organisasi dan Sensitivitas
(studi pada Aparatur Inspektorat Kabupaten Bogor)
Oleh
LIA NURFARIDA
207082000790
JURUSAN AKUNTANSI
1432 H/2011 M
Yang Terhormat
Bapak/Ibu/Sdr Responden
Di Tempat
Assalamualaikum Wr.Wb.
Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr untk meluangkan waktunya dalam mengisi kuesioner
yang akan saya pergunakan dalam rangka menyelesaikan tugas akhir.
Demikian permohonan ini, saya meminta maaf atas segala keterbatasan dan
kesederhanaan dalam penyampaian. Atas bantuan dan partisipasi yang Bapak/Ibu/Sdr
berikan, saya sampaikan terima kasih.
Wassalmualaikum Wr.Wb
NO PERNYATAAN 1 2 3 4 5
1. Seseorang harus memastikan terlebih dahulu bahwa
perbuatan mereka tidak pernah secara sengaja
merugikan orang lain, dalam tingkat sekecil apapun
2. Perbuatan merugikan orang lain tidak dapat ditolelir,
seberapa kecilpun tingkat kerugian Itu
3. Adanya suatu tindakan yang dapat merugikan orang lain
adalah selalu salah, walaupun tindakan tersebut
memberikan keuntungan atau kebaikan
4. Seseorang seharusnya tidak boleh menyakiti dan
merugikan orang lain secara fisik maupun psikologis
5. Seseorang seharusnya tidak boleh melakukan tindakan
yang mungkin mengancam kehormatan dan
kesejahteraan orang lain
6. Jika suatu perbuatan dapat merugikan atau menyakiti
orang lain yang tidak bersalah, maka perbuatan itu
tidak boleh dilakukan
7. Memutuskan apakah melakukan tindakan atau tidak
melakukan, dengan menimbang pada konsekuensi
negatif dan positif adalah perbuatan tidak bermoral
8. Martabat dan kesejahteraan orang seharusnya menjadi
perhatian paling penting dalam suatu masyarakat
9. Jangan pernah sampai mengorbankan kesejahteraan
orang lain
10. Tindakan moral adalah tindakan yang sesuai dengan
tindakan-tindakan yang sifatnya ideal/sempurna
b. Relativisme
NO PERNYATAAN 1 2 3 4 5
1. Tidak ada prinsip-prinsip etika yang begitu penting
untuk dijadikan bagian dari kode etik
2. Aturan-aturan etika berbeda antara satu komunitas
dengan komunitas yang lain, demikian juga dengan
penerapannya, berbeda antara situasi satu dengan yang
lainnya
3. Prinsip-prinsip harus dipandang sebagai sesuatu yang
sifatnya subjektif. Apa yang dianggap sesorang
bermoral, mungkin saja dianggap tidak bermoral bagi
orang lain
4. Adanya perbedaan dalam sistem atau sikap moral tidak
dapat dianggap sebagai suatu perbedaan yang telah
menjadi sifat atau karakteristik dari prinsip-prinsip
moral
5. Pertanyaan-pertanyaan tentang apakah sesuatu itu
bersifat etis atau tidak bagi setiap orang tidak akan
pernah bisa diselesaikan karena apa yang dianggap
bermoral atau tidak bermoral tergantung pada penilaian
individu
6. Prinsip-prinsip moral adalah aturan yang sifatnya
personal, yang mengidentifikasikan bagaimana
seseorang seharusnya bertingkah laku dan tidak dapat
digunakan untuk membuat penilaian terhadap orang lain
7. Pertimbangan moral dalam hubungan antar pribadi
adalah sangat kompleks dimana individu diijinkan untuk
memiliki kode etik sendiri
8. Penetapan aturan-aturan etika secara tegas yang dapat
menghilangkan tindakan-tindakan tertentu (jadi ada
keseragaman tindakan), akan menciptakan sutau
hubungan manusia yang lebih baik
9. Tidak ada peraturan yang berkaitan dengan kebohongan
dapat diformulasikan, apakah suatu kebohongan dapat
diijinkan atau tidak sepenuhnya tergantung pada situasi
yang ada
10. Apakah suatu kebohongan itu dinilai bermoral atau
tidak bermoral sepenuhnya tergantung pada situasi yang
mengelilinginya.
Instrumen : Budaya Etis Organisasi
NO PERNYATAAN 1 2 3 4 5
1. Pimpinan di instansi saya sering berperilaku yang
kurang etis
2. Untuk mensukseskan instansi saya, seringkali perilaku
etis dikompromikan
3. Pimpinan tidak membiarkan adanya ketidakpastian
sehingga perilaku yang tidak etis itu tidak akan
ditoleransi
4. Jika Pimpinan mengetahui perilaku yang tidak etis itu
menyebabkan kepentingan pribadi lebih diutamakan
daripada perusahaan, pegawai akan langsung ditegur
5. Jika Pimpinan mengetahui perilaku yang tidak etis itu
menyebabkan kepentingan perusahaan lebih diutamakan
daripada kepentingan pribadi, pegawai akan langsung
ditegur juga.
Dalam membaca skenario pemeriksaan di bawah ini tempatkan diri Saudara sebagai auditor
(pemeriksa). Kemudian indikasikan tingkat pentingnya masalah itu dengan arti penting bagi
Saudara dengan memberi tanda silang sebagai berikut:
1 = Sangat tidak penting
2 = Tidak penting
3 = Netral
4 = Penting
5 = Sangat penting
Paragraf Satu
Andi adalah senior auditor (pemeriksa) yang bertanggung jawab atas audit terhadap PD
Bogor Jaya. Pagi ini ia telah menghabiskan waktunya selama dua jam untuk persiapan rapat
dengan partner dan manajer, sebelum mengadakan pertemuan dengan pihak manajemen
tersebut untuk pemeriksaan awal. Pekerjaan akhir tahun menumpuk karena beberapa staff
tidak dapat membantu, karena ditugaskan ke tempat lain. Pekerjaan diharapkan diselesaikan
pertengahan tahun, akan tetapi karena ada staff senior yang mengundurkan diri, pekerjaan
menjadi menumpuk pada akhir tahun. Walaupun pemeriksaan yang akan dilaksanakan telah
sesuai dengan anggaran, tapi Andi tahu bahwa beberapa staff telah gagal mencatat jam
lembur akhir tahunnya. Padahal jam kerja yang dibebankan pada tahun pertama
pemeriksanaan di PD Bogor Jaya lebih rendah 3% dari tahun ini.
1 2 3 4 5
Paragraf Dua
Andi telah menemukan adanya kelemahan dalam struktur pengendalian internal perusahaan
PD Bogor Jaya, karena adanya perubahan pada kwartal pertama. Perubahan tersebut sudah
didokumentasikan oleh staff auditor yang berpengalaman dan digunakan untuk menentukan
keandalan pengendalian internal pada akhir tahun.
1 2 3 4 5
Paragraf Tiga
Andi menghadapi masalah dengan prestasi kerjanya, karena setelah menjadi senior auditor
(pemeriksa) prestasinya dinilai hanya diatas rata-rata. Temannya yang bekerja di KAP
(Kantor Akuntan Publik) lainnya mengajak untuk bergabung. Andi sulit memutuskan, namun
setelah menghabiskan 45 menit dari waktu kerjanya dia menyatakan persetujuannya.
1 2 3 4 5
Andi telah memberitahukan pihak pimpinan bahwa dia tidak setuju terhadap kapitalisasi bunga yang dilakukan
12345
LAMPIRAN 2: Data Mentah
Budaya etis
organisasi
resenponden (X1) Idealism (X2) Relativisme (X3)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 38
2 4 5 4 3 4 20 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 39 4 4 5 5 5 4 4 5 4 3 43
3 5 5 4 4 4 22 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 41
4 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 46 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 46
5 4 4 4 3 4 19 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 38 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 37
6 4 4 4 5 3 20 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 41 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 43
7 5 4 4 4 4 21 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 41 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 41
8 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
9 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 36 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 37
10 4 5 4 4 3 20 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 41 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 43
11 4 4 3 4 4 19 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 37 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 36
12 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 38
13 5 4 5 4 5 23 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 43 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 44
14 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
15 4 4 5 5 5 23 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 41 5 4 4 5 5 4 4 5 3 4 43
16 4 3 4 3 4 18 4 4 4 3 5 3 4 4 3 3 37 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 36
17 4 3 4 3 4 18 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
18 4 4 5 3 5 21 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 41 5 3 4 4 4 3 4 5 4 5 41
19 5 5 5 4 5 24 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 46 4 4 4 3 3 3 5 5 5 5 41
20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 42 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 43
21 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 40 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 40
22 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 28 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29
23 5 3 4 4 4 20 5 4 4 4 4 3 5 3 4 5 41 4 5 4 3 3 4 5 4 4 4 40
24 4 4 4 5 4 21 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
104
25 4 3 4 4 4 19 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 39 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 35
26 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 41 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 39
27 4 3 4 4 4 19 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 40 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 41
28 5 5 4 5 4 23 4 5 4 4 3 5 3 4 4 3 39 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 43
29 4 5 4 4 4 21 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 40
30 4 5 5 4 4 22 5 5 4 5 4 4 5 3 4 4 43 4 4 4 4 3 3 5 5 4 5 41
31 4 4 4 4 4 20 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4 3 5 4 5 4 4 5 4 4 42
32 4 4 4 3 5 20 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 42 4 4 3 4 4 3 4 5 5 4 40
33 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
34 3 3 5 4 4 19 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 39 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 40
35 4 4 4 4 5 21 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 38 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 40
36 5 5 5 5 4 24 3 3 5 4 4 4 4 4 4 3 38 3 4 4 4 4 4 3 3 5 4 38
37 4 4 3 5 4 20 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 42 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 43
38 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 44 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 47
39 3 2 3 3 3 14 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 40
40 5 5 5 4 4 23 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 40 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 42
41 4 4 3 4 4 19 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 27 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 28
42 5 4 5 3 5 22 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 44 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 46
43 4 3 4 4 4 19 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 37 4 5 4 5 5 5 4 4 3 4 43
Sensitivitas etika
responden Komitmen Organisasi (Y) (Z)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4
1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 42 4 4 4 4 16
2 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 45 4 5 4 3 16
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 5 5 4 4 18
4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 50 5 5 5 5 20
5 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 40 4 4 4 3 15
6 4 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 48 4 4 4 5 17
7 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 40 5 4 4 4 17
8 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 41 4 4 4 4 16
9 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 39 4 4 4 4 16
10 4 3 3 3 4 3 4 4 5 3 4 40 4 5 4 4 17
11 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43 4 4 3 4 15
12 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 42 4 4 4 4 16
13 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 45 5 5 4 4 18
14 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 38 4 4 4 4 16
15 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 49 4 5 3 4 16
16 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 36 4 4 4 3 15
17 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 41 4 4 4 4 16
18 3 4 4 3 4 5 3 3 3 4 3 39 4 5 4 5 18
19 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 43 5 5 5 5 20
20 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 40 4 4 4 5 17
21 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 44 4 4 4 4 16
22 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 3 12
23 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 45 5 4 4 4 17
24 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 46 4 4 4 4 16
25 4 3 3 5 4 3 4 3 4 4 4 41 4 4 3 4 15
26 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 44 4 4 4 4 16
27 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 38 4 4 4 5 17
28 4 5 4 5 4 4 5 5 4 3 4 47 4 5 4 4 17
29 4 4 5 5 4 5 5 3 4 3 4 46 4 4 5 4 17
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 5 5 4 5 19
31 3 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 44 4 5 4 4 17
32 4 3 4 3 4 4 3 3 5 4 4 41 4 5 5 4 18
33 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 44 4 4 4 4 16
34 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 42 4 4 4 3 15
35 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 16
36 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 45 3 3 5 4 15
37 5 4 3 4 3 4 4 5 5 4 5 46 4 4 4 4 16
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 45 5 5 5 5 20
39 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 41 4 4 3 5 16
40 3 4 3 5 5 4 5 5 5 5 3 47 4 4 4 4 16
41 3 2 2 3 4 3 2 3 2 2 3 29 3 2 3 3 11
42 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 44 5 5 5 4 19
43 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 43 4 4 3 4 15
LAMPIRAN 3: HASIL OLAH DATA
UJI VALIDITAS
TOSCO
BEO1 BEO2 BEO3 BEO4 BEO5 RE
** ** * **
BEO1 Pearson Correlation 1 .555 .473 .315 .393 .792**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .040 .009 .000
N 43 43 43 43 43 43
** ** *
BEO2 Pearson Correlation .555 1 .391 .364 .184 .774**
Sig. (2-tailed) .000 .010 .017 .237 .000
N 43 43 43 43 43 43
BEO3 Pearson Correlation .473** .391** 1 .147 .516** .729**
Sig. (2-tailed) .001 .010 .345 .000 .000
N 43 43 43 43 43 43
* *
BEO4 Pearson Correlation .315 .364 .147 1 -.066 .539**
Sig. (2-tailed) .040 .017 .345 .675 .000
N 43 43 43 43 43 43
BEO5 Pearson Correlation .393** .184 .516** -.066 1 .556**
Sig. (2-tailed) .009 .237 .000 .675 .000
N 43 43 43 43 43 43
** ** ** ** **
TOSCORE Pearson Correlation .792 .774 .729 .539 .556 1
108
UJI HIPOTESIS
1. Uji Struktur 1
Model Summary
Model Adjusted Std. Error of the
R R Square R Estimate
Square
ANOVAb
Coefficientsa
Model Standardize
Unstandardized Coefficients d
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.720 4.999 .744 .461
X1 .510 .233 .257 2.188 .035
a. Dependent Variable: Y
2. Uji Struktur 2
Model Summary
Model Adjusted Std. Error of the
R R Square R Estimate
Square
ANOVAb
Coefficientsa
Model Standardize
Unstandardized Coefficients d
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.114 1.331 -1.589 .120
X1 .140 .065 .162 2.141 .039
a. Dependent Variable: Z
118
3. Uji Korelasi
Correlations
X1 X2 X3 Y
X1 Pearson 1 .517** .501** .582**
Correlation Sig. (2- .000 .001 .000
tailed) 43 43 43 43
N
X2 Pearson .517** 1 .827** .700**
Correlation Sig. (2- .000 .000 .000
tailed) 43 43 43 43
N
X3 Pearson .501** .827** 1 .735**
Correlation Sig. (2- .001 .000 .000
tailed) 43 43 43 43
N
Y Pearson .582** .700** .735** 1
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlation Sig. (2- .000 .000 .000
tailed) 43 43 43 43
4. Uji Trimming Struktur 1
N
Model Summary
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 416.641 2 208.321 30.211 .000a
Residual 275.824 40 6.896
Total 692.465 42
Coefficientsa
Model Standardize
Unstandardized Coefficients d
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.180 4.847 1.069 .292
X1 .566 .229 .285 2.474 .018
X3 .643 .125 .592 5.135 .000
a. Dependent Variable: Y