Anda di halaman 1dari 6

Penyuluhan Penyakit Genetika serta Cara Pencegahannya di Kelurahan Duri Kepa Jakarta Barat

PENYULUHAN PENYAKIT GENETIKA SERTA CARA


PENCEGAHANNYA DI KELURAHAN DURI KEPA JAKARTA BARAT
Titta Novianti
Program Studi Bioteknologi, Universitas Esa Unggul
Jl. Raya Arjuna no. 9 Kebun Jeruk Jakarta Barat 11510
titta esaunggul.ac.id

Abstract
Genetic diseases will generally be inherited to the offspring and non-infectious diseases. The causes of
genetic diseases are viruses, bacteria, chemicals, radiation, cigarette smoke, alcoholic beverages and
instant foods that potentially cause gene mutations. Now there are emerging various kinds of genetic
diseases caused by many agents causing gene mutation. People knowledge about genetic diseases are still
lower, they have an irregular lifestyle, eat unhealthy foods, dirty environments, smoking and drinking
alcohol and are often exposed to toxic substances in the surroundings due to pollution. Married with
close kinship until now is still done so that the accumulation of mutations of genes that will be inherited
to offspring then arise genetic diseases. We give the education about genetic diseases and how prevention
to the people in Kelurahan Duri Kepa Kebon Jeruk, West Jakarta. The people in this village have varying
levels of education, high school graduates and academics around 64.3% and the others did not graduate
from school, primary school graduates and junior high school graduates. The results of questionnaires
more than 50% have an unhealthy lifestyle, including smoking, lack of rest, rarely exercise and eating
unhealthy foods. The classical and individual education methods are expected to increase the people
knowledge and increase the quality their life.

Keywords: unhealthy life, genetic mutation, marriage with close kindship

Abstrak
Penyakit genetika umumnya akan diturunkan kepada keturunannya dan bersifat tidak menular. Penyebab
penyakit genetika adalah virus, bakteri, zat kimia, radiasi, asap rokok, minuman beralkohol serta makanan
awetan yang berpotensial menyebabkan mutasi gen. Saat ini semakin banyak bermunculan berbagai
penyakit genetika akibat banyaknya agen-agen penyebab mutasi gen. Wawasan masyarakat tentang
penyakit genetika masih sangat sedikit, mereka memiliki pola hidup yang tidak teratur, makan makanan
yang tidak bergizi, lingkungan yang kotor, kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol serta
seringnya terpapar zat beracun di sekeliling akibat polusi. Perkawinan dengan kerabat dekat pun, masih
sering dilakukan sehingga terjadi penumpukan mutasi genetika pada anak/keturunannya sehingga timbul
penyakit genetika. Penyuluhan tentang penyakit genetika dan cara pencegahannya dilakukan di Kelurahan
Duri Kepa Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Masyarakat di kelurahan ini memiliki tingkat
pendidikan beragam, lulusan SMA dan akademi 64,3 % dan sisanya tidak bersekolah, lulusan SD dan
lulusan SMP. Dari hasil kuesioner lebih dari 50 % masyarakat memiliki pola hidup yang tidak sehat,
antara lain merokok, kurang istirahat, jarang berolahraga dan mengonsumsi makanan yang tidak sehat.
Dilakukan metoda penyuluhan secara klasikal dan individual, diharapkan dapat menambah wawasan
masyarakat dan pola hidup masyarakat sedikit demi sedikit terjadi perubahan menjadi lebih baik.

Kata kunci :hidup tidak sehat, mutasi genetika, perkawinan dengan kerabat dekat

Pendahuluan kelainan tersebut. Penyakit genetika sangat sulit


Penyakit genetika merupakan penyakit dideteksi penyebabnya, karena pemeriksaannya
non infeksius akibat rusaknya materi genetika harus melalui deteksi atau pemeriksaan materi
DNA atau RNA yang terletak di inti sel dan genetika di laboratorium tertentu (Karwita,
mitokondria, sehingga terjadi mutasi DNA atau 2009; Rudjito, 2009).
RNA. Penyakit genetika umumnya akan Penyakit genetika biasanya akan
diturunkan kepada keturunannya dan bersifat terekspresikan setelah bertahun-tahun
tidak menular. Seorang penderita mengalami mutasi akibat akumulasi mutasi
penyakit/kelainan genetika biasanya tidak materi gen yang tidak dapat lagi di repair oleh
menyadari jika dalam tubuhnya telah terjadi system tubuh. Atau ekspresi itu akan muncul
mutasi DNA/RNA, sampai terjadi ekspresi setelah memiliki keturunan, yang akan

Jurnal Abdimas Volume 4 Nomor 1, September 2017 56


Penyuluhan Penyakit Genetika serta Cara Pencegahannya di Kelurahan Duri Kepa Jakarta Barat

terekspresikan di keturunannya. Penyebab menyebabkan sel kanker ini berkembang adalah


mutasi genetika biasanya adalah virus, bakteri, makanan yang tidak sehat, istirahat yang tidak
zat kimia, radiasi, asap rokok, minuman cukup, stress, serta asap rokok atau polusi
beralkohol serta makanan awetan yang potensial (Brenda et al, 2009).
menyebabkan mutasi gen (Suryo, 2009). Penyakit genetika lainnya yang banyak
Saat ini semakin berkembang dan diderita oleh wanita perkotaan adalah
bermunculan berbagai penyakit genetika yang thalassemia. kini juga banyak muncul dan
baru akibat semakin banyaknya agen-agen yang diderita oleh wanita di perkotaan. Masih belum
bersifat mutagen. Penyakit lupus atau dikenal jelas, apa sebenarnya penyebab penyakit ini,
sebagai penyakit autoimun muncul akhir tahun mungkin diduga akibat mengkonsumsi makanan
1990-an, sebelumnya penyakit ini tidak pernah yang tidak sehat, polusi kendaraan bermotor,
terjadi. Penyebab penyakit ini hingga saat ini infeksi virus atau penyebabnya multifaktorial.
belum dapat dipastikan. Penyakit ini menyerang Dan masih belum jelas mengapa penyakit geetik
sel B limfosit dan diduga terjadi mutasi gen ini banyak menimpa pada wanita diperkotaan,
yang menyebabkan sel limfosit tidak dapat mungkin salah satunya adalah aktivitas yang
mengendalikan dirinya memproduksi antibody tinggi dan mudah stress menjadi salah satu
secara terus menerus sehingga menyerang pemicunya disamping tingginya tingkat polusi
anggota tubuh/jaringan normal. Penyakit ini di perkotaan. Penyakit thalassemia yang banyak
diduga tidak diturunkan kepada keturunannya, diderita wanita perkotaan adalah jenis
namun dapat menyebabkan kematian akibat thalassemia α ringan, adanya mutase genetic
kerusakan jaringan yang diserangnya secara pada rantau α protein protein hemoglobin.
terus menerus. Pengobatan atau terapi penyakit Hemoglobin merupakan protein yang
ini belum ditemukan masih dalam tahap bertanggung jawab mengikat oksigen di sel
penelitian. Penyakit genetika agak sulit dalam darah merah. Jika salah satu lengan protein ini
hal pengobatan, karena memperbaiki materi bermutasi maka hemoglobin tidak akan
genetika yang mengalami mutasi atau kerusakan maksimal mengikat oksigen. Sehingga penderita
tidaklah mudah. Saat ini terapi yang sering mengalami gejala pusing yang sering
berkembang adalah terapi gen, cloning gen dan muncul tanpa sebab dan sulit diobati dengan
stem cell, yang memerlukan biaya yang tidak obat pusing biasa, yang hanya mampu
sedikit dan hanya dapat dilakukan di negara menghilangkan rasa pusing sesaat namun tidak
maju (Malik, 2005). mengobati sumber sakit. Penyakit ini memang
Penyakit genetika lainnya yang sangat tidak terlalu berbahaya karena masih tergolong
marak muncul dan diderita masyarakat kita baik thalassemia ringan, namun sangat mengganggu
dari kalangan atas tapi juga banyak diderita oleh aktifitas sehari-hari, sehingga perlu penanganan
kalangan menengah ke bawah, yaitu penyait khusus. Penyakit ini pun sering tidak disadari
kanker. Beberapa penyakit kanker dapat karena untuk mendeteksi penyakit ini harus
diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya. pemeriksaan DNA di laboratorium tertentu
Karena adanya mutase gen akibat infeksi virus dengan biaya yang tidak sedikit (Manca &
atau zat radikal lainnya, maka mutase DNA Masala, 2008).
yang berpotensi menyebabkan kanker ini dapat
diturunkan kepada anak-anaknya. Seperti
kanker payudara, yang dapat diturunkan dari ibu
penderita kanker payudara kepada anak-anak
perempuannya atau kepada anak laki-lakinya,
namun sebagai carier yang akan diturunkan
kepada anak wanitanya kelak. Namun potensi
penyakit kanker yang diturunkan dari ibunya ini
tidak semata-mata akan terekspresikan menjadi
penyakit kanker, tapi menunggu adanya Gambar 1
stmulasi dari lingkungan sehingga sel yang Sel darah merah normal dan sel darah merah
berpotensi kanker yang berasal dari ibunya baru penderita thalasemia
akan berkembang. Stimulasi yang dapat

Jurnal Abdimas Volume 4 Nomor 1, September 2017 57


Penyuluhan Penyakit Genetika serta Cara Pencegahannya di Kelurahan Duri Kepa Jakarta Barat

Terapi atau pengobatan penyakit genetika mutagen dan berpotensi menyebabkan


masih sangat sedikit dan membutuhkan biaya terjadinya mutasi genetik. Masyarakat masih
yang tidak sedikit pula. Penelitian ke arah ini belum mengenai berbagai penyakit genetika,
masih terus dikembangkan. Oleh karena itu cara penanganannya, serta cara menghindarinya.
sangatlah penting untuk menghindari timbulnya Pola hidup yang tidak teratur, pola makan yang
kerusakan materi genetic baik itu kerusakan tidak bergizi dan bersih, kebiasaan merokok dan
pada DNA maupun kerusakan yang menimpa minum minuman beralkohol serta seringnya
kromosom. Masih banyak anak yang terlahir terpapar zat beracun di sekeliling masih sulit
akibat kelainan kromosom, sehingga anak untuk dihindari. Perkawinan dengan kerabat
tumbuh dengan mengalami kelainan pada dekat pun, masih sering dilakukan sehingga
beberapa anggota tubuhnya atau syndrome, akan terjadi penumpukan mutasi materi pada
salah satunya adalah penyakit down syndrom. anak/keturunnya. Semakin jauh pola
Hal ini banyak terjadi pada wanita yang kekerabatan, maka semakin baik untuk terjadi
melahirkan anak dengan usia di atas 40 tahun pekawinan, sehingga menghindari penumpukan
yang rentan melahirkan anak-anak yang down mutasi genetic, jika ada mutasi gen akan terjadi
syndrome, akibat lemahnya kromosom untuk penutupan gen yang bermutasi oleh gen yang
melakukan proses pembelahan sel, sehingga normal dan bersifat dominan sehingga mutase
salah satu sel akan mengalami kelebihan gen tersebut tidak terekspresikan pada
kromosom, maka salah satunya timbul penyakit keturunannya (Diyan et al, 2014).
genetika down syndrome yang mengalami Oleh karena itu, penyuluhan dan
kelebihan kromosom di kromosom ke pengembangan wawasan bagi masyarakat
21(Delabar et al, 1993). mengenai penyakit genetika, penyebab penyakit
genetika serta proses terapi penyakit genetika
sangatlah penting. Metoda penyuluhan dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara
klasikal dan individual. Kedua metoda ini
memilki kekurangan dan kelebihan, disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi yang ada.
Metoda penyuluhan tentang penyakit genetika
kepada masyarakat umum tidaklah mudah,
maka meoda yang digunakan adalah metoda
klasikal dan metoda individual yang
memerlukan alat bantu dalam pemberian
Gambar 2
wawasan tersebut. Alat bantu yang dapat
Susunan kromosom pada penderita Down
digunakan adalah materi presentasi yang mudah
Syndrome, dengan kelebihan kromosom di
difahami, audio visual, flyer dengan gambar
kromosom ke 21
menarik yang dapat dibaca kembali oleh
masyarakat di rumah.
Masih adanya kebiasaan masyarakat yang
Kelurahan Duri Kepa merupakan salah satu
melakukan perkawinan dengan kerabat terdekat
kelurahan di Kecamatan Kebon Jeruk. Tingkat
akan menghasilkan keturunan yang menderita
Pendidikan Penduduk Kelurahan Duri Kepa
penyakit/kelainan genetika dengan peluang
Tahun 2012 adalah sebagai berikut; Tidak /
kejadian cukup tinggi. Hal ini diakibatkan
belum pernah bersekolah (4,8 %), SD (18,9 %),
karena kemungkinan perkawinan dengan
SMTP (11,7 %), SMTA (33,8 %), Akademi dan
kekerabatan terdekat akan memunculkan
(30,5 %). Masih adanya sebagian masyarakat
penyakit genetika yang bersifat resesif yang
yang berpendidikan rendah, maka wawasan
bertemu dengan materi genetika yang bersifat
akan penyakit genetika pun diduga masih sangat
resesif pula.
rendah. Lingkungan yang tidak bersih, pola
Oleh karena itu, wawasan masyarakat
hidup masyarakat yang tidak sehat, serta
tentang penyakit genetika sangat perlu
tingginya pencemaran udara merupakan materi
ditingkatkan. Edukasi terhadap masyarakat
potensial yang dapat menyebabkan terjadinya
tentang hal ini masih sangat sedikit. Masyarakat
mutasi gen (Suryo, 2013).
masih belum mengenal zat-zat yang bersifat

Jurnal Abdimas Volume 4 Nomor 1, September 2017 58


Penyuluhan Penyakit Genetika serta Cara Pencegahannya di Kelurahan Duri Kepa Jakarta Barat

Kelurahan Duri Kepa merupakan salah satu pertemuan warga di RW 7 kelurahan Duri Kepa
kelurahan di Kecamatan Kebon Jeruk yang Kecamatan Kebun Jeruk Jakarta barat
terdiri dari 14 RW dan 137 RT dengan luas
wilayah 387 Ha. Wilayah RW padat Hasil dan Pembahasan
penduduknya di Kelurahan Duri Kepa mencapai Hasil penyuluhan menunjukkan
7,14%. Batas-batas wilayah Kelurahan Duri kepeminatan masyarakat tentang berbagai
Kepa adalah sebagai berikut: - Sebelah barat penyakit genetika yang berkembang saat ini,
dengan Kelurahan Kedoya Utara - Sebelah terutama penyakit lupus dan kanker. Mengingat
timur dengan Kelurahan Tanjung Duren Utara - semakin banyak berkembangnya berbagai
Sebelah utara dengan Kelurahan Wijaya penyakit genetika serta semakin bertanbahnya
Kusuma - Sebelah selatan dengan Kelurahan berbagai makanan dengan bahan pengawet yang
Kebon Jeruk Puskesmas Kelurahan Duri Kepa potensial memicu timbulnya kanker. Antusias
merupakan salah satu Puskesmas Kelurahan masyarakat tampak terlihat dengan banyaknya
yang berada di wilayah Kebon Jeruk dari 7 pertanyaan dan mengisi kuesioner sehingga
Puskesmas Kelurahan yang ada di wilayah menambah wawasan mereka dalam mengenal
Kerja Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk. berbagai penyakit genetika dan cara
Lokasi Puskesmas terletak Jalan Angsana Raya pencegahannya dengan mengenal berbagai zat
No 1 Kebon Jeruk Kota Jakarta. Puskesmas mutagen yang banyak terdapat di sekitar mereka
Kelurahan Duri Kepa menaungi 15 Posyandu di dan bahkan menjadi konsumsi mereka sehari-
wilayah kerjanya. 46 Jumlah Penduduk hari.
Kelurahan Duri Kepa pada Tahun 2012 adalah Tingkat pendidikan yang menengah ke
32.304 orang perempuan dan 33.842 orang laki- bawah, menyebabkan wawasan mereka akan
laki dengan jumlah total penduduk 66.165 orang. penyakit genetika sangat kurang. Tingkat
Tujuan kegiatan penyuluhan ini adalah ekonomi menengah ke bawah, menyebabkan
untuk meningkatkan wawasan dan kesadaran kandungan makanan yang mereka konsumsi
masyarakat akan bahaya penyakit genetika serta tidak memenuhi syarat gizi dan jarang
cara pencegahannya, sehingga terindar dari mengonsumsi buah-buahan dan susu. Mereka
penyakit yang sulit untuk disembuhkan tersebut. lebih menyukai makanan praktis, harga murah
dan mudah dijangkau, seperti mie instan,
Metode Pelaksanaan kudapan gorengan yang dijual di pinggir jalan,
Penyuluhan dilakukan dengan metoda serta kudapan lainnya yang tidak terjamin
klasikal dan metoda individual dalam satu kandungan gizinya.
kelompok masyarakat di kelurahan Duri Kepa. Pola hidup mereka pun tidak teratur dengan
Masyarakat peserta penyuluhan terdiri dari pola istirahat yang kurang, dikarenakan mereka
kelompok Dewasa laki-laki dan perempuan masih harus bekerja tambahan untuk menambah
dengan usia > 25 tahun. Selanjutnya dilakukan penghasilan. Akibatnya mereka sering tidak
pengisian kuesioner oleh responden dengan dapat mengontrol tingkat emosi, dkarenakan
sistem tanya jawab sehingga proses pengisian tekanan ekonomi yang cukup tinggi dan tingkat
kuesioner juga merupakan bagian dari proses pendapatan yang tidak sesuai dengan besarnya
penyuluhan secara individual, sehingga pengeluaran.
menigkatkan efektifitas dalam penyuluhan. Lingkungan yang kumuh, dengan jarak
Penyuluhan secara klasikal menggunakan antar rumah yang sangat berdekatan, lingkungan
media LCD projector dengan power point yang kotor, serta tingginya tingkat pencemaran
disertai gambar menarik dan tulisan yang akibat polusi dari asap kendaraan bermotor,
mudah difahami. Penyuluhan secara individual merupakan faktor-faktor yang potensial
dengan menggunakan flyer dan lembar menyebabkan mutasi materi genetic dalam
kuesioner disertai penjelasan yang runut secara tubuh. Tingginya kebiasaan merokok di
face to face. kalangan bapak-bapak dan beberapa ibu-ibu
Pelaksanaan dilakukan selama bulan merupakan faktor yang paling tinggi
Oktober 2016 dalam tiga kali pertemuan menyebabkan mutasi genetic (Hasyim, 2008).
masing-masing selama 3 jam. Adapun tempat Kelurahan Duri Kepa termasuk salah satu
pelaksanaan kegiatan P2M ini adalah di balai daerah yang rawan banjir, sangat dikhawatirkan

Jurnal Abdimas Volume 4 Nomor 1, September 2017 59


Penyuluhan Penyakit Genetika serta Cara Pencegahannya di Kelurahan Duri Kepa Jakarta Barat

masuknnya berbagai material mikroorganisma terjadinya perkawinan yang kekerabatannya


atau limbah berbahaya yang akan mencemari terlalu dekat.
lingkungan dan bersifat mutagen merupakan Tingkat kesadaran akan kebersihan
salah satu factor penyebab terjadinya mutase lingkungan yang belum terpupuk perlu adanya
genetik. penyuluhan yang bersifat intensif agar
Antusias masyarakat Duri Kepa akan masyarakat senantiasa diingatkan akan bahaya
penyuluhan tentang penyakit genetika serta cara materi mutagen yang akan menyerang tubuh
pencegahannya, menunjukkan bahwa kapan saja. Kepatuhan dalam hal mengurangi
masyarakat membutuhkan wawasan dan kebiasaan merokok masih sangat sulit
bimbingan tentang berbagai penyakit yang dilaksanakan, sehingga pencemaran asap rokok
sedang berkembang saat ini serta cara di lingkungan ini pun masih sangat tinggi.
pencegahannya. Masyarakat memerlukan Penyuluhan secara intensif mengenai bahaya
wawasan dan pengetahuan tentang berbagai zat rokok pun sangat perlu dilakukan, agar tidak
yang berbahaya di sekitar mereka yang merusak kesehaan tingkat generasi selanjutnya.
mengancam kesehatan dirinya dan anak
keturunannya. Kesimpulan
Antusias dan keingintahuan masyarakat
akan materi tentang berbagai penyakit genetika,
penyebab penyakit serta pencegahannya masih
sangat tinggi.
Tingkat pendidikan dan ekonomi yang
rendah tidak menghalangi mereka untuk terus
menambah wawasan dan pengetahuan.
Pola hidup, menjaga kebersihan, serta
menghilangkan kebiasaan merokok masih terus
butuh kepatuhan dan penyuluhan secara intensif
menyeluruh.
Gambar 3
Suasana penyuluhan individual oleh para Daftar Pustaka
mahasiswa
Brenda K Edward, Elizabeth Ward, Betsy A
Metoda penyuluhan dengan dua cara Kohler. (2009). Annual report to the
yaitu klasikal dan individual sangat efektif nation on the status of cancer, 1975-2006,
untuk menambah wawasan dan pengetahuan featuring colorectal cancer trends and
masyarakat tentang ilmu kesehatan. Penyuluhan impact of interventions (risk factors,
menjadi lebih efektif dengan dibantu audio screening, and treatment) to reduce
visual serta penyuluhan secara individual future rates . Willey online Journal.
sehingga memudahkan masyarakat awam
memahami materi yang diberikan. Diyan, N.S., Costrie G.W. & Faradz, F.M.H.
Rendahnya tingkat pendidikan tidak (2014). Sikap Orang tua terhadap
menghalangi mereka untuk terus belajar dan penerimaan konseling Genetika pada
menambah wawasan. Rendahnya tingkat Down Syndrome, Jurnal Keperawatan
ekonomi juga diharapkan akan menambah Anak, vol 2 (1).
kepatuhan mereka akan pentingnya menjaga
kesehatan yang sangat mahal harganya. Delabar JM, Theophile D, Rahmani Z, Chettouh
Kepatuhan untuk menjaga kesehatan dirinya, Z, Blouin JL, Prieur M, Noel B, Sinet
kesehatan lingkungan, menjaga pola hidup lebih MP. (1993). Molecular Mapping of
teratur, tidak merokok, menjauhi makanan yang Twenty-Four Features of Down
banyak mengandung zat pengawet, rajin Syndrome on Chromosome 21. Eur J
berolahraga, berupaya untuk tetap mengonsumsi Hum Genet;1:114–124.
sayuran dan buah-buahan serta mencegah

Jurnal Abdimas Volume 4 Nomor 1, September 2017 60


Penyuluhan Penyakit Genetika serta Cara Pencegahannya di Kelurahan Duri Kepa Jakarta Barat

Ervan, D.S. & Mulyanto, E. (2005). Deteksi


Risiko Penderita Buta Warna menurun
berbasis pohon kelaurga dengan
algoritma genetika. Jurnal Ekonomi
Informasi; Vol 14 (2).

Hasyim, H. (2008). Manajemen Penyakit


lingkungan Berbasis wilayah Jurnal
Manajemen Kesehatan, vol 11 (02).

Karvita, B. Ahluwalia. (2009). Genetics. Second


ed. New Age International Limited
Publishers.

Manca L, Masala B. (2008). Disorders of the


synthesis of human fetal hemoglobin.
IUBMB Life.;60(2):94-111.

Malik, A. (2005). RNA Therapeuic, pendekatan


baru dalam terapi gen. Majalah Ilmu
Kefarmasian, Vol. II, No.2, : 51 - 61

Rudjito, L. (2010). Konseling, sratategi


mengontrol penyakit genetika di
Indonesia. Mandala of Health, 4 (1).

Suryo. (2013). Genetika strata 1. 14 th ed .


Gajah Mada University Press.

Jurnal Abdimas Volume 4 Nomor 1, September 2017 61

Anda mungkin juga menyukai