Betri 2
Dosen Tetap Yayasan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Palembang
Email : betri.sirajuddin@yahoo.co.id. Hp : 085383937666
ABSTACT
The formulation of this research is how influence of Audit Experience, Workload, Task
Specific Knowledge, Personality Types on the detection of Financial Report Fraud case
study at Public Accounting Firm Palembang. The purpose is to know, get empirical
evidence and analyze Audit Experience, Workload, Task Specific Knowledge, Personality
Types on Financial Report Fraud. This study includes Associative research. The
population used in this study is the Auditor who works in the Public Accounting Firm
Palembang. Sample in this research counted 37 Respondents. Methods Data collection
used in this study is a questionnaire. Hypothetical test used is multiple linear regression.
The results of this study show Partial Audit Experience has a positive effect on Fraud
Financial Statements, Workload positively affect the Financial Report Fraud, Task Specific
Knowledge positively affect the Fraud Financial Statements, Personality Types positively
affect The Financial Report Fraud. Simultaneously Audit Experience, Workload, Task
Specific Knowledge, Personality Types positively influence to Financial Report Fraud.
ABSTRAK
Rumusan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh Pengalaman Audit, Beban
Kerja, Task Specific Knowledge, Tipe Kepribadian terhadap Pendeteksian Kecurangan
Laporan Keuangan Studi Kasus Kantor Akuntan Publik kota Palembang. Tujuannya untuk
mengetahui, mendapatkan bukti empiris serta menganalisis Pengalaman Audit, Beban
Kerja, Task Specific Knowledge, Tipe Kepribadian terhadap Pendeteksian Kecurangan
Laporan Keuangan. Penelitian ini termasuk penelitian Asosiatif. Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik kota Palembang.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 37 Responden. Metode Pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Uji hipotesis yang digunakan adalah
regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukan secara Parsial Pengalaman Audit berpengaruh positif
terhadap Kecurangan Laporan Keuangan, Beban Kerja berpengaruh positif terhadap
Kecurangan Laporan Keuangan, Task Specific Knowledge berpengaruh positif terhadap
537
537
Volume 4 Nomor 1 Juni 2019 Mia, Betri
538
Volume 4 Nomor 1 Juni 2019 Mia, Betri
keuangan yang dibuat manajemen lebih dapat analisis beban kerja , juga mencegah adanya
dipercaya, maka diperlukan pengujian dan dalam hal stres/tekanan kerja.
itu pengujian tersebut hanya dapat dilakukan oleh Dalam penelitian Hasni (2015) mengatakan
pihak ketiga yaitu auditor independen. bahwa Task Specific Knowledge merupakan
Menurut Amin (2016: 1) kecurangan (fraud) informasi yang disimpan dalam ingatan, baik itu dari
adalah sebagai konsep ilegal yang luas, kecurangan pengalaman dari fakta (praktis) maupun konsep
menggambarkan setiap upaya penipuan yang (teoritis), lebih khusus lagi yaitu yang berhubungan
disengaja, yang dimaksudkan untuk mengambil aset dengan kinerja dalam tugas yang menggunakan
atau hak orang atau pihak lain. Dalam konteks audit judgement (pertimbangan) audit baik itu pengetahuan
atas laporan keuangan kecurangan, kecurangan yang umum maupun khusus.
didefinisikan sebagai salah saji laporan keuangan Menurut Theodorus (2016: 59) Skeptisme
yang disengaja. Dua kategori yang utama adalah Profesional (kewaspadaan profesional) adalah
pelaporan keuangan yang curang dan konsep lama dengan makna baru. Kewaspadaan
penyalahgunaan aset. profesional dalam makna lama, terbatas pada sikap
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) waspada jika bukti-bukti awal (seperti pengujian
SA Seksi 110 (PSA No.02) mengatur mengenai beberapa sample) yang mencurigakan. Makna baru
tanggung jawab dan fungsi auditor independen dalam konsep kewaspadaan profesional adalah
berkaitan dengan audit atas laporan auditor sejak awal (bahkan sebelum memutuskan
keuangan perusahaan. Menurut Ikatan Akuntan menerima penugasan audit) harus waspada, calon
Indonesia (2001: 210.1) menyatakan bahwa kliennya pun bisa membohonginya dengan
pencapaian keahlian auditor dimulai dengan melakukan manipulasi laporan keuangan.
pendidikan formalnya, yang diperluas melalui Kewaspadaan profesional adalah tanggapan wajar
pengalaman-pengalaman selanjutnya dalam praktik dari auditor yang berhadapan dengan risiko slah saji
audit. yang material dalam laporan keuangan, baik yang
Menurut Suci (2017: 21-22) beban kerja tidak sengaja (error) maupun yang berniat jahat
adalah proses dalam menetapkan jumlah jam kerja (fraud).
sumber daya manusia yang bekerja, digunakan, dan
dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan Kerangka Pemikiran
untuk kurun waktu tertentu. Dengan melakukan
H1
Pengalaman
Audit
(X1) H2.a
Beban Kerja
H3.b
(X2)
Pendeteksian
H4.c Kecurangan
Task Specific (Y)
Knowledge H5.d
(X3)
Tipe Kepribadian
(X4)
Gambar.1
Kerangka Pemikiran
539
Volume 4 Nomor 1 Juni 2019 Mia, Betri
540
Volume 4 Nomor 1 Juni 2019 Mia, Betri
22,08 dan standar deviasi sebesar 1,164. Variabel variabel Beban Kerja sebesar 0,664, variabel Task
Tipe Kepribadian (X4) memiliki nilai minimum 24,00 Specific Knowledge sebesar 0,602, variabel Tipe
nilai maksimum 29,00 nilai rata-rata 26,57 dan Kepribadian sebesar 0,686 dan variabel Kecurangan
standar deviasi 1,625. Dan variabel Kecurangan (Y) Laporan Keuangan sebesar 0,748. Sehingga dapat
memiliki nilai minimum 33,00 nilai maksimum 40,00 disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner
nilai rata-rata 36,86 dan standar deviasi sebesar semua variabel ini reliabel karena mempunyai nilai
2,201. Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60.
Variabel pengalaman auditor. Variabel Uji normalitas residual dengan metode grafik
Beban Kerja. Variabel Task Specific Knowledge, yaitu melihat penebaran data pada sumber diagonal
Variabel Tipe Kepribadian dan Variabel Kecurangan pada grafik normal P-P Plot of Regression
adalah valid (rhitung > Ttabel). nilai Cronbach’s Alpha standardized residual
atas variabel Pengalaman Auditor sebesar 0,784,
Gambar 1.
Hasil Uji Normalitas Metode Grafik
Gambar 2
Hasil Output SPSS
Hasil Uji Normalitas Metode Grafik
Berdasarkan tabel diatas titik-titik menyebar di sekitar a. Jika nilai signifikan > 0,05 maka nilai residual
garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai residual tersebut normal.
tersebut normal. Dasar pengambilan keputusan untuk b. Jika nilai signifikan < 0,05 maka nilai residual
pengujian normalitas dengan One Sample tersebut tidak normal.
Kolmogorov Smirnov yaitu:
Tabel 1.
Hasil Uji NormalitasOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 37
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.19779638
Most Extreme Differences Absolute .077
Positive .077
Negative -.060
Kolmogorov-Smirnov Z .468
Asymp. Sig. (2-tailed) .981
a. Test distribution is Normal.
541
Volume 4 Nomor 1 Juni 2019 Mia, Betri
Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
nilai signifikan 0.958 > 0.05 maka dapat disimpulkan antara variabel bebas. Dilihat nilai tolerance dan
bahwa nilai residual berdistribusi Normal. inflation factor (VIF). Diketahui nilai tolerance > 0,1
Multikolinearitas adalah ditemukan adanya dari nilai VIF < 10 maka disimpulkan tidak terjadi
korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna multikolinearitas pada model regresi.
antarvariabel independen pada model regresi. Model
Tabel 2
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 34.188 11.163 3.063 .004
X1 -.206 .144 -.221 -1.432 .162 .890 1.123
X2 -.373 .225 -.263 -1.660 .107 .842 1.188
X3 .217 .337 .095 .643 .525 .982 1.019
X4 .584 .248 .367 2.354 .025 .874 1.144
Berdasarkan tabel diatas menunjukan semua Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa
variabel bebas mempunyai nilai tolerance > 0,1 dari semua variabel bebas mempunyai nilai probabilitas
nilai VIF < 10 dengan demikian, maka disimpulkan signifikan lebih besar dari 0.05. dengan demikian, hal
bahwa seluruh variabel bebas dalam penelitian ini ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
tidak terjadi multikolinearitas. heteroskedastisitas dalam model regresi.
Heteroskedastisitas adalah keadaan yang Melihat pola titik pada Scatterplot dilakukan
mana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan dengan cara melihat grafik scatterplot antara
variansi dari residu pada satu pengamatan ke standardized predicted value dengan standardized
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik residual, ada tidaknya pola tertentu pada grafik
adalah tak terjadi heteroskedastisitas.Uji Glejser scatterplotantara standardized predicted value
dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel dengan standardized residual yang mana sumbu Y
independen dengan nilai absolut residualnya. Bila adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah
nilai signifikansi antara variabel independen dengan residual (Y prediksi – Y asli).
absolut residual lebih dari 0,05 maka tak terjadi
heteroskedastisitas.
Gambar 3
Hasil Uji Hetoroskedastisitas melihat pola titik pada Scatterplot
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
542
Volume 4 Nomor 1 Juni 2019 Mia, Betri
Berdasarkan dari gambar diatas menunjukan Beban Kerja (X2), Task Specific Knowledge (X3),
bahwa Tak ada pola yang jelas seperti titik menyebar sedangkan sisanya 89,8% dipengaruhi oleh faktor
di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tak lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini seperti
terjadi heteroskedastisitas. tipe kpribadian, indepedensi, etika profesi dll.
Tabel 3.
Hasil Uji Regresi
Coefficients
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 34.188 11.163 3.063 .004
X1 -.206 .144 -.221 -1.432 .162
X2 -.373 .225 -.263 -1.660 .107
X3 .217 .337 .095 .643 .525
X4 .584 .248 .367 2.354 .025
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Pengujian data, 2018
Dari hasil regresi berganda yang peneliti Pengalaman Audit (X1) mempunyai hubungan
lakukan pada variabel Pengalaman audit (X1), beban terhadap Kecurangan Laporan Keuangan (Y)
kerja (X2), task specific knowledge (X3) secara sebesar 20,6%, artinya jika ada peningkatan
bersama terhadap kecurangan laporan keuangan (Y) Pengalaman Audit (X1) sebesar 100% maka
dapat digambarkan persamaan regresi berganda akan meningkatkan Kecurangan Laporan
sebagai berikut: Keuangan (Y) sebesar 20,6% , begitu juga
sebaliknya jika ada penurunan Pengalaman
Uji Analisis Regresi Berganda Audit (X1) sebesar 100% maka akan
Persamaan I = Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+e menurunkan Kecurangan Laporan Keuangan
Y = 34,188-0,206- sebesar 20,6%. Jadi Pengalaman Audit (X1)
0,373+0,217+0,584+e berhubungan positif secara parsial terhadap
Dari persamaan regresi tersebut menggambarkan Kecurangan Laporan Keuangan. Hal ini
bahwa: diperjelas dari pembahasan hipotesis bahwa
1) Pengaruh Pengalaman audit (X1) terhadap semakin banyak pengalaman audit maka akan
Kecurangan Laporan Keuangan (Y). semakin baik Kecurangan Laporan Keuangan
Nilai koefisien regresi Pengalaman Audit (X1) (Y).
terhadap Kecurangan Laporan Keuangan (Y), 2) Pengaruh beban kerja (X2) terhadap
adalah sebesar -0,206 (20,6%), berarti bahwa Kecurangan Laporan Keuangan (Y).
543
Volume 4 Nomor 1 Juni 2019 Mia, Betri
Nilai koefisien regresi Beban Kerja (X2) Knowledge (X3) sebesar 100% maka akan
terhadap Kecurangan Laporan Keuangan (Y), menurunkan Kecurangan Laporan Keuangan
adalah sebesar -0,373 (-37,3%), berarti bahwa sebesar 21,7%. Jadi pengaruh Task Specific
Beban Kerja (X2) mempunyai hubungan Knowledge (X3) berhubungan positif secara
terhadap Kecuangan Laporan Keuangan (Y) parsial terhadap pertimbangan Kecurangan
sebesar -37,3%, artinya jika ada peningkatan Laporan Keuangan (Y).
Beban Kerja (X2) sebesar 100% maka akan 4) Pengaruh Tipe Kepribadian (X4) terhadap
meningkatkan Kecurangan Laporan Keuangan Kecurangan Laporan Keuangan (Y).
(Y) sebesar -37,3% , begitu juga sebaliknya jika Nilai koefisien regresi Tipe Kepribadian (X4)
ada penurunan Beban Kerja (X2) sebesar 100% terhadap Kecurangan Laporan Keuangan (Y),
maka akan menurunkan Beban Kerja sebesar - adalah sebesar 0,584 (58,4%), berarti bahwa
37,3%. Jadi Beban Kerja (X2) berhubungan Tipe Kepribdian (X4) mempunyai hubungan
negatif secara parsial terhadap Kecurangan terhadap Kecurangan Laporan Keuangan (Y)
Laporan Keuangan. Hal ini diperjelas dari sebesar 58,4%, artinya jika ada peningkatan
pembahasan hipotesis bahwa semakin tinggi pengaruh Tipe Kepribadian (X4) sebesar 100%
Beban Kerja (X2) maka akan semakin tinggi maka akan meningkatkan Kecurangan Laporan
tingkat Kecurangan Laporan Keuangan (Y). Keuangan (Y) sebesar 58,4%, begitu juga
3) Pengaruh Task Specific knowledge (X3) sebaliknya jika ada penurunan pengaruh Tipe
terhadap Kecurangan Laporan Keuangan Kepribadian (X4) sebesar 100% maka akan
(Y). menurunkan Kecurangan Laporan Keuangan
Nilai koefisien regresi Task Specific Knowledge sebesar 58,4%. Jadi pengaruh Tipe Kepribadian
(X3) terhadap Kecurangan Laporan Keuangan (X4) berhubungan positif secara parsial
(Y), adalah sebesar 0,217 (21,7%), berarti terhadap pertimbangan Kecurangan Laporan
bahwa Task Specific Knowledge (X3) Keuangan (Y).
mempunyai hubungan terhadap Kecurangan Uji Hipotesis
Laporan Keuangan (Y) sebesar 21,7%, artinya 1) Uji Secara Bersama (F)
jika ada peningkatan pengaruh Task Specific Untuk menjawab permasalahan yaitu bagaimana
Knowledge (X3) sebesar 100% maka akan pengaruh Pengalaman audit (X1), Beban Kerja
meningkatkan Kecurangan Laporan Keuangan (X2), Task specific Knowledge (X3) terhadap
(Y) sebesar 21,7% , begitu juga sebaliknya jika kecurangan laporan keuangan (Y) maka hasilnya
ada penurunan pengaruh Task Specific diuji dengan menggunakan uji F.
Tabel 4
Hasil Perhitungan Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 82.379 4 20.595 3.790 .012a
Residual 173.891 32 5.434
Total 256.270 36
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Tabel 5.
Hasil Perhitungan Uji F
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .567a .321 .237 2.331
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
544
Volume 4 Nomor 1 Juni 2019 Mia, Betri
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa Kerja (X2), Task Specific Knowledge (X3), Tipe
diketahui Fhitung adalah sebesar 3,790 sedangkan, Kepribadian (X4) sedangkan sisanya 77,3% (100%-
nilai F tabel untuk taraf nyata (n) sebesar 5% serta 23,7%), dipengaruhi oleh faktor lain seperti
df1 = k-1 dan df2 = n-k yaitu df1 = 4 dan df2 = 32 Independensi.
adalah sebesar 2,668, dengan kata lain Fhitung > Berdasarkan uji hipotesis tersebut, maka dapat
Ftabel (3,790 > 2,668), Pengalaman Audit (X1), disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak,
Beban Kerja (X2), Task Specific Knowledge (X3), variabel Pengalaman Audit, Beban Kerja, Task
Tipe Kepribadian (X4) berpengaruh terhadap Specific Knowledge, Tipe Kepribadian berpengaruh
Kecurangan Laporan Keuangan (Y) secara bersama. positif dan signifikan terhadap Kecurangan Laporan
Dari hasil uji F juga diketahui bahwa nilai signifikan Keuangan. Dengan demikian hipotesis pertama yang
(Sig) yang muncul adalah sebesar 0,012 yang berarti menyatakan bahwa “Pengalaman Audit, Beban Kerja,
Sig F (0,012) < α 0,05, hal tersebut menggambarkan Task Specific Knowledge, Tipe Kepribadian
bahwa terdapat signifikasi yang kuat terjadi pada berpengaruh terhadap Kecurangan Laporan
pengaruh variabel bebas terhadap varibel terikat. Keuangan diterima”.
Berdasarkan tabel hasil uji hipotesis tabel
Model Summary diperoleh nilai Adjusted R Square Uji Hipotesis secara Parsial/individual (Uji t)
sebesar 0,237 atau 23,7%. Hasil ini berarti 23,7% Maka hasilnya diuji dengan menggunakan uji t,
variabel Kecurangan Laporan Keuangan (Y) dapat dilihat dari tabel berikut:
dipengaruhi oleh Pengalaman Audit (X1), Beban
Tabel 6
Hasil Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 34.188 11.163 3.063 .004
X1 -.206 .144 -.221 -1.432 .162 .890 1.123
X2 -.373 .225 -.263 -1.660 .107 .842 1.188
X3 .217 .337 .095 .643 .525 .982 1.019
X4 .584 .248 .367 2.354 .025 .874 1.144
a. Dependent Variable: Y
545
Volume 4 Nomor 1 Juni 2019 Mia, Betri
(X2) sebesar 0,107 karena nilai t sig > 0,05 nilai signifikasi karena nilai t sig > α berarti terdapat
berarti tidak terdapat pengaruh secara pengaruh tetapi tidak secara signifikan, maka
signifikan, maka kesimpulan bahwa Beban Kerja kesimpulannya Pengalaman Audit mempengaruhi
tidak secara signifikan mempengaruhi tetapi tidak secara signifikan terhadap Kecurangan
Kecurangan Laporan Keuangan. Laporan Keuangan.
c) Pengaruh Task Specific Knowledge terhadap Hal ini sejalan dengan teori Behavioral
Kecurangan Laporan Keuangan. Research yang menyatakan bahwa pengalaman
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa diketahui auditor dalam menemukan kekeliruan dan
nilai t hitung untuk variabel Task Specific ketidakberesan dalam laporan keuangan yang diaudit
Knowledge (X3) sebesar 0,643 sedangkan, nilai dipengaruhi oleh kemampuan teknis auditor
t tabel dengan taraf nyata (α) sebesar 0,05 (5%) (pendidikan, pengalaman, profesinalisme). Dan teori
serta df=n-k-1=32 adalah sebesar 2,037. Jadi yang mendukung lainnya Standar auditing (SA) seksi
dapat disimpulkan bahwa Ho3c ditolak dan Ha3c 210 dalam SPAP, 2011, standar umum yang
diterima karena, nilai t hitung (0,643) < t tabel pertama, audit harus senantiasa bertindak sebagai
(2,037). Hasil uji hipotesis individual untuk seorang ahli dalam bidang akuntansi dan bidang
variabel Task Specific Knowledge (X3) auditing. Pencapaian keahlian tersebut dimulai
menunjukkan bahwa variabel tersebut dengan pendidikan formalnya yang diperluas melalui
mempengaruhi variabel terikat (Y). Hal ini pengalaman-pengalaman selanjutnya dalam praktek
digambarkan dengan diterimanya Ha2c dan audit.
ditolaknya Ho2c serta nilai signifikan (X3)
sebesar 0,525 karena nilai t sig > 0,05 berarti Hasil Uji hiotesis pengaruh Beban Kerja (X2)
tidak terdapat pengaruh secara signifikan, maka terhadap Kecurangan Laporan Keuangan
kesimpulannya Task Specific Knowledge tidak Berdasarkan hasil uji hipotesis dalam
secara signifikan mempengaruhi Kecurangan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Ho2b ditolak
Laporan Keuangan. dan Ha2b diterima karena nilai t hitung > t tabel. Maka
d) Pengaruh Tipe Kepribadian terhadap Beban Kerja mempengaruhi kecurangan laporan
Kecurangan Laporan Keuangan. keuangan jadi diterima. Hal ini digambarkan dengan
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa diketahui diterimanya Ha2b dan ditolaknya Ho2b, nilai
nilai t hitung untuk variabel Tipe Kepribadian signifikasi nilai t sig > α berarti mempengaruhi tetapi
(X4) sebesar 2,354 sedangkan, nilai t tabel tidak secara signifikan, maka kesimpulannya Beban
dengan taraf nyata (α) sebesar 0,05 (5%) serta Kerja mempengaruhi tetapi tidak secara signifikan
df=n-k-1=32 adalah sebesar 2,037. Jadi dapat terhadap kecurangan laporan keuangan.
disimpulkan bahwa Ho4 ditolak dan Ha4 Teori Behavioral Research menyatakan
diterima karena, nilai t hitung (2,354) > t tabel bahwa ketika auditor dihadapkan pada situasi dimana
(2,037). Hasil uji hipotesis individual untuk auditor menghadapi tekanan untuk menerima atau
variabel Tipe Kepribadian (X4) menunjukkan menolak keinginan entitas yang diperiksa untuk
bahwa variabel tersebut tidak mempengaruhi memberikan opini yang dapat menguntungkan entitas
variabel terikat (Y). Hal ini digambarkan dengan yang diperiksa, jika menerima keinginan entitas yang
diterimanya Ha2 dan ditolaknya Ho2 serta nilai diperiksa maka akan mendapatkan reward dan jika
signifikan (X4) sebesar 0,025 karena nilai t sig < menolaknya akan mendapatkan tekanan dari pihak
0,05 berarti tidak terdapat pengaruh secara entitas yang diperiksa sehingga berujung pada
signifikan, maka kesimpulannya Tipe kecurangan. Penelitian ini didukung dengan penelitian
Kepribadian tidak secara signifikan Haura (2016) mengatakan bahwa tingginya beban
mempengaruhi kecurangan laporan keuangan. kerja akan menyebabkan kelelahan dan dysfuncional
behavior sehingga menurunkan kemampuannya
Hasil Uji hipotesis pengaruh Pengalaman Audit dalam menemukan kecurangan, tetapi jika beban
(X1) terhadap Kecurangan Laporan Keuangan kerja auditor tersebut rendah, auditor akan memiliki
Berdasarkan hasil uji hipotesis dalam lebih banyak waktu untuk mengevaluasi bukti yang
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Ho2a ditolak ditemukan, sehingga auditor semakin bisa
dan Ha2a diterima karena nilai t hitung > t tabel. Maka meningkatkan kemampuan dalam mendeteksi
pengalaman audit mempengaruhi Kecurangan kecurangan.
Laporan Keuangan jadi diterima. Hal ini digambarkan
dengan diterimanya Ha2a dan ditolaknya Ho2a., serta
546
Volume 4 Nomor 1 Juni 2019 Mia, Betri
Hasil uji hipotesis pengaruh Task Specific keputusannya, namun penelitian ini berbanding
Knowledge (X3) terhadap Kecurangan Laporan terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Kadek,
Keuangan dkk (2018) yang menyatakan bahwa Tipe Kepribadian
Berdasarkan hasil uji hipotesis dalam tidak mempengaruhi terhadap pendektesian
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Ho2d ditolak kecurangan laporan keuangan.
dan Ha2c diterima karena nilai t hitung > t tabel.
Maka, Task Specific Knowledge mempengaruhi KESIMPULAN
kecurangan laporan keuangan. Hal ini digambarkan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dengan diterimanya Ha2c dan ditolaknya Ho2c,
Pengalaman Auditor, Beban Kerja, Task Specific
signifikasi nilai t sig > α berarti mempengaruhi tetapi
Knowledge, Tipe Kepribadian berpengaruh terhadap
tidak secara signifikan, maka kesimpulannya task
Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan
specific knowledge memengaruhi tetapi tidak secara
dinyatakan adanya pengaruh. Berdasarkan pada data
signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan.
yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah
Teori behavioral Research menyatakan
dilakukan terhadap permasalahan dengan
bahwa Task Specific Knowledge dapat diberikan
menggunakan model regresi berganda, maka di ambil
melalui pelatihan serta dapat meningkatkan kinerja
kesimpulan. Berdasarkan hasil pengujian dengan
auditor sehingga dapat melakukan pendektesian
mengunakan regresi linear berganda ditemukan
kecurangan laporan keuangan Auditor dituntut untuk
bahwa Pengalaman Audit, Beban Kerja, Task Specific
memiliki pengetahuan yang bersifat khusus maupun
Knowledge, berpengaruh terhadap kecurangan
umum dan pengetahuan di wilayah auditing dan
laporan keuangan. Hasil sesuai yang dilakukan Hasni
akuntansi. Kemampuan untuk mendapatkan
Yuniarti (2015).
knowledge tentang fraud dalam hal ini dengan
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa variabel
specific audit knowledge, mendiskusikan audit
Tipe Kepribadian mempengaruhi terhadap
dengan sesama auditor, supervisor dan mereview
kecurangan laporan keuangan. Berbanding terbalik
kembali pekerjaan oleh supervisor, serta penggunaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Kadek, dkk
kasus material dalam program training. Penelitian ini
(2018) yang menyatakan bahwa Tipe Kepribadian
didukung oleh penelitian Hasni (2015) yang
tidak mempengaruhi terhadap kecurangan laporan
menemukan bahwa Task Specific Knowledge
keuangan.
berpengaruh positif terhadap pendektesian
kecurangan laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Hasil uji hipotesis pengaruh Tipe Kepribadian
terhadap Kecurangan Laporan Keuangan
Amin Widjaya Tunggal.2016. Pencegahan dan
Berdasarkan hasil uji hipotesis dalam
Pendektesian Kecurangan. Rineka Cipta:
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Ho2d ditolak
Jakarta.
dan Ha2d diterima karena nilai t hitung > t tabel.
Maka, Tipe Kepribadian mempengaruhi kecurangan Anggriawan, Eko F. (2014). Pengaruh Pengalaman
laporan keuangan. Hal ini digambarkan dengan Kerja, Skeptisme Profesional dan Tekanan
diterimanya Ha2d dan ditolaknya Ho2d, signifikasi Waktu terhadap Kemampuan Auditor dalam
karena t sig < α berarti terdapat pengaruh dan Mendeteksi Fraud. Jurnal Nominal, Vol.3,
signifikan, maka kesimpulannya Tipe Kepribadian No.2, 101- 116.
mempengaruhi secara signifikan terhadap Arens, Alvin A., Elder. Randal J., Beasley Mark S.,
kecurangan laporan keuangan. 2008 .Auditing dan Jasa Assurance
Kepribadian (personality) didefinisikan oleh Pendekatan Terigrasi. Jilid 1: Edisi kedua
Salvator Maddi dalam Noviyanti (2008:108) sebagai belas. Jakarta : Erlangga.
karakteristik dan kecenderungan seseorang yang
bersifat konsisten yang menentukan perilaku Faradina, Haura. 2016. Pengaruh Beban Kerja,
psikologis sesorang seperti cara berpikir, Pengalaman Audit dan Tipe Kepribadian
berperasaan, dan bertindak. Auditor dengan tipe Terhadap Skeptisme Profesional dan
kepribadian berdasarkan teori Myers Briggs adalah Kemampuan Auditor Dalam Mendeteksi
auditor yang cenderung akan berpikir logis dalam Kecurangan. JOM Fekon, 3 (1), 1235-1249.
membuat keputusan serta akan mempertimbangkan Hasni Yusrianti (2015). Pengaruh Pengalaman Audit,
semua fakta-fakta yang ada untuk mendukung Beban Kerja, Task Specific Knowledge
547
Volume 4 Nomor 1 Juni 2019 Mia, Betri
548