Anda di halaman 1dari 7

Indo. J. Chem. Sci.

1 (1) (2012)
Indonesian Journal of Chemical Science
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijcs

STUDI DEAKTIVASI KATALIS Ni-Mo/ZEOLIT ALAM PADA


REAKSI HIDRODENITROGENASI (HDN) PIRIDIN
Fitri Rahmawati*), Sri Wahyuni, dan Sri Kadarwati
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang
Gedung D6 Kampus Sekaran Gunungpati Telp. (024)8508112 Semarang 50229

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari fenomena deaktivasi katalis Ni-
Diterima Januari 2012 Mo/ZA pada reaksi HDN piridin dengan membandingkan karakter katalis Ni-
Disetujui Februari 2012 Mo/ZA sebelum dan setelah digunakan. Karakterisasi katalis meliputi penentuan
Dipublikasikan Mei 2012 luas permukaan, volume pori, rerata jejari pori, keasaman, dan morfologi katalis.
Pengukuran luas permukaan, volume total pori, dan rerata jejari pori dilakukan
dengan menggunakan metode yang dikembangkan oleh Brunauer, Emmet, dan
Kata kunci:
Teller (BET), dan keasaman dengan adsorpsi gas ammonia. Uji aktivitas katalis
deaktivasi
dilakukan pada proses HDN piridin dengan mengalirkan gas H2 dengan laju alir
hidrodenitrogenasi
50 mL/menit pada temperatur reaktor 350oC dilanjutkan dengan mengalirkan
Ni-Mo/ZA
uap piridin pada 3,5 gram katalis Ni-Mo/zeolit alam. Produk yang dihasilkan
piridin
dianalisis menggunakan Gas Chromatography (GC) dan Gas Chromatography-
Mass Spectroscopy (GC-MS). Produk yang terdeteksi dengan GC-MS meliputi
etanal, propanon, n-heksana, dan metil siklopentana. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan katalis selama lima kali running menyebabkan
penurunan aktivitas katalis sebagai akibat dari turunnya luas permukaan spesifik,
volume total pori, dan keasaman katalis. Penyebab terjadinya penurunan aktivitas
katalis Ni-Mo/ZA yaitu terbentuknya kokas (fouling), poisoning, dan sintering.

Abstract
This research aims to study the phenomenon of catalyst deactivation Ni-Mo/ZA
in pyridine HDN reaction catalysts Ni-Mo/ZA by comparing the characters
before and after use. Characterization of catalysts include the determination of
surface area, pore volume, mean pore radius, acidity, and morfologi catalist.
Measurement of surface area, total pore volume and average pore jejari done
using a method developed by Brunauer, Emmet, and Teller (BET), and acidity
with ammonia gas adsorption. Catalyst activity test performed on the pyridine
HDN with H2 gas stream with a flow rate of 50 mL/min at a reactor temperature
of 350oC followed by passing pyridine vapor at 3.5 grams of catalyst Ni-
Mo/zeolit nature. The resulting products were analyzed using Gas
Chromatography (GC) and Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS).
Products were detected by GC-MS include ethanal, propanone, n-hexane, and
methyl cyclo pentane. The results showed that the use of the catalyst over five
times the running causes a decrease in catalyst activity as a result of the decline in
specific surface area, total pore volume and acidity of the catalyst. The cause of
the decline in catalyst activity Ni-Mo/ZA the formation of coke (fouling),
poisoning, and sintering.

© 2012 Universitas Negeri Semarang


 Alamat korespondensi:
E-mail: jurnalkimiaunnes@gmail.com ISSN NO 2252-6951
F Rahamawati / Indonesian Journal of Chemical Science 1 (1) (2012)
Pendahuluan Deaktivasi tidak dapat dihindari sehingga
Minyak bumi merupakan campuran yang deaktivasi katalis menjadi hal penting dan
sangat kompleks yang terdiri atas senyawa- berdampak besar pada suplai kebutuhan katalis.
senyawa hidrokarbon, selain juga terdapat Semakin cepat katalis terdeaktivasi maka
senyawa yang mengandung unsur-unsur logam, dibutuhkan waktu dan biaya yang semakin
belerang, oksigen, dan nitrogen (Fatimah, besar untuk melakukan reaktivasi terhadap
2003). Apabila senyawa hetero atom tersebut katalis tersebut.
masih terdapat dalam minyak bumi, Berdasarkan hal tersebut, maka pada
mengakibatkan penurunan kualitas bahan bakar penelitian ini akan dipelajari fenomena
dan menghasilkan gas buang yang dapat deaktivasi katalis Ni-Mo/ZA pada HDN piridin
mencemari lingkungan, misalnya nitrogen. dengan mempelajari perubahan karakteristik
Apabila senyawa nitrogen masih terdapat dalam katalis yang meliputi keasaman, porositas, sifat
bahan bakar akan menyebabkan penurunan kristal, dan morfologi permukaan katalis baik
aktivitas katalis yang digunakan dalam proses sebelum dan sesudah katalis digunakan dalam
pengolahan minyak bumi menjadi bahan bakar. mengkatalisis reaksi HDN.
Selain itu, apabila nitrogen bereaksi dengan
oksigen di udara maka akan meningkatkan Metode Penelitian
terbentuknya gas NOx pada proses pembakaran Alat-alat yang digunakan adalah satu set
(Nurhasmawaty, 2002). Untuk itu, perlu alat refluks, pompa vakum, oven Precision
dilakukan proses hidrodenitrogenasi (HDN), GCA Corp., krus porselen, ayakan 100 mesh,
yaitu proses penghilangan nitrogen dari fraksi desikator, reaktor yang terbuat dari stainless,
berat minyak bumi. pemanas listrik, 1 set alat penyaring Buchner
dan peralatan gelas, gas sorption analyzer NOVA-
Senyawa nitrogen dalam fraksi berat
1000, termometer, spektrometer Fourier
minyak bumi cukup kompleks, maka dalam
Transform Infra Red (FT-IR), X-Ray
penelitian ini dipilih piridin sebagai molekul
Diffractometer (XRD), Atomic Absorption
model untuk mempelajari proses HDN. Hal ini
Spectrofotometri (AAS),Gas Chromatography
didasarkan pada pemikiran bahwa piridin
(GC), Gas Chromatography-Mass Spectroscopy
merupakan molekul heteronitrogen yang kecil
(GC-MS), Scanning Electron Microscope-Energy
dan sederhana untuk mempelajari proses HDN
Dispersive X­ray Spectroscopy (SEM-EDX).
(Egorova, dkk., 2002). Selain itu, piridin dan
turunannya merupakan senyawa-senyawa Bahan yang digunakan adalah ammonium
nitrogen yang terdapat dalam minyak bumi heptamolibdat (NH4)6Mo7O24.4H2O p.a. (E.
dalam persentase yang cukup besar (Gopalan, Merck), nikel nitrat heksahidrat Ni(NO3)2.6H2O
1998). p.a. (E. Merck), zeolit alam (PT. Prima Zeolita),
NH3 25% (E. Merck), piridin 99,5% (E. Merck),
Reaksi HDN dapat dipercepat dengan
gas nitrogen, oksigen, dan hidrogen (PT.
adanya katalis. Katalis yang banyak digunakan
Samator Gas), air bebas ion (deionized water),
adalah logam transisi seperti Pt, Pd, Ni, Mo,
aquabides (Lab. Kimia Jurusan Kimia FMIPA
Zn, Cd, dan Cr. Katalis bimetal Ni-Mo secara
UNNES), AgNO3 99,8%,HF 48%, HCl 37%,
luas telah dikenal sebagai katalis komersial yang
dan NH4Cl 99,8% dari E. Merck.
memiliki aktivitas, selektivitas, dan stabilitas
yang tinggi pada proses hidrorengkah Prosedur kerja dalam penelitian ini
(Rodiansono, dkk., 2007). Akan tetapi meliputi perlakuan awal zeolit alam, aktivasi
penggunaan katalis logam murni mempunyai zeolit dengan perlakuan HF, HCl, dan NH4Cl,
beberapa kelemahan. Untuk memperbaiki sintesis katalis Ni-Mo/ZA dengan metode
kinerja dan mengatasi kelemahan katalis logam impregnasi, kalsinasi, oksidasi dan reduksi
murni, maka komponen logam didispersikan sampel katalis, penentuan logam Ni dan Mo
pada pengemban yaitu zeolit alam yang dalam Ni-Mo/ZA, karakterisasi katalis Ni-
memiliki luas permukaan besar, selektivitas, Mo/ZA, dan deaktivasi katalis Ni-Mo/ZA pada
stabilitas kimia, dan hidrotermal tinggi, ukuran reaksi HDN piridin. Untuk perlakuan awal,
poridan keasaman yang dapat disesuaikan, serta zeolit alam direndam dalam aquades sambil
dapat membentuk katalis bifungsional diaduk dengan pengaduk magnet selama 24 jam
(Trisunaryanti, dkk., 2005). pada temperatur kamar, disaring, dan endapan
yang diperoleh dikeringkan dalam oven pada
Deaktivasi katalis dapat menyebabkan
temperatur 100ºC selama 24 jam.
penurunan aktivitas katalis selama pemakaian
katalis dalam mengkatalisis suatu reaksi. Zeolit alam 5 gram direndam dalam 100

21
F Rahamawati / Indonesian Journal of Chemical Science 1 (1) (2012)

mL larutan HF 1 % selama 30 menit, kemudian Katalis juga dianalisis menggunakan XRD


dicuci dengan aquades dan dikeringkan dalam untuk mengetahui kristalinitas katalis Ni-
oven pada temperatur 120oC selama 24 jam. Mo/ZA menggunakan radiasi Cu K
Sampel ini direndam ke dalam 125 mL larutan (=0,1541 nm). Untuk mengetahui gugus fungsi
HCl 6 N selama 30 menit pada temperatur 50oC dalam katalis, dilakuakan analisis menggunakan
sambil diaduk dengan pengaduk magnet, FT-IR.
kemudian disaring dan dicuci berulang kali Uji aktivitas katalis Ni-Mo/ZA dilakukan
sampai tidak ada ion Cl- yang terdeteksi oleh pada reaksi HDN piridin dengan rasio umpan-
larutan AgNO3, dikeringkan pada temperatur katalis 1 : 1 untuk lima kali running pada
130oC selama 3 jam dalam oven. Sampel ini temperatur 350oC dan laju alir hidrogen 50
direndam dalam larutan NH4Cl 1 N pada mL/menit dengan reaktor sistem alir. Produk
temperatur 90oC selama 30 menit sambil diaduk yang diperoleh dianalisis dengan GC dan GC-
(kumulatif selama 1 minggu). Kemudian MS. Katalis digunakan kembali pada reaksi
disaring, dicuci, dan dikeringkan. Selanjutnya HDN piridin dengan kondisi reaksi yang sama
zeolit alam dihaluskan dan disaring dengan sampai lima kali run. Untuk katalis Ni-Mo/ZA
ayakan berukuran 100 mesh dan diperoleh yang telah digunakan dianalisis keasaman, luas
zeolit alam aktif (ZA). permukaan spesifik, volume total pori, dan
Sintesis katalis Ni-Mo/ZA dengan metode rerata jejari porinya. Selain itu, katalis juga
impregnasidilakukan dengan menimbang dianalisis menggunakan SEM-EDX untuk
sebanyak 0,6130 gram (NH4)6Mo7O24.4H2O mengetahui morfologi kristal, dan XRD untuk
dilarutkan dalam air bebas ion pada labu alas mengetahui kristalinitas katalis Ni-Mo/ZA.
bulat, ditambah sampel zeolit 50 gram, dan
Hasil dan Pembahasan
direfluks sambil diaduk dengan pengaduk
Dalam penelitian ini, katalis Ni-Mo/ZA
magnet pada 90ºC selama 12 jam. Campuran
sebelum digunakan dikarakterisasi terlebih
kemudian disaring dan dikeringkan dengan
dahulu dengan menganalisis kandungan Ni dan
evaporator vakum pada temperatur 80°C selama
Mo. Untuk mengetahui logam yang teremban
2 jam. Padatan yang diperoleh dikeringkan
dilakukan analisis menggunakan AAS. Hasil
dengan oven pada suhu 110°C selama 3 jam
analisis kandungan Ni dan Mo dalam katalis
(sampel Mo/ZA). Sampel Mo/ZA direndam
Ni-Mo/ZA disajikan pada Tabel 1.
pada 0,8222 gram Ni(NO3)2.6H2O yang sudah
Tabel 1. Kandungan logam Ni dan Mo dalam
dilarutkan dalam air bebas ion dengan prosedur katalis Ni-Mo/ZA
yang sama sehingga diperoleh Ni-Mo/ZA.
Perbandingan berat Ni:Mo pada katalis ini
adalah 1 : 2 dan total logam Ni dan Mo
diembankan adalah 1% b/b (Rodiansono dkk,
2007).
Sampel-sampel katalis yang diperoleh,
dimasukkan dalam reaktor, dikalsinasi pada *) ttd: tidak terdeteksi/ di bawah batas deteksi
alat
500ºC sambil dialiri gas nitrogen selama 5 jam,
Dari hasil analisis tersebut diketahui
dilanjutkan oksidasi dengan aliran gas oksigen
bahwa logam Mo yang berfungsi sebagai
dan reduksi dengan gas hidrogen pada
promotor tidak berhasil terembankan pada
temperatur 400ºC selama 2 jam. Kandungan Ni
permukaan zeolit alam. Hal ini dimungkinkan
dan Mo yang menempel pada zeolit ditentukan
karena proses pemasukan logam Ni dan Mo
dengan metode standar menggunakan alat AAS.
dalam H-zeolit terjadi melalui mekanisme
Karakterisasi katalis Ni-Mo/ZA diawali dengan
pertukaran kation. Dalam hal ini, ion H+ dalam
penentuan keasaman total secara gravimetri
H-zeolit dipertukarkan dengan Ni2+ dan
dengan amonia sebagai basa adsorbat.
[Mo7O24]6- dari prekursor nikel nitrat dan
Pengukuran luas permukaan, volume total pori,
ammonium heptamolibdat. Karena setelah
dan rerata jejari pori dilakukan dengan
proses perendaman dilakukan penyaringan,
menggunakan metode yang dikembangkan oleh
maka [Mo7O24]6- yang ukurannya lebih besar
Brunauer, Emmet, dan Teller (BET). Metode
dan dalam bentuk anion poliatomik
BET didasarkan atas fenomena adsorpsi gas
kemungkinan tidak terdispersi pada permukaan
lapis tunggal yang berlangsung pada temperatur
zeolit. Mengingat fakta ukuran ion dan muatan
tetap. Alat yang digunakan adalah Gas Sorption
ion prekursor Mo tersebut dapat diketahui
Analyzer NOVA-1000 di BATAN Yogyakarta.

22
F Rahamawati / Indonesian Journal of Chemical Science 1 (1) (2012)

bahwa Mo tidak berinteraksi secara kimia AlO4, daerah 1635,64 menunjukkan vibrasi
dengan zeolit, melainkan hanya akan tekuk OH, dan pada daerah 3448,72 cm-1
berinteraksi secara fisik dengan cara terdispersi menunjukkan vibrasi rentang OH. Sedangkan
pada permukaan luar zeolit saja, sehingga Mo pada Gambar 1(b) serapan didaerah 462,92 cm-1
mudah lepas dan larut sebagai filtrat pada saat menunjukkan adanya vibrasi tekuk Si-O/Al-O
penyaringan. dan pada 2345,44 cm-1 menunjukkan adanya
Uji keasaman dilakukan menggunakan adsorpsi amonia. Dari penelitian Harjito (2009)
metode gravimetri dengan amonia sebagai basa diperoleh bahwa pada bilangan gelombang
adsorbat untuk menentukan keasaman total 2276,00-2499,75 cm-1 merupakan daerah
katalis. Hasil keasaman total H-zeolit dan adsorpsi amonia. Adanya adsorpsi amonia
katalis Ni-Mo/ZA disajikan pada Tabel 2. membuktikan bahwa terdapat situs asam pada
Tabel 2. Keasaman katalis Ni-Mo/ZA katalis Ni-Mo/ZA, tetapi serapan amonia ini
tidak dapat membedakan atau menentukan
jenis situs asam dalam katalis tersebut.
Hasil pengukuran luas permukaan,
volume total pori, dan rerata jejari pori
menggunakan metode BET sebagaimana
Tabel 2 menunjukkan bahwa keasaman disajikan pada Tabel 3.
zeolit alam setelah diimpregnasi dengan logam Tabel 3. Hasil karakterisasi luas permukaan
Ni dan Mo mengalami peningkatan karena spesifik, volume total pori, dan rerata jejari
pori H-zeolit dan katalis Ni-Mo/ZA
logam Ni dan Mo yang telah direduksi dengan
hidrogen akan kekurangan elektron sehingga
mempunyai kemampuan yang lebih tinggi
untuk mengadsorpsi amonia yang berakibat
pada peningkatan keasaman katalis Ni-Mo/ZA.
Menurut Huizinga dkk. dalam Triyono (1996),
Tabel 3 menunjukkan bahwa luas
logam aktif yang ada pada permukaan katalis
permukaan spesifik dan volume total pori zeolit
dapat mengalami kekurangan elektron setelah
setelah impregnasi dengan Ni dan Mo
logam tersebut berinteraksi dengan gas H2 pada
mengalami peningkatan. Peningkatan ini dapat
peristiwa reduksi yang berakibat pada
disebabkan oleh logam Ni dan Mo yang
kemampuan adsorpsi yang lebih tinggi terhadap
terdistribusi pada permukaan eksternal zeolit.
basa amonia.
Selain itu, logam-logam yang diembankan
Untuk mengetahui adsorpsi ammonia tersebut dapat membentuk pori-pori baru
pada permukaan katalis Ni-Mo/ZA dilakukan sehingga volume total pori pun meningkat.
analisis menggunakan FT-IR. Spektra untuk Ni- Tabel 3 juga menunjukkan adanya penurunan
Mo/ZA dan Ni-Mo/ZA setelah adsorpsi rerata jejari pori katalis. Hal itu dimungkinkan
amonia disajikan pada Gambar 1. karena logam-logam yeng teremban menempati
makropori (>50 nm) zeolit sehingga pori yang
terukur adalah rerata jejari mikropori (<2 nm)
zeolit.
Kristalinitas katalis Ni-Mo/ZA dianalisis
menggunakan difraksi sinar-X. Pola difraksi
dari H-zeolit dan Ni-Mo/ZA disajikan pada
Gambar 2.

Gambar 1. (a) Spetra IR dari Ni-Mo/ZA, (b)


Spektra IR dari Ni-Mo/ZA setelah adsorpsi
ammonia
Gambar 1(a) menunjukkan beberapa
serapan yaitu pada daerah serapan 1080,14 cm-1
menunjukkan vibrasi rentang asimetri SiO4 atau Gambar 2. Pola difraksi H-Zeolit dan Ni-
Mo/ZA
23
F Rahamawati / Indonesian Journal of Chemical Science 1 (1) (2012)

Gambar 2 menunjukkan bahwa pola piridin.


difraktogram H-zeolit dan Ni-Mo/ZA hampir Hasil analisis GC-MS terhadap salah satu
sama dan intensitasnya menjadi meningkat produk dari reaksi HDN piridin menunjukkan
setelah terjadi pengembanan Ni dan Mo ke H- puncak kromatogram dengan waktu retensi
zeolit. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa 1,971 menit yang memiliki berat molekul 44
kristalinitas dari H-zeolit tidak mengalami g/mol. Berdasarkan fragmentasi yang terjadi,
kerusakan setelah proses pengembanan logam senyawa tersebut kemungkinan adalah etanal.
Ni dan Mo. Kemudian terdapat puncak kromatogram
Berdasarkan hasil penelitian Maryani dkk. dengan waktu retensi 2,094 menit yang
(tanpa tahun) diketahui bahwa sampel memiliki berat molekul 58 g/mol. Berdasarkan
NiMo/ZAA, Ni-Mo/ZAA, dan Mo-Ni/ZAA fragmentasi yang terjadi, senyawa tersebut
mempunyai harga d 2,030; 1,178; 1,250 yang kemungkinan adalah propanon.
merupakan harga d logam Ni dan harga d pada Selain etanal dan propanon, hasil GC-MS
2,230; 1,280; 1,570 yang merupakan harga d juga mendeteksi adanya produk yang berupa
logam Mo. Dari hasil analisis XRD katalis Ni- puncak kromatogram dengan waktu retensi
Mo/ZA, logam Ni muncul pada 2= 81,4600 2,376 menit memiliki berat molekul 86 g/mol.
dengan harga d= 1,180. Berdasarkan fragmentasi yang terjadi, senyawa
Pada penelitian ini katalis Ni-Mo/ZA tersebut kemungkinan adalah n-heksana. Dari
digunakan untuk lima kali proses konversi hasil analisis GC-MS juga terdapat puncak
HDN piridin. Hasil konversi reaksi HDN kromatogram dengan waktu retensi 2,508 menit
piridin disajikan pada Tabel 4. memiliki berat molekul 84 g/mol. Berdasarkan
Tabel 4. Hasil konversi reaksi HDN piridin fragmentasi yang terjadi, senyawa tersebut
kemungkinan adalah metil siklopentana.
Dalam penelitian ini, dilakukan
perbandingan karakter katalis Ni-Mo/ZA yang
fresh (belum digunakan) dengan katalis Ni-
Mo/ZA yang sudah digunakan (terdeaktivasi)
untuk mempelajari fenomena deaktivasi katalis
Ni-Mo/ZA. Karakter katalis yang dibandingkan
Dari Tabel 4 terlihat bahwa pada tahap yaitu keasaman total, luas permukaan spesifik,
running pertama ke tahap ke-2 dan dari tahap volume total pori, rerata jejari pori, dan
ke-3 ke tahap ke-4 terjadi peningkatan persen kristalinitas katalis Ni-Mo/ZA. Selain itu juga
konversi reaksi HDN piridin. Padahal dikaji morfologi luar, kandungan Si, Al, dan
seharusnya persen konversinya semakin kokas katalis Ni-Mo/ZA setelah digunakan
menurun, karena katalis yang sama apabila untuk lima kali run pada reaksi HDN dengan
digunakan berulangkali untuk mengkatalisis menggunakan SEM-EDX.
suatu reaksi akan mengalami penurunan
Keasaman merupakan karakter yang
aktivitas, sehingga konversi yang dihasilkan
cukup penting dalam mempelajari fenomena
juga akan mengalami penurunan. Peningkatan
deaktivasi katalis. Hasil uji keasaman katalis Ni-
persen konversi ini bisa terjadi karena pada
Mo/ZA sebelum dan setelah digunakan
permukaan katalis Ni-Mo/ZA masih terdapat
disajikan pada Tabel 5.
reaktan dan atau produk fraksi berat yang
Tabel 5. Keasaman katalis Ni-Mo/ZA sebelum
belum terdesorpsi sehingga pada saat katalis Ni- dan setelah digunakan
Mo/ZA digunakan lagi menghasilkan persen
konversi yang lebih besar. Hal itu disebabkan
oleh reaktan maupun produk fraksi berat yang
belum terdesorpsi akan bereaksi dengan Pada Tabel 5 juga terlihat adanya
hidrogen pada running berikutnya dan penurunan keasaman katalis Ni-Mo/ZA setelah
kemudian terdesorpsi menghasilkan produk. digunakan sebanyak lima kali untuk
Fakta berbeda teramatidari hasil konversi pada mengkatalisis reaksi HDN piridin pada
tahap running ke-5. Meskipun mengalami temperatur 350oC dan laju alir hidrogen 50
peningkatan, konversi dari tahap tersebut mL/menit. Hal ini dimungkinkan akibat
memiliki produk fraksi berat yang ditandai adanya peracunan oleh senyawa kontaminan
dengan terdeteksinya senyawa dengan waktu yaitu amonia. Selain itu, juga dapat disebabkan
retensi yang lebih besar dari umpan yaitu terbentuknya kokas yang dapat menutupi situs
24
F Rahamawati / Indonesian Journal of Chemical Science 1 (1) (2012)
aktif katalis sehingga jumlah basa yang Gambar 3.
teradsorpsi oleh katalis akan berkurang.
Terjadinya sintering juga dapat menyebabkan
penurunan keasaman katalis Ni-Mo/zeolit
alam karena sintering mengakibatkan penurunan
dispersi logam dalam pengemban, padahal
logam dapat meningkatkan keasaman katalis
apabila terdispersi secara merata pada
permukaan katalis.
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran Gambar 3. Pola difraksi Ni-Mo/ZA dan Ni-
luas permukaan, volume total pori, dan rerata Mo/ZA setelah digunakan untuk lima kali run
jejari pori dengan Surface Area Analyzer (SAA) Gambar 3 menunjukkan adanya
disajikan pada Tabel 6. Dari Tabel 6 perbedaan peak pada katalis Ni-Mo/ZA
menunjukkan bahwa setelah digunakan untuk sebelum digunakan dan setelah digunakan
lima kali running, luas permukaan spesifik dan untuk lima kali running pada reaksi HDN
volume total pori katalis Ni-Mo/ZA mengalami piridin yaitu terbentuknya peak baru di daerah
penurunan. Penurunan luas permukaan spesifik 2= 680. Selain itu juga terjadi pergeseran
dan volume total pori katalis dapat disebabkan harga d dan 2. Hal ini dimungkinkan terjadi
karena tertutupnya permukaan katalis oleh karena adanya senyawa baru yang masuk ke
senyawa kontaminan seperti deposit karbon dalam katalis Ni-Mo/ZA. Terbentuknya peak
(kokas) dan gas amonia sebagai hasil samping atau difraktogram baru menandakan adanya
reaksi HDN piridin. Selain itu, senyawa senyawa atau spesies baru yang menyebabkan
terkondensasi atau fraksi tinggi juga dapat terjadinya pergeseran d dan perubahan
menutupi permukaan katalis Ni-Mo/ZA. intensitas (Nugrahaningtyas, dkk., 2009).
Penurunan luas permukaan spesifik dan volume Berdasarkan hasil penelitian senyawa baru
total pori katalis Ni-Mo/ZA juga dapat tersebut adalah kokas.
disebabkan oleh penggunaan temperatur yang Gambar 4 menyajikan penampakan
tinggi pada saat reaksi HDN sehingga morfologi luar dari katalis Ni-Mo/ZA. Dari
mengakibatkan terjadinya sintering, di mana karakterisasi SEM-EDX diperoleh kandungan
logam-logam yang diembankan akan Si, Al, dan kokas pada katalis Ni-Mo/ZA
membentuk agregat sehingga akan menutupi setelah digunakan untuk lima kali run yang
permukaan katalis. disajikan pada Tabel 7.
Tabel 6. Hasil karakterisasi luas permukaan
spesifik, volume total pori, dan rerata jejari
pori katalis Ni-Mo/ZA sebelum dan setelah
digunakan

Hasil penelitian juga menunjukkan adanya


peningkatan rerata jejari pori katalis Ni-Mo/ZA Gambar 4. Penampakan morfologi luar dari
katalis Ni-Mo/ZA
setelah digunakan lima kali run pada reaksi Tabel 7. Kandungan Si, Al, O, dan kokas pada
HDN piridin. Hal ini dimungkinkan disebabkan katalis Ni-Mo/ZA setelah digunakan untuk
tertutupnya jejari pori kecil oleh kokas sehingga lima kali run
pengukuran terhadap volume pori hanya
melibatkan daerah yang tidak tertutupi oleh
kokas maupun daerah yang tertutupi oleh
amonia sehingga luas permukaan spesifik dan
volume total pori menjadi lebih kecil dan rerata
jejari pori katalis Ni-Mo/ZA mengalami Pada Tabel 7 terlihat bahwa dalam katalis
peningkatan. Ni-Mo/ZA setelah digunakan untuk lima kali
run terbentuk kokas. Dengan terdeteksinya
Pola difraksi dari katalis Ni-Mo/ZA dan
kokas tersebut dapat membuktikan bahwa
Ni-Mo/ZA setelah digunakan untuk lima kali
kokas merupakan salah satu penyebab katalis
run pada reaksi HDN piridin disajikan pada

25
F Rahamawati / Indonesian Journal of Chemical Science 1 (1) (2012)
Ni-Mo/ZA mengalami penurunan keasaman, Daftar Pustaka
volume total pori, dan luas permukaan spesifik. Egorova, M., Zhao, Y., Kukula, P., dan Prins,
Terbentuknya kokas dimungkinkan disebabkan R. 2002. On the Role of  Hydrogen
Atoms in the Hydrodenitrogenation of 2-
kekurangan hidrogen selama proses HDN Methylpiridine and 2-Methylpiperidine.J.
piridin. Menurut Eijsbouts dkk. (2000), Catal., (206), 263-271
kekurangan hidrogen selama proses katalitik Fatimah, Z. C. 2003. Penyulingan, Pemrosesan,
dapat menyebabkan terbentuknya kokas yang dan penggunaan Minyak Bumi, USU
dapat menurunkan luas permukaan katalis. digital library, Sumatera Utara
Penurunan aktivitas katalis Ni-Mo/ZA GopalanU. 1998. Hydro denitrogenation of
Pyridine over Alumina Supported
juga dapat disebabkan karena peracunan oleh Platinum Catalyst, MASc Thesis, School
piperidin (produk intermediet) dan amonia of Graduate Studies and Research,
yang merupakan hasil samping dari reaksi University of Ottawa, Canada
HDN piridin. Piperidin dan amonia Harjito. 2009. Hidrodeslfurisasi Thiofen
mengandung N yang memiliki pasangan Menggunakan Ni-Mo Terimpregnasi pada
elektron bebas sehingga akan teradsorpsi secara USY, Thesis, UGM, Yogyakarta
kuat oleh katalis. Pada reaksi HDN piridin akan Maryani, Khoirina Dwi N., dan Dian Maruto
dihasilkan produk samping piperidin sebagai W., Pengaruh Cara Pengembanan Logam
Ni Dan Mo Pada Zeolit Alam Aktif
intermediet pertama. Piperidin dapat Terhadap Karakter Katalis Bimetal, UNS,
mengalami disproporsionasi dengan sesamanya 1-8
menghasilkan N-pentilpiperidin dan amonia Nugrahaningtyas, K.D., Wega Trisunaryanti,
(Egorova, dkk., 2002). Triyono, Nuryono, Dian Maruto, M. W.,
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan Ari Yusnani, dan Mulyani. 2009.
Preparasi dan Karakterisasi Katalis Logam
bahwa penggunaan katalis Ni-Mo/ZA selama tak tersulfidasi: Ni/USY dan
lima kali running untukreaksi HDN piridin NiMo/USY.Indo. J. Chem. 9 (2), 177-183
menyebabkan penurunan aktivitas katalis Nurhasmawaty, P. 2002. Teknologi Transportasi
sebagai akibat dari turunnya luas permukaan Berwawasan Lingkungan, digitized by
spesifik, volume total pori, dan keasaman USU digital library
katalis. Rodiansono, Wega Trisunaryanti dan Triyono.
2007. Pembuatan, Karakterisasi Dan Uji
Simpulan Aktivitas Katalis NiMo/Z dan NiMo/Z-
Berdasarkan hasil penelitian dan Nb2O5 Pada Reaksi Hidrorengkah Fraksi
pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa Sampah Plastik Menjadi Fraksi
beberapa karakteristik katalis Ni-Mo/ZA Bensin.Berkala MIPA, 17 (2), 43-54
mengalami penurunan setelah digunakan untuk Trisunaryanti, W., Triwahyuni, E., dan
lima kali run pada reaksi HDN piridin, yaitu Sudiono, S. 2005.Preparasi, Modifikasi
Dan Karakterisasi Katalis Ni-Mo/Zeolit
karakteristik keasaman, luas permukaan Alam dan Mo-Ni/Zeolit Alam, Teknoin.,
spesifik, volume total pori dan penyebab 10 (4), 269-282
terjadinya penurunan aktivitas katalis Ni- Triyono. 1996. Hidrogenolisis Tetrahidrofuran
Mo/ZA yaitu terbentuknya kokas (fouling), Pada Katalisator Platina. Berkala Ilmiah
poisoning, dan sintering. MIPA-UGM, VI,1, 17-26

26

Anda mungkin juga menyukai