Anda di halaman 1dari 18

Pengelolaan bahan

kimia dan limbah B3


Chemicals – Helpful
and Harmful
Tujuan
□ untuk mengenal dan memudahkan dalam
cara penanganan, pengelolaan,
pemakaian dan transportasi
□ Untuk mencegah kecelakaan dan
penyakit akibat kerja disebabkan
penggunaan bahan kimia berbahaya
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN
BAHAN KIMIA BERBAHAYA DITEMPAT KERJA
Pengertian…
 Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat B3
adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat,
konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan
hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.

 Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal


atau campuran yang berdasarkan sifat kimia atau fisika dan atau
toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan
lingkungan (pasal 1 a)

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI


NO. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN
BAHAN KIMIA BERBAHAYA DITEMPAT KERJA
Mengapa kita khawatir tentang
B3?

 Bahan kimia berbahaya digunakan


setiap hari di laboratorium dan atau
dalam pabrik yang dapat berbahaya
terhadap tenaga kerja, instansi maupun
lingkungan
Bahan kimia dapat masuk ke
dalam tubuh melalui:

 Paru-paru ketika menghirup asap


atau debu
 Kulit ketika cairan atau debu
mengenai atau tumpah pada kulit
atau terpecik mata
 Mulut ketika makan setelah bekerja
dengan bahan kimia
 Tidak sengaja menelan bahan kimia
PENGENALAN SIFAT BAHAYA BAHAN
KIMIA

■ Sifat bahaya bahan kimia dapat dikenal dari:


1. Nilai ambang batas, yaitu batas maksimum konsentrasi dalam
ruang kerja
2. Daerah konsentrasi mudah terbakar, yang dibatasi oleh LFL dan
UFL, yakni daerah konsentrasi suatu gas/uap yang dapat terbakar
3. Titik nyala (flash point), yakni suhu di mana suatu pelarut
mempunyai uap pada permukaannya yang dapat dibakar
4. Titik bakar (ignition point), yakni suhu di mana suatu zat dapat
terbakar dengan sendirinya
5. Titik didih ( boiling point), yakni suhu di mana tekanan zat cair
sama dengan tekanan atmosfir. Titik didih menunjukkan
kecenderungan zat cair untuk berubah menjadi uap
6. Tingkat bahaya menurut National Fire Protection Association
(NFPA), yakni meliputi bahaya terhadap kesehatan, mudah
terbakar dan reaktifitas
BAHAN KIMIA AMAN DIGUNAKAN
BILA…..
□ Tahu bahayanya dan tahu bagaimana
melindungi diri sendiri

□ Bahan kimia tersebut digunakan hanya


untuk tujuan yang diijinkan

□ disimpan dengan benar, dan


menggunakan alat pelindung diri yang
benar
BAHAN KIMIA AMAN DIGUNAKAN
BILA…..

□ tidak makan di area di mana bahan


kimia digunakan

□ segera cuci bagian yang terkena


bahan kimia
PENGELOLAAN LABORATORIUM

ACUAN ATURAN
• PP 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan limbah Bahan
Beracun Berbahaya (B3)
• Permen LHK 56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.

LIMBAH B3
Maka Limbah B3 adalah limbah dari proses kegiatan
yang bersentuhan langsung (mengandung atau
terkontaminasi) dengan material B3
KARAKTERISTIK limbah B3
KARAKTERISTIK

1 Mudah meledak Semua wujud ; Mudah meledak pada suhu ≥ 25 oC


(explosive – E)
2 Mudah menyala Wujud cairan ; Mudah menyala pada suhu ≥ 60 oC
(ignitable - I) Wujud gas ; Mudah menyala pada suhu ≥ 25 oC
3 Reaktif Semua wujud , mudah berekasi dengan material lain
(reactive - R) pada lingkungan dan menghasilkan racun
4 Infeksius Wujud padat ; berpotensi menularkan penyakit
(infectious - X) berbahaya
5 Korosif Wujud cait/ padat yang menimbulkan iritasi pada
(corrosive - C) mata dan kulit
6 Beracun Bersifat lethal/ mematikan berdasarkan uji
(toxic - T) toksikologi
(uji LD50, TCLP atau uji sub kronis)

Pada kegiatan layanan kesehatan berkarakter infecius


Termasuk di dalamnya Laboratorium kesehatan
KEGIATAN LAYANAN KESEHATAN
BERKARAKTER INFEKSIUS
LAMPIRAN II PP 101 th 2014

MATERIAL BERKARAKTER INFECIUS

a. Limbah PERAWATAN PASIEN dari


isolasi penyakit menular, perawatan
intensif , Limbah laboratorium ( yg Limbah B3 bersifat
TERPAPAR) INFEKSIUS yaitu Limbah
b. Limbah benda tajam seperti jarum suntik, medis PADAT yang
perlengkapan intravena, pipet pasteur,
TERKONTAMINASI
dan pecahan gelas (SARANA KERJA)
organisme patogen yang
c. Limbah patologi , jaringan tubuh
tidak secara rutin ada di
(ORGAN)
lingkungan, dan organisme
d. Material biakan, inokulasi (Pada LAB
tersebut dalam jumlah dan
CULTURE)
virulensi yang cukup
e. Limbah sitotoksik (kemoterapi kanker) yg
untuk menularkan
mampu membunuh atau menghambat
penyakit pada manusia
pertumbuhan sel hidup (pada OBAT
rentan
TERTENTU)

PASIEN, ORGAN, OBAT, ALAT & lab CULTURE


Tata cara Pengelolaan limbah B3
Kerjasama ini dituangkan dalam sebuah MoU
Proses didokumentasikan secara tertelusur & Di
laporkan secara periodik ke DLH setempat

Fasyankes Fasyankes menyerahkan Transporter berijin


limbah B3 pada menyerahkan limbah
menyimpan limbah B3
pada TPS LB 3 berijin pengangkut/ transporter B3 pada pengolah
berijin limbah B3 berijin

• Ijin transporter • Ijin


PROBLEM KLHK pengolahan
PROSES • Rekomendasi KLHK
INI
kendaraan dari
MAHAL
harga/ kg Kemenhub RI
Maka perlu dilakukan upaya efisiensi untuk
limbah
menekan biaya pengelolaan limbah
Swakelola Reduksi limbah B3
SIAPA yang boleh melakukan?
PT, Klinik, RS, Puskesmas
(tidak memerlukan ijin) Ps 3
(2) & Ps 38 (1)

4 jenis YG BOLEH DIOLAH Bagaimana CARA olah


Botol infus, alat suntik, (Kosongkan, desinfeksi,
kemasan B3, kemasan HD Ps bilas, hancurkan)
38 (1) Ps 38 (2)

Hasil olahan menjadi


LIMBAH NON B3
KUNCI
Tidak perlu uji bebas
KEAMANAN
patogen
PROSES
Dokumentasi & Ps 38 (5 &6) & Ps 39 (1) Bisa
Laporan Pengelolaan diserahkan ke pihak III disertai
/6 bulan sekali dokumen olah
Material Lab yg bisa dikelola
Kata Kunci material yang Jika hanya dipakai untuk menyuntik/
boleh dikelola secara
menuangkan obat ke tubuh maka
swakelola • Buang jarumnya (krn
terkotaminasi) dan
Semua material yang tidak • Olah syringnya
terkontaminasi
• Material tubuh (darah/
organ/ cairan/ jaringan dll) CONTOH
• Material biakan / inokulasi KASUS
• Obat sitotaksis

ALAT
SUNTIK
Material yang terkontaminasi
Jika dipakai untuk mengambil
dengan material diatas
darah/ cairan tubuh maka Tidak boleh
Wajib di kelola sebagai
diolah ( semua bagian merupakan limbah
limbah B3 yang tidak boleh B3)
dikelola secara swakelola
ANCAMAN
PIDANA
Aspek Pidana
LIMBAH CAIR B3/ LIMBAH PADAT

Ps 98 Ps 102, 103, 104


UU 32 th 2009
UU No 32 th 2009
Mengolah Limbah B3 tanpa ijin
Mengolah limbah cair melampui
atau tidak melakukan atau buang
baku mutu
ke lingkungan pengolahan
Limbah B3

RESIKO PIDANA
Pidana penjara
3 s/d 10 tahun dan Denda 3 RESIKO PIDANA
s/d 10 milyar Jika timbul Pidana penjara
korban akan
1 s/d 3 tahun dan
lebih tinggi
Denda 1- 3 Milyar
Kasus Limbah B3 2017 Pernah terjadi
pidana pada petugas
Terjadi masalah sanitarian RSUD
di level pengolah LB3
medis

Trasporter tidak bisa


mengangkut LB 3 dari
faskes

Terjadi penumpukan LB 3 pada


faskes

Keresahan I
Keresahan II
KENAIKAN BIAYA
RESIKO PIDANA
PENGOLAHAN
limbahB3

Anda mungkin juga menyukai