Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

DI RUANG ELANG

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH ATMA HUSADA MAHAKAM

Disusun untuk memenuhi tugas praktik klinik Program Studi D3 Keperawatan

Stase Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh:
Almaya Fitriani P07220119104
Nur Hidayah P07220119032
Nur Muliani P07220119133
Oktavia Rizky P07220119034
Rafikah Atifah P07220119134
Rista Amelia Putri P07220119142
Siti Fatimah P07220119043
Siti Nur Rahma Savitri P07220119044
Siti Nurfadilah P07220119045
Suciana Safadina P07220119046
Suprianto P07220119147
Syafira Hanif P P07220119148

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KALTIM


PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
KALIMANTAN TIMUR
2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien
gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan
salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien
gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana
pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi
palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan.
Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari
halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak
mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu
penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang
bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi
yang dialaminya.
Untuk mengatasi gangguan stimulasi persepsi pada klien jiwa,
therapi aktivitas kelompok sering diperlukan dalam praktek keperawatan
kesehatan jiwa karena merupakan keterampilan therapeutik. Terapi
aktivitas kelompok merupakan bagian dari therapi modalitas yang
berupaya meningkatkan psikotherapi dengan sejumlah klien dalam waktu
yang bersamaan. Dan merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk
klien gangguan jiwa. Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di
RSJD Atma Husada Mahakam khususnya Ruang Belibis sebagian besar
pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi
Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.
Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam adalah salah satu

rumah sakit jiwa yang berdiri dibawah Kementerian Kesehatan RI. Pasien

yang dirawat di RSJD Atma Husada Mahakam mengalami masalah

kejiwaan yang bermacam- macam. Salah satu ruang rawat inap di rumah

sakit ini adalah Ruang Belibis yang merupakan ruang rawat inap dewasa

laki laki kelas 3. Beberapa pasien dalam Ruang Elang, Enggang, Pergam

tampak memiliki masalah dalam berinteraksi dengan teman lain dan

dengan perawat ruangan. Oleh karena itu, kami melakukan tindakan TAK

untuk meningkatkan kemampuan pasien.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil

rumusan masalah bagaimana TAK halusinasi dengan kegiatan senam pada

pasien dengan halusinasi di Ruang Elang RSJD Atma Husada Mahakam.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum TAK stimulasi persepsi sensori adalah klien dapat
menyalurkan energinya secara kosntruktif dan memberikan
stimulasi pada klien agar mampu mengekspresikan perasaannya
melalui gerakan badan (olah raga, membersihkan ruangan,
merapikan pakaian dan lain-lain).
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus proposal ini adalah sebagai berikut :
a. Klien mampu melatih gerak tubuh
b. Klien mampu melatih melatih konsentrasi konsentrasi dan
meminimalkan meminimalkan penggunaan penggunaan
energi serta emosional untuk aktivitas
c. Klien mampu mengeluarkan energinya untuk melakukan
kegiatan positif
d. Klien mampu fokus mencontoh gerakan senam yang
diajarkan perawat dan fasilitator
e. Klien mampu menyelaraskan dan menyeimbangkan dengan
melakukan kegiatan positif
BAB II

ISI PROPOSAL

A. Nama Kegiatan
Nama kegiatan ini adalah “Terapi Aktivitas Kelompok Pada
Pasien Halusinasi Dengan Metode Senam di Ruangan Elang RSJD
Atma Husada Kaltim”
B. Landasan Teoritis
Klien yang dirawat di rumah berdaya umumnya dengan keluhan tidak
dapat diatur dirumah, misalnya amuk, diam saja, tidak mandi, keluyuran,
mengganggu orang lain dan sebagainya. Setelah berada dan dirawat di
rumah sakit, hal yang sama sering terjadi banyak klien diam, menyendiri
tanpa ada kegiatan. Hari-hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat
dan tidur. Terapi Aktivitas Kelompok adalah upaya memfalisitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.
Penyaluran energi merupakan teknik untuk menyalurkan energi secara
kontruktif dimana memungkinkan penembangan pola-pola penyaluran
energi seperti katarsis, peluapan marah dan rasa batin secara konstruktif
dengan tanpa menimbulkan kerugian pada diri sendiri maupun lingkungan.
Tujuan: menyalurkan energi destruktif ke konstruktif, mengekspresikan
perasaan, meningkatkan hubungan interpersonal.
Untuk mencapai hal di atas perlu di buat suatu pedoman pelaksanaan
terapi aktivitas kelompok seperti terapi aktivitas kelompok penyaluran
energi. (Keliat, 2004)
C. Klien
1. Kriteria
Klien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi dan riwayat
perilaku kekerasan
2. Proses Seleksi
Memilih klien yang sesuai dengan diagnosa keperawatan dan atas
saran dari perawat ruangan di RSJD Atma Husada Kaltim.
D. Pelaksanaan Kegiatan
Adapun waktu pelaksanaan kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok adalah
sebagai berikut:
Tanggal : Sabtu, 18 Desember 2021
Waktu : 08.00 – selesai
Tempat : Ruang Elang RSJD Atma Husada Kaltim
E. Pengorganisasian
1. Tim
a. Leader : Suprianto
b. Co-Leader : Rafikah Atifah
c. Observer : Siti Nur Rahma Savitri
d. Fasilitator :

1) Almaya Fitriani

2) Nur Hidayah

3) Nur Muliani

4) Oktavia Rizky

5) Rista Amelia Putri

6) Siti Fatimah

7) Siti Nurfadilah

8) Suciana Safadina

9) Syafira Hanif P

2. Metode dan Media

a. Metode yang digunakan adalah demonstrasi Kelompok


b. Media yang digunakan :

1) Sound System

2) Handphone

3) Video Senam

F. Setting
a) Pasien berdiri sesuai barisan
b) Ruangan nyaman dan tenang
c) Tempat dan denah
d) Jumlah pasien adalah 7 orang
Denah Tempat Pelaksanaan

Keterangan :
: Leader
: Co-Leader
: Observer
: Fasilitator
: Pasien
G. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik

1) Salam dari tim kepada pasien

2) Memperkenalkan nama

3) Menanyakan beberapa nama dan panggilan klien

b. Evaluasi/Validasi

1) Menanyakan perasaan klien

2) Menanyakan keluhan atau masalah klien

c. Kontrak

1) Waktu : 30 menit – 1 jam

2) Tempat : Ruang Elang RSJ Atma Husada Mahakam

3) Topik : Melakukan Senam Bersama

4) Tujuan Aktivitas: Klien dapat melakukan gerakan senam


untuk menyalurkan aktivitas, energi, dan perasaan.
2. Fase Kerja
a) Tim menjelaskan

b) Aturan senam

c) Tim mengatur posisi klien dengan membentuk barisan

d) Tim memastikan seluruh klien siap untuk memulai TAK

e) Tim memulai kegiatan TAK dengan memutar musik senam


f) Tim memandu gerakan senam didepan seluruh klien

g) Tim memotivasi klien untuk mengikuti gerakan senam seperti yang


dicontohkan
h) Tim membenahi gerakan klien untuk mengikuti gerakan yang
dicontohkan
i) Tim memotivasi klien untuk bersemangat dalam senam

j) Tim mendokumentasikan kegiatan TAK

k) Tim menutup kegiatan senam yang telah dilakukan

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi Respon Subjektif

1) Tim mengeskplorasi perasaan klien setelah mengikuti TAK

2) Tim memberikan umpan balik positif kepada klien

3) Tim memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b. Evaluasi Respon Objektif

1) Mengobservasi perilaku klien selama kegiatan TAK

c. Rencana Tindak Lanjut

1) Menganjurkan klien melakukan cara senam yang telah


dipelajari untuk melakukan penyaluran energi
2) Menganjurkan klien melatih diri sendiri secara mandiri dan
teratur cara senam yang telah dipelajari
3) Menganjurkan klien untuk belajar mengendalikan emosinya
dengan melakukan hal - hal positif.
d. Kontrak yang akan datang

Mendiskusikan bersama klien untuk melakukan Terapi Aktivitas


Kelompok senam kembali sesuai kesepakatan bersama.

H. Penutup
Demikian proposal yang kami ajukan, semoga dapat menjadi bahan
pertimbangan. Kami selaku mahasiswa mengucapkan terima kasih atas
perhatian dan dukungan yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA

Muslimin. 2010. Keperawatan Jiwa. EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai