Anda di halaman 1dari 65

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

PENERAPAN ANALISIS KINERJA BERBASIS ARUS KAS


KEUANGAN PADA PT TELEKOMUNIKASI
INDONESIA, TBK

TUGAS AKHIR

Oleh:

DESI NATALIA SIAHAAN


132101175

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : DESI NATALIA SIAHAAN


NIM : 132101175
PROGRAM JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : PENERAPAN ANALISIS KINERJA
BERBASIS ARUS KAS KEUANGAN PADA
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK

Tanggal 2016 DOSEN PEMBIMBING

Drs. Syahyunan, M.Si


NIP: 196609041991031003

Tanggal 2016 KETUA PROGRAM STUDI


DIPLOMA III KEUANGAN

Dr. YeniAbsah, SE, M.Si


NIP: 197411232000122001

Tanggal 2016 DEKAN

Prof. Dr. Ramli, SE, MS


NIP: 195806021988031001

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkankepada Tuhan Yesus Kristus karena atas

kasih dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

“Penerapan Analisis Kinerja Berbasis Arus Kas Keuangan Pada PT

Telekomunikasi Indonesia, Tbk” ini sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari tugas akhir ini tidak dapat diselesaikan dengan baik

tanpa adanya bantuan moril maupun materil dari banyak pihak. Maka pada

kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terimakasih sedalam-dalamnya

kepada orangtua Ayahanda Alm. Edward Siahaan dan Ibunda Indaria Saragih

telah sabar mendidik dan membesarkan penulis serta memberikan dukungan,

semangat, serta kasih sayang yang tak pernah putus kepada penulis. Dalam masa

perkuliahan dan pengerjaan penulisan Tugas Akhir ini penulis banyak menerima

bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III

Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si Sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktunya dan sabar untuk membimbing penulis dalam penulisan

Tugas Akhir ini.

4. Bapak Maruli Lubis sebagai Asistant Manager bagian Customer Care dan Ibu

Sri Kusrini sebagai Asistant Manager bagian Telkom Integrated Operation

Center Sebagai Mentor Praktik kerja lapangan, dan kepada karyawan-

karyawan di bagian Customer Care dan Telkom integrated operation center,

yang telah ikut membimbing dan banyak membantu penulis selama Praktik

Kerja Lapangan di PT Telkom Medan.

5. Terkhusus kepada Bapak Ir. Eric Aruan, MM serta Ibu Magdalena L. L

Sibarani, SE, M.Si yang telah menjadi sosok orangtua yang selalu

memberikan semangat, dorongan doa, motivasi dan moril, sehingga penulis

dapat menyelesaikan studi.

6. Adik-adikku tersayang Josua Andreas Siahaan dan Rifaldo Hasiholan Siahaan

telah memberikan semangat, hiburan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini. Dan

semoga Tugas Akhir ini menjadi acuan kepada kalian agar tetap semangat

dalam mengejar pendidikan.

7. Abang dan para sahabat Martogi Sipangkar, Daniel Silaban, Feby Zalika,

Meme, Rinna, terimakasih telah memberikan semangat yang luar biasa dan

doa dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.

8. Teman-teman Program Studi D-III Manajemen Keuangan Stambuk 2013

Oddy, Revi, Ni Made dan semua rekan-rekan terbaik yang telah membantu

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dan memberikan semangat pada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir

ini.

Akhirnya penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan

Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca untuk perbaikan di masa mendatang dan semoga Tugas

Akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Tuhan yang

dapat membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan baik pada waktu

mengalami kesulitan maupun rintangan.

Medan, .................. 2016

Penulis

Desi Natalia Siahaan


132101175

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................. .4
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4

BAB II PROFIL INSTANSI


A. Sejarah Singkat Telkom Indonesia ......................................... .6
B. Visi dan Misi PT Telkom Telkom Indonesia ............................ 9
C. Budaya PT Telkom Indonesia ............................................. 10
D. Logo PT Telkom Indonesia ................................................... 12
E. Struktur Organisasi PT Telkom Indonesia ........................... 14
F. Penghargaan PT Telkom Indonesia ..................................... 16

BAB III PEMBAHASAN


A. PengertianKinerja Keuangan ................................................. 22
B. Pengertian Laporan Keuangan .............................................. 25
C. Sumber dan Penggunaan Kas ................................................ 30
D. Laporan Arus Kas ................................................................... 32
E. Analisis Kinerja Berbasis Laporan Arus Kas ....................... 43

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ………………………………………………… 59
B. Saran ……………………………………………………….. 60

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 61

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman


Tabel2.1 Penghargaan yang diraih PT Telekomunikasi Indonesia,
Tbk Tahun 2013 ................................................................... 17
Tabel2.2 Penghargaan yang diraih PT Telekomunikasi Indonesia,
Tbk Tahun 2014 .................................................................. 18
Tabel2.3 Penghargaan yang diraih PT Telekomunikasi Indonesia,
Tbk Tahun 2015 ................................................................... 19
Tabel 3.1 Laporan Arus Kas PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
dengan metode langsung ...................................................... 40
Tabel 3.2 Laporan Arus Kas PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
dengan metode tidak langsung ............................................ 42
Tabel 3.3 Laporan Rugi Laba PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk .... 45
Tabel 3.4 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk ...................................................................... 46
Tabel 3.5 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk lanjutan ......................................................... 47
Tabel 3.6 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk lanjutan ......................................................... 48

Tabel 3.7 Laporan Arus Kas PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk ........ 49

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman


Gambar 2.1 Perubahan Perkembangan Logo
PT Telkom....................................................... 8
Gambar 2.2 Logo PT Telkom.............................................. 13
Gambar 2.3 Struktur Komisaris PT Telkom........................ 15
Gambar 2.4 Struktur Direksi PT Telkom.............................. 15

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi sekarang ini, banyak sekali perusahaan bermunculan

dengan berbagai macam usaha. Adapun tujuan utama dari perusahaan-perusahaan

tersebut adalah pencapaian laba (profit). Perusahaan yang telah berkembang akan

mengakibatkan operasi dan aktivitas serta transaksi menjadi luas dan kompleks.

Dengan luasnya aktivitas perusahaan maka akan timbul berbagai

kesukaran yang dihadapi pimpinan untuk melakukan pengawasan secara langsung

terhadap operasi perusahaan. Dalam menjalankan usahanya, setiap perusahaan

tentunya tidak terlepas dari kegiatan yang berhubungan dengan keuangan

(transaksi-transaksi keuangan) secara umum segala transaksi yang terjadi pada

perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya selalu berhubungan dengan kas.

Menurut Syahyunan (2015: 62), Kas merupakan seluruh uang tunai yang

ada di tangan (cash on hand) dan dana yang disimpan di bank dalam berbagai

bentuk, seperti deposito dan rekeningkoran. Penggelolaan arus kas yang tidak

benar akan mengakibatkan ketidakseimbangan antara arus kas masuk dan arus kas

keluar.

Kas juga komponen vital dalam gerak langkah organisasi. Menurut

Lembaga Pengkajian Keuangan Publik dan Akuntansi Pemerintah (2006: 74), Kas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

merupakan aktiva perusahaan yang paling lancar dan yang paling mudah untuk

disalahgunakan serta diselewengkan dibandingkan aktiva lain.

Melalui kas, dana mengalir masuk menjadi sumber daya organisasi, dan

mengalir keluar sebagai biaya. Aliran dana yang masuk tidaklah selalu seirama

dengan mengalirnya dana yang keluar. Maka, mengatur arus kas menjadi sebuah

pekerjaan yang sepatutnya memperoleh perhatian serius dalam pengelolaan

keuangan organisasi. Perusahaan yang tidak mengelola kas dengan benar, akan

menghambat kelangsungan hidup perusahaan. Karena itulah manajemen harus

selalu melakukan evaluasi terhadap kas.

Perusahaan harus mencermati dan menganalisis kinerja perusahaan agar

dapat bertahan, salah satunya adalah dengan melakukan analisis kinerja dari sisi

keuangan terhadap laporan keuangan.Pelaporan keuangan merupakan laporan

keuangan yang ditambah dengan informasi-informasi lain yang berhubungan, baik

langsung maupun tidak langsung dengan informasi yang disediakan oleh sistem

akuntansi keuangan, seperti informasi tentang sumber daya perusahaan, earnings,

current cost, informasi tentang prospek perusahaan yang merupakan bagian

integral dengan tujuan untuk memenuhi tingkat pengungkapan yang cukup.

Laporan keuangan merupakan suatu media penting dalam proses

pengambilan keputusan ekonomis, sehingga dalam menjalankan suatu usaha,

perusahaan harus menyusun laporan keuangan yang menggambarkan segala

transaksi yang terjadi di perusahaan.

Salah satu cara untuk mengukur tingkat kinerja perusahaan adalah dengan

menggunakan laporan arus kas. Laporan arus kas berguna untuk melihat pengaruh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

aktivitas operasi, investasi, pendanaan perusahaan terhadap arus kas selama

periode tertentu.

Dengan menganalisis laporan arus kas, pihak manajemen akan mengetahui

apakah kebijakan yang dilakukan berjalan baik dalam hal memperoleh serta

menggunakan kas pada periode tertentu.Dalam perusahaan mencantumkan

laporan arus kas dalam laporan keuangan tahunan, sebagai alat analisis kinerja

keuangan perusahaaan. Salah satu alasan dilakukannya analisis terhadap laporan

arus kas adalah menilai kinerja keuangan perusahaan. Dimana penilaian kinerja

untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Salah satu analisis kinerja keuangan dengan menggunakan laporan arus

kas adalah rasio laporan arus kas. Adapun alat analisis rasio tersebut terdiri dari

analisis laporan arus kas, komponen neraca dan laporan laba rugi.Untuk

mengetahui apakah kondisi keuangan atau kinerja suatu perusahaan mengalami

kemajuan atau tidak, maka hasil perhitungan rasio keuangan harus dibandingkan

dengan tahun-tahun sebelumnya. Perusahaan harus mencermati dan menganalisis

kinerja perusahaan agar dapat bertahan, salah satunya adalah dengan melakukan

analisis kinerja dari sisi keuangan terhadap laporan keuangan.Pengukuran kinerja

keuangan suatu perusahaan sangat berguna untuk membandingkan perusahaan

dengan perusahaan lainnya. Sehingga dapat dilakukan suatu tindakan yang

dianggap perlu untuk memperbaikinya. Tanpa perbandingan, tidak akan diketahui

apakah kinerja atau perusahaan mengalami perbaikan atau sebaliknya yaitu

menunjukkan penurunan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

Analisis kinerja keuangan khususnya dengan menggunakan laporan arus

kas perusahaan agar dapat membantu dalam pengambilan keputusan atau

penyusunan kebijakan untuk masa yang akan datang demi terciptanya peningkatan

hasil dari kinerja keuangan perusahaan.

Melihat betapa pentingnya dilakukan suatu analisis terhadap laporan

keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan ini, maka penulis

melakukan suatu penelitian yang berjudul “Penerapan Analisis Kinerja

Berbasis Arus Kas Keuangan Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian mengenai latar belakang masalah yang telah

dikemukakan diatas dan untuk memudahkan dalam melakukan penelitian agar

lebih terfokus, maka peneliti merumuskan masalah yang akan dibahas dalam

penulisan Tugas Akhir ini yaitu Bagaimana Kinerja Keuangan Perusahaan

Telekomunikasi Indonesia dengan Menggunakan Laporan Arus Kas?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui kinerja keuangan Perusahaan Telekomunikasi Indonesia dengan

menggunakan laporan arus kas.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

1. Bagi perusahaan

Penelitian ini berguna untuk mengetahui bagaimana tingkat

kinerja perusahaan yang dilihat dari kinerja keuangan perusahaan

dengan menggunakan analisis analisis kinerja berbasis arus kas.

2. Bagi penulis

a. Penelitian ini memberikan gambaran yang sesungguhnya tentang

kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis

kinerja berbasis arus kas.

b. Untuk memenuhi salah satu persyarsatan akademik dalam

menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bagi peneliti lainnya/pembaca

Dapat menjadi bahan dalam melakukan penelitian sejenis di masa

yang akan datang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk adalah suatu Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi, dengan

menyediakan sarana dan pelayanan dan jasa telekomunikasi kepada pelanggan

dan masyarakat luas sampai ke pelosok daerah.Telkom menyediakan layanan

InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak

bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta

jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.

Cikal bakal berdirinya PT. Telkom dimulai dari tanggal 23 Oktober 1856,

pemerintah kolonial Belanda melakukan pengoperasian telegrap elektromagnetik

pertama di Indonesia yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg

(Bogor) suatu badan usaha bernama post en Telegrad en sebuah perusahaan

swasta yang menyelenggarakan jasa-jasa pos dan telekomunikasi yang didirikan

dengan staatsblad No. 52 tahun 1884. Penyelenggaraan telekomunikasi di Hindia-

Belanda pada waktu itu diselenggarakan oleh pihak swasta. Sampai dengan tahun

1905 tercatat ada 38 perusahaan telekomunikasi dan pada tahun 1906 diambil alih

oleh pemerintah Hindia-Belanda berdasarkan Staatsblad No. 395 tahun 1906.

Sejak saat itu berdirilah Post Telegrad en Telefontdients atau PTT-Dient, yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

kemudian ditetapkan sebagai perusahaan negara berdasarkan Staatsblad No. 419

tahun 1927.

Pada awalnya Telkom di kenal sebagai sebuah badan usaha swasta

penyedia layanan pos dan telegrap atau dengan nama “JAWATAN”. Pada tahun

1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi

(PN Postel),PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos

& Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

Dan pada tahun 1974 PN Telekomunikasi dibagi menjadi dua divisi, yaitu

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (”PT INTI”) yang memproduksi perangkat

telekomunikasi dan Perusahaan Umum Telekomunikasi “Perumtel” untuk

melayani jasa telekomunikasi domestik dan internasional.

Pada tahun 1991, Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan

(Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991 dengan

operasi bisnis terbagi atas dua belas wilayah telekomunikasi (Witel). Kedua belas

Witel tersebut kemudian dirombak menjadi tujuh divisi regional “DIVRE”, yaitu

Divisi I Sumatera, Divisi II Jakarta dan sekitarnya, Divisi III Jawa Barat, Divisi

IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Divisi V Jawa Timur, Divisi VI Kalimantan

dan Divisi VII Indonesia Bagian Timur.

Pada tahun 1995, melaksanakan penawaran saham perdana publik (Initial

Public Offering). Penawaran Umum perdana saham Telkom (Initial Public

Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. Sejak itu saham

Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek

Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

(LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering

Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.

Untuk menghadapi tantangan dengan semakin meningkatnya kebutuhan

akan mobilitas dan konektivitas tanpa putus, Telkom telah memperluas portofolio

bisnisnya yang mencakup telekomunikasi, informasi, media edutainment dan

servis (TIMES). Dengan meningkatkan infrastruktur, memperluas teknologi Next

Generation Network (NGN) dan memobilisasi sinergi di seluruh jajaran

TELKOMGroup, Telkom dapat mewujudkan dan memberdayakan pelanggan ritel

dan korporasi dengan memberikan kualitas, kecepatan, kehandalan dan layanan

pelanggan yang lebih baik.

Gambar 2.1.
Perubahan Perkembangan Logo PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

B. Visi dan Misi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Untuk menghadapi tantangan kompetisi usaha di masa depan, Telkom

Indonesia telah menetapkan Visi dan Misi perusahaan serta merumuskan nilai-nilai

yang dianut perusahaan ke dalam suatu budaya perusahaan.Berikut adalah Visi

Telkom Indonesia:

”Be The King of Digital in The Region”

Menjadi Raja digital di setiap wilayah di Indonesia, dan berupaya untuk

menempatkan diri sebagai perusahaan InfoComm terkemuka dikawasan Asia

Tenggara, Asia dan akan berlanjut kekawasan Asia Pasifik.

Persaingan di industri telekomunikasi semakin kuat dan ketat. Tantangan yang

harus dihadapi harus disikapi secara tepat oleh seluruh karyawan Telkom.

Karyawan harus menyatukan hati dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai

dan serasikan langkah agar terjadi kerjasama yang solid dan sinergi sehingga

rencana-rencana yang direncanakan berjalan secara lancar.

Misi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Misi dari PT. Telkom adalah memberikan layanan sebagaiberikut:

a) Memberikan layanan "one stop service" dengan kualitas prima dan harga

kompetif.

b) Mengelola bisnis melalui praktik terbaik, mengoptimalkan

sumber daya manusia yang unggul, teknologi kompetitif, dan

mensinergikan mitra bisnis.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

Dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik,

berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.

Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan

mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul,penggunaan teknologi

yang kompetitif, serta membangun kemitraanyang saling menguntungkan dan

saling mendukung secara sinergis.

Untuk tercapainya misi diatas maka terdapat tujuh pernyataanyang harus

dilaksanakan oleh seluruh karyawan PT. Telkom melaluimanajemen perubahan

yang direncanakan secara baik yang disebut dengan Turn Around Management

seperti sebagai berikut:

a) Berikan yang terbaik kepada pelanggan.

b) Sapu bersih fraud.

c) Perkuat internal control.

d) Tingkatkan kompetensi kunci.

e) Raih pendapatan semaksimal mungkin.

f) Lakukan efisiensi biaya semaksimal mungkin.

g) Berikan penghargaan bagi yang berhasil dan terapkan hukuman bagi yang

menyimpang.

C. Budaya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Budaya dalam suatu perusahaan biasanya bertujuan untukmengatur para

karyawan agar dalam setiap apa yang dikerjakan tidakmelenceng dari tujuan awal

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

yang ingin dicapai. Khususnya untukperusahaan besar yang memiliki karyawan yang

berjumlah sangat besarseperti PT. Telkom, budaya perusahaan sangat dijunjung

tinggi agarkerjasama dan kekompakan antara atasan dan bawahan maupun antar

karyawan terjalin selaras. Di PT. Telkom sendiri terdapat budaya perusahaan yang

disebutdengan Budaya The Telkom Way (TTW)yang berpedoman padalima perilaku

yaitu sebagai berikut:

a) Stretch of Goals

Karyawan PT. Telkom harus mempunyai komitmen untukdapat mencapai target

yang lebih tinggi atau diatas rata-ratadari yang diharapkan.

b) Simplify

Karyawan PT. Telkom senantiasa berusaha meningkatkan cara-cara kerja yang

semakin baik, cepat dan mudah (simplify).Penyederhhanaan dapat dilakukan

dalam hal memecahkanmasalah dengan tidak menerapkan peraturan yang

kaku,mengambil keputusan dan aktifitas atau proses yang cepat, danpenggunaan

teknologi yang sudah diaplikasikan. Sikapsederhana dapat juga direfleksikan

dalam penggunaan anggaranatau peralatan yang tidak boros, efisien dan tidak

mubazir, sertatidak menciptakan pekerjaan yang tidak perlu.

c) Involve Everyone

Karyawan PT. Telkom senantiasa berusaha melibatkan setiaporang (involve

everyone) yang terkait untuk bekerja-samamembangun sinergi dan terbentuknya

kerja tim yang kuat.Menghilangkan sekat vertikal (karyawan dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

managemen),horizontal (antar fungsi) dan eksternal (customer dan suplier),agar

tercipta iklim dimana semu karyawan bisa berpartisipasidan berkontribusi.

Dengan kerjasama akan memunculkan ide,kreatifitas dan gagasan banyak orang,

sehingga tugas yangberat menjadi lebih ringan, dapat dilakukan lebih cepat,

lebihcerdas dan lebih inovatif.

d) Quality is My Job

Karyawan PT. Telkom harus mengutamakan kualitas dalammelaksanakan

pekerjaannya (quality is my job). Kualitas bukanpekerjaan atasan tetapi pekerjaan

semua karyawan.Memastikan bahwa kualitas atau mutu pekerjaan menjaditujuan

yang dimulai dari pekerjaan yang ada pada setiap insan pegawai.

e) Rewards the winner

Karyawan PT. Telkom harus mempunyai sikap salingmenghargai pendapat,

respek dan menerapkan penghargaanyang tinggi bagi yang terbaik (rewards the

winner), baik secaraindividu maupun unit kerja.

D. Logo Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia

Di era persaingan bisnis sekarang ini satu perusahaan tentunya selain

memiliki kinerja yang baik, juga harus memiliki identitas tersendiri yang

membedakannya dari perusahaan-perusahaan lainnya yang bergerak dibidang

yang sama. Untuk itu banyak perusahaan-perusahaan menciptakan sebuah logo

yang selain untuk membedakannya dari perusahaan-perusahaan lainnya dan juga

sebagai identitas dari perusahaannya. Sehingga hanya dengan melihat logonya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

saja masyarakat sudah mengetahui perusahaan apa itu. Logo juga bersifat persepsi

bagi perusahaannya. Sebuah logo akan mejadi brand image dari suatu perusahaan.

Sudah banyak perusahaan yang sudah melakukan transformasi visi dan misi

mereka melalui sebuah logo. Karena suatu perusahaan tidak begitu saja membuat

logo. Sebuah logo bagi perusahaan biasanya memiliki makna tertentu.

Dengan mengambil semangat HUT RI ke-68, Telkom memperkenalkan

penampilan baru logo Telkom yang mencerminkan komitment Telkom untuk

memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Sekaligus pada tanggal itu pula

dilaksanakan soft launching suatu transformasi dan perubahan landscape bisnis

PT. Telkom. Suatu perubahan landscape bisnis dari bisnis Informasi dan

komunikasimenjadi Telecommunication, Information, Media and Edutainment

Service (TIMES). Hal ini dikukuhkan dengan positioning Telkom yang baru yaitu

lifeconfident dengan taglinenya The World In Your Hand. Berikut ini adalah

gambar dari logo PT. Telkom:

Gambar 2.2
Logo PT Telekomunikasi Indonesia

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

Penampilan logo baru tersebut mencakup perubahan logo secara

menyeluruh dan terintegrasi dengan empat aspek dasar perusahaan, yaitu

transformasi bisnis, infrastruktur, sistem dan model operasi serta sumber daya

manusia.

Filosofi Warna

A. Merah – Berani, Cinta, Energi, Ulet : Mencerminkan spirit Telkom untuk

selalu optimis dan berani dalam menghadapi tantangan dan perusahaan.

B. Putih – Suci, Damai, Cahaya, Bersatu : Mencerminkan spirit Telkom untuk

memberikan yang terbaik bagi bangsa.

C. Hitam – Warna Dasar : Melambangkan kemauan keras.

D. Abu – Warna Transisi : Melambangkan teknologi.

Dengan tetap mengacu kepada filosofi Telkom Corporate, yaitu Always

The Best – sebuah keyakinan dasar untuk selalu memberikan yang terbaik dalam

setiap pekerjaan yang dilakukan dan senantiasa memperbaiki hal-hal yang biasa

menjadi sebuah kondisi yang lebih baik, dan pada akhirnya akan membawanya

menjadi yang terbaik.

E. Struktur Organisasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Dalam tim manajemen PT. Telkom terdiri atas dua bagian kepemimpinan

yaitu Komisaris dan Direksi. Berikut ini adalah baganstruktur organisasi dari tim

manajemen dari PT. Telkom:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

Komisaris Utama

Komisaris Komisaris
s
Komisaris Independent
Komisaris Komisaris Independent

Gambar 2.3

Struktur Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Berdasarkan bagan struktur organisasi Dewan Komisaris diatas dapat

dilihat bahwa PT. Telkom dipimpin oleh Komisaris Utama yang dibantu oleh dua

orang Komisaris dan dua orang Komisaris Independent.

Direktur Utama

Direktur Direktur Direktur Direktur


Teknologi Keuangan Network & Konsumer
dan Solution
Informasi

Direktur Direktur Direktur


Human Enterprise Compliance &
Capital & & Risk
General Wholesale Management

Gambar 2.4
Struktur Direksi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

Sedangkan pada bagan struktur organisasi Dewan Direksi PT Telkom

dipimpim oleh seorang Direktur Utama yang dibantu oleh tujuh direktur yang

memimpin beberapa bagian perusahaan dari PT. Telkom antara lain sebagai

berikut:

1. Direktur Information Technology

2. Direktur Human Capital and General Affair

3. Direktur Keuangan

4. Direktur Enterprise and Wholesale

5. Direktur Network and Solution

6. Direktur Compliance and Risk Management

7. Direktur Konsumer

F. Penghargaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Mendapatkan sebuah penghargaan tentu saja dapat membuatsiapapun yang

mendapatkannya merasa bangga dan merasa apa yang dikerjakan diapresiasikan

dan dihargai oleh orang lain. Karena setiap orang tentu saja akan melakukan hal-

hal yang terbaik agar dihargai oleh orang lain. Penghargaan juga dapat

memotivasi seseorang untuk dapat melakukan sesuatu lebih baik lagi, karena

dengan penghargaan justru bukan berarti seseorang dapat merasa puas begitu saja

tetapi suatu penghargaan seharusnya dijadikan sebagai suatu beban bagi orang

yang mendapatkannya agar tetap mempertahankan prestasi yang sudah ada.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

Begitu halnya dengan perusahaan, apalagi sekarang ini dizaman yang

serba berkembang dan persaingan bisnis semakin ketat. Untuk itu banyak hal yang

dilakukan oleh perusahaan agar masyarakat tetap dapat melihat eksistensi

perusahaan tersebut. Penghargaan yang telah diperoleh oleh PT. Telkom dari

tahun ke tahun semakin memperkukuh eksistensinya sebagai salah satu

perusahaan telekomunikasi terbaik dan terbesar di Indonesia bahkan telah

mendunia.

Berikut ini adalah beberapa penghargaan yang diperoleh PT. Telkom sejak

tahun 2013 sampai dengan tahun 2015.

Tabel 2.1.
Penghargaan yang diraih PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 2013.

No. Level Katagori Sumber

IndiFinance, The The Best Product Innovation of


1. Nasional
Best Technology Infrastructure Sector

Indigo, dan The The Best Product Innovation of

2. Nasional Best Corporate Infrastructure Sector

Innovation Culture

Management The Best Product Innovation of

3. Nasional dengan kategori Infrastructure Sector

Gold Level.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

Tabel 2.2
Penghargaan yang diraih PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 2014

No. Level Katagori Sumber


1. Nasional Data
Communication Frost & Sullivan Indonesia
Service Provider of Excellence Awards
the Year
2. Nasional Telecom Service
Frost & Sullivan Indonesia
Provider of the
Excellence Awards
Year
3. Nasional 2014 Indonesia
Green BTS Frost & Sullivan Indonesia
Operator of the Excellence Awards
Year
4. Nasional 2014 Indonesia
Mobile Broadband Frost & Sullivan Indonesia
Service Provider of Excellence Awards
the Year
5. Nasional 2014 Indonesia
Mobile Data Frost & Sullivan Indonesia
Service Provider of Excellence Awards
the Year
6. Nasional 2014 Indonesia
Mobile Service Frost & Sullivan Indonesia
Provider of the Excellence Awards
Year
7. Nasional Contact Center
Outsourcing Frost & Sullivan Indonesia
Service Provider of Excellence Awards
the Year
8. Nasional Telkomsigma
sebagai Data Frost & Sullivan Indonesia
Service Provider of Excellence Awards
the Year

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

Tabel 2.3.
Penghargaan yang diraih PT Telekomunikasi,Tbk Tahun 2015.

No. Level Katagori Sumber


1. Creative
Internasional Social Business Solution
Communication
2. Internasional Media Video Sales IndiCampus
3. Best New Product /
Internasional Mobile Applications
Service
4. New Products &
Internasional Services: Software Implementasi nWA
– Cloud Related
5. Software – Mobile
Development or
mobile Work Automation
Internasional Mobile Operations
(mWA)
Management
Solution
6. Customer Service Smart Winning TeAM to SME
Internasional
Team of the Year market
7. Software – Asset or
Financial Financial Inclusion Branchless
Internasional
Management Banking (FIBB)
Solution
8. Software –
Governance, Risk IndiGOV – e gov in local
Internasional
& Compliance government.
Solution
9. New Products &
Services: Business- Implementasi e-ticketing di
Internasional
to-Business KCJ, e-parking di PT. Reksa
Services
10. New Products &
Services: Software
– Mobile
Internasional Development or T-zoneFemtocell in Plantation,
Mobile Operations
Management
Solution
11. New Product
Awards Category
Internasional Contact Center POLRI 110
Telecommunication
Service
12. New Products &
T- Money di BPD Sumut, kartu
Internasional Services: Software
SEPP
– Cloud Related

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

13. New Products &


Services: Software-
Internasional IndiCampus
Social Business
Solution

Penghargaan-penghargaan diatas diperoleh PT. Telkom tentu saja melalui

kinerja yang baik dari kartawan dengan jabatan teratas hingga terbawah. Karena

tanpa kerjasama yang apik dari semua lapisan karyawan maka tidak mungkin PT.

Telkom dapat mengumpulkan begitu banyak penghargaan dari berbagai kategori,

level, dan sumber. Penghargaan yang didapatkan oleh PT. Telkom sendiri berasal

dari berbagai sumber, mulai dari majalah, pemerintah, lembaga lembaga

konsultan, dan berbagai perusahaan lainnya. Level penghargaan yang didapatkan

oleh PT. Telkom sendiri berasal dari berbagai level yaitu level nasional, Asia,

hingga International. Hal ini membuktikan bahwa eksistensi dari PT. Telkom

tidak hanya dihargai di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

PEMBAHASAN

A. Kinerja Keuangan

Untuk menilai apakah suatu badan usaha atau perusahaan memiliki

kualitas yang baik, dapat menggunakan dua penilaian sebagai acuan yaitu melihat

sisi kinerja keuangan dan non keuangan. Kinerja keuangan melihat pada laporan

keuangan yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan dan itu tercermin dari

informasi yang diperoleh dari laporan posisi keuangan, laba komprehensif,

laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Menurut Fahmi (2012), Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang

dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan dengan

menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Seperti

dalam menbuat suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standar atau

ketentuan dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau GAAP (Generally

Accepted Accounting Principle) dan lainnya.

Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia(2007) Kinerja

Keuanganadalah kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan

sumberdaya yang dimilikinya.

21

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerjakeuangan

adalah usaha formal yang telah dilakukan oleh perusahaan yangdapat mengukur

keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehinggadapat melihat

prospek, pertumbuhan, dan potensi perkembangan baik perusahaan dengan

mengandalkan sumber daya yang ada. Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil

apabila telah mencapai standar dan tujuan yang telah ditetapkan.

1. Manfaat Penilaian Kinerja Keuangan

Adapun manfaat dari penilaian kinerjakeuangan adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu

periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan

kegiatannya.

2) Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan,maka

pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilaikontribusi suatu

bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secarakeseluruhan.

3) Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untukmasa yang

akan datang.

4) Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatanorganisasi pada

umumnya dan divisi atau bagian organisasi padakhususnya.

5) Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar

dapatmeningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

2. Tujuan Penilaian Kinerja Keuangan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

Tujuan penilaian kinerja perusahaan menurut Munawir (2000:31)adalah sebagai

berikut:

1) Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk

memperoleh kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhiatau

kemampuan perusahaan untuk memenuhi keuangannya pada saatditagih.

2) Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaanuntuk

memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebutdilikuidasi

baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

3) Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitumenunjukkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan labaselama periode tertentu.

4) Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuanperusahaan untuk

melakukan usahanya dengan stabil, yang diukurdengan mempertimbangkan

kemampuan perusahaan untuk membayarbeban bunga atas hutang-hutangnya

termasuk membayar kembalipokok hutangnya tepat pada waktunya serta

kemampuan membayardeviden secara teratur kepada para pemegang saham

tanpa mengalamihambatan atau krisis keuangan.

3. Tahap-tahap dalam Menganalisis Kinerja Keuangan

Penilaian kinerja keuangan setiap perusahaan adalah berbeda-beda karena

ruang lingkup bisnis yang dijalankan. Jika perusahaan tersebut bergerak pada

bidang pertambangan maka itu berbeda dengan perusahaan yang bergerak

dibidang pertanian. Begitu juga dengan sektor keuangan seperti perbankan yang

jelas memiliki ruang lingkup yang berbeda dengan ruang lingkup bisnis lainnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

Menurut Fahmi (2012), ada lima tahapan dalam menganalisis kinerja keuangan

suatu perusahaan secara umum, yaitu :

1) Melakukan review terhadap laporan keuangan.

Review disini diajukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah dibuat

tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku umumdalam dunia

akuntansi, sehingga dengan demikian hasil laporan keuangan dapat

dipertanggungjawabkan.

2) Melakukan Perhitungan

Penerapan metode perhitungan disini adalah disesuaikan dengan kondisi

permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil perhitungan tersebut akan

meberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analisisyang diinginkan.

3) Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh.

Dari hasil perhitungan yang sudah diperoleh tersebut, kemudian dilakukan

perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lainnya. Metode

yang paling umum digunakan untuk melakukan perbandingan ini ada dua, yaitu :

a) Time series analysis

b) Cross sectional approach

Dari penggunaan kedua metode ini diharapkan dapat dibuat satu kesimpulan

yangmenyatakan posisi tersebut berada dalam kondisi sangat baik,baik

sedang/normal, tidak baik dan sangat tidak baik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

4) Melakukan penafsiran terhadap berbagai permasalahan yang

ditemukan.

Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaaan adalah setelah

dilakukan ketiga tahapan tersebut, selanjutnya dilakukan penafsiran untuk melihat

masalah-masalah yang dialami perusahaan.

5) Mencari dan memberikan pemecahan masalah terhadap masalah yang

ditemukan.

Pada tahap terakhir, setelah ditemukan berbagai permasalahan yang dihadapi

maka dicarikan solusi guna memberikan suatu input agar apa yang menjadi

kendala bisa diatasi.

B. Laporan Keuangan

Menurut Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan No.1 (revisi tahun

2009), laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan

dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan

informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang

bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan

keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil

pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang

dipercayakan kepada mereka.

Menurut Munawir (2002) Laporan keuangan merupakan alat yang sangat

penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan

hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Data keuangan tersebut akan lebih

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

berarti bagi pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan

untuk dua periode atau lebih, dan dianalisis lebih lanjut agar dapat diperoleh data

yang dapat mendukung keputusan yang diambil.

Menurut Sawir (2001) laporan keuangan adalah hasil akhir proses

akuntansi. Setiap transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah

sedemikian rupa. Laporan akhir pun disajikan dalam nilai uang. Laporan

Keuangan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kondisi keuangan

perusahaan pada periode tertentu, yang terdiri dari: Laporan Posisi Keuangan,

Laporan Laba Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan

Catatan atas Laporan Keuangan (PSAK No.1 Revisi 2009).

Laporan keuangan merupakan indikator analisis fundamental dan alat

bantu untuk membuat keputusan ekonomi. Banyak pihak yang mengambil

keputusan ekonomi setelah melihat laporan keuangan, seperti: keputusan jual beli

saham, pembagian dividen, pemberian kredit dan keputusan lainnya. Dari sisi

perusahaan yang terdaftar (listing) di bursa, disyaratkan oleh BAPEPAM LK

(Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan), untuk menerbitkan

laporan keuangan, paling tidak satu tahun sekali dan tidak menutup kemungkinan

ditertibkan secara kuartalan maupun semesteran.

Laporan keuangan adalah seperangkat laporan akuntansi yang disiapkan

untuk memenuhi kebutuhan users (para pemakai laporan keuangan), baik internal

maupun eksternal, terhadap informasi akuntansi/keuangan perusahaan. Laporan

keuangan terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, laporan

arus kas. Bagi pihak yang mempunyai kepentingan terhadap suatu perusahaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut. Kondisi

keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari informasi akuntansi yang

disajikan dalam bentuk laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Adapun

pengertian laporan keuangan menurut Munawir dalam bukunya ”Analisa Laporan

Keuangan” (2002) yaitu : Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari

proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat bantu berkomunikasi antara

data keuangan dan aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Menurut Fahmi bahwa laporan keuangan merupakan suatu informasi yang

menggambarkan kondisi suatu perusahaan,dimana selanjutnya itu akan menjadi

suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan.Dari

kedua pengertian di atas, dapat simpulkan bahwa pada hakikatnya laporan keuangan

itu merupakan output atau hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah

yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam

proses pengambilan keputusan. Disamping sebagai alat pertanggungjawaban, laporan

keuangan ini juga dapat menggambarkan indikasi kesuksesan suatu perusahaan dalam

mencapai tujuannya.

1. Tujuan Laporan Keuangan

Memahami latar belakang penyusunan dan penyajian laporan keuangan

merupakan langkah yang sangat penting sebelum menganalisa laporan keuangan

itu sendiri, bahkan mengetahui tujuan daripada laporan keuangan itu sendiri

menjadi proses yang sangat penting. Adapun tujuan dari laporan keuangan itu

menurut IAI melalui PSAK No. 1 dalam bukunya SAK (2009) adalah :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

1) Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan yang dipengaruhi oleh

sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan,likuiditas dan solvabilitas,

serta kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungannya.

2) Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai

perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa

depan.

3) Serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah

besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, dan juga untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta kebutuhan perusahaan

untuk memanfaatkan arus kasnya.

Menurut Fahmi (2012), tujuan laporan keuangan adalah untuk

memberikan informasi kepada pihak yang berkepentingan tentang kondisi suatu

perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter. Laporan keuangan juga

menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban

manajemen atas sumber daya yang telah dipercayakan kepadanya.

2. Pemakai Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan

yang disusun oleh perusahaan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi laporan neraca, laporan laba

rugi, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, serta materi penjelasan yang

merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Laporan keuangan ini

merupakan sumber informasi keuangan bagi para pemakainya, dimana pemakai

laporan keuangan seperti yang dijelaskan oleh Harahap (2004) adalah:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

1. Pemilik perusahaan:

Bagi pemilik perusahaan, laporan keuangan dimaksudkan untuk :

1) Menilai prestasi atau hasil yang diperoleh manajemen.

2) Mengetahui hasil deviden yang akan diterima.

3) Menilai posisi keuangan perusahaan dan pertumbuhannya.

4) Memprediksi kondisi perusahaan di masa depan.

2. Manajemen perusahaan

Bagi manajemen perusahaan, laporan keuangan ini digunakan untuk :

1) Alat untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada pemilik.

2) Mengukur tingkat biaya dari setiap kegiatan operasi perusahaan, divisi,

bagian atau segmen tertentu.

3) Mengukur tingkat efisiensi dan tingkat keuntungan perusahaan.

4) Menilai hasil kerja individu yang diberi tugas dan tanggungjawab.

3. Investor

Bagi investor, laporan keuangan ini digunakan untuk :

1) Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.

2) Menilai kemungkinan menambahkan dana dalam perusahaan.

3) Menilai kemungkinan menanamkan divertasi (menarik investasi) dari

perusahaan.

4) Menjadi dasar memprediksi kondisi perusahaan di masa depan.

4. Kreditur

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

Bagi kreditur, laporan keuangan berguna untuk :

1) Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik jangka pendek

maupun jangka panjang.

2) Menilai kualitas jaminan kredit atau investasi untuk menopang kredit yang

akan diberikan.

3) Melihat atau memprediksi prospek keuntungan yang mungkin diperoleh dari

perusahaan.

4) Menilai sejauh mana perusahaan mengikuti perjanjian kredit yang sudah

disepakati.

5. Pemerintah dan Regulator

Bagi pemerintah, laporan keuangan berguna untuk :

1) Menghitung dan menetapkan jumlah pajak yang harus dibayar.

2) Sebagai dasar dalam penetapan dan kebijaksanaan baru.

3) Menilai apakah perusahaan memerlukan bantuan atau tindakan lain.

4) Menilai kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang ditetapkan.

5) Analis, Akademis, dan Pusat Data Bisnis, laporan keuangan ini digunakan

sebagai bahan atau sumber informasi primer yang akan diolah sehingga

menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi analisis ilmu pengetahuan dan

komoditi informasi.

C. Sumber dan Penggunaan Kas

Kas merupakan suatu pos yang penting bagi perusahaan karena selalu

berputar ke segenap bagian dalam tubuh perusahaan dan yang memberikan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

kekuatan pada bagian tersebut untuk menjalankan aktivitas. Semua aktivitas

perusahaan akan bermula dan berakhir di kas. Kas merupakan suatu perkiraan

yang paling sering muncul dalam setiap transaksi keuangan. Dari seluruh aktiva

perusahaan, kas merupakan aktiva yang paling likuid dan mempunyai peranan

penting dalam seluruh kegiatan perusahaan. Kas terlibat secara langsung dan tidak

langsung dalam hampir seluruh kegiatan perusahaan, serta merupakan dasar

pengukur dan pencatat semua transaksi. Dalam penyajiannya di neraca, kas

biasanya berada di urutan yang pertama dari perkiraan aktiva lancar, karena kas

dapat digunakan sesegera mungkin tanpa memerlukan waktu yang lama.

1) Sumber Kas

Sumber kas yang utama berasal dari hasil operasi perusahaan. Dana

muncul dari hasil penjualan termasuk kas dan piutang. Menurut Purba (2002:58)

Sumber kas dapat menjadi 3 (tiga) bagian yaitu :

a) Berkurangnya aktiva diluar aktiva lancar.

b) Bertambahnya modal sendiri.

c) Bertambahnya hutang diluar hutang lancar.

2) Penggunaan Kas

Penggunaan kas menggambarkan kemana dana-dana yang tersedia

mengalir. Dana-dana yang tersedia dapat mengalir di berbagai item pada neraca.

Menurut Purba (2002:59) Penggunaan kas dapat dibagi menjadi 3 (tiga)

kelompok, yaitu:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

a) Menambah aktiva bukan lancar

- Pembelian mesin atau peralatan

- Menambah investasi jangka panjang

b) Mengurangi kewajiban

- Membayar hutang jangka panjang seperti: Hutang Obligasi, Hutang Hipotik,

Hutang atau kredit investasi

c) Mengurangi modal sendiri

- Membayar dividen

- Pembelian saham kembali

D. Laporan Arus Kas

Untuk mengetahui arus kas masuk dan arus kas keluar dapat dilihat dari

laporan arus kas suatu perusahaan. Menurut Harahap (2004) mengemukakan

bahwa: Laporan ini merupakan ikhtisar arus kas masuk dan arus kas keluar yang

dalam format keuangannya dibagi dalam kelompok-kelompok kegiatan operasi,

kegiatan investasi dan kegiatan pembiayaan. Arus kas merupakan saldo sisa dari

arus kas masuk dikurangi arus kas keluar yang berasal dari periode-periode lalu

Subramanyam (2010) dalam Wahyu Ramayanti (2011). Menurut PSAK No.2

(IAI, 2009) arus kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas.

Sedangkan kas adalah adalah terdiri atas saldo kas dan rekening koran.

Setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek dan yang

dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko

perubahan nilai yang signifikan. Arus kas begitu vital bagi perusahaan karena

dalam menjalankan aktivitas perusahaan membutuhkan kas. Gambaran

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

menyeluruh mengenai penerimaandan pengeluaran kas hanya bisa diperoleh dari

laporan arus kas, tetapi bukan berartilaporan arus kas menggantikan neraca

ataupun labarugi melainkan saling melengkapi. Berdasarkan pengertian di atas,

dapat disimpulkan bahwa laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang

disajikan perusahaan. Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang

memungkinkan para pemakai mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih satu

perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan

kemampuan perusahaan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam

rangkaadaptasi perubahan keadaandan peluang.

1) Pengertian Laporan Arus Kas

Kas adalah dana yang dapat setiap saat serta surat berharga lainnya yang

sangat lancar dan memenuhhi syarat itu setiap saat dapat ditukar menjadi kas,

tanggal jatuh tempo sangat dekat dan sangat kecil resiko perubahan nilai yang

disebabkan perubahan tingkat bunga. Laporan arus kas menyajikan laporan

transaksi keuangan yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas.

Laporan ini menggunakan laporan accrual basis, karena laporan kas ini

merupakan ringkasan transaksi keuangan yang berhubungan dengan kas tanpa

memperhatikan hubungan dengan penghasilan yang telah diperoleh maupun biaya

yang terjadi. Bagi internal analis,penyusunan laporan kas dapat dilakukan dengan

meringkas jurnal penerimaan dan pengeluaran kas, hal ini memakan waktu yang

lama karena harus menggolongkan setiap transaksi kas menurut sumbernya

masing-masing dan tujuan penggunaanya. Bagi eksternal analis,penyusunan

laporan arus kas dilakukan dengan menganalisa perubahan yang terjadi dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

laporan keuangan yang diperbandingkan dengan secara dua waktu periode

akuntansi serta informasi-informasi lain yang mendukung terjadinya perubahan

tersebut. Dalam menganalisa perubahan yang terjadi harus diperhatikan

kemungkinan adanya perubahan atau transaksi yang mempengaruhi kas. Adapun

transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi kas antara lain:

a) Penghapusan piutang tak dapat ditagih.

b) Pembayaran deviden dalam bentuk saham (stock dividend).

c) Adanya pengakuan pembayaran atau pembebanan depresiasi, amortisasi, dan

deplesi terhadap aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan wasting assets.

d) Adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba dan penilaian kembali

(revaluasi) terhadap aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.

e) Adanya penghapusan piutang dan pengurangan piutang dan pengurangan nilai

buku dari aktiva yang dimiliki dan penghentian penggunaan aktiva tetap,

karena aktiva tetap tersebut telah habis atau tidak dipakai lagi.

2) Perkembangan Laporan Arus Kas

Laporan arus kas telah mengalami beberapa perkembangan sebelum

menjadi salah satu laporan pokok. Laporan arus kas ini di buat pada tahun-tahun

silam dalam suatu analisis sederhana yang disebut “laporan dari mana datang dan

kemana pergi”, yang berisi daftar kenaikan dan penurunan pos-pos neraca.

Beberapa tahun kemudian laporan tersebut di ubah menjadi “laporan dana”.

Pada tahun 1961, AICPA yang menghasilkan suatu publicasi

accountingresearch No.2 yang merekomendasikan bahwa laporan harus disiapkan

dan disajikan dengan perhitungan laba dan neraca dalam laporan tahunan kepada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

pemegang saham. Pada tahun 1963, APB No.3 diterbitkan untuk menyediakan

pedoman dalam penyajian dan penyusunan laporan dana. Dewan

merekomendasikan namanya diubah menjadi “Laporan Sumber dan Pengguna

Dana” dan lampiran tersebut di sajikan sebagai tambahan laporan keuangan.

Pada tahun 1971, APB mengeluarkan opini No.19 yang

merekomendasikan nama “Laporan Perubahan Posisi Keuangan” sebagai

pengganti dari Laporan Sumber dan Pengguna Dana. Sepanjanga dekade 1960-

1970, laporan dana disajikan dengan memakai konsep dasar modal kerja untuk

arus kas. Pada tahun 1981, Financial Executif Insitute merekomendasikan

perusahaan memakai dasar kas (kas dan setara) sebagai ganti dasar modal kerja

dalam menyiapkan laporan keuangan. Pada tahun 1987, Financial Accounting

Standart No.95, Statement of Cash Flows, yang mewajibkan penyertaan laporan

arus kas sebagai bagian dari seperangkat laporan keuangan dasar. Sebelumnya

dalam Concept Statement No.5, FASB mendukung pemasukan laporan arus kas

dalam laporan keuangan utama. FASB menerbitkan Standard No.95 “Standard of

Cash Flows”, yang menjadi efektif sebagai laporan keuangan tahunan untuk

tahun fiskal yang beredar 15 Juli 1987.

3) Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas

Tujuan Laporan Arus kas

Laporan arus kas adalah menunjukan penerimaan dan pengeluaran kas

tunai oleh perusahaan dalam satu periode, termasuk penjelasan mengenai sebab-

sebab timbulnya perubahan kas dengan menyajikan informasi mengenai kegiatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

operasi, pendanaan dan investasi. FASB (Financial Accounting Statement

Bussiness) mensyaratkan laporan kas sebagai laporan primer dengan tujuan:

a) Untuk memperlihatkan hubungan di antara laba bersih dengan perubahan

saldo kas.

b) Membantu memprediksi arus kas masa mendatang, mengevaluasi penghasilan

dan penggunaan kas oleh manajemen, menentukan kemampuan perusahaan

untuk membayar bunga, deviden dan hutang yang jatuh tempo.

Menurut PSAK No.2 Tahun 2002 tujuan laporan arus kas adalah:

Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus

kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk

mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan

(termasuk solvabilitas dan likuiditas) dan kemampuan untuk mempengaruhi

jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan

peluang.

Manfaat Laporan Arus Kas

Informasi arus kas berguna untuk meneliti kecermatan dan taksiran arus

kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan

antara profitabilititas dan arus kas bersih.

Manfaat laporan arus kas menurut Harahap (2004) antara lain:

a) Mengetahui kemungkinan keadaan arus kas masuk dan keluar, arus kas bersih

perusahaan, termasuk kemampuan membayar dividen di masa yang akan

datang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

b) Memberikan informasi bagi investor dan kreditor untuk memproyeksikan

return dan sumber kekayaan perusahaan.

c) Mengetahui kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan di

masa yang akan datang.

d) Mengetahui alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan

penerimaan dan pengeluaran kas.

Informasi arus kas bertujuan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas dan setara kas dari arus masa depan (Future Cash Flow) dari

berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding laporan

kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh

penggunaan perlakuan akuntasi yang berbeda terhadap akuntansi dan peristiwa

yang sama. Dari pengertian tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

laporan arus kas mempunyai peranan yang sangat penting karena laporan arus kas

memberikan pemahaman yang baik terhadap operasi keuangan perusahaan yaitu

suatu pengertian yang terutama bermanfaat bagi manajer keuangan untuk

menganalisis rencana dan ekspansi di masa lalu dan di masa yang akan datang

serta pengaruh terhadap likuiditas perusahaan.

Kegunaan Laporan arus kas (statement of cash flow) adalah melaporkan

penerimaan kas, pembayaran kas, dan perubahaan bersih pada kas yang dihasilkan

dari aktivitas operasi , pendanaan selama satu periode. Manfaat laporan arus kas

bagi para investor, kreditor, dan lainnya adalah untuk menilai :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

a) Kemampuan entitas dalam memperoleh arus kas dimasa depan.

Dengan memeriksa hubungan antarpos pada laporan arus kas, para investor dan

pihak lainnya dpat memebuat prediksi mengenai jumlah, waktu, dan

ketidakpastian mengenai arus kas di masa depan dengan lebih baik dibandingkan

jika mereka menggunakan data akrual.

b) Kemampuan entitas untuk membayar deviden dan memenuhi kewajiban.

Jika sebuah perusahaan tidak memiliki cukup kas, mereka tidak dapat membayar

karyawan, melunasi utang atau membayar deviden. Para karyawan, kreditor dan

pemegang saham umumnya tertarik pada laporan ini, karena laporan ini sendiri

menunjukan arus kas dalam kegiatan bisnis.

c) Alasan atas perbedaan antara angka laba bersih dan kas bersih yang

dihasilkan(digunakan) oleh aktivitas operasi.

Laba bersih menyediakan informasi mengenai keberhasilan atau kegagalan sebuah

perusahaan bisnis. Meski demikian, beberapa pihak mengkritik laba bersih

berbasis akrual, karena membutuhkan banyak perkiraan. Hasilnya keandalan dari

angka tersebut sering dipertanyakan. Hal tersebut tidak terjadi pada kas.

d) Transaksi transaksi investasi dan pendanaan kas selama periode tersebut.

Dengan memeriksa transaksi investasi dan pendanaan sebuah perusahaan,

pembaca laporan keuangan dapat mengerti denga lebih baik mengapa aset dan

kewajiban berubah selama periode tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

4) Penyusunan Laporan Arus Kas

Penyusunan Laporan Arus Kas Dalam PSAK No. 2 yang dapat

dipergunakan perusahaan terdapat dua metode untuk menyajikan laporan arus kas

yaitu metode langsung dan tidak langsung.

1) Metode langsung (Direct Method)

Dalam metode langsung dilaporkan golongan penerimaan kas bruto dari

aktivitas operasi dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan sebgai

arus kas bersih dari aktivitas operasi. Dengan kata lain metode langsung

mengurangkan pengeluaran kas operasi dari penerimaan kas operasi. Metode

langsung menampilkan penyajian laporan penerimaan dan pengeluaran kas secara

ringkas. Keunggulan utama dari metode langsung adalah metode ini

memperlihatkan laporan penerimaan dan pengeluaran kas lebih konsisten dengan

tujuan satu laporan arus kas. Disamping itu metode langsung ini lebih mudah

dimengerti dan memberikan informasi yang lebih banyak dalam mengambil

keputusan.

Berikut contoh bentuk metode langsung yang terdapat pada tabel 3.1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

TABEL 3.1
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015

2015

ARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASI


Penerimaan kas dari: xxx
Pelanggan xxx
Operator lain
Jumlah penerimaan kas dari pendapatan xxx
Pendapatan bunga diterima xxx
Pembayaran kas untuk beban (xxx)
Pembayaran kas kepada karyawan (xxx)
Pembayaran pajak penghasilan badan dan final (xxx)
Pembayaran beban bunga (xxx)
Pembayaran pajak pertambahan nilai - neto (xx)
Arus kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasi xxxx

ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI


Hasil dari penjualan aset tetap xxx
Kenaikan uang muka dan aset lainnya xx
Hasil dari klaim asuransi xx
Pembelian aset tetap (xxxx)
Kenaikan uang muka pembelian aset tetap (xxx)
Pembelian aset takberwujud (xxx )
Pencairan (penempatan pada) deposito berjangka (xxx)
Penambahan investasi jangka panjang (x )
Arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi (xxxx )

ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN


Pencairan utang bank jangka pendek xxx
Pencairan utang bank xxx
Hasil dari medium term notes xxx
Hasil dari wesel bayar -
Penerimaan setoran modal pada entitas anak
dari pemegang saham nonpengendali -
Pembayaran dividen kas kepada pemegang saham
nonpengendali entitas anak (xxx)
Pembayaran pinjaman penerusan dan utang bank (xxx)
Pembayaran utang bank jangka pendek (xxx)
Pembayaran utang sewa pembiayaan (xxx)
Pembayaran wesel bayar (xx)
Arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan (xxx)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS xxxx
DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS xxx
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN xxxxx xxxx

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN xxxxx

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

2) Metode tidak langsung (Indirect Method)

Penyusunan laporan arus kas dengan menggunakan metode tidak langsung

diawali dengan laba bersih dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga

diperoleh arus kas dari aktivitas operasi. Metode langsung lebih mudah untuk

dimengerti, dan memberikan informasi yang lebih banyak untuk mengambil

keputusan. Dengan memahami bagaimana cara mendapatkan arus kas dengan

menggunakan metode langsung, anda akan mempelajari suatu hal yang penting,

yaitu bagaimana menentukan pengaruh kas dari setiap transkasi usaha. Hal ini

merupakan keahlian yang penting yang dapat dipergunakan dalam menganalisis

laporan keuangan, karena dalam akuntansi yang disusun dengan dasar akrual,

pengaruh transaksi terhadap kas sering tersembunyi. Lalu, setelah anda memiliki

dasar yang cukup kuat dalam analisis arus kas, akan lebih mudah bagi anda untuk

memahami metode tidak langsung.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

TABEL 3.2
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015

Arus kas dari aktiva operasi

Laba bersih menurut laporan laba rugi xxx


Penyesuaian untuk:
Penyusutan xxx
Kerugian selisih kurs xxx
Penghasilan investasi xxx
Beban bunga xxx
Kenaikan piutang dagang dan piutang lain xxx
Penurunan persediaan xxx
Pembayaran bunga xxx
Pembayaran pajak penghasilan xxx
Hasil dari asuransi pabrik xxx
Arus kas bersih dari aktiva operasi xxxx

Arus kas dari Aktiva investasi


Hasil dari penjualan aset tetap xxx
Kenaikan uang muka dan aset lainnya xx
Hasil dari klaim asuransi xx
Pembelian aset tetap (xxxx)
Kenaikan uang muka pembelian aset tetap (xxx)
Pembelian aset tak berwujud (xxx)
Pencairan (penempatan pada) deposito berjangka (xxx)
Penambahan investasi jangka panjang (x )
Arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi (xxxx)

Arus kas dari Aktivitas pendanaan


Pencairan utang bank jangka pendek xxx
Pencairan utang bank xxx
Hasil dari medium term notes xxx
Hasil dari wesel bayar -
Penerimaan setoran modal pada entitas anak
dari pemegang saham nonpengendali -
Pembayaran dividen kas kepada pemegang saham
nonpengendali entitas anak (xxx)
Pembayaran pinjaman penerusan dan utang bank (xxx)
Pembayaran utang bank jangka pendek (xxx)
Pembayaran utang sewa pembiayaan (xxx)
Pembayaran wesel bayar (xx)
Arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan (xxx)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS xxxx
DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS xxx
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN xxxxx xxxx

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN xxxxx

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

E. Analisis Kinerja Berbasis Laporan Arus Kas

Langkah pertama dalam analisa laporan kas penyusunan (Laporan

Rugi/Laba) yang disusun atas dua tahun. Laporan tersebut menggambarkan laba

bersih yang diperoleh perusahaan dalam dua periode terakhir. Dari laporan rugi

laba dapat disusun laporan perubahan neraca.

Laporan perubahan neraca (Statements of Balance sheet Change) ini

disusun atas dua neraca dalam dua periode. Laporan tersebut menggambarkan

perubahan dari masing-masing elemen neraca antara dua periode tersebut. Setiap

perubahan elemen tersebut mencerminkan adanya sumber daya penggunaan kas.

Untuk perubahan dan evaluasi ini digunakan laporan arus kas yaitu laporan

arus kas tahun 2015 (dengan membandingkan dua neraca yaitu neraca tahun 2014

dan neraca tahun 2015). Laporan tersebut menggambarkan perubahan dari

masing-masing elemen neraca.

Dalam melakukan analisis kinerja berbasis laporan arus kas, akan dibuat

komposisi dana berdasarkan laporan arus kas PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Dalam komposisi dana ini akan dibuat perbandingan setiap sumber kas dengan

total sumber kas dan perbandingan antara setiap penggunaan kas dengan total

penggunaan kas pada tahun bersangkutan.

Adapun perubahan-perubahan dari elemen-elemen neraca yang efeknya

memperbesar kas adalah:

1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas.

2. Berkurangnya aktiva tetap.

3. Bertambahnya setiap jenis hutang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

4. Adanya keuntungan dari setiap operasi perusahaan.

Sedangkan perubahan-perubahan yang akan memperkecil kas dan

dikatakan sebagai penggunaan kas adalah:

1. Bertambahnya aktiva lancar

2. Bertambahnya aktiva tetap

3. Berkurangnya tiap jenis hutang

4. Berkurangnya modal

Adapun laporan rugi laba PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk terdapat pada tabel

III berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

TABEL 3.3
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk
LAPORAN LABA RUGI
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

2015 2014
PENDAPATAN 102.470 89.696
Beban operasi, pemeliharaan dan
Jasa telekomunikasi (28.116) (22.288)
Beban penyusutan dan amortisasi (18.534) (17.131)
Beban karyawan (11.874) (9.787)
Beban interkoneksi (3.586) (4.893)
Beban umum dan administrasi (4.204) (3.963)
Beban pemasaran (3.275) (3.092)
Rugi selisih kurs-bersih (46) (14)
Penghasilan lain-lain 1.500 1.074
Beban lain-lain (1.917) (396)
Laba Usaha 32.418 29.206
Penghasilan Pendanaan 1.407 1.238
Biaya pendanaan (2.481) (1.814)
Bagian rugi bersih entitas asosiasi (2) (17)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 31.342 28.613
(Beban) Manfaat Pajak Penghasilan
Pajak kini (8.365) (7.616)
Pajak Tangguhan 340 277
(8.025) (7.339)
Laba Tahun Berjalan 23.317 21.274
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Penghasilan komprehensif lain yang akan
direklasifikasikan ke laba rugi periode berikutnya
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 128 124
Perubahan bersih nilai wajar aset keuangan tersedia
untuk dijual (1) 1
Bagian penghasilan komprehensif lain entitas sosial (2) -
Penghasilan komprehensif lain yang tidak akan
direklasifikasikan ke laba rugi periode berikutnya
Laba aktuaria-bersih 506 742
Penghasilan komprehensif-lain 631 767
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN 23.948 22.041
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 15.489 14.471
Kepentingan nonpengendali 7.828 6.803
23.317 21.274
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 16.130 15.296
Kepentingan nonpengendali 7.818 6.745
23.948 22.041
Pemilik entitas induk 16.130 15.296
Kepentingan nonpengendali 7.818 6.745
23.948 22.041
LABA PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN
(dalam jumlah penuh) 157,77 148,13
Laba bersih per ADS (200 saham Seri B per ADS) 31.553,37 29.625,16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

TABEL 3.4
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

2015 2014

ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 28.117 17.672
Aset keuangan lancar lainnya 2.818 2.797
Piutang usaha – setelah dikurangi provisi penurunan
nilai piutang
Pihak berelasi 1.104 873
Pihak ketiga 6.413 6.124
Piutang lain-lain - setelah dikurangi
provisi penurunan nilai piutang 355 383
Persediaan - setelah dikurangi
provisi persediaan usang 528 474
Uang muka dan beban dibayar dimuka 5.839 4.733
Tagihan restitusi pajak 66 291
Pajak dibayar di muka 2.672 890
Aset tersedia untuk dijual - 57
Jumlah Aset Lancar 47.912 34.294

ASET TIDAK LANCAR


Penyertaan jangka panjang 1.807 1.767
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan 103.700 94.809
Beban manfaat pensiun dibayar di muka 1.331 1.170
Uang muka dan aset tidak lancar lainnya 7.153 6.479
Tagihan restitusi pajak jangka panjangsetelah
dikurangi bagian jangka pendek 1.013 745
Aset takberwujud - setelah dikurangi
akumulasi amortisasi 3.056 2.463
Aset pajak tangguhan – bersih 201 95
Jumlah Aset Tidak Lancar 118.261 107.528
JUMLAH ASET 166.173 141.822

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

TABEL 3.5
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

2015 2014
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha
Pihak berelasi 2.075 897
Pihak ketiga 11.919 11.465
Utang lain-lain 290 114
Utang pajak 3.273 2.376
Beban yang masih harus dibayar 8.247 5.211
Pendapatan diterima di muka 4.360 3.963
Uang muka pelanggan dan pemasok 805 583
Utang bank jangka pendek 602 1.810
Pinjaman jangka panjang yang
jatuh tempo dalam satu tahun 3.842 5.899
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 35.413 32.318

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas pajak tangguhan – bersih 2.110 2.654
Liabilitas lainnya 382 394
Liabilitas diestimasi penghargaan masa kerja 501 410
Liabilitas diestimasi imbalan
kesehatan pasca kerja 118 441
Liabilitas diestimasi manfaat pensiun
dan imbalan pasca kerja lainnya 4.053 3.870
Pinjaman jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang
jatuh tempo dalam satu tahun - -
Utang sewa pembiayaan 3.939 4.218
Pinjaman penerusan 1.296 1.408
Obligasi dan wesel bayar 9.499 2.239
Utang bank 15.434 7.878

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 37.332 23.512

JUMLAH LIABILITAS 72.745 55.830

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

TABEL 3.6
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

2015 2014
EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp50 per


saham untuk saham Seri A Dwiwarna
dan saham Seri B
Modal dasar - 1 saham Seri A Dwiwarna
dan 399.999.999.999 saham Seri B
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
1 saham Seri A Dwiwarna
dan 100.799.996.399 saham Seri B 5.040 5.040
Tambahan modal disetor 2.935 2.899
Modal saham yang diperoleh kembali (3.804) (3.836)
Selisih transaksi perubahan ekuitas
entitas asosiasi 386 386
Laba belum direalisasi atas kepemilikan
efek yang tersedia untuk dijual 38 39
Selisih kurs karena penjabaran laporan
Keuangan 543 415
Selisih transaksi akuisisi kepemilikan
kepentingan nonpengendali
pada entitas anak (508) (508)
Komponen ekuitas lainnya 49 49
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 15.337 15.337
Belum ditentukan penggunaannya 55.120 47.900

Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada:


Pemilik entitas induk – bersih 75.136 67.721
Kepentingan non pengendali 18.292 18.271

JUMLAH EKUITAS 93.428 85.992

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 166.173 141.822

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

TABEL 3.7
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk
LAPORAN ARUS KAS

ARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASI 2015 2014


Penerimaan kas dari:
Pelanggan 98.002 84.748
Operator lain 2.700 4.379
Jumlah penerimaan kas dari pendapatan 100.702 89.127
Pendapatan bunga diterima 1.386 1.236
Penerimaan (pembayaran) kas lainnya – bersih 575 (48)
Pembayaran kas untuk beban (35.922) (33.124)
Pembayaran kas kepada karyawan (10.940) (9.594)
Pembayaran pajak penghasilan badan dan final (9.299) (7.436)
Pembayaran beban bunga (2.623) (1.911)
Pembayaran pajak pertambahan nilai – bersih (210) (514)
Arus kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasi 43.669 37.736
ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI
Hasil dari penjualan aset tetap 733 501
Hasil dari klaim asuransi 119 212
Hasil dari penjualan (pembelian) aset lainnya 36 (8)
Dividen diterima dari entitas asosiasi 18 -
Pembelian aset tetap (26.499) (24.798)
Pembelian aset takberwujud (1.439) (1.328)
penempatan deposito berjangka dan
aset keuangan tersedia untuk dijual (146) -
Pembelian bisnis setelah dikurangi kas yang diperoleh (114) (110)
Kenaikan penambahan uang muka pembelian aset tetap (67) (1.808)
Penambahan penyertaan jangka panjang (62) (1.487)
Pencairan deposito berjangka - 6.178
Penempatan pada rekening penampungan - (2.121)
Pelepasan penyertaan jangka panjang - 5
Hasil dari penjualan aset keuangan tersedia untuk dijual - 16
Arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi (27.421) (24.748)
ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN
Pencairan utang bank 10.698 6.626
Hasil dari obligasi 6.985 -
Pencairan utang bank jangka pendek 2.558 3.580
Pencairan wesel bayar jangka menengah 320 220
Hasil dari penjualan modal saham yang diperoleh kembali 68 2.541
Penerimaan setoran modal pada entitas anak
dari pemegang saham non pengendali 5 74
Hasil dari wesel bayar - 28
Pembayaran dividen kas kepada pemegang saham Perusahaan (8.783) (9.943)
Pembayaran dividen kas kepada pemegang saham
nonpengendali entitas anak (7.831) (5.485)
Pembayaran pinjaman penerusan dan utang bank (4.749) (4.538)
Pembayaran utang bank jangka pendek (3.987) (2.247)
Pembayaran obligasi (1.005) -
Pembayaran utang sewa pembiayaan (610) 668
Pembayaran promes (76) 271
Arus kas bersih yang digunakan
untuk kegiatan pendanaan (6.407) (10.083)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 9.841 2.905
DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP
KAS DAN SETARA KAS 604 71
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 17.672 14.696
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 28.117 17.672

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, laporan arus kas

dikembangkan dengan berdasarkan pada prinsip kas, dimana semua transaksi akan

dicatat bila terdapat arus kas masuk dan arus kas keluar. Laporan arus kas

berdasarkan sumber dan penggunaannya dikelompokkan menjadi 3 (tiga)

kelompok yaitu:

1. Arus kas dari aktivitas operasional (Operating Activities).

2. Arus kas dari aktivitas investasi (Investing Activities).

3. Arus kas dari aktivitas penandaan (Financing Activities)

Aktivitas dari operasi meliputi aktivitas yang menghasilkan barang/jasa

untuk dijual dan yang terkait dengan manajemen modal kerja yang meliputi aset

lancar dan liabilitas lancar. Sedangkan aktivitas investasi meliputi aktivitas untuk

menjual atau membeli aset tetap yang akan memberikan manfaat jangka panjang.

Sementara itu, aktivitas pendanaan meliputi aktivitas pelunasan atau penerbitan

utang jangka panjang dan saham baru, pembayaran dividen dan pelunasan atau

penerbitan note payable(Utang jangka pendek yang bersumber dikenakan bunga

dan biasanya bersumber dari perbankan, di Indonesia contohnya adalah kredit

modal kerja).

1. Arus Kas dari Operasi

Perhitungan arus kas dari aktivitas operasi dimulai dengan mengambil data

dari laporan laba rugi yaitu berupa laba bersih. Laba netto tersebut kemudian

dilakukan penyesuaian sebagai berikut:

a. Menambah balik biaya depresiasi dan amortisasi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


51

Hal ini dilakukan karena ketika menghitung laba bersih, maka depresiasi dan

amortisasi mengurangi pendapatan dari penjualan. Biaya depresiasi dan amortisasi

merupakan alokasi pembebanan biaya yang dilakukan secara administrasi,

sehingga tidak ada pengeluaran kas nyata. Untuk itu, ketika kita menghitung arus

kas dari aktivitas operasi, maka perlu dilakukan penambahan kembali biaya

depresiasi dan amortisasi.

b. Melakukan penyesuaian terhadap aset lancar

Aset lancar merupakan aset operasional yang dipergunakan dalam aktivitas

operasi sehari-hari dan memiliki usia kurang dari satu tahun. Dalam laporan posisi

keuangan pada tabel 3.4 terlihat terjadi perubahan pada akun piutang dan

persediaan. Sedangkan untuk kas short term investment (marketable securities)

tidak dimasukkan dalam bagian aktivitas operasional, melainkan menjadi kas awal

dan kas akhir pada laporan arus kas.

 Penyesuaian dilakukan pertama terhadap piutang (account receivable).Bila

diperhatikan pada tabel 3.4 terlihat bahwa nilai piutang untuk tahun 2014

sebesar Rp.1.256 miliar sedangkan untuk tahun 2015 sebesar Rp.1.459 miliar

hal ini berarti terdapat kenaikan nilai dari piutang. Kenaikan nilai dari piutang

berarti dapat dimaknai adanya pihak yang menambahkan utang usaha

terhadap PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, sehingga hal ini akan

memberikan arus kas keluar bagi perusahaan. Peningkatan nilai piutang

diartikan bahwa perusahaan melakukan penjualan barang yang seharusnya

memperoleh uang kas namun, dikarenakan pelanggannya berhutang maka

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

penerimaan kas tersebut menjadi tertunda sehingga dicatat menjadi arus kas

keluar.

 Penyesuaian terhadap persediaan. Bila diperhatikan pada tabel 3.4 maka

terlihat untuk tahun 2014 nilai persediaan adalah Rp. 474 miliar sedangkan

tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi Rp. 528 miliar Hal ini berarti

terdapat kenaikan persediaan sebesar Rp. 54 miliar. Makna dari kenaikan

persediaan ini adalah perusahaan gagal melakukan penjualan barangnya

sehingga nilai persediaan bertambah. Bila nilai persediaan bertambah berarti

perusahaan melakukan pembelian bahan baku. Pembelian bahan baku akan

melibatkan kas keluar.

c. Melakukan penyesuaian terhadap liabilitas lancar.

Liabilitas lancar merupakan kewajiban perusahaan pada pihak lain yang wajib

dilunasi dalam jangka waktu kurang darii satu tahun/periode. Dalam laporan

posisi keuangan tabel 3.5., liabilitas lancar yang mengalami perubahan adalah

utang dagan (account payable) dan beban yang masih harus dibayar (wages

accrual). Sedangkan note payable tidak termasuk dalam aktivitas operasional,

melainkan masuk dalam aktivitas pendanaan.

 Utang dagang yang dimiliki perusahaan pada tahun 2014 sebesar Rp. 14.852

miliar dan untuk tahun 2015 Rp. 17.557 miliar pada tabel 3.5 terlihat bahwa

kenaikan utang dagang sebesar Rp. 2.705 miliar bermakna bahwa perusahaan

memperoleh bahan baku dengan pembayaran secara kredit. Pembayaran

secara kredit berarti perusahaan tidak melakukan pengeluaran pengeluaran kas

pada saat ini, sehingga dalam laporan arus kas kenaikan utang dagang akan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53

menambah arus kas. Begitu pula sebaliknya penurunan utang dagang

bermakna perusahaan melakukan pelunasan terhadap utangnya, sehingga kita

akan membawa dampak kas keluar bagi perusahaan.

 Pada tabel 3.5 terlihat bahwa beban yang masih harus dibayar perusahaan

untuk tahun 2014 sebesar Rp. 5.211 miliar sedangkan untuk tahun 2015

sebesar Rp. 8.247 miliar kenaikan beban yang masih harus dibayar sebesar

Rp. 3.306 miliar ini berarti perusahaan masih memiliki kewajiban untuk

membayar. Kenaikan beban yang masih harus dibayar akan menambah arus

kas perusahaan karena perusahaan belum melakukan pembayaran terhadap

beban.

 Sumber kas terbesar pada kegiatan operasi tahun 2014 terdapat di bagian

penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp. 84.748 miliar dan terjadi

peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2015 sebesar Rp. 98.002 miliar

 Penggunaan kas terbesar pada kegiatan operasi tahun 2014 terdapat di bagian

pembayaran kas untuk beban sebesar Rp. 33.124 miliar dan mengalami

kenaikan pada tahun 2015 sebesar Rp. 35.992 miliar

2. Arus Kas dari Investasi

Aktivitas investasi sangat terkait erat dengan sisi aset tetap pada laporan

posisi keuangan. Pada tabel 3.7 terlihat penjualan aset tetap pada tahun 2014

sebesar Rp. 501 miliar miliar dan mengalami kenaikan pada tahun 2015 sebesar

Rp. 733 miliar Sedangkan untuk pembelian aset tetap pada tahun 2014 sebesar

Rp. 24.798 miliar dan pada tahun 2015 sebesar Rp. 26.499 miliar atau mengalami

kenaikan sebesar Rp. 1.701 miliar kenaikan ini bermakna pada tahun 2015

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


54

perusahaan melakukan pembelian aset tetap, sehingga kenaikan aset tetap

dimaknai sebagai pengeluaran kas.

3. Arus Kas dari Pendanaan

Aktivitas pendanaan digunakan salah satunya adalah untuk mendanai

pembelian aset tetap dalam rangka pengembangan usaha. Arus kas dari aktivitas

pendanaan dipengaruhi dari perubahan ekuitas dan utang jangka panjang serta

note payable yang ada di laporan posisi keuangan dan pembayaran dividen pada

laporan laba rugi. Di laporan arus kas (tabel 3.7) terlihat aktivitas pendanaan yang

mengalami perubahan pada note payable dan pencairan utang bank. Untuk

pembayaran dividen dapat dilihat di tabel 3.7 dimana perusahaan membayarkan

dividen kepada pemegang saham preferen sebesar Rp. 8.783 miliar dan untuk

pemegang saham biasa sebesar Rp. 7.831 miliar sehingga total pembayaran

dividen kepada pemegang saham sebesar Rp. 16.614 miliar

 Note payable untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp. 28 miliar dan tidak ada

menerima note payable pada tahun 2015.

 Pencairan utang bank untuk tahun 2014 Rp. 6.626 miliar dan meningkat

menjadi Rp. 10.698 miliar dan meningkat menjadi Rp. 4.072. miliar

Meningkatnya kenaikan pencairan utang bank berarti perusahaan

memperoleh hasil yang berdampak positif pada arus kas.

 Pembayaran dividen perusahaan akan mengurangi arus kas, dimana total

dividen yang dibayarkan perusahaan sebesar Rp. 16.614 miliar

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari

pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu diberikan

beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan instansi

terkait.

A. Kesimpulan

Setelah penulismembahasdanmenganalisistentang “Penerapan Analisis

Kinerja Berbasis Arus Kas Keuangan pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk”,

dapatditarikkesimpulansebagaiberikut:

1. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen atas pengolahan

perusahaan selama satu periode akuntansi. Laporan keuangan pada PT

Telekomunikasi Indonesia, Tbk disusun atas neraca, laporan laba rugi dan

rekapitulasi pos-pos pendapatan biaya.

2. Terjadinya peningkatan arus kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasi

dimana pada tahun 2014 sebesar Rp. 37.736 dan mengalami peningkatan pada

tahun 2015 sebesar Rp. 43.669.

3. Terjadinya peningkatan pengeluaran kas untuk kegiatan investasi sebesar Rp.

2.673. Dimana, jumlah arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan

investasi pada tahun 2014 sebesar Rp. 24.748 dan meningkat pada tahun 2015

sebesar Rp. 27.421. Ini merupakan jumlah kas yang digunakan untuk

59

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


60

4. pembelian peralatan. Jumlah ini menunjukkan pengurangan yang berpengaruh

terhadap kenaikan bersih kas.

5. Terjadi penurunan di arus kas dari kegiatan pendanaan dimana pada tahun

2014 arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan sebesar Rp.

10.083 dan menurun pada tahun 2015 sebesar Rp. 6.407

B. Saran

Dari kesimpulan, maka penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Berdasarkan jumlah aktiva dan passiva yang dimiliki oleh perusahaan terutama

jika dilihat dari kemampuannya menghasilkan laba dan tingkat kas maka

sangat diperlukan manajemen kas yaitu dengan menyusun laporan arus kas

setiap periode akuntansi, dengan tujuan untuk meningkatkan kas perusahaan.

2. Bagi perusahaan hendaknya meningkatkan kinerja keuangan perusahaan

sehingga dapat menarik investor untuk berinvestasi pada perusahaan mereka.

3. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) perlumempertahankan kinerja

yang sudah ada dan berusaha untuk selalumeningkatkannya agar sasaran

strategisnya dapat tercapai, yaitumenciptakan nilai unggul untuk mencapai

kapitalisasi pasar sebesarUS$ 40 miliar pada tahun 2014

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2012. AnalisisKinerjaKeuangan. Bandung, Alfabeta.

Harahap, Sofyan S. 2004. AnalisisLaporanKeuangan. Jakarta , PT Raja Grafindo


Persada.

Harahap, Sofyan S. 2004. Analisis Kristis atas Laporan Keuangan. Jakarta, PT


Raja Grafindo Persada.

IkatanAkuntan Indonesia (IAI). 2009. StandarAkuntansiKeuangan. Jakarta,


SalembaEmpat.

Munawir. 2002. Akuntansi Keuangan dan Manajemen. Yogyakarta, BPFE

Munawir. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta, BPFE

Murhadi, Werner R. 2013. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi dan
Saham. Jakarta, Salemba Empat.

Prihadi, Toto. 2013. Analisis Laporan Keuangan: Teori dan Aplikasi, Cetakan
Ketiga. Jakarta, PPM.

Purba, Parentahen. 2002. Analisis dan Perencanaan Keuangan.


USU Press, Medan.

Syahyunan. 2015. Manajemen Keuangan 1. USU Press, Medan.

www.telkom.co.id

61

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai