TUGAS AKHIR
Oleh:
Puji dan syukur penulis ucapkankepada Tuhan Yesus Kristus karena atas
kasih dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
Penulis menyadari tugas akhir ini tidak dapat diselesaikan dengan baik
tanpa adanya bantuan moril maupun materil dari banyak pihak. Maka pada
kepada orangtua Ayahanda Alm. Edward Siahaan dan Ibunda Indaria Saragih
semangat, serta kasih sayang yang tak pernah putus kepada penulis. Dalam masa
perkuliahan dan pengerjaan penulisan Tugas Akhir ini penulis banyak menerima
bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III
4. Bapak Maruli Lubis sebagai Asistant Manager bagian Customer Care dan Ibu
yang telah ikut membimbing dan banyak membantu penulis selama Praktik
Sibarani, SE, M.Si yang telah menjadi sosok orangtua yang selalu
telah memberikan semangat, hiburan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini. Dan
semoga Tugas Akhir ini menjadi acuan kepada kalian agar tetap semangat
7. Abang dan para sahabat Martogi Sipangkar, Daniel Silaban, Feby Zalika,
Meme, Rinna, terimakasih telah memberikan semangat yang luar biasa dan
Oddy, Revi, Ni Made dan semua rekan-rekan terbaik yang telah membantu
ii
ini.
Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca untuk perbaikan di masa mendatang dan semoga Tugas
Akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Tuhan yang
dapat membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan baik pada waktu
Penulis
iii
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................. .4
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 61
iv
vi
PENDAHULUAN
tersebut adalah pencapaian laba (profit). Perusahaan yang telah berkembang akan
mengakibatkan operasi dan aktivitas serta transaksi menjadi luas dan kompleks.
Menurut Syahyunan (2015: 62), Kas merupakan seluruh uang tunai yang
ada di tangan (cash on hand) dan dana yang disimpan di bank dalam berbagai
bentuk, seperti deposito dan rekeningkoran. Penggelolaan arus kas yang tidak
benar akan mengakibatkan ketidakseimbangan antara arus kas masuk dan arus kas
keluar.
Lembaga Pengkajian Keuangan Publik dan Akuntansi Pemerintah (2006: 74), Kas
merupakan aktiva perusahaan yang paling lancar dan yang paling mudah untuk
Melalui kas, dana mengalir masuk menjadi sumber daya organisasi, dan
mengalir keluar sebagai biaya. Aliran dana yang masuk tidaklah selalu seirama
dengan mengalirnya dana yang keluar. Maka, mengatur arus kas menjadi sebuah
keuangan organisasi. Perusahaan yang tidak mengelola kas dengan benar, akan
dapat bertahan, salah satunya adalah dengan melakukan analisis kinerja dari sisi
langsung maupun tidak langsung dengan informasi yang disediakan oleh sistem
Salah satu cara untuk mengukur tingkat kinerja perusahaan adalah dengan
menggunakan laporan arus kas. Laporan arus kas berguna untuk melihat pengaruh
periode tertentu.
apakah kebijakan yang dilakukan berjalan baik dalam hal memperoleh serta
laporan arus kas dalam laporan keuangan tahunan, sebagai alat analisis kinerja
arus kas adalah menilai kinerja keuangan perusahaan. Dimana penilaian kinerja
kas adalah rasio laporan arus kas. Adapun alat analisis rasio tersebut terdiri dari
analisis laporan arus kas, komponen neraca dan laporan laba rugi.Untuk
kemajuan atau tidak, maka hasil perhitungan rasio keuangan harus dibandingkan
kinerja perusahaan agar dapat bertahan, salah satunya adalah dengan melakukan
menunjukkan penurunan.
penyusunan kebijakan untuk masa yang akan datang demi terciptanya peningkatan
B. Rumusan Masalah
lebih terfokus, maka peneliti merumuskan masalah yang akan dibahas dalam
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan
2. Bagi penulis
PROFIL PERUSAHAAN
InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak
bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta
jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.
Cikal bakal berdirinya PT. Telkom dimulai dari tanggal 23 Oktober 1856,
Belanda pada waktu itu diselenggarakan oleh pihak swasta. Sampai dengan tahun
1905 tercatat ada 38 perusahaan telekomunikasi dan pada tahun 1906 diambil alih
Sejak saat itu berdirilah Post Telegrad en Telefontdients atau PTT-Dient, yang
tahun 1927.
penyedia layanan pos dan telegrap atau dengan nama “JAWATAN”. Pada tahun
1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi
(PN Postel),PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos
Dan pada tahun 1974 PN Telekomunikasi dibagi menjadi dua divisi, yaitu
operasi bisnis terbagi atas dua belas wilayah telekomunikasi (Witel). Kedua belas
Witel tersebut kemudian dirombak menjadi tujuh divisi regional “DIVRE”, yaitu
Divisi I Sumatera, Divisi II Jakarta dan sekitarnya, Divisi III Jawa Barat, Divisi
Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek
Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange
akan mobilitas dan konektivitas tanpa putus, Telkom telah memperluas portofolio
Gambar 2.1.
Perubahan Perkembangan Logo PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Indonesia telah menetapkan Visi dan Misi perusahaan serta merumuskan nilai-nilai
Telkom Indonesia:
harus dihadapi harus disikapi secara tepat oleh seluruh karyawan Telkom.
Karyawan harus menyatukan hati dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai
dan serasikan langkah agar terjadi kerjasama yang solid dan sinergi sehingga
a) Memberikan layanan "one stop service" dengan kualitas prima dan harga
kompetif.
yang direncanakan secara baik yang disebut dengan Turn Around Management
g) Berikan penghargaan bagi yang berhasil dan terapkan hukuman bagi yang
menyimpang.
karyawan agar dalam setiap apa yang dikerjakan tidakmelenceng dari tujuan awal
yang ingin dicapai. Khususnya untukperusahaan besar yang memiliki karyawan yang
tinggi agarkerjasama dan kekompakan antara atasan dan bawahan maupun antar
karyawan terjalin selaras. Di PT. Telkom sendiri terdapat budaya perusahaan yang
a) Stretch of Goals
b) Simplify
dalam penggunaan anggaranatau peralatan yang tidak boros, efisien dan tidak
c) Involve Everyone
sehingga tugas yangberat menjadi lebih ringan, dapat dilakukan lebih cepat,
d) Quality is My Job
yang dimulai dari pekerjaan yang ada pada setiap insan pegawai.
respek dan menerapkan penghargaanyang tinggi bagi yang terbaik (rewards the
memiliki kinerja yang baik, juga harus memiliki identitas tersendiri yang
saja masyarakat sudah mengetahui perusahaan apa itu. Logo juga bersifat persepsi
bagi perusahaannya. Sebuah logo akan mejadi brand image dari suatu perusahaan.
Sudah banyak perusahaan yang sudah melakukan transformasi visi dan misi
mereka melalui sebuah logo. Karena suatu perusahaan tidak begitu saja membuat
memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Sekaligus pada tanggal itu pula
PT. Telkom. Suatu perubahan landscape bisnis dari bisnis Informasi dan
Service (TIMES). Hal ini dikukuhkan dengan positioning Telkom yang baru yaitu
lifeconfident dengan taglinenya The World In Your Hand. Berikut ini adalah
Gambar 2.2
Logo PT Telekomunikasi Indonesia
transformasi bisnis, infrastruktur, sistem dan model operasi serta sumber daya
manusia.
Filosofi Warna
The Best – sebuah keyakinan dasar untuk selalu memberikan yang terbaik dalam
setiap pekerjaan yang dilakukan dan senantiasa memperbaiki hal-hal yang biasa
menjadi sebuah kondisi yang lebih baik, dan pada akhirnya akan membawanya
Dalam tim manajemen PT. Telkom terdiri atas dua bagian kepemimpinan
yaitu Komisaris dan Direksi. Berikut ini adalah baganstruktur organisasi dari tim
Komisaris Utama
Komisaris Komisaris
s
Komisaris Independent
Komisaris Komisaris Independent
Gambar 2.3
dilihat bahwa PT. Telkom dipimpin oleh Komisaris Utama yang dibantu oleh dua
Direktur Utama
Gambar 2.4
Struktur Direksi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
dipimpim oleh seorang Direktur Utama yang dibantu oleh tujuh direktur yang
memimpin beberapa bagian perusahaan dari PT. Telkom antara lain sebagai
berikut:
3. Direktur Keuangan
7. Direktur Konsumer
dan dihargai oleh orang lain. Karena setiap orang tentu saja akan melakukan hal-
hal yang terbaik agar dihargai oleh orang lain. Penghargaan juga dapat
memotivasi seseorang untuk dapat melakukan sesuatu lebih baik lagi, karena
dengan penghargaan justru bukan berarti seseorang dapat merasa puas begitu saja
tetapi suatu penghargaan seharusnya dijadikan sebagai suatu beban bagi orang
serba berkembang dan persaingan bisnis semakin ketat. Untuk itu banyak hal yang
perusahaan tersebut. Penghargaan yang telah diperoleh oleh PT. Telkom dari
mendunia.
Berikut ini adalah beberapa penghargaan yang diperoleh PT. Telkom sejak
Tabel 2.1.
Penghargaan yang diraih PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 2013.
Innovation Culture
Gold Level.
Tabel 2.2
Penghargaan yang diraih PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 2014
Tabel 2.3.
Penghargaan yang diraih PT Telekomunikasi,Tbk Tahun 2015.
kinerja yang baik dari kartawan dengan jabatan teratas hingga terbawah. Karena
tanpa kerjasama yang apik dari semua lapisan karyawan maka tidak mungkin PT.
level, dan sumber. Penghargaan yang didapatkan oleh PT. Telkom sendiri berasal
oleh PT. Telkom sendiri berasal dari berbagai level yaitu level nasional, Asia,
hingga International. Hal ini membuktikan bahwa eksistensi dari PT. Telkom
PEMBAHASAN
A. Kinerja Keuangan
kualitas yang baik, dapat menggunakan dua penilaian sebagai acuan yaitu melihat
sisi kinerja keuangan dan non keuangan. Kinerja keuangan melihat pada laporan
keuangan yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan dan itu tercermin dari
laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
dalam menbuat suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standar atau
21
adalah usaha formal yang telah dilakukan oleh perusahaan yangdapat mengukur
mengandalkan sumber daya yang ada. Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil
1) Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu
kegiatannya.
akan datang.
berikut:
ruang lingkup bisnis yang dijalankan. Jika perusahaan tersebut bergerak pada
dibidang pertanian. Begitu juga dengan sektor keuangan seperti perbankan yang
jelas memiliki ruang lingkup yang berbeda dengan ruang lingkup bisnis lainnya.
Menurut Fahmi (2012), ada lima tahapan dalam menganalisis kinerja keuangan
Review disini diajukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah dibuat
dipertanggungjawabkan.
2) Melakukan Perhitungan
yang paling umum digunakan untuk melakukan perbandingan ini ada dua, yaitu :
Dari penggunaan kedua metode ini diharapkan dapat dibuat satu kesimpulan
ditemukan.
Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaaan adalah setelah
ditemukan.
maka dicarikan solusi guna memberikan suatu input agar apa yang menjadi
B. Laporan Keuangan
2009), laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan
dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang
hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Data keuangan tersebut akan lebih
untuk dua periode atau lebih, dan dianalisis lebih lanjut agar dapat diperoleh data
akuntansi. Setiap transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah
sedemikian rupa. Laporan akhir pun disajikan dalam nilai uang. Laporan
perusahaan pada periode tertentu, yang terdiri dari: Laporan Posisi Keuangan,
Laporan Laba Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan
keputusan ekonomi setelah melihat laporan keuangan, seperti: keputusan jual beli
saham, pembagian dividen, pemberian kredit dan keputusan lainnya. Dari sisi
laporan keuangan, paling tidak satu tahun sekali dan tidak menutup kemungkinan
untuk memenuhi kebutuhan users (para pemakai laporan keuangan), baik internal
keuangan terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, laporan
arus kas. Bagi pihak yang mempunyai kepentingan terhadap suatu perusahaan
keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari informasi akuntansi yang
Keuangan” (2002) yaitu : Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari
proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat bantu berkomunikasi antara
kedua pengertian di atas, dapat simpulkan bahwa pada hakikatnya laporan keuangan
itu merupakan output atau hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah
yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam
keuangan ini juga dapat menggambarkan indikasi kesuksesan suatu perusahaan dalam
mencapai tujuannya.
itu sendiri, bahkan mengetahui tujuan daripada laporan keuangan itu sendiri
menjadi proses yang sangat penting. Adapun tujuan dari laporan keuangan itu
menurut IAI melalui PSAK No. 1 dalam bukunya SAK (2009) adalah :
depan.
3) Serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, dan juga untuk menilai
perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter. Laporan keuangan juga
yang disusun oleh perusahaan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi laporan neraca, laporan laba
rugi, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, serta materi penjelasan yang
1. Pemilik perusahaan:
2. Manajemen perusahaan
3. Investor
perusahaan.
4. Kreditur
1) Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik jangka pendek
2) Menilai kualitas jaminan kredit atau investasi untuk menopang kredit yang
akan diberikan.
perusahaan.
disepakati.
5) Analis, Akademis, dan Pusat Data Bisnis, laporan keuangan ini digunakan
sebagai bahan atau sumber informasi primer yang akan diolah sehingga
komoditi informasi.
Kas merupakan suatu pos yang penting bagi perusahaan karena selalu
perusahaan akan bermula dan berakhir di kas. Kas merupakan suatu perkiraan
yang paling sering muncul dalam setiap transaksi keuangan. Dari seluruh aktiva
perusahaan, kas merupakan aktiva yang paling likuid dan mempunyai peranan
penting dalam seluruh kegiatan perusahaan. Kas terlibat secara langsung dan tidak
biasanya berada di urutan yang pertama dari perkiraan aktiva lancar, karena kas
1) Sumber Kas
Sumber kas yang utama berasal dari hasil operasi perusahaan. Dana
muncul dari hasil penjualan termasuk kas dan piutang. Menurut Purba (2002:58)
2) Penggunaan Kas
mengalir. Dana-dana yang tersedia dapat mengalir di berbagai item pada neraca.
kelompok, yaitu:
b) Mengurangi kewajiban
- Membayar dividen
Untuk mengetahui arus kas masuk dan arus kas keluar dapat dilihat dari
bahwa: Laporan ini merupakan ikhtisar arus kas masuk dan arus kas keluar yang
kegiatan investasi dan kegiatan pembiayaan. Arus kas merupakan saldo sisa dari
arus kas masuk dikurangi arus kas keluar yang berasal dari periode-periode lalu
(IAI, 2009) arus kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas.
Sedangkan kas adalah adalah terdiri atas saldo kas dan rekening koran.
Setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek dan yang
dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko
perubahan nilai yang signifikan. Arus kas begitu vital bagi perusahaan karena
laporan arus kas, tetapi bukan berartilaporan arus kas menggantikan neraca
dapat disimpulkan bahwa laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang
Kas adalah dana yang dapat setiap saat serta surat berharga lainnya yang
sangat lancar dan memenuhhi syarat itu setiap saat dapat ditukar menjadi kas,
tanggal jatuh tempo sangat dekat dan sangat kecil resiko perubahan nilai yang
Laporan ini menggunakan laporan accrual basis, karena laporan kas ini
yang terjadi. Bagi internal analis,penyusunan laporan kas dapat dilakukan dengan
meringkas jurnal penerimaan dan pengeluaran kas, hal ini memakan waktu yang
laporan arus kas dilakukan dengan menganalisa perubahan yang terjadi dalam
deplesi terhadap aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan wasting assets.
buku dari aktiva yang dimiliki dan penghentian penggunaan aktiva tetap,
karena aktiva tetap tersebut telah habis atau tidak dipakai lagi.
menjadi salah satu laporan pokok. Laporan arus kas ini di buat pada tahun-tahun
silam dalam suatu analisis sederhana yang disebut “laporan dari mana datang dan
kemana pergi”, yang berisi daftar kenaikan dan penurunan pos-pos neraca.
dan disajikan dengan perhitungan laba dan neraca dalam laporan tahunan kepada
pemegang saham. Pada tahun 1963, APB No.3 diterbitkan untuk menyediakan
pengganti dari Laporan Sumber dan Pengguna Dana. Sepanjanga dekade 1960-
1970, laporan dana disajikan dengan memakai konsep dasar modal kerja untuk
perusahaan memakai dasar kas (kas dan setara) sebagai ganti dasar modal kerja
arus kas sebagai bagian dari seperangkat laporan keuangan dasar. Sebelumnya
dalam Concept Statement No.5, FASB mendukung pemasukan laporan arus kas
Cash Flows”, yang menjadi efektif sebagai laporan keuangan tahunan untuk
tunai oleh perusahaan dalam satu periode, termasuk penjelasan mengenai sebab-
saldo kas.
Menurut PSAK No.2 Tahun 2002 tujuan laporan arus kas adalah:
Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus
jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan
peluang.
Informasi arus kas berguna untuk meneliti kecermatan dan taksiran arus
kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan
a) Mengetahui kemungkinan keadaan arus kas masuk dan keluar, arus kas bersih
datang.
menghasilkan kas dan setara kas dari arus masa depan (Future Cash Flow) dari
yang sama. Dari pengertian tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
laporan arus kas mempunyai peranan yang sangat penting karena laporan arus kas
menganalisis rencana dan ekspansi di masa lalu dan di masa yang akan datang
penerimaan kas, pembayaran kas, dan perubahaan bersih pada kas yang dihasilkan
dari aktivitas operasi , pendanaan selama satu periode. Manfaat laporan arus kas
Dengan memeriksa hubungan antarpos pada laporan arus kas, para investor dan
ketidakpastian mengenai arus kas di masa depan dengan lebih baik dibandingkan
Jika sebuah perusahaan tidak memiliki cukup kas, mereka tidak dapat membayar
karyawan, melunasi utang atau membayar deviden. Para karyawan, kreditor dan
pemegang saham umumnya tertarik pada laporan ini, karena laporan ini sendiri
c) Alasan atas perbedaan antara angka laba bersih dan kas bersih yang
angka tersebut sering dipertanyakan. Hal tersebut tidak terjadi pada kas.
pembaca laporan keuangan dapat mengerti denga lebih baik mengapa aset dan
dipergunakan perusahaan terdapat dua metode untuk menyajikan laporan arus kas
aktivitas operasi dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan sebgai
arus kas bersih dari aktivitas operasi. Dengan kata lain metode langsung
tujuan satu laporan arus kas. Disamping itu metode langsung ini lebih mudah
keputusan.
Berikut contoh bentuk metode langsung yang terdapat pada tabel 3.1
TABEL 3.1
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
2015
diawali dengan laba bersih dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga
diperoleh arus kas dari aktivitas operasi. Metode langsung lebih mudah untuk
menggunakan metode langsung, anda akan mempelajari suatu hal yang penting,
yaitu bagaimana menentukan pengaruh kas dari setiap transkasi usaha. Hal ini
laporan keuangan, karena dalam akuntansi yang disusun dengan dasar akrual,
pengaruh transaksi terhadap kas sering tersembunyi. Lalu, setelah anda memiliki
dasar yang cukup kuat dalam analisis arus kas, akan lebih mudah bagi anda untuk
TABEL 3.2
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Rugi/Laba) yang disusun atas dua tahun. Laporan tersebut menggambarkan laba
bersih yang diperoleh perusahaan dalam dua periode terakhir. Dari laporan rugi
disusun atas dua neraca dalam dua periode. Laporan tersebut menggambarkan
perubahan dari masing-masing elemen neraca antara dua periode tersebut. Setiap
Untuk perubahan dan evaluasi ini digunakan laporan arus kas yaitu laporan
arus kas tahun 2015 (dengan membandingkan dua neraca yaitu neraca tahun 2014
Dalam melakukan analisis kinerja berbasis laporan arus kas, akan dibuat
Dalam komposisi dana ini akan dibuat perbandingan setiap sumber kas dengan
total sumber kas dan perbandingan antara setiap penggunaan kas dengan total
4. Berkurangnya modal
Adapun laporan rugi laba PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk terdapat pada tabel
III berikut:
TABEL 3.3
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk
LAPORAN LABA RUGI
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
2015 2014
PENDAPATAN 102.470 89.696
Beban operasi, pemeliharaan dan
Jasa telekomunikasi (28.116) (22.288)
Beban penyusutan dan amortisasi (18.534) (17.131)
Beban karyawan (11.874) (9.787)
Beban interkoneksi (3.586) (4.893)
Beban umum dan administrasi (4.204) (3.963)
Beban pemasaran (3.275) (3.092)
Rugi selisih kurs-bersih (46) (14)
Penghasilan lain-lain 1.500 1.074
Beban lain-lain (1.917) (396)
Laba Usaha 32.418 29.206
Penghasilan Pendanaan 1.407 1.238
Biaya pendanaan (2.481) (1.814)
Bagian rugi bersih entitas asosiasi (2) (17)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 31.342 28.613
(Beban) Manfaat Pajak Penghasilan
Pajak kini (8.365) (7.616)
Pajak Tangguhan 340 277
(8.025) (7.339)
Laba Tahun Berjalan 23.317 21.274
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Penghasilan komprehensif lain yang akan
direklasifikasikan ke laba rugi periode berikutnya
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 128 124
Perubahan bersih nilai wajar aset keuangan tersedia
untuk dijual (1) 1
Bagian penghasilan komprehensif lain entitas sosial (2) -
Penghasilan komprehensif lain yang tidak akan
direklasifikasikan ke laba rugi periode berikutnya
Laba aktuaria-bersih 506 742
Penghasilan komprehensif-lain 631 767
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN 23.948 22.041
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 15.489 14.471
Kepentingan nonpengendali 7.828 6.803
23.317 21.274
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 16.130 15.296
Kepentingan nonpengendali 7.818 6.745
23.948 22.041
Pemilik entitas induk 16.130 15.296
Kepentingan nonpengendali 7.818 6.745
23.948 22.041
LABA PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN
(dalam jumlah penuh) 157,77 148,13
Laba bersih per ADS (200 saham Seri B per ADS) 31.553,37 29.625,16
TABEL 3.4
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
2015 2014
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 28.117 17.672
Aset keuangan lancar lainnya 2.818 2.797
Piutang usaha – setelah dikurangi provisi penurunan
nilai piutang
Pihak berelasi 1.104 873
Pihak ketiga 6.413 6.124
Piutang lain-lain - setelah dikurangi
provisi penurunan nilai piutang 355 383
Persediaan - setelah dikurangi
provisi persediaan usang 528 474
Uang muka dan beban dibayar dimuka 5.839 4.733
Tagihan restitusi pajak 66 291
Pajak dibayar di muka 2.672 890
Aset tersedia untuk dijual - 57
Jumlah Aset Lancar 47.912 34.294
TABEL 3.5
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
2015 2014
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha
Pihak berelasi 2.075 897
Pihak ketiga 11.919 11.465
Utang lain-lain 290 114
Utang pajak 3.273 2.376
Beban yang masih harus dibayar 8.247 5.211
Pendapatan diterima di muka 4.360 3.963
Uang muka pelanggan dan pemasok 805 583
Utang bank jangka pendek 602 1.810
Pinjaman jangka panjang yang
jatuh tempo dalam satu tahun 3.842 5.899
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 35.413 32.318
TABEL 3.6
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
2015 2014
EKUITAS
TABEL 3.7
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk
LAPORAN ARUS KAS
dikembangkan dengan berdasarkan pada prinsip kas, dimana semua transaksi akan
dicatat bila terdapat arus kas masuk dan arus kas keluar. Laporan arus kas
kelompok yaitu:
untuk dijual dan yang terkait dengan manajemen modal kerja yang meliputi aset
lancar dan liabilitas lancar. Sedangkan aktivitas investasi meliputi aktivitas untuk
menjual atau membeli aset tetap yang akan memberikan manfaat jangka panjang.
utang jangka panjang dan saham baru, pembayaran dividen dan pelunasan atau
modal kerja).
Perhitungan arus kas dari aktivitas operasi dimulai dengan mengambil data
dari laporan laba rugi yaitu berupa laba bersih. Laba netto tersebut kemudian
Hal ini dilakukan karena ketika menghitung laba bersih, maka depresiasi dan
sehingga tidak ada pengeluaran kas nyata. Untuk itu, ketika kita menghitung arus
kas dari aktivitas operasi, maka perlu dilakukan penambahan kembali biaya
operasi sehari-hari dan memiliki usia kurang dari satu tahun. Dalam laporan posisi
keuangan pada tabel 3.4 terlihat terjadi perubahan pada akun piutang dan
tidak dimasukkan dalam bagian aktivitas operasional, melainkan menjadi kas awal
diperhatikan pada tabel 3.4 terlihat bahwa nilai piutang untuk tahun 2014
sebesar Rp.1.256 miliar sedangkan untuk tahun 2015 sebesar Rp.1.459 miliar
hal ini berarti terdapat kenaikan nilai dari piutang. Kenaikan nilai dari piutang
penerimaan kas tersebut menjadi tertunda sehingga dicatat menjadi arus kas
keluar.
terlihat untuk tahun 2014 nilai persediaan adalah Rp. 474 miliar sedangkan
tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi Rp. 528 miliar Hal ini berarti
Liabilitas lancar merupakan kewajiban perusahaan pada pihak lain yang wajib
dilunasi dalam jangka waktu kurang darii satu tahun/periode. Dalam laporan
posisi keuangan tabel 3.5., liabilitas lancar yang mengalami perubahan adalah
utang dagan (account payable) dan beban yang masih harus dibayar (wages
Utang dagang yang dimiliki perusahaan pada tahun 2014 sebesar Rp. 14.852
miliar dan untuk tahun 2015 Rp. 17.557 miliar pada tabel 3.5 terlihat bahwa
kenaikan utang dagang sebesar Rp. 2.705 miliar bermakna bahwa perusahaan
pada saat ini, sehingga dalam laporan arus kas kenaikan utang dagang akan
Pada tabel 3.5 terlihat bahwa beban yang masih harus dibayar perusahaan
untuk tahun 2014 sebesar Rp. 5.211 miliar sedangkan untuk tahun 2015
sebesar Rp. 8.247 miliar kenaikan beban yang masih harus dibayar sebesar
Rp. 3.306 miliar ini berarti perusahaan masih memiliki kewajiban untuk
membayar. Kenaikan beban yang masih harus dibayar akan menambah arus
beban.
Sumber kas terbesar pada kegiatan operasi tahun 2014 terdapat di bagian
penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp. 84.748 miliar dan terjadi
peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2015 sebesar Rp. 98.002 miliar
Penggunaan kas terbesar pada kegiatan operasi tahun 2014 terdapat di bagian
pembayaran kas untuk beban sebesar Rp. 33.124 miliar dan mengalami
Aktivitas investasi sangat terkait erat dengan sisi aset tetap pada laporan
posisi keuangan. Pada tabel 3.7 terlihat penjualan aset tetap pada tahun 2014
sebesar Rp. 501 miliar miliar dan mengalami kenaikan pada tahun 2015 sebesar
Rp. 733 miliar Sedangkan untuk pembelian aset tetap pada tahun 2014 sebesar
Rp. 24.798 miliar dan pada tahun 2015 sebesar Rp. 26.499 miliar atau mengalami
kenaikan sebesar Rp. 1.701 miliar kenaikan ini bermakna pada tahun 2015
pembelian aset tetap dalam rangka pengembangan usaha. Arus kas dari aktivitas
pendanaan dipengaruhi dari perubahan ekuitas dan utang jangka panjang serta
note payable yang ada di laporan posisi keuangan dan pembayaran dividen pada
laporan laba rugi. Di laporan arus kas (tabel 3.7) terlihat aktivitas pendanaan yang
mengalami perubahan pada note payable dan pencairan utang bank. Untuk
dividen kepada pemegang saham preferen sebesar Rp. 8.783 miliar dan untuk
pemegang saham biasa sebesar Rp. 7.831 miliar sehingga total pembayaran
Note payable untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp. 28 miliar dan tidak ada
Pencairan utang bank untuk tahun 2014 Rp. 6.626 miliar dan meningkat
menjadi Rp. 10.698 miliar dan meningkat menjadi Rp. 4.072. miliar
pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu diberikan
beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan instansi
terkait.
A. Kesimpulan
dapatditarikkesimpulansebagaiberikut:
Telekomunikasi Indonesia, Tbk disusun atas neraca, laporan laba rugi dan
2. Terjadinya peningkatan arus kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasi
dimana pada tahun 2014 sebesar Rp. 37.736 dan mengalami peningkatan pada
2.673. Dimana, jumlah arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan
investasi pada tahun 2014 sebesar Rp. 24.748 dan meningkat pada tahun 2015
sebesar Rp. 27.421. Ini merupakan jumlah kas yang digunakan untuk
59
5. Terjadi penurunan di arus kas dari kegiatan pendanaan dimana pada tahun
2014 arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan sebesar Rp.
B. Saran
berikut:
1. Berdasarkan jumlah aktiva dan passiva yang dimiliki oleh perusahaan terutama
jika dilihat dari kemampuannya menghasilkan laba dan tingkat kas maka
sangat diperlukan manajemen kas yaitu dengan menyusun laporan arus kas
Murhadi, Werner R. 2013. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi dan
Saham. Jakarta, Salemba Empat.
Prihadi, Toto. 2013. Analisis Laporan Keuangan: Teori dan Aplikasi, Cetakan
Ketiga. Jakarta, PPM.
www.telkom.co.id
61