Anda di halaman 1dari 15

PRAKTEK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN

JIWA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

OLEH :

NI MADE SINTYA INDRIANTARI 2114901101


MADE DWITA PERTIWI 2114901105
KOMANG AYU TRISNA OKTAVIANI 2114901106
NI PUTU SATYA SARI 2114901108

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN
BALI 2021
RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

DI RUANG ARJUNA RSJ PROVINSI BALI

Skizofrenia merupakan penyakit kronis, parah, dan melumpuhkan, gangguan


otak yang ditandai dengan pikiran kacau, waham, delusi, halusinasi dan perilaku
aneh atau katatonik. Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang bersifat
kronis yang ditandai dengan hambatan dalam berkomunikasi, gangguan realitas,
afek tidak wajar atau tumpul, gangguan fungsi kognitif serta mengalami kesulitan
dalam melakukan aktivitas sehari- hari (Pardede & Laia., 2020).

Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang


dilakukan perawat kepada sekelompok pasien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Terapi aktivitas kelompok sudah sejak lama dimasukkan
dalam program terapi keperawatan di dunia yang merupakan salah satu dari
interpensi keperawatan yang diprogramkan terhadap pasien jiwa skizoprenia dengan
masalah pasien yang mengalami halusinasi (Ningsih, Murtiani & Ilyas, 2013).

A. TOPIK
Persepsi gangguan orientasi realitas
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum klien mampu mengenali orang, tempat, dan waktu sesuai
dengan kenyataan.
2. Tujuan Khusus
 Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada.
 Klien mengenal waktu dengan tepat.
 Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya
dengan tepat.
C. LANDASAN TEORI
1. Definisi Gangguan Orientasi Realitas
Terapi aktivitas kelompok (TAK) orientasi realitas adalah upaya untuk
mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain,
lingkungan/tempat, dan waktu. Klien yang mengalami gangguan jiwa
psiokotik dan demensia mengalami penurun daya nilai realitas (reality
testing ability): klien tidak lagi mengenali tempat, waktu dan orang-orang
disekitarnya. Hal ini dapat cetus terjadinya ansietas pada klien. Untuk
menanggulangi hendaya ini, perlu ada aktivitas yang memberi stimulus
secara konsisten kepada klien tentang realitas di sekitarnya. Stimulus
tersebut meliputi stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri sendiri,
orang lain, waktu, dan tempat.
2. Aktivitas dan indikasi

Aktivitas yang dilakukan tiga sesi berupa aktivitas pengenalan orang, tempat
dan waktu. Klien yang mempunyai indikasi TAK-orientasi realitas adalah
klien halusinasi; dimensia; kebingungan; tidak kenal dirinya; salah mengenal
orang lain; tempat dan waktu.
D. KLIEN
1. Tn.
2. Tn.
3. Tn.
4. Tn.
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
Terapi aktivitas kelompok ini dilaksanakan pada:
Hari, Tanggal : Selasa, 28 Desember 2021
Waktu : 10.00 – 10.40
 Orientasi dan perkenalan : 10 menit
 Kerja : 25 menit
 Terminasi : 10 menit

Tempat : Ruangan Rekreasi Drupadi, RSJ Provinsi Bali


2. Tim Terapis
Leader : Dwita
Co-Leader : Satya
Obsever : Trisna
Fasilitator 1 : Sintya
3. Uraian Tugas Pelaksanaan
a. Leader
Tugas:
1) Membuka acara
2) Memimpin jalannya terapi aktifas kelompok
3) Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi
4) Menyampaikan materi sesuai TAK

5) Memimpin diskusi kelompok


b. Co-Leader
Tugas:
1) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang
aktifitas klien.

2) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.

c. Obsever
Tugas:
1) Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia)
2) Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan,
proses hingga penutupan.
d. Fasilitator
Tugas:
1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok
2) Memberikan stimulus dan motivator pada klien untuk aktif
mengikuti jalan terapi
4. Metode dan Media
a. Metode
1) Diskusi dan tanya jawab
b. Media
1) Pensil
2) Hp
3) Susu Kotak
4) Name tag
F. PROSES PELAKSANAAN TAK ORIENTASI REALITAS
Sesi 1: Pengenalan Orang
Tujuan
1. Klien mampu mengenal nama-nama perawat.

2. Klien mampu mengenal nama-nama klien.


Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruang nyaman dan tenang.
Alat
1. Name tag sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK.
2. Susu Kotak
3. Pensil
4. Hp.
Metode
1. Dinamika kelompok.
2. Diskusi dan Tanya jawab.

Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam dan perkenalan terapeutik
Salam dan perkenalan dari terapis kepada klien.
b. Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang.
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap kelien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis membagikan name tag untuk masing-masing klien.
b. Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, dan asal.
c. Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di papan
nama yang dibagikan.
d. Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara
berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan
nama: nama lengkap, nama panggilan,asal, dan hobi.
e. Terapis menjelaskan langkah berikutnya: Hp akan dinyalakan, saat music
terdengar susu kotak di pindahkan dari satu klien ke klien lain. Saat musik di
hentikan, klien yang sedang memegang susu kotak menyebutkan nama
lengkap, nama panggilan, asal, dan perasaan saat ini dari klien. (minimal
nama panggilan).
f. Terapis memutar hp dan menghentikan. Saat music berhenti klien yang
sedang memegang susu kotak menyebutkan nama lengkap, nam panggilan,
asal dan perasaan saat ini.
g. Ulangi langkah bagian f sampai semua klien mendapat giliran.
h. Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak
klien bertepuk tangan.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan nama panggilan.
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu “Mengenal
Tempat”.

2) Menyepakati waktu dan tempat.


EVALUASI DAN DOKUMENTASI
Evalusi
Evaluasi di lakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievalusi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
orientasi realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan
nama, panggilan, asal dan hobi klien lain. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 1: TAK
ORIENTASI REALITAS ORANG
Kemampuan mengenal orang lain

No Aspek yang dinilai Nama klien

1. Menyebutkan nama klien lain


2. Menyebutkan nama panggilan klien
Lain
3. Menyebutkan asal klien lain
4. Menyebutkan hobi klien lain

Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kempampuan klien, mengetahui nama,
panggilan, asal, dan hobi klien lain. Beri tanda “rumput” jika klien mampu dan
tanda “silang” jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh klien
mengikuti TAK orientasi realitas orang. Klien mampu menyebutkan nama, nama
panggilan, asal dan hobi klien lain di sebelahnya. Anjurkan klien mengenal klien
diruang lain.
Sesi 2: Pengenalan Tempat
Tujuan
1. Klien mampu mengenal nama rumah sakit.
2. Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat.
3. Klien mampu mengenal kamar tidur.
4. Klien mampu mengenal tempat tidur.
5. Klien mampu mengenal ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar
mandi dan WC.
Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan tempat perawatan klien.
Alat
1. Tape recorder.
2. Bola Karet
Metode
1. Diskusi kelompok.
2. Orientasi lapangan.
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Meningkatkan kontrak pada klien peserta Sesi 1 TAK orientasi realitas.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Terapis dan klien memakai papan nama.
b. Evaluasi / validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini.
2. Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien yang lain.
c. Kontrak

1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang biasa


dilihat.

2) Terapis menjelaskan aturan main berikut.

 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap kelien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit, nama ruangan, klien di
beri kesempatan untuk menjawab. Beri pujian pada klien yang mampu
menjawab dengan tepat.
b. Terapis menjelaskan dengan menyalakan hp, sedangkan susu kotak diedarkan
dari satu klien ke klien lain searah jarum jam. Pada saat lagu berhenti, klien
yang sedang memegang susu kotak akan diminta menyebutkan nama rumah
sakit, dan nama ruang tempat klien dirawat.
c. Terapis menyalakan hp, menghentikan lagu, dan meminta klien memegang susu
kotak untuk menyebutkan nama ruangan dan nama rumah sakit. Kegiatan ini
diulang sampai semua peserta mendapat giliran.
d. Terapis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar.
e. Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi ruangan
yang ada. Kantor perawat, kamar mandi, WC, ruang istirahat, ruang TAK, dan
ruangan lainnya.

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Evaluasi menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menghafal nama-nama tempat
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang, yaitu mengenal waktu.
2. Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan
Dokumentasi Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK orientasi
realitas tempat, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal tempat di rumah
sakit.
Sesi 2: TAK
Orientasi realitas tempat
Kemampuan mengenal tempat di rumah sakit

No Aspek yang dinilai Nama klien

1. Menyebutkan nama rumah sakit


2. Menyebutkan nama ruangan
3. Menyebutkan letak kantor perawat
4 Menyebutkan letak kamar mandi dan
WC
5 Menyebutkan letak kamar tidur

Petunjuk
1. Tulis nama panggilan yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal tempat-tempat di
ruang rawat dan nama rumah sakit. Beri tanda “rumput´jika klien mampu dan
tanda “silang” jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti Sesi 2 TAK orientasi realitas tempat.
Klien mampu menyebutkan nama ruangan dan letak kamar tidur yang lain berlum
mampu. Prientasikan klien dengan tempat-tempat di ruangan.
Sesi 3: Pengenalan Waktu
Tujuan
1. Klien dapat mengenal waktu dengan tepat.
2. Klien dapat mengenal tanggal dengan tepat.
3. Klien dapat mengenal hari dengan tepat.
4. Klien dapat mengenal tahun dengan tepat.
Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Klien berada diruangan yang ada kalender dan jam dinding.
Alat
1. Kalender
2. Jam dinding
3. Tape recorder
4. Kaset lagu “dangdut”
5. Susu kotak
Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Meningkatkan kontrak kepada klien peserta sesi 2 TAK orientasi realitas.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Terapis dan klien memakai papan nama.
b. Evaluasi / validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini.
2. Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama ruangan yang
dipelajari.
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal waktu.
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap kelien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a. Terapis akan menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Terapis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu dangdut,
sedangkan susu kotak diedarkan dari satu klien ke klien lain. Pada saat music
berhenti, klien yang memegang susu kotak menjawab pertanyaan dari
terapis.
c. Terapis menghidupkan music, dan mematikan music. Klien mengedarkan
susu kotak tenis secara bergantian searah jarum jam. Saat music berhenti,
klien yang memegang susu kotak siap menjawab pertanyaan terapis tentang
tanggal, bulan, tahun, hari, dan jam saat itu. Kegiatan ini diulang sampai
semua klien mendapat giliran.
d. Terapis memberikan pujian kepada klien setelah memberikan jawaban
dengan tepat.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis meninta klien memberi tanda / mengganti kalender setiap hari.
c. Kontrak yang akan dating
1. Menyepakati TAK yang akan datang sesuai dengan indikasi klien.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
Evaluasi dan
Dokumentasi Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yanag dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK untuk
TAK orientasi realitas waktu, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal
waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun. Dan formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 3: TAK
Orientasi realitas waktu
Kemampuan mengenal waktu
No Aspek yang dinilai Nama klien

1. Menyebutkan jam
2. Menyebutkan hari
3. Menyebutkan tanggal
4. Menyebutkan bulan
5. Menyebutkan tahun
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal waktu, hari,
tanggal, bulan, dan tahun. Beri tanda “rumput´jika klien mampu dan tanda
“silang” jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki oleh klien saat TAK, pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien yang mengikuti Sesi 3, TAK orientasi
realitas waktu. Klien mampu menyebutkan tanggal, hari, tetapi yang lain belum mampu.
Orientasikan klien terhadap waktu secara intensif.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B. A., 2014. Keperawatan Jiwa; Terapi Aktivitas Kelompok. EGC.

Prabowo Eko., 2014. Konsep&Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:


Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai