Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TEORI PRODUKSI JANGKA PANJANG

Diajukan Sebagai Tugas Besar 1 Individu

Mata Kuliah :
Pengantar Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu :
Muhamad Ekhsan, S. Kom, MM

NIM : 111201245
NAMA : RIFKI FERDIANSYAH

UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA TANJUNG DUREN


FAKULTAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO
PRODI MANAJEMEN
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat
dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Teori Produksi Jangka Panjang. Makalah Bahasa yang baik dan benar
disusun guna memenuhi tugas dosen/guru penulis pada bidang studi/mata
kuliah Manajemen di Kampus Dian Nusantara. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambawah wawasan bagi pembaca
tentang Teori Produksi Jangka Panjang.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada Bapak/Ibu


selaku guru mata pelajaran/dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni
penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................i


DAFTAR ISI .................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................1
1.1 Latar Belakang ........................................................................1
1.2 Batasan Masalah .....................................................................1
1.3 Tujuan .....................................................................................1
BAB II TEORI PRODUKSI ....................................................................2
2.1 Pengertian Teori Produksi ......................................................2
2.2 Faktor Produksi .......................................................................2
2.3 Tujuan Produksi ......................................................................6
2.4 Fungsi Produksi.......................................................................6
2.5 Jangka Waktu Produksi...........................................................7
2.2.1 Produksi Dalam Jangka Pendek .....................................8
2.2.2 Kurva Produksi Total, Marginal
& Rata - rata ...................................................................9
2.2.3 Isoquant (Kurva Produksi Sama)..................................10
3.1 Produksi Dalam Jangka Panjang...........................................12
3.2 Produktivitas .........................................................................13
BAB III PENUTUP ................................................................................14
3.3 Kesimpulan ...........................................................................14
3.4 Saran .....................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi
menjadi barang produksi, atau suatu proses dimana masukan (input) diubah
menjadi luaran (output). Berusaha untuk mencapai efisiensi produksi yaitu
menghasilkan barang dan jasa dengan biaya paling rendah untuk suatu
jangka waktu tertentu.

Efisiensi dari proses produksi itu tergantung pada proporsi masukan


yang digunakan jumlah absolut masing - masing masukan, serta
produktivitas masing – masing masukan untuk setiap tingkat
penggunaannya dan perbandingan antara masukan – masukan atau faktor –
faktor produksi tersebut. Karena masukan atau faktor produksi itu harus
dibayar oleh perusahaan, maka derajat efisiensi produksi diterjemahkan
dalam konsep biaya produksi.

Fungsi produksi yaitu hubungan antara masukan (faktor produksi)


dan luaran (barang produksi), kita perlu membedakan antara pengertian
produksi jangka pendek dan jangka panjang. Meskipun periode produksi
jangka panjang atau jangka pendek tidak ada kaitannya dengan lamanya
waktu produksi. Ini merupakan istilah ekonomi yang akan sekali tidak ada
hubungannya langsung dengan waktu, melainkan membahas mengenai
fungsi produksi jangka pendek dan jangka panjang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Teori Produksi?
2. Bagaimana pengglongan faktor produksi?
3. Apakah tujuan dan fungsi produksi yang harus diterapkan?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui tentang Teori Produksi
2. Mengetahui macam Faktor Produksi
3. Mengetahui tujuan dan Fungsi Produksi
4. Mengetahui Jangka waktu Produksi yang akan ditetapkan

BAB II
TEORI PRODUKSI

2.1 Pengertian Teori Produksi


Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk
menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga
lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.Kegiatan menambah daya
guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa.
Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah
sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.

Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara


tingkat produksi dengan jumlah faktor- faktor produksi dan hasil penjualan
outputnya. Sedangkan faktor – faktor produksi adalah sebagai berikut :

a.Tanah (Lund) atau Sumber Daya Alam (Natural Resources)


b. Tenaga Kerja manusia (Labour) atau Sumber Daya Manusia (Human
Resocurces)
c. Modal (Capital)
d. Keahlian keusahawaan (Enterpreneurship)

Didalam menganalisis teori produksi, kita mengenal dua hal :

1. Produksi Jangka Pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya


tetap dan yang lainnya berubah (misalnya jumlah modal tetap, sedangkan
tenaga kerja berubah).

2. Produksi Jangka Panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan
ditambah sesuai kebutuhan.

2.2 Faktor Produksi


Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat
digunakan dalam proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor
produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi terdiri atas
sumberdaya alam, tenaga kerja manusia, modal dan kewirausahaan.
A. Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam
yang dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber
Daya Alam di sini meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti:

1. Tanah mengandung pengertian yang luas, yaitu termasuk semua


sumber yang kita peroleh dari udara, laut, gunung, dan sebagainya,
sampai keadaan geografi, angin, dan iklim yang terkandung dalam tanah.
Termasuk dalam faktor produksi tanah adalah :

• Bumi (tanah) merupakan permukaan tanah yang di atasnya kita


dapat berjalan, mendirikan bangunan, rumah, perusahaan.

• Mineral, seperti logam, bebatuan dan sebagainya yang terkandung di


dalam tanah yang juga dapat dimanfaatkan oleh manusia.

• Gunung, merupakan suatu sumber lain yang menjadi sumber tenaga


asli yang membantu dalam mengeluarkan harta kekayaan.

2. Hutan, merupakan sumber kekayaan alam yang penting. Hutan


memberikan bahan api, bahan-bahan mentah untuk industri kertas,
damar, perkapalan, perabotan rumah tangga, dan sebagainya.

3. Hewan, mempunyai kegunaan memberikan daging, susu, dan lemak


untuk tujuan ekonomi, industri dan perhiasan. Sebagian lagi digunakan
untuk kerja dan pengangkutan.

4. Udara, sinar matahari, hujan.

5. Bahan tambang, dan lain sebagainya.

Faktor produksi Sumber Daya Alam merupakan faktor produksi asli karena
telah tersedia di alam langsung.

B. Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)


Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani
maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa maupun faedah suatu barang.

Tenaga kerja atau buruh merupakan faktor produksi yang diakui di


setiap sistem ekonomi terlepas dari kecenderungan ideologi mereka.
Kekhususan perburuhan seperti kemusnahan, keadaan yang tidak
terpisahkan dari buruh itu sendiri, ketidakpekaan jangka pendek terhadap
permintaan buruh, dan yang mempunyai sikap dalam penentuan upah,
merupakan hal yang sama pada semua sistem.
Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya
(kualitasnya) yang terbagi atas:

1.Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang


memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal.
Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.

2.Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang


memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal.
Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.

3. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang


memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal.
Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.

Kriteria Pemilihan Tenaga Kerja

Pemilihan tenaga kerja tergantung ketersediaan/penawaran tenaga kerja.


Sedangkan penawaran tenaga kerja tergantung pada beberapa faktor :

• Kecakapan tenaga kerja, merupakan keahlian dan ketrampilan yang


dimiliki oleh tenaga kerja.

• Mobilisasi tenaga kerja, merupakan pergerakan tenaga kerja dari


suatu kawasan geografi ke kawasan yang lain. Mobilisasi terkait erat
dengan kondisi ekonomi pekerja. Mobilisasi dipengaruhi oleh faktor
tingkat upah, dimana biasanya pekerja akan berupaya untuk mencari
tempat kerja yang memberikan tingkat upah lebih tinggi.

• Penduduk, jumlah penduduk merupakan faktor yang sangat memengaruhi


terhadap penawaran tenaga kerja. Idealnya pertumbuhan penduduk
seiring/seimbang dengan pertumbuhan lapangan kerja (pertumbuhan
ekonomi).

C. Sumber Daya Modal

Modal merupakan asset yang digunakan untuk distribusi asset


yang berikutnya. Modal dapat memberikan kepuasan pribadi dan
membantu untuk menghasilkan kekayaan yang lebih banyak.

Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil


produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Misalkan
orang membuat jala untuk mencari ikan. Dalam hal ini jala merupakan
barang modal, karena jala merupakan hasil produksi yang digunakan untuk
menghasilkan produk lain (ikan). Di dalam proses produksi, modal dapat
berupa peralatan-peralatan dan bahan-bahan.
Modal dapat dibedakan menurut:

1. Kegunaan dalam proses produksi

• Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-


kali dalam proses produksi.
Contoh: gedung, mesin-mesin pabrik.

• Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis sekali pakai dalam
proses produksi.
Contoh: bahan baku, bahan pembantu.

2. Bentuk Modal

• Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam
proses produksi.
Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.

• Modal abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak dapat dilihat tetapi
mempunyai nilai dalam perusahaan.
Contoh: nama baik perusahaan dan merek produk.

Pengumpulan modal
Ada beberapa faktor yang menentukan terhadap pengumpulan modal yaitu :
a) Peningkatan pendapatan,
b) Pembekuan modal
c) Keselamatan dan keamanan, dalam proses penghimpunan modal

Dalam perspektif ekonomi konvensional, modal dapat tumbuh dari


sebagian pendapatan yang ditabungkan oleh masyarakat. Besarnya
tabungan dipengaruhi oleh tingkat bunga. Menurut ekonom
konvensional, semakin tinggi tingkat bunga semakin besar imbalan
tabungan, semakin tinggi pula kecenderungan untuk menabung dan
sebaliknya.

Menurut Keynes, tingkat bunga yang tinggi akan menekan


kegiatan ekonomi dan menyebabkan volume penanaman modal yang
lebih kecil. Sebagai akibatnya, pendapatan uang yang terkumpul akan
mengecil, dan dengan adanya kecenderungan yang sama untuk menabung,
volume tabungan akan berkurang.

Kenyataannya adalah bahwa jika individu-individu rasional,


mereka mungkin lebih banyak menabungkan penghasilan mereka, bila
tingkat bunganya tinggi. Suatu tingkat bunga yang tinggi berarti lebih
tingginya imbalan bagi tabungan. Oleh karena itu, berdasarkan alasan-
alasan murni, orang akan lebih banyak menabung.

D. Sumber Daya Pengusaha

Sumber Daya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan


mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka
meningkatkan kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien.

Pengusaha berkaitan dengan managemen. Sebagai pemicu proses


produksi, pengusaha perlu memiliki kemampuan yang dapat diandalkan.
Untuk mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi, pengusaha
harus mempunyai kemampuan merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan dan mengendalikan usaha.

2.3 Tujuan Produksi


Tujuan dari kegiatan produksi mencapai dua hal pokok yaitu:
a) Memenuhi kebutuhan setiap individu.
b) Merealisasikan kemandirian

Dalam upaya merealisasikan pemenuhan kebutuhan ada beberapa hal


yang perlu dilakukan, yaitu :

a. Melakukan perencanaan. Perencanaannya mencakup produksi,


penyimpanan, pengeluaran dan distribusi.
b. Mempersiapkan sumberdaya manusia dan pembagian tugas yang baik.
c. Memperlakukan sumber daya alam dengan baik.
d. Keragaman produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen
e. Mengoptimalkan fungsi kekayaan berupa mata uang.

2.4 Fungsi Produksi


Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai
hubungan fungsional atau saling memengaruhi, yaitu :
Berapa output yang harus diproduksi; dan berapa input yang akan
dipergunakan. Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi adalah
hubungan fungsional atau sebab akibat antara input dan output. Dalam hal
ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Atau input sebagai
variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal
juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan
jumlah produksi.
Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang
menyatakan hubungan antara tingkat output dengan tingkat penggunaan
input-input. Hubungan antara jumlah output Q dengan jumlah input yang
dipergunakan dalam produksi X1, X2, X3, … Xn, secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut :
Q = f (X1, X2, X3, … Xn)
Q = output
X = input

Ketika input-input produksi terdiri dari capital, labour, resources dan


technology maka persamaan produksi menjadi sebagai berikut :
Q = f (C, L, R, T)
Q = Quantity, atau jumlah barang yang dihasilkan
f = Fungsi, atau simbol persamaan fungsional
C = Capital, atau modal atau sarana yang digunakan
L = Labour, tenaga kerja
R = Resources, sumber daya alam
T = Technology, teknologi dan kewirausahaan

Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu produksi


merupakan fungsi atau dipengaruhi atau akibat dari input. Artinya setiap
barang yang dihasilkan dari produksi akan tergantung pada jenis/macam
dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input akan
menyebabkan terjadinya perubahan pada output.

2.5 Jangka Waktu Produksi


Untuk menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan menentukan
kombinasi pemakaian input yang sesuai. Jangka waktu analisis terhadap
perusahaan yang melakukan kegiatan produksi dapat dibedakan menjadi
jangka pendek dan jangka panjang. Analisis terhadap kegiatan produksi
perusahaan dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari
faktor produksi dianggap tetap jumlahnya (fixed input).

Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tidak dapat menambah


jumlah faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap
tetap misalnya modal seperti mesin dan peralatannya,bangunan perusahaan
dan lain-lain. Sedangkan dalam jangka penjang semua faktor produksi dapat
mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap faktor produksi
dapat ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam jangka
panjang perusahaan dapat melakukan penyesuaian terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi di pasar.
Dalam ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi
dimana minimal terdapat satu input yang bersifat tetap jumlahnya. Jangka
panjang adalah periode waktu dimana seluruh input bersifat variabel. Jangka
waktu ini tidak ada hubungannya dengan periode waktu yang biasa kita
kenal (tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan perusahaan dan sumber
daya yang dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin jangka pendek berarti
satu bulan namun industri lain mungkin satu tahun.

Jangka Waktu Produksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel
dapatdisesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan; dan

Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input
variabelmaupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah. Adapun
tujuan dari pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam produksi adalah
untuk meminimumkannya Biaya Produksi.

2.2.1 Produksi Dalam Jangka Pendek


Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan
menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus dipergunakan.
Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa
besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Misalnya
input variabelnya adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah modal.
Apabila tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak 0, produksi juga nol. Ini
berarti proses produksi tidak akan menghasilkan output apabila hanya
mempergunakan satu macam input. Apabila jumlah tenaga kerja yang
dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.

A. Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel

Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam


jangka pendek dan hanya satu faktor produksi yaitu tenaga yang dapat
berubah, maka fungsi produksinya dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L)

Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya tetap


biasanya berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu
apabila faktor variabel itu ditambah terus, maka output semakin lama akan
semakin menurun secara rata-rata, dikarenakan semakin besarnya faktor
pembagi sementara faktor yang dibagi tetap. Dan bila hal ini dilakukan
terus, maka produksi totalpun akan semakin menurun, dikarenakan faktor
produksi tetap semakin jenuh atau kehabisan nilainya, misalnya tanah yang
kehabisan unsur haranya sehingga mengurangi kesuburannya bila ditanami
dan digarap secara terus menerus.
Berikut gambarannya :

2.2.2 Kurva Produksi Total, Marginal & Rata – rata


1. Produksi Marginal

Tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja


yang digunakan.

MP = Produksi Marginal
DTP = Pertambahan Produksi Total
DMP = Pertambahan Tenaga Kerja

2. Produksi rata-rata

Produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.

DP = Produksi rata-rata
TP = Produksi Total
L = Tenaga kerja

b. Teori Produksi Dengan Dua Input Variabel

Jika factor produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan
jumlah modal atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi dapat
dinyatakan sebagai berikut :

Q = f(L, C)

Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah
dengan merubah faktor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Perusahaan
mempunyai dua alternative jika berkeinginan untuk menambah tingkat
produksinya. Perusahaan dapat meningkatkan produksi dengan menambah
tenaga kerja, atau menambah modal atau menambah tenaga kerja dan
modal.

Produksi dengan Menggunakan 2 Variabel yaitu terdapat kombinasi antara


dua faktor produksi untuk menghasilkan output (yang sama). Kombinasi itu
bisa antara tanah dan tenaga kerja, TK dan modal, atau dengan teknologi
(perkecualian, dengan teknologi, yang tidak mudah harus diubah, karena
memerlukan waktu yang relative lama lama). Yang paling mudah
dikombinasikan adalah antara faktor produksi TK dan modal. Dalam
berproduksi, seorang produsen tentu saja diperhadapkan pada bagaimana
menggunakan faktor produksinya secara efisien untuk hasil yang
maksimum. Oleh karena itu, produsen akan berusaha mencari kombinasi
terbaik antara dua faktor input tersebut.
Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang
diberi nama isoquant curve (biasanya disebut isoquant sisi. Sedangkan biaya
yang digunakan dalam rangka menghasilkan produk tersebut disebut isoqost
(biaya sama).

2.2.3 Isoquant (Kurva Produksi Sama)


Isoquant (Kurva Produksi Sama)

Isoquant adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam


input (faktor produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama
jumlahnya. Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa liniar apabila
kombinasi antara input tersebut akan memberikan perubahan yang propor-
sional bila salah satunya berubah, dan dapat juga cembung dari titik orgin
(seperti kurva indifference). Yang terpenting adalah bahwa isoquant tidak
berupa garis lurus vertical maupun horizontal, karena lazimnya tidak
mungkin untuk menghasilkan barang dalam jumlah tak hingga atau nol
dengan menggunakan jumlah faktor produksi terbatas. Oleh karena itu
dalam kurva isoquant akan terdapat batas atas, yaitu titik merupakan
kombinasi input dalam jumlah tidak ada atau 0 dan batas bawah yang
merupakan kombinasi tak hingga dari input.
Isoquant (Kurva Produksi Sama)

Ciri-ciri isoquant :

1. Mempunyai kemiringan negatif;

2. Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi


jumlah output;

3. Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya; dan

4. Isoquant cembung ke titik origin.

2. Isoqost (Garis Ongkos Sama)


Isoqost adalah suatu kurva yang menggambarkan biaya yang
dikeluarkan oleh produsen dalam rangka berproduksi dengan menggunakan
beberapa faktor input tertentu. Isoqost membatasi dan membedakan
kemampuan produksi dan produsen. Semakin besar isoqost nya, maka
makin besar pula hasil yang dapat diperoleh. Sebaliknya, semakin kecil
isoqost semakin kecil hasilnya.
Isoqost (Garis Ongkos Sama)

Kurva isoqost dapat berslope negatif dan positif. Negatif apabila ada
penambahan satu unit input akan menyebabkan penurunan pemakaian input
lain. Sebaliknya bila input lain dikurangi maka akan menyebabkan input
yang ssatunya akan bertambah. Kemudian kurva isoqost dapat berslope
positif, yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh kurva
indifference sifatnya tidak efisien, karena bila produsen menambah input
yang satu, maka input yang lainnya juga bertambah, dan begitu juga
sebaliknya.

3. Iso – Biaya
Iso-biaya adalah kurve yang menunjukkan kedudukandari titik – titik
yang menunjukkan kombinasi baarng – barang atau faktor produksi
yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. Letak iso-
biaya ini tergantung pada besarnya anggaran belanja perusahaan serta
harga factor produksi yang digunakan dalam proses produksi oleh
perusahaan yang bersangkutan.

3.1 Produksi Dalam Jangka Panjang


Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang (very long run)
semua faktor produksi sifatnya variabel. Jangka panjang suatu proses
produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu. Periode jangka pendek
adalah periode produksi dimana perusahaan tidak mampu dengan segera
melakukan penyesuaian jumlah penggunaan salah satu atau beberapa faktor
produksi. Periode jangka panjang adalah periode produksi dimana semua
faktor produksi menjadi faktor produksi variabel. Dengan kata lain, dalam
jangka panjang tidak ada input tetap.
• Garis Perluasan Produksi

Garis perluasan produksi adalah isocline yang menunjukkan tingkat


output yang akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah. Jadi,
garis perluasan produksi menunjukkan bagaimana proporsi faktor produksi
seharusnya berubah bila output atau besarnya biaya produksi berubah,
sedangkan harga dari faktor produksi itu tetap Bila seorang produsen atau
pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya
harus menentukan dua macam keputusan :
1. Berapa output yang harus diproduksikan; dan
2. Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input)
dipergunakan.

Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa kegiatan produksi


diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu
periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan
tidak berubah.

3.2 Produktivitas

Dalam teori produksi, dikenal beberapa cara yang dapat digunakan


untuk meningkatkan produktivitas, yaitu :

• Ekstensifikasi: peningkatan produktivitas dengan cara menambah jumlah


faktor produksi yang digunakan;

• Intensifikasi: dilakukan dengan cara memaksimalkan kapasitas faktor


produksi yang telah ada;

• Rasionalisasi: peningkatan produktivitas dilakukan dengan mengeluarkan


kebijakan yang akan meningkatkan efisiensi produksi, teridir dari :

• Mekanisasi : mengganti sifatpadat karya menjadi padat modal dengan


menggunakan mesin-mesin modern,

• Spesialisasi: melakukan pembagian kerja sehingga satu orang


bertanggung jawab pada satu jenis pekerjaan saja,

• Standarisasi: membuat stadar tertentu terhadap bentuk, ukuran, bobot, dan


detail lainnya dari suatu produk.
BAB III
PENUTUP

3.3 Kesimpulan

Setiap kegiatan produksi hendaknya ditujukan untuk


meningkatkan manfaat dari suatu materi. Produksi harus memerhatikan tata
cara dan prosedur agar proses produksi dapat berjalan lancar dan
menguntungkan. Dan ada target-target tertentu yang harus dicapai
Penggunaan faktor-faktor produksi secara efisien terutama yang berasal
dari sumberdaya bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam. Penentuan
upah harus didasarkan pada beberapa kriteria seperti kebutuhan hidup,
produktivitas dan kemampuan perusahaan.

3.3 Saran

Untuk dapat mencapai titik maksimum dalam suatu produksi dan


bisa berekspansi ke arah yang lebih luas maka perlu adanya pengetahuan
dan teori tentang produksi semoga pula makalah ini dapat membantu pihak-
pihak yang membutuhkan pencerahan dan informasi untuk pengembangan
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Badrianto, Y., & Ekhsan, M. (2020). STRATEGI PENGEMBANGAN


SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PEMBERDAYAAN DAN
PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN DESA
CIKEDOKAN. KOMMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,

Ekhsan, M., & Nurlita, D. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Pelatihan


dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Pengembangan
Wiraswasta, 22(02), 113-120.

Ekhsan, M. (2020). Pengaruh Stres Kerja, Konflik Kerja dan Kompensasi


Terhadap Kinerja Karyawan. MASTER: Jurnal Manajemen Strategik
Kewirausahaan, 1(01), 11-18.

Ekhsan, M. (2019). PENGARUH KOMPENSASI, PELATIHAN DAN


MOTIVASI TERHADAP KINERJA FRONTLINER PADA PT BANK
RAKYAT INDONESIA (PERSERO), TBK CABANG BEKASI. Jurnal
Ilmiah Manajemen Bisnis, 5(2), 249.

Surtinah, W., & Ekhsan, M. (2020). Customer Relationship Management


dan Kepuasan Konsumen Pada Restaurant di Jakarta. Journal of Industrial
Engineering & Management Research, 1(2), 50-56.

Soeharno.TS.,Teori Mikro Ekonomi.,(Andi Yogyakarta : 2007)

Nopirin, Pengantar Ekonomi Makro dan Mikro, BPFE, UGM, Yogyakarta,


2000,

Kusnadi, Kusdi Raharjo, Rudi Zaedah, Ekonomi Mikro pendekatan


akuntansi, Univ. Brawijaya, Malang, 1997,

http://myilmulintashukum.blogspot.co.id/2015/09/ilmu-ekonomi.html

http://myilmulintashukum.blogspot.co.id/2015/09/ekonomi.html

http://myilmulintashukum.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-ciri-fungsi-
dan-faktor.html

http://myilmulintashukum.blogspot.co.id/2016/01/teori-produksi-dan-
jangka-waktu-produksi.html

http://myilmulintashukum.blogspot.co.id/2016/01/pembagian-tahapan-dan-
produktivitas.html

Anda mungkin juga menyukai