Anda di halaman 1dari 1

Nama : Agus Zuono

NIM : 2019010079

Semester : 5/B2

1. Tirkah adalah harta atau hak yang berpindah dari al muwaris atau pewaris kepada ahli warisnya. Harta
tersebut dapat dikatakan tirkah apabila harta peninggalan almuwaris yang telah dikurangi biaya
perawatan, pengurusan jenazah, hutang dan wasiat yang sesuai syariat agama islam untuk selanjutnya
diberikan kepada ahli waris (baca keutamaan bersedekah). Dari pengertian tersebut maka dapat
diketahui perbedaan harta peninggalan dengan harta warisan. Harta peninggalan adalah semua materi
yang ditinggalkan oleh pewaris yang telah meninggal dunia secara keseluruhan sedangkan harta waris
atau tirkah adalah harta peninggalan yang sesuai syara berhak diberikan kepada ahli waris setelah
dikurangi hak orang lain di dalamnya.

2. Ahli waris yang mendapatkan bagian seperdua ada lima kelompok, sebagaimana berikut.

1) Suami, apabila tidak terdapat anak atau cucu dari anak laki-laki, Allah berfirman, “bagian kalian
(suami-suami) adalah seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istri kalian jika mereka tidak
mempunyai anak,” (Q.S, An-Nisa :12) adapun pngertian anak laki-laki bisa dikonotasikan pada cucu laki-
laki dari anak laki-laki, begitulah menurut ijma’ ulama, dalam persepektif hakiki atau majazi.

2) Anak perempuan. Allah berfirman “jika dia (anak perempuan) itu seorang saja, maka dia
memperoleh setengah (harta yang ditinggalkan), (Q.S An-Nisa :11)

3) Cucu perempuan dari anak laki-laki ketika tidak terdapat anak perempuan, karena menurut ijma’
ulama cucu perempuan dari anak perempuan masih masuk kategori anak.

4) Saudari kandung. Allah berfirman, “dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudari, maka
bagiannya (saudari itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya,” (Q.S An- Nisa :176). Terkecuali
saudari seibu, karena mereka mendapatkan seperenam sebagaimana penjelasan berikutnya.

5) Saudari seayah ketika tidak terdapat saudari kandung, karena saudari seayah menempati
kedudukannya,

Anda mungkin juga menyukai