Anda di halaman 1dari 11

Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil –

Fakultas Teknik Universitas Indonesia

NAMA PRAKTIKAN : Peter Hartono Halim 1906357042


Ruben Agustinus Chesin 1906378854
Farah Azzahra 1906378715
KELOMPOK : R-MT-09
TANGGAL PRAKTIKUM : Sabtu, 9 Oktober 2021
JUDUL PRAKTIKUM : Hand Boring & Sampling
ASISTEN : M. Reza Imansyah

PARAF DAN NILAI :

I. PENDAHULUAN
A. Standar Acuan
ASTM D 1452 “Standard Practice for Soil Investigation and Sampling by
Auger Borings”
ASTM D 1587 “Standar Practice for Thin-Walled Tube Sampling of Soils
for Geothecnical Purposes”

B. Maksud dan Tujuan Percobaan


Memeriksa karakteristik tanah secara visual mengenai warna,
ukuran butiran, dan jenis tanah. Selain itu, percobaan ini bertujuan untuk
mengambil sampel tanah undisturbed yang akan digunakan dalam
praktikum selanjutnya.

C. Alat-Alat dan Bahan


• Auger Iwan
• 2 buah batang dan 1 buah kepala pemutar
• Batang pemegang
• Kunci inggris
• Socket
• Tabung 2 buah
• Palu dan kepala pemukul
• Beberapa kantong plastik
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil –
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

• Lilin
• Oli

D. Teori dan Rumus yang digunakan


Dalam percobaan ini diambil sampel tanah terganggu (disturbed
sample) dan sampel tanah tidak terganggu (undisturbed sample).
Disturbed sample adalah sampel tanah yang diambil tanpa ada
usaha yang dilakukan untuk melindungi struktur asli tanah tersebut.
Undisturbed sample adalah sampel tanah yang masih menunjukkan sifat
asli tanah. Sampel tidak terganggu ini secara ideal tidak mengalami
perubahan struktur, kadar air, dan susunan kimia. Sampel tanah yang
benar-benar asli tidak mungkin diperoleh, tetapi untuk pelaksanaan yang
baik maka kerusakan contoh dapat dibatasi sekecil mungkin.

Pengeboran Auger
Pengeboran auger merupakan salah satu metode yang sederhana
dalam melakukan investigasi tanah (soil investigation) dan pengambilan
sampel (sampling). Pengeboran dapat dilakukan hingga kedalaman
tertentu tergantung dari kondisi muka air tanah, karakteristik tanah, serta
peralatan yang digunakan.
Pengeboran auger dapat dilakukan secara manual oleh tangan
manusia (hand-operated auger) dan dapat dilakukan secara mekanis oleh
mesin (machine-operated auger). Pada praktikum ini, pengeboran
dilakukan secara manual menggunakan auger tipe Iwan (auger Iwan) yang
merupakan bor terdiri dari dua segmen plat baja (menyerupai tabung)
dengan dua mata pisau di ujungnya.

Gambar 1 Berbagai Jenis Auger untuk Pengeboran


Sumber: Buku Panduan Praktikum Mekanika Tanah (2017)
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil –
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Pengambilan Sampel Tanah Tidak Terganggu


Pengambilan sampel tanah tidak terganggu dapat dilakukan
dengan menggunakan tabung baja tipis (ASTM D 1587). Adapun syarat
dari tabung baja tipis ini yaitu memenuhi ketentuan inside clearance ratio.
Gambar 2 menjelaskan jenis tabung yang digunakan dalam pengambilan
sampel tidak terganggu.
𝐷𝑖 − 𝐷𝑒
𝑥100% ≤ 1%
𝐷𝑒

Gambar 2 Tabung untuk Pengambilan Sampel Tidak Terganggu


Sumber: Buku Panduan Praktikum Mekanika Tanah (2017)
Boring Log
Boring log merupakan catatan hasil pengeboran yang digunakan
sebagai identifikasi jenis lapisan tanah. Adapun dalam boring log biasanya
berisi informasi antara lain:
• Kedalaman lapisan tanah
• Elevasi permukaan titik bor, elevasi lapisan tanah, dan elevasi muka
air tanah.
• Simbol jenis tanah secara grafis
• Deskripsi tanah: jenis tanah, warna, konsistensi/kepadatan
• Posisi dan kedalaman pengambilan contoh. Juga disebutkan kondisi
contoh terganggu atau tidak terganggu.
• Informasi umum seperti nama proyek, lokasi, tanggal, dan nama
penanggung jawab pekerjaan pengeboran.
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil –
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Tabel 1 Simbol Beberapa Jenis Tanah untuk Boring Log

Sumber: Buku Panduan Praktikum Mekanika Tanah (2017)

E. Teori Tambahan
Pemboran manual atau pemboran tangan (auger boring atau hand
boring) merupakan suatu metode pemboran yang paling sederhana dan
ekonomis pada kedalaman yang dangkal. Pemboran ini dilakukan dengan
cara menekan dan memutar auger masuk ke dalam tanah dasar. Melalui
pengujian ini, diperoleh contoh tanah asli untuk pemeriksaan laboratorium
untuk mengetahui sifat-sifat teknis dari tanah.
Kemampuan pemboran auger terbatas dan hanya cocok untuk
kedalaman yang dangkal hingga 5-6 meter dan tidak sesuai digunakan
untuk pengeboran di bawah muka air tanah. Dengan demikian, untuk
pondasi dalam (pile foundation), diperlukan pengeboran menggunakan
mesin. Kelemahan dari metode ini adalah kesulitan untuk menembus
lapisan batuan sehingga diperlukan cara penyelidikan khusus, yaitu
dengan core drill. Kelebihan dari pemboran auger adalah: sederhana,
mudah dioperasikan dan gangguan terhadap tanah minimal.
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil –
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

II. PRAKTIKUM
A. Persiapan
• Menyiapkan alat-alat praktikum.
• Menentukan titik pengeboran dan membersihkan permukaan tanah
dari rumput dan batuan.

B. Jalannya Praktikum
• Memasang auger Iwan pada batang bor dan meletakkannya di titik
bor.
• Memutar bor searah jarum jam sambil dibebani. Batang bor
diusahakan agar tetap tegak lurus.

Gambar 3 Proses Pembuatan Lubang Menggunakan Auger


Sumber: Buku Panduan Praktikum Mekanika Tanah (2017)

• Memasukkan auger Iwan sampai kedalaman 30 cm, lalu mengambil


contoh tanah terganggu dan memasukkan dalam kantong plastik.
• Pada kedalaman 1 m, mengganti auger Iwan dengan socket dan
tabung, lalu memasang kepala pemukul dan memukul dengan palu.
Pemukulan dengan pemberat (palu) harus dilakukan dengan
memperhatikan keselamatan.

Gambar 4 Proses Pemukulan Tabung Sampling


Sumber: Buku Panduan Praktikum Mekanika Tanah (2017)
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil –
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

• Setelah tabung penuh, mengangkat tabung, melepas dari socket-nya,


dan kemudian menutup/mengisolasi kedua permukaan tabung dengan
lilin. Sampel tanah yang didapat adalah sampel tanah tak terganggu.
• Memasang kembali auger Iwan lalu meneruskan pengeboran sampai
kedalaman 2 m.
• Setelah sampai kedalaman 2 m, mengganti kembali auger Iwan
dengan tabung dan socket untuk mengambil sampel tanah tidak
terganggu yang kedua.

III. PENGOLAHAN DATA


A. Data Hasil Praktikum
Berikut adalah data hasil praktikum.
Tabel 2 Data Hasil Praktikum

Sampel Gambar Tanah

Disturbed

Undisturbed

Undisturbed

Sumber: Data Praktikan (2021)


Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil –
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

B. Data Hasil Pengamatan


Berikut adalah hasil pengamatan yang dilakukan terhadap ketiga sampel.
Tabel 3 Data Hasil Pengamatan/Boring Log

Sampel Warna Ukuran Klasifikasi


Notasi
Tanah Tanah Butiran Tanah

Lempung
Disturbed Coklat < 2 mm Kepasiran
(Sandy-Clay)

Undisturbed < 0,002 Lempung


Coklat
(1 m) mm (Clay)

Undisturbed < 0,002 Lempung


Coklat
(1 m) mm (Clay)

Sumber: Pengolahan Data Praktikan (2021)

IV. ANALISIS
A. Analisis Percobaan
Praktikum Hand Boring & Sampling bertujuan untuk memeriksa
karakteristik tanah secara visual mengenai warna, ukuran butiran, dan
jenis tanah serta untuk mengambila sampel tanah undisturbed yang akan
digunakan pada praktikum selanjutnya. Karakteristik tanah ini diperoleh
dari interpretasi boring log yang merupakan catatan hasil pengamatan.
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah auger iwan yang
sudah ditandai sedalam 30 cm, 1 m, dan 2 m sebagai alat pengeboran dan
pengambilan sampel tanah, dua buah batang dan satu buah kepala pemutar
sebagai alat penetrasi tanah, batang pemegang sebagai pegangan selama
pengeboran, kunci inggris untuk mengangkat tabung, socket untuk
mengambil sampel tanah undisturbed, dua buah tabung sebagai wadah
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil –
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

sampel tanah undisturbed, palu dan kepala pemukul untuk memperdalam


penetrasi, kantong plastik atau lilin untuk menjaga properti dari sampel
tanah undisturbed, dan oli sebagai pelumas auger iwan agar sampel tidak
menempel dan mudah dikeluarkan.
Praktikum diawali dengan mempersiapkan alat praktikum dan
menentukan titik pengeboran. Titik-titik pengeboran ini dibersihkan juga
dari rumput dan batuan untuk mempermudah proses pengeboran dan
terbebas dari sisa perkerasan atau sampah-sampah organik. Lalu, auger
iwan dipasangkan pada batang bor dan diletakan di titik bor. Batang bor
dibebani dan diputar searah jarum jam untuk mempermudah auger dalam
menembus lapisan tanah. Batang bor harus dijaga agar tegak lurus
terhadap tanah agar tidak terjadi keruntuhan pada lubang bor. Hal ini
diteruskan hingga kedalaman 30 cm. Alat bor diangkat dan sampel tanah
dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk menjaga properti tanah. Pada
kedalaman ini, sampel tanah yang diperoleh adalah sampel tanah
disturbed. Pengeboran dilanjutkan hingga kedalaman 1 m. Pada
kedalaman ini, auger Iwan diganti dengan socket dan tabung sebagai
wadah untuk mengambil sampel tanah undisturbed. Alat dipasang dengan
kepala pemukul dan dipukul menggunakan pemberat. Selama pemukulan,
praktikan harus menggunakan sarung tangan dan earplug untuk menjaga
keselamatan praktikan dari kemungkinan cedera pada tangan atau
kebisingan berlebih. Pemukulan dilakukan hingga tabung berisi penuh
dengan tanah. Tabung yang sudah penuh tanah kemudian diangkat dengan
bantuan kunci inggris. Setelah tabung terangkat, tabung tersebut harus
diisolasi menggunakan plastik pada kedua permukaan agar tanah kedap
udara untuk mempertahankan kondisi propertis tanah. Pada kedalaman ini,
diperoleh sampel tanah undisturbed. Faktor eksternal, seperti udara, dapat
mengubah kadar air pada sampel sehingga menyebabkan tanah menjadi
sampel disturbed. Lalu, auger Iwan dipasang kembali untuk meneruskan
pengeboran hingga kedalaman 2 meter. Pada kedalaman ini, auger Iwan
kembali diganti dengan tabung dan socket untuk mengambil sampel
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil –
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

undisturbed berikutnya seperti pada kedalaman 1 meter. Maka, diperoleh


satu sampel tanah disturbed, dan dua sampel tanah undisturbed.

B. Analisis Data dan Hasil


Berdasarkan praktikum ini, diperoleh tiga buah sampel, yakni satu
sampel tanah disturbed pada kedalaman 30 cm, dan dua sampel tanah
undisturbed pada kedalaman 1 dan 2 meter.
Melalui hasil pengamatan, sampel tanah disturbed yang diperoleh
pada kedalaman 30 cm berjenis lempung kepasiran atau sandy clay. Hal
ini ditunjukan dari ukuran butirannya yang sedikit besar seperti pasir dan
berwarna kecokelatan seperti lempung. Berdasarkan standar AASHTO,
ukuran butiran sebesar 0,075 – 2 mm dan tanah lempung memiliki ukuran
butiran < 0,002 mm. Dengan demikian, jenis tanah ini adalah sandy clay
dengan ukuran butiran < 2 mm.
Sedangkan, berdasarkan hasil pengamatan, sampel tanah yang
undisturbed pada kedalaman 1 dan 2 meter memiliki warna kecokelatan
dan ukuran butirannya yang cenderung kecil. Dengan demikian, kedua
sampel tanah ini dapat diklasifikasikan sebagai tanah lempung dengan
ukuran butiran < 0,002 mm menurut AASHTO.

C. Analisis Kesalahan
Pada praktikum ini, terdapat beberapa kesalahan yang dapat terjadi
sehingga menyebabkan hasil percobaan kurang akurat. Beberapa
kesalahannya adalah sebagai berikut.
• Sampel tanah undisturbed kurang cepat ditutup dengan plastik
sehingga terkena faktor eksternal yang dapat memengaruhi kadar air
dan sifat tanah yang diuji.
Solusi: sampel tanah harus diisolasi secepat mungkin dengan plastik
atau lilin.
• Nilai kedalaman yang tidak sesuai akibat kesalahan saat pengamatan
skala atau tanda pada batangnya.
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil –
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Solusi: memastikan pembacaan skala atau tanda pada batang


dilakukan dengan tepat sehingga pemukulan tidak dilakukan
berlebih yang mengakibatkan batang masuk terlalu dalam.
• Pengamatan visual pada sampel tanah kurang tepat yang
mengakibatkan kesalahan saat interpretasi warna dan ukuran
butiran.
Solusi: perlu membandingkan warna sampel tanah dengan warna
acuan dan saringan untuk mengukur ukuran butiran.

V. APLIKASI
Praktikum Hand Boring & Sampling dapat berguna untuk pengujian tanah
untuk pondasi dangkal seiring keterbatasan kedalaman yang dapat diperoleh.
Melalui pengujian ini, dapat diperoleh profil dan karakteristik tanah pada titik
pembangunan pondasi dangkal. Maka, pengujian ini cocok digunakan untuk
bangunan kurang dari dua lantai yang menggunakan pondasi dangkal.

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum Hand Boring & Sampling, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut.
• Melalui praktikum ini, dapat diperoleh karakteristik tanah pada
kedalaman 30 cm, 1 meter, dan 2 meter melalui pengamatan visual dan
juga sampel tanah disturbed dan undisturbed yang digunakan pada
praktikum berikutnya.
• Sampel tanah pada kedalaman 30 cm adalah sampel tanah disturbed
dengan klasfikasi tanah lempung kepasiran (sandy-clay) dengan ukuran
butiran < 2 mm.
• Sampel tanah pada kedalaman 1 meter adalah sampel tanah undisturbed
dengan klasifikasi tanah lempung (clay) dengan ukuran butiran < 0,002
mm.
• Sampel tanah pada kedalaman 2 meter adalah sampel tanah undisturbed
dengan klasifikasi tanah lempung (clay) dengan ukuran butiran < 0,002
mm.
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil –
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

VII. REFERENSI
Bahsan, ST., M.Kom, E., & Syifan, ST., A. (2017). BUKU PANDUAN
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH. Depok: Departemen Teknik
Sipil-Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

CV. TIGA SISI. (t.thn.). Hand Boring. Diambil kembali dari


https://tigasisi.com/services/hand-boring-soil-test-sondir-spt-bor-
pile-sand-cone/

Data Praktikan. (2021).

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (t.thn.). Petunjuk


Teknis Pengujian Tanah.

VIII. LAMPIRAN

Gambar 5 Alat Praktikum


Sumber: Video Praktikum (2021)

Gambar 6 Alat Praktikum


Sumber: Video Praktikum (2021)

Anda mungkin juga menyukai