Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan


Butir-Butir Pancasila dan  Dihubungkan Dengan UUD 1945
Dosen Pengampu: Hj. Elis Suminarti, Dra., S.H., M.H.

Disusun Oleh :
Helfi Ramdani
41033300211098

KELAS B2
ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
2021
KATA PENGANTAR
 
 
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah
mata kuliah Pendidikan Pancasila yang membahas tentang Nilai-Nilai Pancasila dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan
Pancasila, dan serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan Pancasila. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna.
Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaannya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.
 
 

Bandung, 5 Oktober 2021 


 
 
Helfi Ramdani
 
 

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................……i
PENDAHULUAN...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................................2
1.4 Mangfaat........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN MASALAH ...............................................................................3
2.1 Pengertian......................................................................................................................3
2.2 Pengertian Pancasila......................................................................................................3
2.3 Makna Nilai-Nilai yang terkandung dalam Pancasila...................................................4
2.4 Hubungan Butir-Butir Pancasila dengan UUD 1945....................................................5
2.5 Nilai-Nilai Setiap Butiran Pancasila dan Contohnya.....................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................10
KESIMPULAN...................................................................................................................10
SARAN................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
 
 
1.1 Latar Belakang Masalah. 
Di Indonesia sendiri Dasar Negara yang dianut adlah Pancasila, Pancasila merupakan
ideologi dasar bagi bangsa Indonesia, Pancasila sebagai dasar negara berasal dari Bahasa
sansakerta yaitu dari kata panca yang berarti lima, dan sila yang berarti dasar, dari kata
tersebut saja dapat kita definisikan bahwa Pancasila merupakan 5 dasar nilai-nilai yang
menjadi landasan suatu Negara.

Pancasila merupakan cerminan nilai-nilai bangsa Indonesia sejak jaman dulu, dan
nilai-nilai tersebutlah yang dijadikan sebagai pemecah dari berbagai permasalahan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, hal tersebut juga berarti bahwa nilai-nilai Pancasila
mencakup segala hal tentang kenegaraan, termasuk mengatur tingkah laku, norma-norma,
batasan-batasan dalam penyelenggaraan Negara, jadi apapun yang kita lakukan tidak
boleh menyimpang dari nilai yang terkandung dalam Pancasila. Oleh karena itu penting
untuk memahami tentang etika berbangsa dan bernegara, sebab itupula dibentuklah
hukum yang mengandung aturan-aturan agar warga negaranya dapat menjalankan nilai
Pancasila tersebut.

Pancasila dianggap sesuatu yang sakral yang setiap negaranya harus hafal dan
mematuhi segala isi di dalam Pancasila tersebut. Namun sebagian besar warga negara
Indonesia hanya menganggap Pancasila sebagai dasar Negara/ideology semata tanpa
memperdulikan makna dan mangfaatnya dalam kehidupan. Tanpa manusia sadari nilai-
nilai makna yang terkandung dalam Pancasila sangat berguna dan bermangfaat.

Pancasila sebagai dasar negara menjadi perjanjian luhur bangsa yang perlu dijungjung 
tinggi. Bangsa Indonesia bertekad untuk menjalankan dan mengatur negara berdasarkan P
ancasila. Sebagai dasar negara maka Pancasila sekaligus sebagai sumber hukum, dalam ar
ti semua hukum yang penyelenggaraan negara. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negar
a tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yaitu : “…
maka disusunlah kemerdekaan  kebangsaan Indonesia itu dalam  suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia
yang  terbentuk  dalam suatu susunan negara Republik Indonesia
yang  berkedaulatan  rakyat,  dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan  yang adil dan  beradab, Persatuan  Indonesia  dan Kerakyatan yan
g  dipimpin oleh hikmat  kebijaksanan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta den
gan  mewujudkan suatu keadilan sosial  bagi  seluruh rakyat Indonesia”(Alinea IV) 

1
 

1.2 Rumusan Masalah  
1. Apa pengertian nilai?  
2. Apa yang dimaksud dengan Pancasila?  
3. Apa makna dari nilai-nilai Pancasila?  
4. Mengapa Pancasila mempunyai sumber nilai?  
5. Apa saja butir-butir Pancasila? 

 1.3 Tujuan  
1. Mengetahui pengertian nilai  
2. Mengetahui Pancasila dengan jelas  
3. Mengetahui makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila  
4. Mengetahui Pancasila sebagai sumber nilai  
5. Mengetahui butir-butir pancasila 
 

1.4 Manfaat 
1. Melatih Penulis dalam penyusunan makalah dikemudian hari 
2. Melatih kreativitas siswa dalam menjelaskan suatu materi, secara tidak langsung  membu
at siswa
berpikir logis dan sistematis, sehingga mampu membahaskan dan  menjelaskan butirbutir 
pancasila dan pengalaman-pengalamnya untuk kehidupan berbangsa dan bernegara 
         

                                        

2
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
Didalam mewujudkan Pancasila sebagai falsafah bangsa sebagai cita-cita kehidupan, maka
terbentuknya Negara kesatuan Republik Indonesia yang kokoh kuat menjadi syarat. Untuk
membangun NKRI kita harus ingat bahwa persatuan dan kesatuan bangsa itu tidak akan
terjadi dengan sendirinya, akan tetapi harus diusahakan dengan kesadaran kita.
 

2.1 Pengertian Nilai 
Nilai adalah standar atau ukuran (norma)
yang kita gunakan untuk mengukur segala sesuatu. Menurut Kamus Bahasa
Indonesia, nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting dan berguna bagi kemanusian.
Atau sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hahikatnya. Misalnya nilai etik, 
yakni nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, seperti kejujuran,
yang berkaitan dengan akhlak, benar salah yang dianut sekelompok manusia
 Menurut Hoda Lacey (1999:23), setidaknya ada enam point pengertian nilai yaitu: 
 Sesuatu yang fundamental yang dicari orang sepanjang hidupnya.
 Suatu kualitas atau tindakan yang berharga, kebaika, makna atau pemenuhan karakter
untuk kehidupan seseorang
 Suatu kualitas atau tindakan yang membentuk identitas seseorang sebagai
pengevalusian diri, penginterpretasian diri, dan pembentuk diri.
 Suatu kriteria fundamental bagi seseorang untuk memilih sesuatu yang baik diantara
berbagai kemungkinan tindakan
 Suatu standar yang fundamental yang dipegang oleh seseorang ketika bertingkahlaku
bagi dirinya dan orang lain.
 Suatu ‘’objek nilai’’, hubungan yamg tepat dengan sesuatu yang sekaligus
membentuk hidup yang berharga dengan identitas kepribadian seseorang. Objek nilai
mencakup karya seni, teori ilmiah, teknologi, objek yang disucikan, budaya, tradisi,
lembaga, orang lain, dana lam itu sendiri.

2.2 Pengertian Pancasila


1) Pancasila adalah dasar kesatuan republik Indonesia. Proses lahirnya Pancasila menjadi
sejarah yang tidak akan pernah terlupakan oleh bangsa Indonesia. Kata Pancasila berasal
dari

Nilai-nilai yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila yang
terkandung dalam pembukaan UUD 1945 secara yuridis memiliki kedudukn sebagai pokok
kaidah Negara yang Fundamental. Adapun pembukaan UUD 1945 yang didalamnya memuat
nilai-Nilai Pancasila, yang bilamana dianalisis makna yang terkandung di dalamnya tidak lain
merupakan derivasi atau penjabaran dari nilai-nilai pancasila

3
2.3 Makna Nilai-Nilai yang terkandung dalam pancasila 
Suatu dasar negara akan kuat, apabila dasar tersebut berasal dan berakar pada diri
bangsa yang bersangkutan. Bangsa Indonesia mempunyai dasar negara yang bukan jiplakan
dari luar, akan tetapi asli Indonesia. Unsur-unsur Pancasila terdapat didalam berbagai agama,
kepercayaan, adat istiadat, dan kebudayaan. Karena dalam agama, kepercayaan, adat istiadat
dan kebudayaan tersebut berkembang nilai-nilai antara lain nilai moral, maka Pancasila pun
mengandung nilai moral dalam dirinya.
1. Kedudukan Nilai, Norma, dan Moral dalam Masyarakat
a. Kedudukan Nilai dalam masyarakat
Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat,
senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai, norma dan moral.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, dan memperkaya batin yang
menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai merupakan salah satu wujud
kebudayaan, disamping sistem sosial dan karya. Cita-cita, gagasan, konsep, ide tentang suatu
hal adalah wujud kebudayaan sebagai sistem nilai. Olah karena itu nilai dapat dihayati
sebagai kebudayaan dalam wujud kebudayaan abstrak. Untuk mengidentifikasi nilai-nilai
yang terdapat dalam kehidupan masyarakat ada 6 macam nilai :
 1. Nilai teori adalah untuk mengetahui identitas benda dan kejadian yang terdapat
disekitarnya.
2. Nilai ekonomi adalah pemanfaatan benda-benda atau kejadian yang mengikuti nalar
efisiensi.
3. Nila estetik adalah mempelajari sesuatu yang indah.
4. Nilai sosial berorientasi pada hubungan antara manusia dengan yang lainnya dan menekan
pada pada segi-segi kemanusiaan yang luhur.
5. Nilai politik berpusat pada kekuasaan srta berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat.
6. Nilai religi adalah manusia menilai alam sekitarnya sebagai wujud rahasia kehidupan dan
alam semesta.
b. Kedudukan Norma dalam masyarakat
Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari-
hari berdasarkan motivasi tertentu. Norma sesungguhnya perwujudan martabat manusia
sebagai makhluk budaya, sosial, moral dan religi. Suatu kesadaran dan sikap luhur yang
dikehendaki oleh tata nilai yang harus dipatuhi. Oleh karena norma dalam perwujudannya
dapat berupa norma agama, norma filsafat, kesusilaan, hukum, dan norma sosial.

c. Kedudukan Moral dalam masyarakat


Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut perilaku
manusia. Seseorang yang taat dan patuh pada aturan-aturan, kaidah dan norma yang berlaku
dalam masyarakatnya dia sudah dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Moral

4
dalam perwujudannya dapat berupa aturan, prinsip-prinsip yang benar, yang baik, yang
terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang
mengikat kehidupan masyarakat, negara dan bangsa. Moral dapat dibedakan seperti moral
ketuhanan atau agama, moral filsafat, etika, hukum, ilmu dan sebagainya. Nilai, Norma, dan
Moral secara bersama mengatur kehidupan masyarakat dalam berbagai aspeknya. Pancasila
secara filsafat mengandung nilai-nilai yang bersifat Fundamental, universal, mutlak dan abadi
dari Tuhan yang Maha Esa yang tercermin dalam inti kesamaan ajaran-ajaran agama dalam
kitab sucinya, artinya di dalam nilai-nilai tersebut mengandung nilai moral, maka Pancasila
pun mengandung nilai moral dalam dirinya.

2.4. Hubungan butir-butir Pancasila dengan Undang-Undang Dasar 1945


Pancasila adalah kaidah dasar bagi negara. Oleh karena itu Pancasila dimuat pada
pembukaan UUD 1945 maka UUD pun menjadi kaidah dasar Negara. Pancasila merupakan
inti pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan menjadikan UUD sebagai sumber
hukukmtertinggi dan Pancasila sebagai tertib hukum bangsa Indonesia.

1) Hubungan Secara Formal


Tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopeng pada asas sosial, ekonomi, politik, akan
tetapi dalam perpaduannya dengan keseluruhan asas yang melekat padanya, yaitu perpaduan
asas-asas kultural, religius dan asas-asas kenegaraan yang unsur-unsurnya terdapat dalam
Pancasila
a. Bahwa rumusan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia
b. Bahwa Pembukaan UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah, merupakan pokok
kaidah Negara yang fundamental
c. Bahwa pembukaan UUD 1945 yang intinya adalah Pancasila
d. Bahwa Pancasila mempunyai hakikat, sifat, kedudukan sebagai Pokok Kaidah
Negara yang fundamental.

2) Hubungan Secara Material


Materi pokok atau pembukaan yang tidak lain adalah Pancasila, Oleh karena kandungan
material pembukaan UUD NRI tahun 1945 yang demikian itulah dapat disebut sebagai pokok
kaidah Negara yang fundamental, sebagaimana dinyatakan oleh Notonagoro. Jadi, esensi atau
inti sari pokok kaidah Negara yang fundamental secara material tidak lain adalah Pancasila.

2.5 Nilai-Nilai Setiap Butiran Pancasila dan Contohnya Pengamalnya


Butir-butir Pancasila yang dahulu ada 36 butir sekarang diubah menjadi 45 butir
Pancasila. Dan sekarang ini masyarakat banyak yang belum tahu mengenai hal ini. Karena
kurangnya sosialisasi yang dilakukan pemerintah dalam mengumumkan butir-butir Pancasila.

5
Pada jaman dahulu tahun 1980an untuk murid di Sekolah Dasar diwajibkan menghafal 36
butir Pancasila dan dulu terdapat banyak film yang merupakan pengalaman dari butir
Pancasila.
Dalam masa reformasi menurut Tap MPR no. 1/MPR/2003 ada perubahan isi butir-butir
Pancasila dengan masa sebelumnya, sehingga menjadi 45 butir.
Butir-butir pancasila sila ke 1: Ketuhanan Yang Maha Esa  
1. Bangsa Indonesia Percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.  
 Contoh: Memiliki dan meyakini satu agama dengan menjalankan perintah dan  men
jauhi larangan sesuai norma agama yang berlaku.  
2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.  
 Contoh: Tidak menganggu ibadah agama yang lain  
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama den
gan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Contoh: Menghormati sesama manusia  
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuh
an Yang Maha Esa.  
 Contoh:
Kita harus hidup rukun meskipun beda agama karena kita satu  bangsa Indonesia  
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha
Esa.  
 Contoh: Setiap  manusia bebas memilih agama yang sudah disahkan pemerintah  
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan 
agama dan kepercayaannya masing-masing.  
 Contoh: Saling  menghormati ketika ada pemeluk agama lain
yang sedang  menjalankan ibadah  
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa kepada orang lain.  
 Contoh: Kita  dilarang  memaksakan suatu  agama kepada orang
lain karena  itu urusan dia dengan tuhannya, kita hanya diwajibkan mengigatkan s
aja.   
Butir butir pancasila sila ke 2: Kemanusiaan yang adil dan beradab  
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai ma
khluk Tuhan Yang Maha Esa.  

6
 Contoh:Tidak boleh sewenang – wenang/ kurang bermartabat terhadap sesama seb
ab  manusia mempunyai hak asasi yang sama  
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak,
dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan,
agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. 
 Contoh: Menghargai perbedaan  Kita perlu menyadari bahwa kita hidup memang b
erbeda beda dari suku,ras, maupun agama
yang berdeda jadi  perbedaan itu memang ada.   
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.  
 Contoh: Tidak boleh menyakiti sesama manusia agar hidup rukun  
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.  
 Contoh: Bersedia mengikuti  kerja bakti dengan berbaur masyarakat yang lain  
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.  
 Contoh: Tidak boleh memperlakukan orang
lain secara semau  kita sendiri yang buruk   
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.  
 Contoh: Saling  menghormati dan  menghargai  
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.  
 Contoh: Memberi bantuan kepada orang lain yang butuh pertolongan kita  
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.  
 Contoh: Sebagai manusia kita perlu menjunjung suatu kebenaran, jangan yang
salah  malah dibenarkan. Kita perlu hidup adil terhadap sesama manusia. 
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.  
 Contoh: Sebagai bangsa Indonesia ketika saudara kita yang berada dijauh ada mu
sibah  kita perlu membantunya karena mereka masih  satu bangsa dengan kita  
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.  
 Contoh: Manusia  merupakan mahkluk sosial.
Jadi manusia tidak  dapat  hidup sendiri, perlu adanya saling membantu satu sama 
lain  
 Butir butir pancasila sila ke 3: Persatuan Indonesia  

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.  
 Contoh: Bila di
negara  kita ada suatu masalah bukan berarti kita malah pindah negara.

7
Kita perlu berbuat sesuatu yang  bisa kita lakukan agar masalah tersebut terselesai
kan.  
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.  
 Contoh: Kita  perlu  ikut berpatisipasi berjuang apabila negara
Indonesia terancam keamanannya.  
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.  
 Contoh: Hargailah  produk-produk dalam  negeri jangan semua produk menggunak
an  buatan  dari luar. Kita perlu ikut mensejahterakan perekonomian nasional  
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.  
 Contoh: Menjaga sumber daya dan  kelestarian bumi yang ada di Indonesia  
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.  
 Contoh:Bila kita  belum  menjaga ketertiban  dunia,  kita bisa mulai dari yang terkeci
l seperti mematuhi peraturan  yang  sudah ditetapkan di lingkungan kita.  
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Eka.  
 Contoh: Tidak diperkenankan membeda bedakan antara suku, ras dan
agama satu dengan lainnya.  

7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.  
 Contoh: Menjunjung  tinggi nilai  persatuan bangsa tanpa memandang suku, agama,
dan  ras.  Butir butir pancasila sila ke  
Butir-butir Pancasila sila ke 4: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaran/perwakilan 
1. Sebagai warga negaradan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudu
ka, hak, dan kewajiban yang sama.  
 Contoh: Setiap  manusia mempunyai hak dan kewajiban sama memperoleh  pendidik
an   
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.  
 Contoh: Tidak boleh kita  terlalu memaksa kehendak sendiri terhadap orang
lain apalagi melakukan  penyuapan.  
3.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 
 Contoh: Ketika ada perbedaan kita perlu mengutamakan aspek bermusyawarah,
tidak boleh mau menang sendiri
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.  

8
 Contoh:Dalam  bermusyawarah perlu tercapainya hasil yang telah disepakati bersa
ma dengan mendukung  aspek kekeluargaan.  
5.Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawar
ah. 
 Contoh:Kita  perlu  patuh,  menerima dan  hormat terhadap suatu keputusan yang su
dah  disepakati dan  mufakat
6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanaan hasil keputusan
musyawarah.
 Contoh: Dalam  menerima suatu  keputusan kita perlu ikhlas dalam menjalaninya  
7.Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan go
longan.  
 Contoh:Di dalam  bermusyawarah perlu mengutumakan kepetingan bersama daripa
da  kepentingan pribadi  
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.  
 Contoh: Bermusyawarah kita  perlu  dalam keadaan dingin dan tidak emosi  
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-
nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersa
ma. 
 Contoh:Dalam  pengesahan keputusan sehendaknya keputusan tersebut sesuai deng
an  norma  pada TYME serta  tetap mempertahankan martabat  
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil
yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.  
 Contoh: Mempercayai penuh dan menyerahkan terhadap wakil-wakil terpilih untuk
menjalankan tugasnya
Butir butir pancasila sila ke 5: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia  
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur,
yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.  
 Contoh:Wajib  hukumnya saling menghormati terhadap sesama manusia untuk terc
apainya sikap kekeluargaan   
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.  
 Contoh:Dalam  berkehidupan perlu hidup adil terhadap manusia, contoh yang serin
g  kita lihat perlakuan  hukum terhadap kejahatan dengan koruptor.  
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.  

9
 Contoh:Dalam  hidup  memang  antara hak dan kewajiban dibutuhkan akan tetapi h
aruslah seimbang.Misal anda  berhak memperoleh kenyamanan berkendara tapi wa
jib hukumnya  menaati peraturan lalu lintas yang berlaku.  
4. Menghormati hak orang lain.  
 Contoh: Saling  menghormati, baik, dan rukun terhadap sesama manusia  
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.  
 Contoh: Memberi bantuan modal usaha dengan bunga 0% misalnya   
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang
lain. 
 Contoh: Bersifat  sewajarnya terhadap sesama, misal jangan sampai anda member
atkan orang lain apalagi sampai jatuhnya pemerasan. 
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.  
 Contoh: Bersikaplah  hemat,  lebih baik sisihkan uang anda untuk orang
yang lebih  membutuhkan .
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.  
 Contoh: Jangan sampai dalam hidup kita membuat susah tetangga kanan kiri kita,
misal membangun pabrik industri tapi limbah dibuang sembarangan yang
menjadikan rugi masyarakat di sekitar kita.  
9. Suka bekerja keras.  
 Contoh: Hidup jangan banyak mengeluh, kita perlu kerja keras dan cerdas untuk
memenuhi kebutuhan keluarga apalagi kalau bisa memberi kepada orang yang
membutuhkan.  
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.  
 Contoh: Dalam hidup jangan mengklaim hak yang memang itu sudah dipantenkan
pemiliknya. Apabila memang mau digunakan untuk kepentingan kita ada baiknya
disertakan sumber dan pengarangnya.   
11.Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadil
an sosial.  
 Contoh: Melakukan kegiatan kegiatan membangun seperti bela negara, kerja baiti,
gotong royong dan lain sebagainya. 
 

10
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN
Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan sudah sepatuhnya menjadi dasar
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat Indonesia, nilai-nilai bernegara
bagi seluruh masyarakat Indonesia. Nilai-nilai Pancasila merupakan cakupan dari nilai,
norma, dan moral yang harusnya mampu diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia,
sebab apabila Bangsa Indonesia mampu mengamalkan nilai-nilai tersebt maka degradasi
moral dan kebiadaban masyarakat dapat diminimalisir, secara tidak langsung juga akan
mengurangi kriminalitas di Indonesia, meningkatkan keamanan dan kesejahteraan bangsa
Indonesia.

SARAN
Diharapkan agar semua masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila tidak hanya sekedar mengetahui saja namun melaksanakanya dalam
kehidupan. Dan penerapan pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini agar kelak nilai
Pancasila akan melekat dalam karakter dan kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat
agar senantiasa tercipta bangsa Indonesia yang damai.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/irvandberutu/makalah-pendidikan-pancasila-kajian-nilainilai-
pancasila

12

Anda mungkin juga menyukai